Abstract
This study discusses the actions of the Indonesian Government updating maps in the North Natuna
Sea Area to make Indonesia a Global Maritime Axis. This study is based on legal research using the
legal approach and case approach. Collection of legal materials through library studies and analyzed
by deductive methods. The results of the discussion showed that updating maps in the North Natuna
Sea could make Indonesia a Global Maritime Axis in terms of Defense, Security, Law Enforcement and
Safety at Sea and Maritime Diplomacy based on Indonesian Maritime Policy in accordance with United
Nations on The Law of The Sea 1982 ( UNCLOS 1982).
Keywords: Map updating, Maritime Axis, Indonesian Maritime Policy, UNCLOS 1982
lebar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sepanjang penetapan batas landas kontinen antara kedua
200 mil diukur dari garis pangkal kepulauan negara dan ditandatangani pada tanggal 27
Indonesia yang didasarkan pada Konvensi Oktober 1969. Sedangkan perundingan yang
Hukum Laut 1982. Laut Natuna Utara berbatasan kedua dilakukan oleh Pemerintah Republik
langsung dengan tiga negara yaitu Indonesia, Indonesia bersama dengan Pemerintah Republik
Malaysia dan Vietnam serta berbatasan langsung Sosialis Vietnam untuk membuat persetujuan
dengan Laut China Selatan. Laut Natuna Utara tentang penetapan batas landas kontinen
menjadi sangat penting mengingat terdapat yang ditandatangani pada tanggal 26 Juni
potensi yang sangat besar yang berada di sektor 2003. Perjanjian dengan ketiga negara yang
perikanan, pertambangan minyak dan gas alam. wilayahnya berbatasan langsung dengan Laut
Sebagaimana data yang diakses oleh penulis Natuna Utara memang telah dilaksanakan,
pada tanggal 3 Maret 2018 melalui situs resmi hanya saja perjanjian tersebut tidak ada
Pemerintahan Daerah Kabupaten Natuna (http:// kaitannya dengan batas wilayah ZEE melainkan
natunakab.go.id/potensi-dan-peluang-investasi- perjanjian mengenai batas landas kontinen.
di-kabupaten-natuna/) sebagai berikut: Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah
Kawasan Laut Natuna Utara merupakan Indonesia dengan memaksimalkan lebar ZEE
salah satu kawasan perairan di Indonesia yang sejauh 200 mil sejalan dengan cita-citanya yaitu
memiliki sumber daya yang melimpah baik dari mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim
sumber daya perikanan maupun sumber daya Dunia. Akan tetapi, tindakan sepihak (unilateral
mineral dan gasnya. Sumber daya perikanan act) yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia
laut di Natuna Utara dapat mencapai lebih dari mengakibatkan tumpang tindih klaim wilayah
1 juta ton per tahun sedangkan untuk sumber antara ketiga negara tersebut. Mengingat bahwa
daya minyak dan gas alam yang terletak 225
dalam pergaulan internasional ketika suatu
km di sebelah utara Pulau Natuna dengan total
negara ingin melakukan klaim wilayah dengan
cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas
melakukan pemutakhiran peta harus ada suatu
hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT
perundingan antara negara yang wilayahnya
yang merupakan salah satu sumber terbesar di
saling berhadapan atau berdampingan.
Asia.
Letak Laut Natuna Utara yang berada
di antara tiga negara tersebut menimbulkan B. Metode Penelitian
berbagai macam permasalahan, salah satunya
Penelitian ini merupakan penelitian hukum
mengenai garis batas maritim. Sebelumnya
sudah ada konflik mengenai sengketa Laut China normatif, dengan menggunakan pendekatan
Selatan terkait klaim tumpang tindih wilayah perundang-undangan dan pendekatan kasus.
