Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 1

Bab 5
“Sistem Peredaran Darah Manusia”

A. Komponen Penyusun Darah Manusia


Darah pada tubuh manusia berfungsi untuk mengangkut
nutrisi, oksigen, hormon, dan senyawa kimia lain ke seluruh
sel-sel tubuh.
Komponen penyusun darah manusia dapat
digambarkan seperti gambar di samping.

Jadi, darah tersusun atas beberapa komponen yaitu komponen cair (plasma darah) dan komponen padat
( sel darah dan keeping darah)

1) Komponen Cair  Plasma darah


Plasma darah merupakan cairan cairan yang berwarna kekuningan yang mengandung zat-zat
terlarut dimana terdiri dari 90% air, protein dan senyawa organik lainnya.
Plasma darah berfungsi untuk mengatur tekanan osmotik darah, membawa zat-zat makanan, sisa
metabolisme serta hasil ekskresi.

2) Komponen Padat
Komponen padat darah terdiri dari sel-sel darah dan keping darah
 Sel darah merah (Eritrosit)
Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya
dibandingkan leukosit maupun trombosit.
Ciri –ciri :
 Awal terbentuk, memiliki inti sel, dalam perkembangannya inti sel menyusut dan
lenyap.
 Bertahan hidup selam 120 hari
 Berbentuk bulat pipih dan cekung pada kedua sisi (bikonkaf)
 Eritrosit yang sudah tua dirombak dan dibongkar di hati, hemoglobinnya menjadi
zat warna empedu (bilirubin) dan zat besinya untuk membuat eritrosit baru
 Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih tidak sebanyak sel darah merah, per 1 mm3 darah mengandung sekitar
8.000 sel darah putih.
Sel darah putih berfungsi untuk melawan kuman/bibit penyakit yang masuk ke dalam
tubuh.
Ciri-ciri :
 Bentuk tidak tetap (amoeboid)
 Dapat menembus dinding kapiler (diapedesis)
 Berumur 12-13 hari
 Tidak berwarna
 Memiliki inti sel
Berdasarkan ada tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma leukosit, leukosit dapat
dibedakan menjadi
Granulosit  leukosit yang memiliki butir butir kasar, terdiri dari
a) Eusinofil
b) Basophil
c) Netrofil

neutrofil
Agranulosit  leukosit yang tidak memiliki butir-butir kasar, terdiri dari
a) Limfosit
b) Monosit

Limfosit Monosit
Cara leukosit melindungi tubuh dengan berbagai cara, misalnya dengan memakan bakteri/kuman/ serpohan
sel-sel mati dari tubuh (fagositosis) seperti yang dilakukan oleh monosit dan neutrophil dan bisa juga
dengan menghasilkan zat antibodi seperti yang dilakukan oleh limfosit.
Dalam 1 mm3 darah mengandung 5000 – 10.000 leukosit.
Keadaan leukosit yang meningkat (melebihi jumlah normal) disebut istilahnya leukositosis
Keadaan leukosit yang menurun (kurang dari jumlah normal) disebut istilahnya leukopeni

 Keping darah ( Trombosit)


Ciri-ciri:
 Keping darah (trombosit) bentuknya tidak teratur
 Tidak memiliki inti sel
 Berumur 7-9 hari
 Jumlahnya 200-400 ribu/mm3 darah
 Berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah
Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan
darah.
Adapun skema proses pembekuan darah sebagai
berikut :
Penggolongan Darah Manusia
Sekitar tahun 1868-1943 seorang dokter bernama Karl Landsteiner mengelompokkan darah manusia menjadi 4
berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dan aglutinin yaitu golongan darah A,B, AB dan O.
Penggolongan darah ini sangat berguna pada proses transfusi darah.
Orang yang memberikan darahnya disebut pendonor dan orang yang menerima transfusi darah disebut resipien.
Golongan darah O dikatakan sebagai donor universal karena karena dapat ditransfusikan ke semua golongan darah
Golongan darah AB dikatakan sebagai resipien universal karena dapat menerima semua golongan darah

Anda mungkin juga menyukai