Dosen Pengampu :
Indra Sahputa,S.Pd.i,M.Si
Disusun oleh :
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Pemilihan
Topik Karangan Ilmiah Yang Baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
BAB III
PENUTUP ...................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani, topoi
yang berarti “tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan
dan dibatasi. Sedangkan secara terminologi topik berarti pokok pembicaraan,
pokok permasalahan atau masalah yang sedang dibicarakan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa?1
1
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Diksi Insan Mulia, 2007 ), hlm. 195
2
Ibid.,
3
2.2 Fungsi Topik
4
artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi
bahasan.5
Topik Judul
*) Ayam Kinanti, julukan untuk PSMS, dan Maung Bandung, julukan untuk Persib
**) Contoh Penjambaran untuk membedakan Topik dan Judul
5
kabar, pengalaman hidup sehari-hari, pendapat, sikap, serta kejadian – kejadian di
masyarakat yang bisa diambil sample untuk menentukan topik.6
6
a) Brainstroming
Brainstroming atau urun pendapat banyak digunakan dalam usaha. Dalam
rangka meningkatkan usaha, brainstorming digunakan sebagai wahana
untuk menampung berbagai pendapat para peserta. Cara ini dilakukan
seperti diskusi atau musyawarah, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak lain
nya. Semua ide atau pendapat dicatat dan nantinya dipertimbangkan untuk
digunakan dalam pengembangan usaha.
b) Perenungan atau mediasi
Perenungan atau mediasi dalam tulis menulis sangat penting. Perenungan
merupakan cara berpikir analitas-logis dengan berkonsentrasi penuh
terhadap suatu masalah tertentu. Dalam perenungan ini diusahakan agar
tercipta konsep-konsep, ide-ide baru dan gagasan baru.
c) Pengembangan formula jurnalistik
Formula jurnalistik dalam Bahasa Inggris dikenal 5W dan 1H ( who, what,
when, where, why dan how). Formula ini merupakan formula yang banyak
digunakan dalam menulis berita, sebab formula ini cukup sederhana dalam
mengembangkan berita.8
8
Ibid., Olah Raga
9
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Diksi Insan Mulia, 2007 ), hlm. 197
7
Sepak Bola
Liga Inggris
Klub Chelsea
...
Jika dilihat dari tabel segitiga terbalik diatas dapat dijabarkan jika Olah
Raga merupakan topik dan di kerucutkan menjadi satu pembahasan yang lebih
sempit yaitu bahasan tentang Klub Chelsea.
Cara ketiga dapat dilakukan dengan mengajukan lima pertanyaan berikut
mengenai pokok pembicaraan : apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
Pokok pembicaraan ditulis diatas, lalu di bawahnya disediakan kolom kolom
untuk menjawab kelima pertanyaan itu. Dengan begitu akan diperoleh satu aspek
yang akan ditulis.
Contoh berikut ini adalah hasil cara pertama dan cara kedua
mempersempit atau membatasi topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya.
a. Menurut tempat : negara tertentu lebih khusus daripada dunia; Jakarta
lebih terbatas daripada Pulau Jawa. Topik “Pulau Jawa Sebelum Indonesia
Merdeka ” dapat dipersempit lagi menjadi “ Jakarta Sebelum Indonesia
Merdeka ”
b. Menurut waktu/periode/zaman : “ Kebudayaan / Indonesia ” dapat
dikhususkan menjadi “ Seni Tari Jawa Modern ”.
c. Menurut hubungan sebab-akibat : “ Dekadensi Moral di Kalangan
Muda-mudi ” dapat dikhususkan menjadi “ Pokok Pangkal Timbulnya
Krisis Moral di Kalangan Muda-mudi. ”
d. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia : politik, sosial,
ekonomi, kebudayaan agama, kesenian, ... dan sebagainya. Karangan
tentang “ Usaha-usaha Pemerintah dalam Bidang Ekonomi ” dapat
diperkhusus lagi menjadi “ Kebijaksanaan Deregulasi di bidang Ekonomi
pada Era Reformasi ”.
8
e. Menurut aspek khusus-umum / indovidual-kolektif : “ Pengaruh Siaran
Televisi terhadap Masyarakat Jawa Timur ” dapat dipersempit menjadi “
Pengaruh Siaran Televisi terhadap Kaum Tani di Jawa Timur ”.
f. Menurut objek material dan objek formal : Objek material adalah
bahan yang dibicarakan; objek formal ialah sudut dari mana bahan itu akan
kita tinjau, misalnya “ Perekonomian Indonesia (objek material) Ditinjau
dari Sudut Mekanisme Pasar ”. ( objek formal ). “ Kepemimpinan Ditinjau
dari Sudut Pembentukan Kader-kader Baru ”, “ Keluarga Berencana
Ditinjau dari Segi Agama ”.10
Metode Lain yang bisa dipakai adalah diagram jarum jam. Diagram ini
disebut diagram “jarum jam” karena bentuk pembatasannya menyerupai jarum
jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik dipusat yang menyerupai
jarum jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik yang masih luas
sebagai pusatnya. Di sekelilingnya ditempatkan topik-topik yang merupakan
pembatasan topik itu ditinjau dari berbagai sudut.
10
Ibid., hlm. 198
9
dikembangkan dari tema Laut. Bila Anda merasa subtopiknya masih terlalu luas.
Anda pun dapat membatasinya lagi. Dengan demikian topik terasa lebih spesifik
dan mudah dibahas secara luas dan mendalam.
Metode lain yang bisa dipakai adalah diagram Pohon. Membatasi topik
dengan diagram “pohon” dapat dilakukan dengan meggambarkan sebagai cabang-
cabang dan ranting-ranting pohon yang terbalik seperti contoh berikut.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan atau karangan yang hendak
disampaikan. Tahap peulisan topik ada tiga, yaitu tahap pra-penulisan,tahap
penulisan, dan tahap pasca penulisan.
Agar topik lebih spesifik dan lebih dalam pembahasannya maka dalam
pembuatan topik ada yang namanya pembatasan topik. Metode pembatasan topik
ada tiga yaitu metode jarum jam, metode pohon, dan metode piramida terbalik.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12