yang melibatkan Tiongkok dan beberapa negara Bahan hukum primer meliputi United Nations On
di kawasan Asia Tenggara. Namun pada tanggal The Law Of The Sea 1982, Persetujuan antara
12 Juni 2016 Mahkamah Arbitrase Internasional Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
memutuskan bahwa seluruh tindakan Tiongkok Malaysia tentang Penetapan Garis Batas Landas
di kawasan Laut China Selatan tidak sesuai Kontinen antara Kedua Negara, Persetujuan
dengan Hukum Laut Internasional, sehingga antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Tiongkok tidak berhak atas klaim wilayah Pemerintah Republik Sosialis Vietnam tentang
tersebut. Setelah adanya Putusan Mahkamah Penetapan Batas Landas Kontinen, Peraturan
Arbitrase Internasional mengenai sengketa Laut Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
China Selatan, Indonesia mengambil langkah 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia,
dengan mengubah nama di kawasan barat daya Putusan Mahkamah Arbitrase Internasional
Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara. mengenai Sengketa Laut China Selatan antara
Akan tetapi masih ada beberapa hal yang harus Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Filipina.
diperhatikan terutama mengenai perjanjian Bahan hukum sekunder berupa hasil karya
tentang batas wilayah dengan beberapa negara ilmiah dan penelitian-penelitian yang relevan
di sekitar kawasan Laut Natuna Utara karena atau terkait dengan penelitian ini termasuk
akan ada tumpang tindih klaim ZEE di kawasan diantaranya skripsi, tesis, disertasi, maupun
tersebut. Sebelumnya ketiga negara telah jurnal-jurnal hukum, serta kamus-kamus hukum
mengadakan suatu perundingan. Perundingan dan buku yang berkaitan dengan permasalahan
yang pertama dilakukan oleh Republik yang sedang diteliti (Peter Mahmud Marzuki,
Indonesia dengan Malaysia yang menghasilkan 2014: 195-196).
Memorandum of Understanding (MoU) tentang
atau 4) tidak melebihi 100 mil laut Status Indonesia barulah sebatas
dari kedalaman (isobaths) 2500 negara kepulauan setelah berlakunya
meter. Landas kontinen memiliki KHL 1982 pada 16 November 1994. Ini
kekayaan alam yang luar biasa artinya, jika Indonesia ingin menjadi poros
sehingga negara pantai memiliki maritim dunia, terlebih dahulu Indonesia
hak berdaulat untuk eksploitasi harus berupaya menjadi negara maritim.
dan mengeksplorasi sumber daya Untuk menjadi negara maritim, menurut
alamnya dan apabila negara lain Hasjim Djalal, Indonesia harus mampu
ingin melakukan eksplorasi atau memanfaatkan semua unsur kelautan di
eksploitasi harus mendapat izin sekelilingnya untuk kesejahteraan rakyat
dari negara pantai karena hak dan kemajuan bangsa, juga harus mampu
tersebut bersifat eksklusif (Pasal menghadirkan kekuatan keamanan laut
77 ayat (1) dan (2) KHL 1982). Hak yang memadai, semacam sea and coast
negara pantai atas landas kontinen guard, guna menjaga keamanan perairan
tidaklah merubah status hukum Indonesia dari berbagai tindak pelanggaran
perairan diatasnya atau udara dia hukum (Simela Victor Muhamad, 6: 2014).
atas perairan tersebut. Landas Indonesia memiliki wilayah perairan
Kontinen diatur dalam Pasal 76-85 yang sangat luas dengan potensi sumber
KHL 1982. daya kelautan yang melimpah sehingga perlu
2. Mewujudkan Indonesia sebagai Poros dikelola secara optimal dan berkelanjutan.
Maritim Dunia Pengelolaan sumber daya kelautan
dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
adalah Indonesia sebagai negara maritim dan dalam upaya memberikan manfaat
yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
mampu memberikan kontribusi positif bagi Berdasarkan hal tersebut Presiden Republik
keamanan dan perdamaian kawasan dan Indonesia Joko Widodo pada tanggal 20
dunia sesuai dengan kepentingan nasional. Februari 2017 menandatangani Peraturan
Status Indonesia hingga saat ini masih Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2017
sebagai negara kepulauan. Usaha Indonesia tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.
