PEMBANGUNAN JALAN
MODUL 7
PENGAMANAN ASET DAN SERTIPIKASI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR..................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................II
DAFTAR TABEL......................................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................V
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL........................................................................VI
1. PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Deskripsi Singkat......................................................................................1
1.3 Standar Kompetensi.................................................................................1
1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok........................................................2
1.5 Estimasi Waktu........................................................................................2
2. KEGIATAN BELAJAR I.......................................................................................3
PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH DAN PENGAMANAN ASET HASIL
PENGADAAN TANAH......................................................................................3
2.1 Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah........................................................3
2.1.1 Berkas hasil pengadaan tanah.......................................................3
2.1.2 Dokumen untuk pendaftaran dan sertifikasi tanah.......................4
2.1.3 Pelaksanaan Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah.........................4
2.1.4 Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah.........................4
2.2 Pengamanan Aset Hasil Pengadaan Tanah..............................................5
2.2.1 Latar Belakang...............................................................................5
2.2.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................6
2.2.4 Pengamanan Administrasi...........................................................11
2.2.5 Pengamanan Fisik........................................................................11
2.2.6 Pengamanan Hukum...................................................................12
2.2.7 Organisasi Pelaksana Pengamanan.............................................12
2.3 Rangkuman............................................................................................16
2.4 Latihan...................................................................................................16
3. KEGIATAN BELAJAR II SERTIFIKASI.................................................................17
3.1 Latar Belakang........................................................................................17
3.2 Dasar Hukum..........................................................................................17
1. Mampu memahami pengertian, dasar hukum, maksud dan tujuan dan ruang
lingkup;
2. Mampu menjelaskan dokumen penyerahan hasil pengadaan tanah;
3. Mampu menjelaskan Tata Cara Penyerahan
URAIAN MATERI
2.1 Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah
2.1.1 Berkas hasil pengadaan tanah
Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat dokumen dalam rangkap
2 (dua), yaitu 1 (satu) asli dan 1 (satu) fotokopi yang dilegalisir oleh
Pelaksana Pengadaan Tanah.
1. Mampu memahami pengertian, dasar hukum, maksud dan tujuan dan ruang
lingkup pengamanan Asset;
2. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip pengamanan Asset hasil Pengadaan
Tanah khususnya dan umumnya Pengamanan Asset BMN;
URAIAN MATERI
3.1 Umum
3.1.1. Latar Belakang
Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
(APBN/APBD) , selanjutnya disebut BMN/D atau berasal dari
peraturan lainnya yang sah.
Ruang Lingkup pengelolaan BMN/D secara umum meliputi
perencanaan kebutuhan dan anggaran BMN/D, pengadaan, status
penggunaan, pemanfaatan. PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN,
penatausahaan, penilaian, pengahapusan, pemindahtanganan dan
pembinaan/pengawasan/pengendalian. Dalam kesempatan ini yang
akan dibahas adalah PENGAMANAN dan PEMELIHARAAN BMN/D
secara umum dan dikhususkan pada BMN/D berupa TANAH.
BMN/D perlu diamankan dan dijaga agar tidak hilang dan tidak beralih
kepada pihak lain dan untuk Tanah selain tidak beralih kepemilikan
dan tidak diserobot/dikuasai pihak lain
3.3 Pembiayaan
Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pengamanan BMN jalan
ini dibebankan pada APBN melalui masing-masing unit Pembantu Pengguna
Barang. Kuasa Pengguna Barang setiap tahun anggaran mengajukan
pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PELAKSANA TINGKAT
PENGGUNA BARANG
PETUGAS
SEKJEN / KARO PERLU ADMINISTRASI /
VERIFIKASI
Gambar 2. 4 Struktur Organisasi Pelaksana Pengamanan Barang Milik Negara
Kementrian Pekerjaan Umum
3.5 Rangkuman
Setelah proses Pengadaan Tanah selesai tahapan selanjutnya adalah
penyerahan hasil Pengadaan Tanah dan pengamanan asset hasil pengadaan
tanah. Proses penyerahan hasil Pengadaan Tanah dilakukan oleh Ketua
Pelaksana Pengadaan Tanah yang kemudian diberikan pada Instansi yang
memerlukan tanah. Berkas-berkas dibuat rangkap dua yang dilegalisir oleh
pelaksana Pengadaan Tanah. Tahap selanjutnya adalah proses pengamanan
asset hasil Pengadaan Tanah. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
menciptakan tertib hukum, tertib administrasi, tertib penggunaan, tertib
pemeliharaan tanah kementerian. Pengamanan terdiri dari Pengamanan
fisik Pengamanan administrasi dan pengamanan Hukum. Segala biaya yang
diperlukan untuk melaksanakan pengamanan BMN jalan ini dibebankan
pada APBN melalui masing-masing unit Pembantu Pengguna Barang. Kuasa
Pengguna Barang setiap tahun anggaran mengajukan pembiayaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.6 Latihan
1. Jelaskan secara singkat proses penyerahan berkas hasil
Pengadaan Tanah!
