Anda di halaman 1dari 15

PEMILIHAN TOPIK KARANGAN ILMIAH YANG BAIK

Makalah Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Indra Sahputa,S.Pd.i,M.Si

Disusun oleh :

Raihan Nasa (0201213130

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Pemilihan
Topik Karangan Ilmiah Yang Baik.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Kutacane,10 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1 Pengertian Topik................................................................................... 3


2.2 Fungsi Topik ........................................................................................ 4
2.3 Perbedaan Topik dan Judul .................................................................. 4
2.4 Cara Menentukan Topik yang Baik ..................................................... 5
2.5 Batasan – batasan Dalam Penentuan Topik ......................................... 7

BAB III

PENUTUP ...................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 11


3.2 Saran .................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan


sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.
Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan
dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih
dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok
bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah
tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik
ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar
terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu
agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).
Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dalam karangan ilmiah.
Tanpa mengetahui pokok masalah yang akan dibicarakan penulis tidak dapat
menetukan permasalah serta sasaran apa yang akan dicapai dalam penulisan.
Supaya topik itu dapat ditetapkan dengan jelas dan menarik, penulis menentukan
topik berdasarkan penguasaan permasalahan. Setelah topik ditetapkan, penulis
menentukan tujuan dari topik yang telah ditetapkan. Tujuan dari topik itu adalah
sasaran yang akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Topik harus mempunyai
tujuan sehingga mampu membatasi topik agar tidak menyimpang dari
permasalahan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan topik ?


2. Bagaimana cara menentukan topik ?
3. Apa perbedaan tema, topik dan judul ?
4. Apa saja batasan – batasan dalam topik ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi topik


2. Untuk mengetahui cara menentukan topik serta sumber referensi yang
dapat dimanfaatkan
3. Untuk mengetahui perbedaan antara tema, topik dan judul
4. Untuk mengetahui cara mempersempit atau membatasi topik supaya lebih
spesifik

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Topik

Secara etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani, topoi
yang berarti “tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan
dan dibatasi. Sedangkan secara terminologi topik berarti pokok pembicaraan,
pokok permasalahan atau masalah yang sedang dibicarakan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa?1

Jika seseorang akan mengarang, ia telebih dahulu harus memilih dan


menetapkan topik karanganya. Permasalahan disekitar kita yang dapat dijadikan
topik karangan jumlahnya sangat banyak, seperti : putus sekolah, pengangguran,
kenaikan harga, keluarga berencana, polusi, kenakalan remaja, dan sebagainya.
Ciri khas topik terletak pada permasalahanya yang bersifat umum dan belum
terurai, namun tidak abstrak. Topik harus tentang sesuatu yang nyata.2

Adapun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran


dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah
mengisyaratkan permasalahan atau variable yang akan dibahas. Memang topik
seperti arsitektur, ekonomi, hukum, komputer, listrik manajemen, boleh saja
dijadikan judul karangan, tetapi judul tidaklah harus sama dengan topik. Jika topik
sekaligus menjadi judul, biasanya karanganya akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya juga akan sangat luas. Judul karangan sedapat dapatnya singkat dan
juga padat, menarik perhatian, serta menggambarkan garis besar atau inti
pembahasan. Khusus untuk penulisan berita dan artikel, lebih lebih iklan semisal
advertorial – judulnya hendaklah atraktif, sedikit bombastis , dan tentu saja harus
menarik perhatian pembaca

1
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Diksi Insan Mulia, 2007 ), hlm. 195
2
Ibid.,

3
2.2 Fungsi Topik

Fungsi topik adalah untuk menentukan landasan yang dapat dipergunakan


oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat
dipergunakan sebagai sumber penentuan topik, misalnya pengalaman, keluarga,
karier, alam sekitar, masalah kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan,
cita+cita dan sebagainya. Fungsi lain topik adalah mengendalikan variable yang
ada pada topik bahasan. Juga memudahkan pengembangan ide penulis serta
penambahan minat para pembaca3

2.3 Perbedaan Topik danTema


Topik merupakan pokok utama dari sebuah karangan yang masih bersifat
sangat umum dan luas sehingga perlu adanya pembatasan biasanya berbentuk
sebuah kata maupun kalimat lengkap. Sedangkan tema adalah gagasan atau ide
pikiran yang mendasari sebuah karangan maupun topik. Jadi bisa diartikan bahwa
topik merupakan pengembangan dari tema yang bersifat lebih spesifik