untuk diakui sebagai negara kepulauan Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Perpres
(archipelagic state) pertama kali tertuang tersebut menjelaskan Kebijakan Kelautan
dalam Deklarasi Djuanda (Mirza Satria Indonesia adalah pedoman umum kebijakan
Buana, 2007: 105) tanggal 13 Desember kelautan dan langkah pelaksanaannya
1957 yang menyatakan. melalui program dan kegiatan kementrian/
“Bahwa segala perairan di sekitar, di lembaga di bidang kelautan yang disusun
antara dan yang menghubungkan pulau- dalam rangka percepatan implementasi
pulau atau bagian-bagian pulau-pulau Poros Maritim Dunia.
yang termasuk daratan Negara Republik Ditegaskan dalam Perpres ini, bahwa
Indonesia, dengan tidak memandang luas Kebijakan Kelautan Indonesia berfungsi
dan lebarnya adalah bagian-bagian yang sebagai: a) pedoman bagi kementrian/
wajar wilayah daratan Republik Indonesia lembaga untuk melakukan perencanaan,
dan dengan demikian merupakan bagian pelaksanaan, serta pemantauan dan
daripada perairan nasional yang berada di evaluasi pembangunan sektor kelautan
bawah kedaulatan mutlak daripada Negara untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia;
Republik Indonesia. Lalu-lintas yang damai dan b) acuan bagi masyarakat dan pelaku
melalui perairan-perairan pedalaman usaha dalam ikut serta melaksanakan
bagi kapal-kapal asing terjamin selama pembangunan sektor kelautan untuk
dan sekedar tidak bertentangan dengan mewujudkan Poros Maritim Dunia. Kebijakan
kedaulatan dan keselamatan Negara Kelautan Indonesia disusun berdasarkan
Indonesia. Penentuan batas laut teritorial 6 (enam) prinsip dasar, yaitu: 1) wawasan
yang lebarnya 12 mil yang diukur dari garis- nusantara; 2) pembangunan berkelanjutan;
garis yang menghubungkan titik-titik yang 3) ekonomi biru; 4) pengelolaan terintegrasi
terluar dari pulau-pulau Negara Republik dan transparan; 5) partisipasi; 6) kesetaraan
Indonesia akan ditentukan dengan undang- dan pemerataan. Adapun misi dari Kebijakan
undang”. Kelautan Indonesia adalah:
a. Terkelolanya sumber daya kelautan berdampingan dengan negara lain tentu saja
secara optimal dan berkelanjutan. hal tersebut akan berkaitan dengan batas
b. Terbangunnya kualitas sumber daya wilayah laut yang saling bersinggungan.
manusia, ilmu pengetahuan dan tek- Ditambah lagi adanya sengketa tentang
nologi kelautan yang andal. kepemilikan Laut China Selatan oleh
Tiongkok serta negara-negara di ASEAN
c. Terbangunnya pertahanan dan ke-
secara tidak langsung berpengaruh dengan
amanan kelautan yang tangguh.
Kebijakan Kelautan Indonesia. Putusan
d. Terlaksananya penegakkan kedaulatan, yang dikeluarkan oleh Mahkamah Arbitrase
hukum, dan keselamatan di laut. mengenai Sengketa Laut China Selatan
e. Terlaksananya tata kelola kelautan yang antara Tiongkok melawan Filipina sangat
baik. berpengaruh terhadap Kebijakan Kelautan
f. Terwujudnya kesejahteraan masyara- Indonesia. Hal tersebut terkait dengan
kat pesisir dan pulau-pulau kecil yang Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia
merata. mengenai batas maritim, ruang laut dan
diplomasi maritim serta pertahanan dan
g. Terwujudnya peningkatan pertumbuhan
keamanan laut.
