AUDITOR
A. DASAR HUKUM
B. PENGERTIAN-PENGERTIAN
178
4. DUPAK adalah Daftar Usul Penetapan Angka Kredit adalah daftar yang berisi
jumlah angka kredit butir kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Auditor/Calon
Auditor.
5. PAK adalah Penetapan Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan
berdasarkan penilaian atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang
Auditor.
b. Pengawasan meliputi :
1) Pembinaan dan penggerakan pengawasan.
2) Pelaksanaan pengawasan,
179
D. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, BUP, DAN
TUNJANGAN
II/b 40
1 Auditor Pelaksana II/c 60 197.000,-
II/d 80
III/a 100 220.000,-
2 Auditor Pelaksana
Lanjutan III/b 150
III/c 200 385.000,-
3 Auditor Penyelia
III/d 300
III/a 100 247.500,- 56 Th
4 Auditor Pertama
III/b 150
III/c 200 522.500,-
5 Auditor Muda
III/d 300
IV/a 400
6 Auditor Madya IV/b 550
797.500,-
IV/c 700
IV/d 850 1.100.000,-
7 Auditor Utama
IV/e 1050
2. Persyaratan
PNS yang diangkat pertama kali harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Auditor Terampil
1) Berijazah serendah-rendahnya berijasah SLTA.
2) Serendah-rendahnya berpangkat Pengatur Muda Tk.l - ll/b.
3) Telah mengikuti diklat kedinasan yang khusus diadakan untuk jabatan
fungsional Auditor dan memperoleh sertifikat tanda lulus.
4) Setiap unsur dalam DP3 tahun terakhir minimal bernilai baik.
180
5) Memperoleh angka kredit minimal yang ditentukan.
6) Mendapat rekomendasi dari pejabat yang berwenang.
b. Auditor Ahli
1) Berijazah serendah-rendahnya S1/D.IV dengan kualifikasi yang
ditentukan oleh instansi Pembina.
2) Telah mengikuti diklat kedinasan yang khusus diadakan untuk jabatan
fungsional Auditor dan memperoleh sertifikat tanda lulus.
3) Setiap unsur dalam DP3 tahun terakhir minimal bernilai baik.
4) Memperoleh angka kredit minimal yang ditentukan.
5) Mendapat rekomendasi dari pejabat yang berwenang.
2. Persyaratan
a. Memenuhi syarat sebagaimana ketentuan pengangkatan pertama kali.
b. Memiliki pengalaman dalam kegiatan pengawasan sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun.
c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai BUP (Batas Usia
Pensiun) berdasarkan jabatan terakhirnya.
181
d. Memiliki surat/ keputusan tentang pemindahan dari pejabat
yang berwenang.
1. Pejabat pengusul
a. Sekretaris Inspektorat Jenderal untuk Auditor Ahli Madya dan Auditor Ahli
Utama
b. Kepala Bagian Kepegawaian Inspektorat Jenderal untuk Auditor
Pelaksana s/d Auditor Penyelia, dan Auditor Ahli Pertama s/d Auditor Ahli
Muda.
182
b. DUPAK beserta lampirannya harus sudah diterima oleh Sekretariat Tim
Penilai selambat-lambatnya awal Januari untuk kenaikan pangkat periode
April dan awal Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun berjalan.
A B C D
Auditor Pimpinan Sekretaris Inspektur
/Calon 3 Unit Kerja 2 Itjen DKP 1a Jendaral
Auditor Dep.KP
E
Kepala
1b BPKP
Keterangan :
1) DUPAK dari Auditor (A) ke unit kerjanya, persetujuan DUPAK disahkan oleh
Kepala Unit kerja.
2) DUPAK dari unit kerja (B) kepada Sekretaris Itjen (C), untuk disampaikan
kepada Inspektur Jenderal (D) untuk Penetapan Angka Kredit Auditor
Pelaksana s/d Auditor Penyelia dan Auditor Pertama s/d Auditor Muda;
3) DUPAK dari Pimpinan unit kerja (B) oleh Sekretaris Itjen (C) disampaikan
kepada Kepala BPKP ( E ) untuk usul Penetapan Angka Kredit bagi Auditor
Madya dan Utama;
4) Realisasi Penetapan angka kredit, 1a, 1b, 2, 3.
I. KENAIKAN JABATAN
2. Persyaratan
Kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional Auditor
tidak hanya didasarkan pada perolehan angka kredit tetapi juga didasarkan
atas sertifikasi yang harus diperoleh, DP3 dan rekomendasi dari pejabat yang
berwenang. Pengusulan kenaikan jabatan Auditor dapat dilakukan
apabila yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memperoleh angka kredit minimal yang telah ditetapkan oleh pejabat
penetap angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi.
b. Sekurang-kurangnya telah satu tahun dalam jabatan terakhir.
c. Setiap unsur dalam DP3 bernilai baik dalam satu tahun terakhir.
183
d. Memiliki/mendapat sertifikat peran Auditor sebagai Ketua Tim/Pengendali
Teknis/Pengendali Mutu.
e. Tidak ada keberatan dari pejabat yang berwenang dengan dinyatakan
secara tertulis.
J. KENAIKAN PANGKAT
2. Persyaratan
b) Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
c) Memenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
d) Setiap unsur dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir.
e) Masih dalam jenjang jabatan yang sama.
184
3. Tata cara pengusulan kenaikan pangkat
b) Berkas usul kenaikan pangkat Auditor secara hirarkhi disampaikan kepada
Menteri Kelautan dan Perikanan cq. Kepala Biro Kepegawaian.
c) Kepala Biro Kepegawaian atau Pejabat lain yang ditunjuk memproses dan
menyampaikan berkas usulan tersebut kepada :
1) Presiden dengan tembusan Kepala BKN untuk usul kenaikan pangkat
menjadi Pembina Utama Muda, IV/c sampai dengan Pembina Utama,
IV/e.
2) Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk usul kenaikan pangkat
menjadi Pengatur ll/c sampai dengan Pembina Tk.l, IV/b.
d) Kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan pada periode kenaikan pangkat
sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu 1 April dan 1 Oktober.
Sedangkan untuk kenaikan jabatan dapat dilakukan setiap saat, tidak
tergantung periode kenaikan pangkat.
e) Auditor yang dibebaskan sementara karena tugas belajar, dapat
dipertimbangkan kenaikan pangkatnya tanpa angka kredit dengan
ketentuan :
1) telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir.
2) Setiap unsur dalam DP3 bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
185
b) Pelaksanaan kegiatan pengawasan sekurang-kurangnya 95% atau
76 angka kredit.
2) Unsur penunjang pengawasan sebanyak-banyaknya 20% atau
20 angka kredit.
186
a) Pengembangan profesi berjumlah sekurang-kurangnya 18,75% atau
30 angka kredit.
b) Penggerakan, Pembinaan, dan Pelaksanaan kegiatan pengawasan
sekurang-kurangnya 81,25% atau 130 angka kredit.
2) Unsur penunjang pengawasan sebanyak-banyaknya 20% atau 40
angka kredit.
1. Pembebasan sementara
Auditor dibebaskan sementara dari jabatannya apabila :
a. Dalam jangka waktu 6 (enam) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.
b. Dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan
terakhir tidak dapat memperoleh angka kredit sekurang-kurangnya :
1) 30 (tiga puluh) dari unsur utama bag! Auditor Penyelia, pangkat Ill/d.
2) 50 (lima puluh) dari unsur utama bagi Auditor Utama, pangkat Pembina
Utama, IV/e.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat berdasarkan PP No.30 Tahun 1980.
d. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
PP No. 4 Tahun 1966.
e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Auditor.
f. Cuti di luar tanggungan Negara, kecuali cuti di luar tanggungan Negara
untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya.
g. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Auditor yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin,
maka selama yang bersangkutan menjalani masa hukuman tersebut tetap
wajib melaksanakan tugas pokoknya sebagai Auditor tetapi kegiatan
tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya.
2. Pengangkatan Kembali
a. Kriteria pengangkatan kembali
1) Auditor yang telah selesai menjalani pembebasan sementara
sebagaimana tersebut pada butir 1 di atas, dapat diangkat kembali
dalam jabatan Auditor.
2) PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Auditor dapat menggunakan
angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi yang diperoleh
selama tidak menduduki jabatan Auditor, setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
187
b. Tata cara pengangkatan kembali
1) PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara melaporkan
secara tertulis kepada pimpinan unit kerjanya dengan melampirkan
a) Penetapan Angka Kredit terakhir yang telah dimiliki atau Penetapan
Angka Kredit terakhhir yang telah ditambah angka kredit yang
berasal dari prestasi yang diperoleh selama dibebaskan sementara;
b) Fotocopi keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang;
c) Fotocopi keputusan pembebasan sementara sebagai Auditor yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
d) Surat keterangan/keputusan/pernyataan telah selesai menjalani
tugas diluar jabatan Auditor;
e) Fotocopi ijazah/STTPP yang diperoleh disertai pengangkatan/
penugasan kembali pada unit kerja semula bag! yang selesai tugas
belajar dan dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
f) Surat keterangan telah selesai menjalani hukuman disiplin;
g) Fotocopi keputusan pengangkatan kembali sebagai PNS bagi yang
telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
h) Tdak ada keberatan dari atasan langsung yang bersangkutan.
2) Berdasarkan laporan tersebut pimpinan unit kerja yang bersangkutan
mengusulkan pengangkatan kembali sebagai Auditor dengan
melampirkan persyaratan sebagaimana butir 1), sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3) Pejabat yang berwenang menerbitkan keputusan pengangkatan
kembali sesuai usul tersebut.
4) Keputusan pengangkatan kembali disampaikan kepada Auditor yang
bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya dengan tembusan kepada
unit kerja/instansi terkait
3. Pemberhentian
a. Alasan pemberhentian
Auditor diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila :
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, kecuali jenis hukuman disiplin
berat berupa penurunan pangkat.
2) Diberhentikan sebagai PNS berdasarkan PP No. 32 Tahun 1979.
3) Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya karena tidak dapat memperoleh angka kredit yang
ditentukan bagi Auditor Pelaksana sampai Auditor Penyelia, gol. Ill/c
dan Auditor Ahli Pertama sampai Auditor Ahli Utama, gol. IV/d.
4) Dalam jangka waktu satu tahun sejak dibebaskan sementara bagi
Auditor Penyelia, gol. Ill/d dan Auditor Ahli Utama, gol. IV/e tetap tidak
dapat mengumpulkan angka kredit.
188
b. Tata cara pemberhentian
1) Pimpinan unit kerja mengusulkan pemberhentian sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, dengan melampirkan:
a) Fotocopy keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang.
b) Fotocopy keputusan pengangkatan dan atau pembebasan
sementara dari jabatan Auditor.
c) Surat keterangan dari Ketua Tim Penilai bahwa yang menerangkan
bahwa yang bersangkutan tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang dipersyaratkan dalam jangka waktu yang ditentukan setelah
pembebasan sementara.
d) Fotocopy keputusan hukuman disiplin yang dilegalisir pejabat yang
berwenang.
2) Berdasarkan usulan tersebut pejabat yang berwenang menetapkan
keputusan pemberhentian dari jabatan Auditor.
3) Keputusan pemberhentian disampaikan kepada Auditor yang
bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya dengan tembusan kepada
unit kerja/instansi terkait.
189