2.4 Perbedaan Topik dan Judul


Menurut Terminologi toopik merupakan intisari pembahasan atau biasa
disebut pokok bahasan. Sedangkan Judul itu sendiri merupakan pengembangan
dari topik4. Menurut KBBI, topik adalah pokok pembicaraan dl diskusi, ceramah,
karangan, dsb; bahan diskusi dan bahan untuk mengembangkan pembahasan.
Sedangkan judul adalah nama yg dipakai untuk buku atau bab dl buku yg dapat
menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu atau penjelasan
lebih rinci dari topik yang telah ditentukan.
Ada beberapa kriteria untuk sebuah topik yang baik, diantaranya adalah
topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab
pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah
cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan
secara lebih mendetail. Topik biasa terdiri dari satu atau dua kata yang singkat.
Untuk kriteria judul itu sendiri dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul
3
Ibid., hlm. 196
4
Siti Annijat Maimunah, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, ( Malang : UIN Press, 2011 ),
hlm. 97

4
artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi
bahasan.5

Topik Judul

1a. Mampukah Ayam Kinantan


Meredam Maung Bandung ? *)
1. Pertandingan Sepak Bola 1b. PSMS dan Persib akan
PSMS Melawan Persib Menggoyang Stadion Senayan
1c. Ini Dia, Dua Musuh Bebuyutan
Adu Kekuatan di Stadion Senayan

2a. Kiat Menekan Tingginya Angka


Putus Sekolah
2b. Tingginya Angka Putus Sekolah
2. Putus Sekolah
Merupakan Problematika Pendidikan
2c. Masalah Tingginya Angka Putus
Sekolah, PR bagi Ahli Pendidikan

*) Ayam Kinanti, julukan untuk PSMS, dan Maung Bandung, julukan untuk Persib
**) Contoh Penjambaran untuk membedakan Topik dan Judul

2.5 Cara Menentukan Topik yang Baik


Kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan atau pemilihan ide
pokok atau topik yang akan ditulis. Jika topik makalah telah ditentukan maka
kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengembangan topik yang telah dipilih
atau dientukan. Umumnya, topik yang diberikan oleh penyelenggara seminar atau
instruktur bersifat sangat umum, sehingga diperlukan pembatasan topik. Apabila
topik makalah tidak ditentukan maka kita sendiri lah yang harus mencari atau
menentukan topiknya. Untuk menentukan topik, terdapat kemungkinan sumber
yang dapat dimanfaatkan, diantaranya buku-buku referensi, majalah , jurnal, surat
5
Havia. “ Perbedaan Antara Tema, Topik Dan Judul Yang Paling Mendasar ”
http://haviafotokopi.blogspot.co.id/2015/10/perbedaan-antara-tema-topik-dan-judul.html
( diakses 10 November 2017 )

5
kabar, pengalaman hidup sehari-hari, pendapat, sikap, serta kejadian – kejadian di
masyarakat yang bisa diambil sample untuk menentukan topik.6

Adapun kriteria yang harus diperhatikan dan di pertimbangkan dalam


penentuan atau pemilihan topik yaitu antara lain :
a. Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis
maupun segi teoritis, yang layak untuk dibahas
b. Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat
penulis. Dengan dipilihnya topik yang menarik akan membantu dalam
proses penulisan makalah. Jika seseorang penulis makalah menulis
makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang akan
dilakukan akan ala kadarnya dan kurang serius dan berdampak pada
hasil pengembangan topik termasuk juga pada hasil makalah nya nanti.
c. Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing dan
teralu baru bagi penulis. Jangan memilih topik yang terlalu baru, sebab
hal ini akan menyulitkan bagi penulis dalam penulisan makalah. Hal ini
sebenarnya mempunyai hubungan erat dengan kebiasaan membaca
yang dilakukan oleh penulis sehingga akan banyak pilihan diksi yang
bisa dipakai sebagai referensi
d. Bahan yang diperlukan sehunungan dengan topik tersebut
memungkinkan untuk diperoleh baik data maupun bahan. Artinya,
tersedia bahan sehubungan dengan topik yang akan ditulis.7

Menemukan topik merupakan langkah awal dalam proses penulisan segala


bentuk karya tulis. Sebelum menulis, topik yang dibahas dalam makalah harus
ditentukan terlebih dahulu. Hal ini disebabkan seseorang tidak mungkin dapat
menulis tanpa mempunyai topik.