ekonomi dan industry kelautan yang
berdaya saing. 3. Pemutakhiran Peta di Kawasan Laut
h. Terbangunnya infra struktur kelautan Natuna Utara
yang andal. Indonesia merupakan negara pantai
i. Terselesaikannya aturan tentang tata yang secara geografis berada diantara
ruang laut. Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Status Indonesia sebagai negara pantai
j. Terlaksananya perlindungan lingkungan
memiliki hak untuk membuat hukum untuk
laut.
wilayah teritorial dan menegakkannya;
k. Terlaksananya diplomasi maritim. the rights of the coastal state to make
l. Terbentuknya wawasan identitas dan laws its territorial sea and to enforce them
budaya bahari. (R.R. Churchill and A.V. Lowe, 92: 1999).
Salah satunya dengan menerbitkan peta
Dalam Perpres ini juga disebutkan, wilayah terbarunya. Pemerintah Republik
Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia Indonesia melalui Kementerian Koordinator
yang akan dilaksanakan periode 2016- Kemaritiman mengumumkan secara resmi
2019, menurut dokumen tersebut terdiri nama baru perairan di utara Kepulauan
dari 5 (lima) kluster program prioritas yaitu: Natuna yang berbatasan langsung dengan
1) batas maritim, ruang laut, dan diplomasi Laut China Selatan yang diberi nama Laut
maritim; 2) industri maritim dan konektivitas Natuna Utara. Selain ada perubahan nama,
laut; 3) industri sumber daya alam dan jasa Pemerintah Indonesia juga memaksimalkan
kelautan serta pengelolaan lingkungan lebar Zona Ekonomi Eksklusif sejauh 200
laut; 4) pertahanan dan keamanan laut; 5) mil laut diukur dari garis pangkal kepulauan
budaya bahari. Indonesia. Tujuan pemutakhiran peta di
Kebijakan Kelautan Indonesia me- kawasan Laut Natuna Utara tersebut adalah
rupakan salah satu bentuk kepentingan untuk mempertegas batas wilayah laut
nasional, menurut Miroslav Nincic terdapat Indonesia dengan negara lain agar tidak
tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam ada klaim wilayah yang tumpang tindih
kepentingan nasional salah satunya yaitu serta adanya satu kejelasan dan kesamaan
kepentingan nasional harus berkaitan dengan dengan landas kontinen. Dengan adanya
lingkungan internasional artinya pencapaian kejelasan mengenai batas wilayah tersebut
kepentingan nasional harus dipengaruhi maka diharapkan Indonesia mampu me-
oleh lingkungan internasional (Prameswari maksimalkan sumber daya kelautan dan
Surya Anggraeni, 349: 2016). Penerapan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia
Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
juga harus memperhatikan ketentuan- Ditinjau dari Konvensi Hukum Laut
ketentuan yang ada di dalam Konvensi 1982 tindakan sepihak yang dilakukan
Hukum Laut 1982. Melihat dari letak negara oleh Pemerintah Republik Indonesia
Indonesia yang pantainya berhadapan serta dapat dibenarkan karena pemutakhiran
kepentingan lalu lintas pelayaran kapal- kapal dan pesawat udara tersebut tidak
kapal asing yang akan melaluinya sehingga boleh berlayar atau terbang dekat ke
Pemerintah Indonesia menetapkan tiga pantai kurang dari 10% jarak antara
wilayah alur laut kepulauan Indonesia (Etty titik-titik yang terdekat pada pulau-
R. Agoes, 12: 2009). Sebagaimana yang pulau yang berbatasan dengan alur laut
tercantum dalam Pasal 53 Konvensi Hukum tersebut.
