Anda di halaman 1dari 2

Di masa kini, laut merupakan wilayah yang dianggap penting bagi negara

agar mempunyai akses terhadap negara-negara di dunia. Namun, terkadang laut

bisa menjadi sebuah problematika bagi beberapa negara mengingat tidak jelasnya

batas-batas antar negara maupun batas denga laut bebas internasional. Terkadang,

negara-negara yang mempunyai kedekatan dengan laut menamai laut yang ada di

sekitar wilayahnya. Salah satu contoh kasusnya adalah sebagaimana yang

dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada 2017, dibawah pemerintahan Joko

Widodo, Indonesia melakukan pembaharuan terhadap peta baru wilayah Indonesia

serta berusaha mempertegas batas wilayah laut Indonesia dengan memberi nama
63
Laut Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan Laut Tiongkok Selatan.

A. Tumpang Tindih Klaim Tiongkok dengan Indonesia di Laut Natuna

Utara

Tiongkok adalah salah satu negara yang menjadi aktor utama dalam konflik

yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan. Klaim Tiongkok ini dilakukan melalui peta

Nine Dash Line. Nine Dash Line adalah sebuah peta teritorial yang membubuhkan

sembilan garis putus-putus sebagai batas pemisah imaginer dalam usaha untuk

mengklaim sebagian besar wilayah perairan Laut Tiongkok Selatan yaitu sekitar
64
90%.

63
Alief Sambogo. 2018. Penamaan Laut Natuna Utara Oleh Pemerintah Indonesia Dalam
Prespektif Hukum Internasional
64
Anggi Kusuma Dewi, Riva Dessthania Suastha. 2016. RI Mesti Waspadai Dampak
Putusan Artbitrase Laut China Selatan. [berita on-line] tersedia di
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160703151959-20-142745/ri-mesti-
waspadaidampak- putusan-Arbitrase-laut-China-selatan/ diunduh pada 15 April 2019

36
Gambar III.1 Gambar Peta Klaim Tiongkok terhadap Laut Tiongkok

Selatan

Sumber: Wall Street Journal, 2012

Dalam memuluskan usahanya, Tiongkok menggunakan klaim dengan latar

belakang sejarah Tiongkok kuno tentang wilayah kekuasaan kerajaannya.

Tiongkok juga berpendapat bahwa Dinasti Han lah yang menemukan wilayah ini

pada abad ke-2 masehi. Kemudian pada abad ke-12, Dinasti Yuan memasukkan

Laut Tiongkok Selatan ke dalam peta wilayah kekuasaanya dan juga didukung

oleh Dinasti Ming dan Dinasti Qing pada abad ke-13. Klaim Tiongkok ini

dilakukan pertama kali oleh Pemerintah Nasionalis Tiongkok pada 1947 dengan

berawal dari pembuatan peta yang meliputi 11 garis putus-putus untuk


65
menjelaskan teritorial Tiongkok atas Laut Tiongkok Selatan.

Setelah melewati beberapa tahun yaitu tepatnya pada 1953, pemerintah

Tiongkok menghapus dua garis putus-putus di sekitar Teluk Tonkin dalam 11


65
Center for Strategic and International Studies, ―11-Dash Line Map”, Document Loud,
tersedia di https://www.documentcloud.org/documents/1347513-prc-img-eleven-dotted-line-
1947.html#annotation/a185712, diunduh pada 15 April 2019

Anda mungkin juga menyukai