Pada waktu penulisan berlangsung pada dasarnya kegiatan menulis adalah


mengembangkan topik yang telah dipersiapkan. Agar dapat mempersiapkan diri
dengan baik, seseorang penulis makalah harus berusaha mencari dan menentukan
topik. Adapun beberapa cara yang dapat digunakan untuk menemukan topik :
6
Siti Annijat Maimunah, Op. Cit., Hlm. 96
7
Ibid.,

6
a) Brainstroming
Brainstroming atau urun pendapat banyak digunakan dalam usaha. Dalam
rangka meningkatkan usaha, brainstorming digunakan sebagai wahana
untuk menampung berbagai pendapat para peserta. Cara ini dilakukan
seperti diskusi atau musyawarah, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak lain
nya. Semua ide atau pendapat dicatat dan nantinya dipertimbangkan untuk
digunakan dalam pengembangan usaha.
b) Perenungan atau mediasi
Perenungan atau mediasi dalam tulis menulis sangat penting. Perenungan
merupakan cara berpikir analitas-logis dengan berkonsentrasi penuh
terhadap suatu masalah tertentu. Dalam perenungan ini diusahakan agar
tercipta konsep-konsep, ide-ide baru dan gagasan baru.
c) Pengembangan formula jurnalistik
Formula jurnalistik dalam Bahasa Inggris dikenal 5W dan 1H ( who, what,
when, where, why dan how). Formula ini merupakan formula yang banyak
digunakan dalam menulis berita, sebab formula ini cukup sederhana dalam
mengembangkan berita.8

2.6 Batasan – batasan Dalam Penentuan Topik


Tidak jarang topik yang dipilih itu masih bersifat umum dan terlalu luas.
Agar nantinya pembicaraan pengarang tidak melebar, hendaknya topik
dipersempit atau dibatasi agar terfokus sesuai dengan rencana dan maksud
pengarang.9
Untuk mempersempit pokok pembicaraan ada beberapa cara yang lazim
dilakukan. Cara pertama adalah dengan memecah pokok pembicaraan menjadi
bagian-bagian yang makin kecil yang disebut subtopik. cara kedua ialah dengan
menulis pokok umum dan membuat daftar aspek khusus apa saja dari pokok itu
secara berurutan ke bawah. Dari daftar ini dapat dipilih salah satu aspek untuk
dijadikan topik karangan. Kedua cara ini dapat divisualisasikan dengan membuat
gambar piramid terbalik seperti contoh :

8
Ibid., Olah Raga
9
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Diksi Insan Mulia, 2007 ), hlm. 197

7
Sepak Bola

Liga Inggris
Klub Chelsea
...

Jika dilihat dari tabel segitiga terbalik diatas dapat dijabarkan jika Olah
Raga merupakan topik dan di kerucutkan menjadi satu pembahasan yang lebih
sempit yaitu bahasan tentang Klub Chelsea.
Cara ketiga dapat dilakukan dengan mengajukan lima pertanyaan berikut
mengenai pokok pembicaraan : apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
Pokok pembicaraan ditulis diatas, lalu di bawahnya disediakan kolom kolom
untuk menjawab kelima pertanyaan itu. Dengan begitu akan diperoleh satu aspek
yang akan ditulis.
Contoh berikut ini adalah hasil cara pertama dan cara kedua
mempersempit atau membatasi topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya.
a. Menurut tempat : negara tertentu lebih khusus daripada dunia; Jakarta
lebih terbatas daripada Pulau Jawa. Topik “Pulau Jawa Sebelum Indonesia
Merdeka ” dapat dipersempit lagi menjadi “ Jakarta Sebelum Indonesia
Merdeka ”
b. Menurut waktu/periode/zaman : “ Kebudayaan / Indonesia ” dapat
dikhususkan menjadi “ Seni Tari Jawa Modern ”.
c. Menurut hubungan sebab-akibat : “ Dekadensi Moral di Kalangan
Muda-mudi ” dapat dikhususkan menjadi “ Pokok Pangkal Timbulnya
Krisis Moral di Kalangan Muda-mudi. ”
d. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia : politik, sosial,
ekonomi, kebudayaan agama, kesenian, ... dan sebagainya. Karangan
tentang “ Usaha-usaha Pemerintah dalam Bidang Ekonomi ” dapat
diperkhusus lagi menjadi “ Kebijaksanaan Deregulasi di bidang Ekonomi
pada Era Reformasi ”.