Laut 1982 mengenai hak lintas alur laut 6. Suatu Negara kepulauan yang
kepulauan (right of archipelagic sea lanes menentukan alur laut menurut ketentuan
passage) sebagai berikut: pasal ini dapat juga menetapkan skema
1. Suatu Negara Kepulauan dapat me- pemisah lalu lintas untuk keperluan
nentukan alur laut dan rute penerbangan lintas kapal yang aman melalui terusan
diatasnya, yang cocok digunakan untuk sempit dalam alur laut demikian.
lintas kapal dan pesawat udara asing 7. Suatu Negara kepulauan, apabila
yang terus menerus dan langsung serta keadaan menghendaki, setelah un-
secepat mungkin melalui atau di atas tuk itu mengadakan pengumuman
perairan kepulauannya dan laut teritorial sebagaimana mestinya, dapat meng-
yang berdampingan dengannya. ganti alur laut atau skema pemisah
2. Semua kapal dan pesawat udara me- lalu lintas yang telah ditentukan atau
nikmati hak lintas alur laut kepulauan ditetapkannya sebelumnya dengan alur
dalam alur laut dan rute penerbangan laut atau skema pemisah lalu lintas lain.
demikian. 8. Alur laut dan skema pemisah lalu
3. Lintas alur laut kepulauan berarti pelak- lintas demikian harus sesuai dengan
sanaan hak pelayaran dan penerban- peraturan internasional yang diterima
gan sesuai dengan ketentuan-keten- secara umum.
tuan Konvensi ini dalam cara normal 9. Dalam menentukan atau mengganti alur
semata-mata untuk melakukan transit laut atau menetapkan atau mengganti
yang terus menerus, langsung dan se- skema pemisah lalu lintas, suatu Negara
cepat mungkin serta tidak terhalang kepulauan harus mengajukan usul-
antara satu bagian laut lepas atau Zona usul kepada organisasi internasional
Ekonomi Eksklusif dan bagian laut lepas berwenang dengan maksud untuk dapat
atau Zona Ekonomi Eksklusif lainnya. diterima. Organisasi tersebut hanya
4. Alur laut dan rute udara demikian harus dapat menerima alur laut dan skema
melintasi perairan kepulauan dan laut pemisah lalu lintas yang demikian
teritorial yang berdampingan dan men- sebagaimana disetujui bersama dengan
cakup semua rute lintas normal yang Negara kepulauan, setelah mana
digunakan sebagai rute atau alur untuk Negara kepulauan dapat menentukan,
pelayaran internasional atau pener- menetapkan atau menggantinya.
bangan melalui atau melintasi perairan 10. Negara kepulauan harus dengan jelas
kepulauan dan di dalam rute demikian, menunjukkan sumbu-sumbu alur laut
sepanjang mengenai kapal, semua alur dan skema pemisah lalu lintas yang
navigasi normal dengan ketentuan bah- ditentukan atau ditetapkannya pada
wa duplikasi rute yang sama kemudah- peta-peta yang harus diumumkan
annya melalui tempat masuk dan keluar sebagaimana mestinya.
yang sama tidak perlu.
11. Kapal yang melakukan lintas alur laut
5. Alur laut dan rute penerbangan kepulauan harus mematuhi alur laut
demikian harus ditentukan dengan dan skema pemisah lalu lintas yang
suatu rangkaian garis sumbu yang berlaku yang ditetapkan sesuai dengan
bersambungan mulai dari tempat masuk ketentuan pasal ini.
rute lintas hingga tempat ke luar. Kapal
12. Apabila suatu Negara kepulauan
dan pesawat udara yang melakukan
tidak menentukan alur laut atau rute
lintas melalui alur laut kepulauan tidak
penerbangan, maka hak lintas alur laut
boleh menyimpang lebih dari pada
kepulauan dapat dilaksanakan melalui
25 mil laut ke dua sisi garis sumbu
rute yang biasanya digunakan untuk
demikian, dengan ketentuan bahwa
pelayaran internasional.
