Nomor : B-206/7252.3/VS.210/11/2021 Palu, 18 November 2021
Sifat : Segera Lampiran : - Perihal : Pedoman Antisipasi Dampak dari Penetapan Upah Minimum 2022
Yth. Kepala BPS Kabupaten/ Kota
di - Tempat
Menindaklanjuti surat Sekretaris Utama Nomor B-667/02000/RT.500/11/2021 tanggal 18
November 2021 dalam rangka mengantisipasi dampak negatif terhadap BPS terkait penetapan upah minimum tahun 2022, bersama ini disampaikan beberapa hal untuk dipedomani dalam memberikan jawaban kepada pihak-pihak terkait yang mempertanyakan data untuk penghitungan upah minimum sebagai berikut: 1. Sesuai dengan UU No 11/2020 Tentang Cipta Kerja dan PP 36/2021 Tentang Pengupahan sebagai peraturan pelaksana UU Cipta Kerja disebutkan bahwa sumber data berasal dari Lembaga yang berwenang di bidang statistik (BPS). Dalam hal ini data BPS digunakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan untuk keperluan penghitungan upah minimum. 2. Sesuai peraturan tersebut, penentuan formula dan penghitungan upah minimum provinsi maupun upah minimum kabupaten/kota merupakan wewenang dari Kementerian Ketenagakerjaan. Dalam hal ini, BPS tidak terlibat dalam perumusan formula dan bukan instansi yang melakukan penghitungan upah minimum. 3. Data untuk penghitungan upah minimum dilakukan melalui mekanisme permintaan data oleh Kementerian Ketenagakerjaan kepada Badan Pusat Statistik RI secara terpusat yang selanjutnya diolah kembali oleh Kementerian Ketenagakerjaan untuk keperluan penghitungan upah minimum. Data terkait dengan penghitungan upah minimum dapat diakses melalui tautan https://wagepedia.kemnaker.go.id 4. BPS tidak melakukan kegiatan survei khusus yang ditujukan untuk mengumpulkan data- data guna penghitungan upah minimum. Data yang digunakan untuk penentuan upah minimum merupakan data yang dihasilkan berdasarkan kegiatan survei yang ada di BPS yang selama ini telah berjalan sudah sejak lama. 5. Pemanfaatan data hasil survei BPS untuk berbagai keperluan seperti penelitian, kajian, perumusan kebijakan dan lain-lain oleh pengguna data sepenuhnya menjadi tanggung