Bayi adalah sebutan bagi anak dibawah usia 1 tahun. Kebutuhan utama bayi adalah
protein yang diperlukan bagi pertumbuhan sel. Di Indonesia dicanangkan pemberian
ASI Eksklusif selama 6 bulan artinya sampai dengan usia 6 bulan hanya diberikan
ASI. Disarankan juga bahwa ASI tetap diberikan sampai umur 2 tahun, tentu saja
dengan makanan tambahan lainnya. Apabila ASI tidak bisa diberikan misal karena
tidak bisa keluar atau ibu menderita penyakit tertentu misal HIV, maka bisa diberi
PASI. Sebelum umur 6 bulan, segala makanan tambahan baik bubur, glukosa, madu
atau buah tidak boleh diberikan. Hal ini berkaitan karena sistem pencernaan bayi
belum siap untuk menerima makanan padat. Makanan yang terlalu padat beresiko
terjadi obstruksi usus.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga produksi ASI tetap baik adalah :
1. Menghindari stress psikis. Stress psikis bisa mempengaruhi produksi hormon
prolaktin dari jalur hipotalamus dan hipofisa yang pada akhirnya menurunkan
produksi ASI.
2. Cukup tambahan nutrisi bagi ibu yang mengandung 1200 kal dan 40 gram protein
sehari (1/2 porsi makanan dan 2 gelas susu sehari)
sebagai tambahan untuk produksi 1 liter ASI.
3. Kontinuitas menyusui. Bagi karyawati, ASI bisa diperas dan disimpan dalam
Botol. ASI tahan 4-6 jam pada suhu kamar, 10-12 jam pada suhu lemari es dan 24
jam apabila dibekukan.
PASI atau susu formula banyak macamnya, masing-masing bayi akan bereaksi
berbeda terhadap pemberian PASI dan tidak ada standar PASI yang menjamin pasti
cocok untuk semua bayi. PASI ada yang terbuat dari susu sapi dan ada yang terbuat
dari kedelai. PASI dari bahan kedelai diberikan bila bayi alergi terhadap susu sapi.
PASI dari kedelai memiliki kandungan nutrisi yang sebanding dengan susu sapi.
Jumlah pemberian PASI adalah sebagai berikut :
Umur 2 minggu – 2 bulan : 60 – 120 ml/kali
Umur 2 – 3 bulan : 120 - 140 ml/kali
Umur 3 - 4 bulan : 140 – 160 ml/kali
Umur 4 – 5 bulan : 160 – 200 ml/kali
Dan seterusnya.
Prinsip pembuatan kekentalan PASI adalah 1 takar susu untuk 30 ml air. Bila ada
diare, maka susu dibuat lebih encer 1 : 50 – 60 atau diganti susu LLM.
Pemberian makanan padat bisa dimulai setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan.
Dimulai dari bubur susu dengan pemberian tidak lebih dari 2 x sehari. Hindari
pemberian produk telur karena beresiko memicu alergi. Pemberian pisang yang terlalu
banyak juga tidak baik karena kandungan karbohidratnya tinggi sehingga bayi akan
mengurangi minum susunya.
Pada usia lebih dari 8 bulan, pemberian nasi tim bisa dimulai dengan frekuensi 3x
sehari. Telur diberikan cukup sekali sehari