Zona Ekonomi Eksklusif, dan lebih dari law in order to achive an equitable
sepertiganya memasukan dalam perundang- solution).
undangannya yang merujuk pada prinsip Penetapan batas Zona Ekonomi
sama jarak seperti suatu solusi sementara Eksklusif secara permanen (persetujuan
sambil menunggu penyelesaian penetapan akhir) antara kedua negara (termasuk
batas melalui persetujuan. Berdasarkan Indonesia-Vietnam dan Indonesia-
ketentuan-ketentuan dan yurisprudensi Malaysia) juga dapat ditempuh melalui
maka Churchill and Lowe menyimpulkan pengaturan sementara yang bersifat
bahwa paling sedikit terdapat empat prinsip
praktis berdasarkan, semangat saling
yang dapat diterima dengan jelas mengenai
pengertian dan kerjasama antara kedua
penetapan batas yaitu: Pertama, hak-hak
negara, mendahului persetujuan akhir, atau
landas kontinen adalah melekat dan ini
penyelesaian sengketa harus dilakukan jika
harus diakui dalam penetapan-penetapan
perlu. Hal ini diatur dalam Pasal 74 ayat (3)
batas; ada dalam teori, tidak ada unsur
Konvesi Hukum Laut 1982 yang menyatakan
distribusi keadilan yang dilibatkan; Kedua,
penetapan batas melalui perjanjian tetap bahwa sambil menunggu suatu persetujuan
merupakan aturan yang utama dari Hukum yang bersangkutan dengan semangat saling
Internasional; Ketiga, tiap penetapan batas, pengertian dan kerjasama, harus melakukan
apakah disetujui oleh pihak ketiga, harus setiap usaha untuk mengadakan pengaturan
menghasilkan solusi yang adil; Keempat, sementara yang bersifat praktis dan selama
pada prinsipnya tidak ada pembatasan bagi masa peralihan ini tidak membahayakan
faktor-faktor yang berhubungan dengan atau menghalangi dicapainya suatu
penetapan-penetapan batas berdasarkan persetujuan akhir. Diplomasi maritim
keadilan. dapat mensinergikan antara pemanfaatan
ekonomi dan perlindungan atau konservasi
Ketentuan yang sama juga dikodifisir
dalam pasal 3 ayat (1) Undang-undang Nomor sumber daya laut sehingga dapat
5 tahun 1983 yang menyebutkan bahwa menghindarkan adanya tumpang tindih
apabila wilayah Zona Ekonomi Eksklusif dalam pemanfaatannya untuk kesejahteraan
Indonesia tumpang tindih dengan Zona rakyat Indonesia.
Ekonomi Eksklusif negara yang pantainya
saling berhadapan atau berdampingan
dengan Indonesia, maka batas Zona Eko- D. Simpulan dan Saran
nomi Eksklusif antara Indonesia dan negara
1. Kesimpulan
tersebut ditetapkan dengan persetujuan
antara Republik Indonesia dengan negara Pemutakhiran peta Indonesia da-
yang bersangkutan. Penetapan batas Zona pat menjadi salah satu langkah untuk
Ekonomi Eksklusif berdasarkan persetujuan mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi
juga diatur dalam Perjanjian antara poros maritim dunia. Pemutakhiran peta
Indonesia dan Australia tentang Penetapan tersebut menjadi langkah awal untuk
Batas Zona Ekonomi Eksklusif dan Batas- pelaksanaan program-program strategi
batas Laut Tertentu. Didalam konsiderans Kebijakan Kelautan Indonesia mengenai
perjanjian tersebut dikemukakan bahwa Pertahanan, Keamanan, Penegakkan
Republik Indonesia dan Australia terikat Hukum, dan Keselamatan dilaut. Program-
oleh Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982, program tersebut dapat terjamin dengan
khusunya berdasarkan ketentuan pasal 74 adanya batas wilayah yang jelas antara
dan pasal 83 yang menentukan bahwa batas Indonesia, Malaysia dan Vietnam.
Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen Untuk mewujudkannya Indonesia perlu
antara kedua negara yang pantainya mengadakan diplomasi maritim dengan
berhadapan harus diatur dengan persetujuan mengadakan perundingan mengenai batas
berdasarkan hukum internasional untuk Zona Ekonomi Eksklusif antara Indonesia
mencapai suatu penyelesaian yang adil (the dengan Malaysia dan Indonesia dengan
elimination of the economic exclusive zone Vietnam mengingat lebar wilayah di Kawasan
and continental shelf between States Laut Natuna Utara tidak lebih dari dua kali
with opposite coasts shall be effected by 200 mil laut sehingga cita-cita Indonesia
agreement on the basis of international sebagai poros maritim dunia dapat terwujud.
Daftar Pustaka
Bambang Cipto. 2007. Hubungan Internasional di Asia Tenggara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Boer Mauna. 2000. Hukum Internasional. Bandung: Alumni.
Dikdik Mohammad Sodik. 2011. Hukum Laut, dan Pengaturannya di Indonesia. Bandung: Refika
Aditama.
Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar. 2006. Hukum Internasional Kontemporer. Bandung: Refika
Aditama.
Malcolm N. Shaw. 2013. International Law. Bandung: Nusa Media.
Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
R.R. Churchill and A.V. Lowe. 1999. The Law of The Se, Third Edition. Manchester University, UK: Juris
Publishing.
Wahyono. 2009. Indonesia Negara Maritim. Jakarta: PT. Mizan Publika.
Jurnal
Ansori. Cara Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif Antara Indonesia dan Malaysia dengan Median
Line. Volume 12 Nomor 2. Prespektif Hukum.
Etty R. Agoes. 2009. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Volume 6 Nomer 3.
Imah Rustam. 2014. Tantangan ALKI dalam Mewujudkan Cita-Cita Indonesia Sebagai Poros Maritim
Dunia. Indonesian Prespective. Volume 1 Nomor 1.
Muh. Kadarisman. 2017. Kebijakan Keselamatan Dan Keamanan Maritim Dalam Menunjang Sistem
Transportasi Laut. Volume 4 Nomor 2. Jurnal Manajemen Transportasi Dan Logistik.
lnternet
I Made Andi Arsana dalam artikel yang berjudul Diplomasi Kartografis di Laut Natuna Utara, diakses
melalui http://kompas.id/baca/opini/2017/07/04/diplomasi/kartografis-di-laut-natuna/, pada tang-
gal 22 Juni 2018 pukul 23.00 WIB.
Indonesia Poros Maritim Dunia, diakses melalui http://presidenri.go.id/wp-content/uploads/-
2017/10/20171018-Kemenko-Maritim-3th-Jokowi-JK-cetak.pdf, pada tanggal 20 Februari 2018
pukul 19.33 WIB.
Keamanan dan Keselamatan Laut dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia” oleh Laksdya TNI Ari
Soedewo, S.E, M.H. diakses melalui http://satgas115.id/wp-content/uploads/2017/06/Keynote-
Speech-Kabakamla-Compatibility-Mode.pdf, pada tanggal 2 Agustus 2018 pukul 00.15 WIB.
Ketua DPR Apresiasi Masterplan Pangkalan Militer Natuna, diakses melalui situs resmi DPR RI, http://
www.dpr.go.id/berita/detail/id/20529/t/Ketua+DPR+Apresiasi+Masterplan+Pangkalan+Militer+N
atuna pada tanggal 21 Juni 2018 pukul 20.30 WIB.
KKP Jadikan Selat Lampa Sentra Perikanan Terpadu di Perairan Natuna, melalui situs resmi Direktorat
Jendral Perikanan Tangkap http://www.djpt.kkp.go.id/read/kkp-jadikan-selat-lampa-sentra-peri-
kanan-terpadu-di-perairan-natuna pada tanggal 2 Agustus 2018 pukul 21.44 WIB..