0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan petunjuk tentang prosedur pendaftaran tanah wakaf ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Teupah Barat. Beberapa langkah yang disarankan adalah mengumpulkan keterangan dari pewakaf, ahli waris, dan saksi; mengukur kembali tanah wakaf jika diperlukan; menunjuk nazhir dan saksi untuk menandatangani dokumen; serta berkonsultasi dengan petugas wakaf jika diperluk
Dokumen ini memberikan petunjuk tentang prosedur pendaftaran tanah wakaf ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Teupah Barat. Beberapa langkah yang disarankan adalah mengumpulkan keterangan dari pewakaf, ahli waris, dan saksi; mengukur kembali tanah wakaf jika diperlukan; menunjuk nazhir dan saksi untuk menandatangani dokumen; serta berkonsultasi dengan petugas wakaf jika diperluk
Dokumen ini memberikan petunjuk tentang prosedur pendaftaran tanah wakaf ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Teupah Barat. Beberapa langkah yang disarankan adalah mengumpulkan keterangan dari pewakaf, ahli waris, dan saksi; mengukur kembali tanah wakaf jika diperlukan; menunjuk nazhir dan saksi untuk menandatangani dokumen; serta berkonsultasi dengan petugas wakaf jika diperluk
PETUNJUK SEBELUM MELAKUKAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF
KE KANTOR URUSAN AGAMA KEC. TEUPAH BARAT
1. Pada saat dilakukan pendataan tanah wakaf di Desa saudara masing-masing
yang belum terdaftar di Kantor Urusan Agama Kecamatan (dalam hal ini belum ada AIW/APAIW). Maka penting untuk dilakukan hal-hal berikut ini : - Menelusuri informasi dari pewakafnya (wakif), kemudian diminta keterangan dari yang bersangkutan mengenai perwakafan tersebut. Jika Pewakifnya telah meninggal dunia maka ditemui ahli warisnya untuk diminta keterangan tentang tanah wakaf dimaksud, kemudian diminta keterangan dari saksi-saksi pada saat peristiwa perwakafan itu terjadi, paling sedikit sebanyak 2 orang. - Adapun keterangan dimaksud antara lain : a. Kebenaran tentang kepemilikan tanah yang diwakafkan oleh pewakif berupa SHM (Surat Hak Milik) seperti sertifikat tanah, atau bukti kepemilikkan tanah lainnya yang menurut undang-undang yang berlaku atau Surat-surat Wakaf yang masih tersimpan pada saat diserahkan oleh pewakif. b. Asal usul tanah yang diwakafkan itu berupa harta bersama (suami-istri) atau harta warisan. c. Keterangan mengenai peruntukan tanah yang diwakafkan tersebut. d. Ukuran tanah yang diwakafkan (apabila belum dilakukan pengukuran maka diukur kembali dan dibuat Peta lokasi Tanah wakaf tersebut). e. Keterangan mengenai siapa penerima (Nazhir) wakaf pada saat diwakafkan oleh pewakif tersebut, apabila peristiwa perwakafan sudah lebih dari 5 tahun atau penerima (Nazhir) sudah meninggal dunia, maupun tidak diketahui lagi keberadaanya maka penerima (Nazhir) tersebut dapat ditunjuk kembali oleh Kepala Desa. f. Persetujuan dari ahli waris mengenai tanah yang diwakafkan tersebut. g. Keterangan bahwa tanah wakaf tersebut tidak dalam sengketa hingga saat ini. 2. Diminta kesediaan orang-orang terkait di atas menjadi saksi untuk memberikan keterangan atau petunjuk di hadapan PPAIW pada saat penanda tanganan AIW/APAIW paling kurang 2 orang dan lampirkan Foto Copy KTP saksi tersebut. 3. Ditunjuk Nazhir (penerima/pengelolah harta wakaf) sebanyak 5 orang dan paling sedikit 3 orang salah seorang diantaranya diangkat sebagai ketua untuk mengurus tanah wakaf yang ada di Desa saudara masing-masing, sertai foto copy KTP calon nazhir tersebut. 4. Pedoman persyaratan berkas pendaftaran tanah wakaf di Kantor KUA Kecamatan terlampir pada Standar Pelayan Pembuatan Akta Ikrar Wakaf AIW/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf APAIW KUA Kecamatan Teupah Barat (sebagaimana terlampir). 5. Untuk pengisian blangko syarat-syarat pendaftaran perwakafan yang diperlukan dari desa maupun hal-hal yang belum jelas terkait pendaftaran tanah wakaf ini dapat berkonsultasi secara langsung dengan kami petugas wakaf KUA Kecamatan Teupah Barat. 6. Demikian, Terima Kasih.