EKOLOGI DASAR
KEMBALI
NIM : 1901125069
2021
PRAKTIKUM 1
METODE TANGKAP-TANDAI-LEPAS DAN TANGKAP
KEMBALI
(Suatu Simulasi di kelas)
Tujuan :
Menghitung populasi capung Pantala flavescens (khayalan) dengan menggunakan model biji
mute putih kecil.
( amati – harapan)2
X 2
hitung = ∑ ───────────
harapan
H0 : tidak ada perbedaan antara populasi capung taksiran dengan populasi capung
sebenarnya
H1 : ada perbedaan antara populasi capung taksiran dengan populasi capung
sebenarnya
Kriteria : jika X2hitung < X2tabel non signifikan maka terima H0 dan tolak H1
jika X2hitung > X2tabel signifikan maka tolak H0 dan terima H1
LAPORAN PRAKTIKUM
Hasil pengamatan :
Populasi capung yang tertangkap pada periode pertama kali 4 ekor (T1).
Populasi capung yang tertangkap pada periode yang kedua 9 ekor (T2 ).
Populasi capung yang telah bertanda ada sebanyak 2 ekor ( T1,2)
Jumlah total capung yang sebenarnya adalah 13 (F): Faktual
F + PT 13 +18 31
Nilai harapan adalah : ──────── = ─────── = ────── = 15,5
2 2 2
Rumus yang dipakai untuk menguji populasi capung taksiran (hasil pengamatan) dengan populasi
capung sebenarnya adalah :
( amati – harapan)2 ( F – H )2 ( P T – H )2
X 2
hitung = ─────────── = ────── + ───────
harapan H H
( 13 – 15,5 )2 ( 18 – 15,5)2
= ────── + ───────
15,5 15,5
(-2,5)2 (2,5)2
= ────── + ───────
15,5 23
6,25 6,25
= ────── + ───────
15,5 15,5
12,5
X2hitung = ────── = 0,806
15,5
Kriteria : jika X2hitung < X2tabel non signifikan maka terima H0 dan tolak H1
jika X2hitung > X2tabel signifikan maka tolak H0 dan terima H1
Karena X2hitung < X2tabel non signifikan maka terima H0 dan tolak H1
Pembahasan
Populasi diartikan sebagai suatu kumpulan kelompok makhluk yang sama
spesies (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik), yang
mendiami suatu ruang khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun
paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan bukan
karakteristik individu dalam kelompok itu (Odum, 1971). Populasi memiliki beberapa
karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat diterapkan pada individu
anggota populasi. Karakteristik dasar suatu populasi. adalah ukuran besar populasi,
kerapatan dan kelimpahan populasi.
Metode MMM, merupakan metode yang sudah populer digunakan untuk
menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat, seperti ikan,
burung atau mamalia kecil. Metode ini dikenal ,juga sebagai metode Lincoln-Peterson
berdasarkan nama penemunya. Metode ini pada dasarnya adalah menangkap sejumlah
individu dari suatu populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap itu
diberi tanda dengan tanda yang mudah dibaca atau diidentikasi, kemudian dilepaskan
kembali dalam periode waktu yang pendek (umumnya satu hari). Setelah beberapa hari
(satu atau dua minggu), dilakukan pengambilan (penangkapan) kedua terhadap
sejumlah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua ini, lalu
diidentikasi individu yang bertanda yang berasal dari hasil penangkapan pertama dan
individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua.
Cara menandai ada bermacam-macam, tergantung spesies hewan yang diteliti,
habitatnya (daratan, perairan), selama periode pengamaatan dan tujuan studi, namun
dalam cara apapun yang digunakan persyaratan-persyaratan berikut ini perlu dipenuhi:
1. Tanda yang digunakan harus mudah dikenal kembali dan tidak ada yang hilang
atau rusuk selama periode pengamatan.
2. Tanda yang digunakan tidak mempengaruhi atau merubah perilaku atau
aktivitas atau peluang hidup.
3. Setelah diberi penandaan hewan-hewan itu harus dapat berbaur dengan
individu-individu lain dalam populasi.
4. Peluang untuk ditangkap (kembali) harus sama bagi individu yang bertanda
maupun tidak.
Dari hasil data diatas, perlu diketahui bahwa pengamatan yang dilakukan
mendapatkan hasil yang. Non signifikan. Pada proses pengamatan populasi capung
(kacang tanah), tangkapan pertama mendapatkan 4 capung, kemudian ditandai dan
dimasukan kembali serta dikocok. Untuk mengetahui tangkapan selanjutnya, maka
dilakukan pengambilan kembali dari hasil kocokan yang ke dua yaitu 9 capung.
Sehingga Faktual yang didapatkan ialah 13 capung dan jumlah yang tertangkap dua kali
ialah 2 capung. Untuk mengetahui hasil dari metode ini, maka diperlukan perhitungan
dari pengamatan tersebut.
Dalam ketentuannya bahwa :
jika X2hitung < X2tabel non signifikan maka terima H0 dan tolak H1
jika X2hitung > X2tabel signifikan maka tolak H0 dan terima H1
Dan dalam hasil yang saya dapatkan bahwa X2hitung adalah 0,806 maka kriteria yang
dimiliki kurang dari 3,84. Sehingga tabel non signifikan, maka akan terjadinya terima
H0 dan tolak H1
Kesimpulan
Metode CMRR ialah suatu metode yang memiliki prinsip kerja berupa
menandai, melepaskan dan menagkap kembali sampel yang dilakukan. Estimasi
populasi capung yang saya dapatkan menggunakan metode CMRR dan menggunakan
rumus TTLTK, diperoleh data akhir yang didapatkan ialah 0,806 maka kriteria yang
dimiliki kurang dari 3,84 tabel non signifikan, Sehingga tabel non signifikan, maka
akan terjadinya terima H0 dan tolak H1.
Dihasilkan kurang dari nilai tabel X2 , karena pada pengihtungannya faktual
lebih kecil dibandingkan nilai harapan. Sehingga membuat hasil data akhirnya kurang
dari nilai tabel X2 .
Lampiran