DOSEN PENGAJAR :
FAKULTAS HUKUM
2018
-Kebiasaan yang
diikuti dan
-Al-Qur’an
berkembang dalam
Sumber -Al-Hadis -Kitap Undang-undang
masyarakat sehingga
-Fiqih
menjadi peraturan
yang di patuhi
-Memelihara Agama
-Menyelenggarakan
-Memelihara Jiwa
kehidupan masyarakat -Sebagai kepastian dan
Tujuan -Memelihara Akal
yang aman, tentram, keadilan Hukum
-Memelihar Keturunan
dan sejahtera
-Memelihara Harta
E. PASAL 7
1) Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah yang dibuat oleh pegawai pencatatan
nikah
2) Dalam hal perkawinan yang tidak dapat dibuktikan dapat diajukan itsbat nikahnya
kepengadilan agama’
3) Itsbat nikah yang dapat diajukan kepengadilan Agama terbatas mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan:
a) Adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perkawinan
b) Hilangnya akte nikah
c) Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan
d) Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya UU No. 1 Tahun 1974 dan
e) Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan
perkawinan menurut UU No.1 Tahun 1974.
4) Yang berhak mengajukan permohonan itsbat nikah iyalah suami atau istri, anak-anak
mereka, wali nikah dan pihak yang berkepentingan dengan perkawinan itu.
F. PEJANJIAN PERKAWINAN
1) Pencatatan perkawinan menurut UU No 1 Tahun 1974 pencatatan dilakukan dicatatan sipil
perjanjian tentang harta bawaan suami dan istri.
2) Perjanjian perkawinan dilakikan dikantor catatan sipil yaitu sebelul atau sesudah ijab kobul
atau pemberkatan pendeta.
3) Akibat Hukum dari perjanjian perkawinan maka seluruh harta bawaan suami menjadi milik
istri.