TENTANG
“KELAHIRAN MUHAMMADIYAH”
OLEH :
AHMAD SOPIANDI (PA.71.20.007)
RIAN HENDRAWAN (PA.71.20.087)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami, selaku penyusun telah menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Kelahiran
Muhammadiyah”.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Al-Islam dan
Kemuhammdiyahan II. Dan kami susun bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang
Kelahiran Muhammadiyah.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan yang tidak
kami sadari. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam
makalah ini, dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pembelajaran
selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita. Wassalamualaikum Wr... Wb...
Daftar isi
Judul...........................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
Daftar isi......................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Sejarah Singkat Muhammadiyah.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan Pembelajaran....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. ARTI MUHAMMADIYAH..........................................................................................................5
B. MASA AWAL GERAKKAN MUHAMMADIYAH...................................................................6
C. FAKTOR KH. AHMAD DAHLAN MUHAMMADIYAH.........................................................8
D. FAKTOR SOSIOLOGIS MUHAMMADIYAH..........................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui Arti Muhammadiyah
2. Mengetahui Masa Awal Gerakkan Muhammadiyah
3. Mengetahui Faktor KH. Ahmad Dahlan Muhammadiyah
4. Mengetahui Faktor Sosiologis Muhammadiyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. ARTI MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat
dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah
memiliki arti pengikut Nabi Muhammad.
Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang
terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-
baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat
yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat
pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam
segala aspeknya.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-
perintah Al-Qur'an, di antaranya surat Ali 'Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut,
menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam
menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung
penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat
dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar belakang KH
Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada masa itu sangat asing bagi telinga
masyarakat umum adalah untuk memancing rasa ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah
untuk memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana
yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan
untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini
pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian
Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar
dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya
berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah
Mu’allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan
Mu’allimaat Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal dari
kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi berarti
gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur’an dan as-
Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah secara garis besar faktor
penyebabnya adalah pertama, faktor subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan
terhadap al-Qur’an dalam menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor
obyektif di mana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara internal ketidakmurnian
amalan Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan
oleh sebagiab besar umat Islam Indonesia.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi
munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa
Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, dan
mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam
kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban misi gerakan tersebut
Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan
lil-’alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.
B. MASA AWAL GERAKKAN MUHAMMADIYAH
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman
Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH. Ahmad Dahlan
untuk memurnikan ajaran Islam yang menurutnya banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan
ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian
Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar
dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hogere School Moehammadijah dan selanjutnya
berganti nama menjadi Kweek School Moehammadijah (sekarang dikenal dengan Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta khusus laki-laki, yang bertempat di Jalan S Parman no
68 Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta
khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta yang keduanya skarang menjadi Sekolah Kader
Muhammadiyah) yang bertempat di Yogyakarta dan dibawahi langsung oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Dalam catatan Adaby Darban, ahli sejarah dari UGM kelahiran Kauman, nama
“Muhammadiyah” pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan sekaligus sahabat Kyai Ahmad
Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu, seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dan tokoh
pembaruan yang kemudian menjadi penghulu Kraton Yogyakarta, yang kemudian diputuskan
Kyai Dahlan setelah melalui salat istikharah (Darban, 2000: 34). Pada masa kepemimpinan Kyai
Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti:
Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, sekitar daerah Pekalongan sekarang. Selain
Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada
tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatra Barat dengan
membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang
Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatra Barat, dan dari daerah inilah kemudian
Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938,
Muhammadiyah telah tersebar ke seluruh Indonesia
Sebelum mendirikan Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan sering terlibat dialog dengan
sahabat-sahabatnya berkaitan kondisi umat Islam dan solusinya. Solusinya adalah, pertama,
menegakkan kembali peranan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber utama agama islam,
kedua, dibutuhkannya sekelompok ummat guna menegakkan ajaran agama Islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan as Sunnah. Surat Ali Imran ayat 104 dan mendorong umat Islam
dan K.H. Ahmad Dahlan untuk mendirikan sebuah organisasi.
Pada tanggal 8 dzulhijjah 1330 H. bertepatan dengan 18 Nopember 1912 M.
persyarikatan Muhammadiyahdidirikan. Peresmian berdirinya Muhammadiyah 20 Desember
1912 di Jalan Malioboro Yogyakarta dihadiri sekitar 60-70 orang haji, priyayi, kalangan pangreh
praja, beberapa orang umum, pengurus Budi Utomo dan pejabat pemerintah kolonial Belanda.
KESIMPULAN
K.H. Ahmad Dahlam mliha bahwa telah terjadi gelombang pembaharuan di Timur
Tengahyang dipelopori oleh Ibnu Taimiyah, Ibnu Qoyyim, Muhammad bin Abdul Wahab,
Jamaluddin al Afghany, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan lain sebagainya.Pemahaman
K.H. Ahmad Dahlan dengan ide gerakan pembaharuan ini sangat mempengaruhinya dan
mendorongnya mendirikan Muhammadiyah.
Walhasil kelahiran Muhammadiyah, menurut Amin Abdullah merupakan sebuah
“eksperimen sejarah umat Islam Indonesia” yang berusaha untuk mengawinkan pendekatan
normatif-doktrinal yang cenderung rasionalistis dan inteltualistis dengan pendekatan historis-
empiris-praktis (cenderung bersifat praksis). Tuntutan beragama secara murni dan kritis
mendorong untuk mengamalkan ajaran agama berdasarkan sumber aslinya dan meninggalkan
taqlid serta terbuka bagi kemajuan dan perubahan pada aspek implementasi dan operasional
merupakan karakteristik Muhammadiyah. Dengan cara ini Muhammadiyah meyakini dapat dan
mampu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam demi terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah
https://www.kompasiana.com/parlindungansiregar/54f8ff00a3331149508b47c6/sejarah-
berdirinya-muhammadiyah
https://www.kompasiana.com/parlindungansiregar/54f8ff00a3331149508b47c6/sejarah-
berdirinya-muhammadiyah#:~:text=Faktor%20subjektif%20berdirinya%20Muhammadiyah
%20berupa,surat%20al%2DMa'un.
http://pekalonganmu.com/halaman/detail/tentang-muhammadiyah
https://muhammadiyah.or.id/sejarah-singkat-muhammadiyah/
http://eprints.unm.ac.id/12691/1/JURNAL%20INTERNASIONAL%20HIDAYAH.pdf