8
e. Menurut aspek khusus-umum / indovidual-kolektif : “ Pengaruh Siaran
Televisi terhadap Masyarakat Jawa Timur ” dapat dipersempit menjadi “
Pengaruh Siaran Televisi terhadap Kaum Tani di Jawa Timur ”.
f. Menurut objek material dan objek formal : Objek material adalah
bahan yang dibicarakan; objek formal ialah sudut dari mana bahan itu akan
kita tinjau, misalnya “ Perekonomian Indonesia (objek material) Ditinjau
dari Sudut Mekanisme Pasar ”. ( objek formal ). “ Kepemimpinan Ditinjau
dari Sudut Pembentukan Kader-kader Baru ”, “ Keluarga Berencana
Ditinjau dari Segi Agama ”.10

Metode Lain yang bisa dipakai adalah diagram jarum jam. Diagram ini
disebut diagram “jarum jam” karena bentuk pembatasannya menyerupai jarum
jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik dipusat yang menyerupai
jarum jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik yang masih luas
sebagai pusatnya. Di sekelilingnya ditempatkan topik-topik yang merupakan
pembatasan topik itu ditinjau dari berbagai sudut.

Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram jarum jam


itu. Anda dapat melihat 8 topik yang lebih terbatas tentang laut yang telah

10
Ibid., hlm. 198

9
dikembangkan dari tema Laut. Bila Anda merasa subtopiknya masih terlalu luas.
Anda pun dapat membatasinya lagi. Dengan demikian topik terasa lebih spesifik
dan mudah dibahas secara luas dan mendalam.

Metode lain yang bisa dipakai adalah diagram Pohon. Membatasi topik
dengan diagram “pohon” dapat dilakukan dengan meggambarkan sebagai cabang-
cabang dan ranting-ranting pohon yang terbalik seperti contoh berikut.

Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram pohon itu.


Anda memperoleh topik yang lebih spesifik dari tema “lautan”, yaitu.
(1) “pembudidayaan kerang mutiara”
(2) “pemasaran kerang mutiara”
Yang lebih mudah dikembangkan dalam bentuk tulisan yang luas dan dalam
kajiannya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan atau karangan yang hendak
disampaikan. Tahap peulisan topik ada tiga, yaitu tahap pra-penulisan,tahap
penulisan, dan tahap pasca penulisan.

Agar topik lebih spesifik dan lebih dalam pembahasannya maka dalam
pembuatan topik ada yang namanya pembatasan topik. Metode pembatasan topik
ada tiga yaitu metode jarum jam, metode pohon, dan metode piramida terbalik.

3.2 Saran

Dengan memahami dan menguasai berbagai kaidah penulisan tema, topik,


dan kerangka karangan. Diharapkan pembaca dapat membuat tema, topik, dan
kerangka karangan yang baik dan benar. Setidaknya dengan memahami
pembahasan makalah penulis kali ini, pembaca menjadi paham bagaimana cara
membuat tema, topik, dan judul dengan baik dan sisitematis dan mengerti apa
saja syarat-syarat penyusunan tema, topik, dan kerangka karangan agar didapat
suatu karya yang baik dan benar, serta menghindari kekeliruan penentuan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Maimunah, Siti Annijat. 2011. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


Malang: UIN Press
Finoza, Lamuddin. 2007. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa non
Jurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia
Havia Techno. (2015, 04 Oktober). Perbedaan Antara Tema, Topik Dan Judul
Yang Paling Mendasar . Diakses 11 November 2017, dari
http://haviafotokopi.blogspot.co.id/2015/10/perbedaan-antara-tema-topik-dan-
judul.html

12

Anda mungkin juga menyukai