2. Jelaskan secara singkat jenis-jenis pengamanan asset hasil
Pengadaan Tanah!
URAIAN MATERI
4.1 Umum
4.1.1. Latar Belakang
4.1.2. Dasar Hukum
1) PP 24 thn 97 Pendaftaran Tanah
2) Peraturan PU No.22 ttg Pengamanan dan Sertipikasi
3) Kepala BPN No. 5-6 tuk Pensertipakatan yg dilaksanakan
dg UU no 2 tidak perlu pendataan dan pengukuran ulang
4) Peraturan Bersama antara Menteri Keuangan Nomor
186/PMK.06/2009 dan Kepala Badan Pertanahan
Nasional RI Nomor 24 tahun 2009 tanggal 18 November
2009 tentang Pensertifikatan Barang Milik Negara berupa
Tanah sebagai pengaturan teknis pelaksanaan Sertifikasi.
5) Kepala BPN telah menerbitkan petunjuk teknis
pelaksanaan Sertifikasi melalui surat Nomor 785/15.3-
300/III/2013 tanggal 1 Maret 2013 hal Petunjuk
Pelaksanaan Pensertifikatan Barang Milik Negara Berupa
Tanah.
6) Surat Edaran Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor
SE-2/KN/2013 tentang Identifikasi dan Pendataan Serta
Pelaksanaan Percepatan Sertifikasi Barang Milik Negara
Berupa Tanah Pada Kementerian/Lembaga.
7) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah;
8) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah;
9) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah;
10) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah;
11) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1999 tentang
Pelimpahan Kewenangan Dan Pembatalan Keputusan
Pemberian Hak Atas Tanah Negara;
12) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Dan
Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah
Negara;
13) Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata
Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara Dan
Hak Pengelolaan
14) Peraturan Bersama Menteri Keuangan Nomor
186/PMK.06/2009 dan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI
Nomor 24 tahun 2009 tanggal 18 November 2009 tentang
Pensertifikatan Barang Milik Negara berupa Tanah;
15) Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 785/15.3-
300/III/2013 tanggal 1 Maret 2013 hal Petunjuk Pelaksanaan
Pensertifikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah;
16) Surat Edaran Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor SE-
2/KN/2013 tentang Identifikasi dan Pendataan Serta
Pelaksanaan Percepatan Sertifikasi Barang Milik Negara
Berupa Tanah Pada Kementerian/Lembaga
17) dll
Jenis Hak
No. Subjek Hak Atas tanah Acuan peraturan
Atas Tanah
Badan Hukum tertentu yang ditetapkan Pasal 21 ayat (2)
pemerintah seperti bank pemerintah, UUPA
1 Hak Milik
badan keagaman dan badan social yang PMNA/Ka BPN
ditunjuk pemerintah 9/1999
Pasal 30 ayat (2)
Badan hukum yang didirikan menurut
UUPA
2. HGU hukum Indonesia dan berkedudukan di
Pasal 2 PP
Indonesia
40/1996
Pasal 36 ayat (2)
Badan hukum yang didirikan menurut
UUPA
3. HGB hukum Indonesia dan berkedudukan di
Pasal 19 PP
Indonesia
40/1996
a. Badan hukum yang didirikan menurut
Pasal 42 huruf c
hukum Indonesia dan berkedudukan di
UUPA
4. Hak Pakai Indonesia
Pasal 39 huruf b
b. Departemen, Lembaga Pemerintah Non
dan c PP 40/1996
Departemen, dan Pemerintah Daerah;
a. Instansi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah PP 8/1953
Hak b. BUMN dan BUMD Pasal 67
5.
Pengelolaan c. PT Persero, Badan Otorita PMNA/KaBPN
d. Badan-badan hokum Pemerintah 9/1999
lainnya yang dapat ditunjuk pemerintah
Dasar
No Persyaratan Biaya Waktu Keterangan
Hukum
1 UU No 5 1. Formulir Sesuai 38 hari
1960, UU permohonan ketentuan untuk:
Formulir
21/1997 jo yang sudah PP tentang - Tanah
permohonan
UU 20/2000 , diisi dan jenis dan pertanian
memuat:
UU 1/2004 ditandatangani tariff atas yang
1.Identitas diri
pemohon atau jenis PNBP luasnya
2. Luas, letak dan
kuasanya di yang tidak lebih
penggunaan
atas meterai berlaku dari 2 ha
tanah yang
cukup pada BPN - Tanah non
dimohon
2 PP 48/1994 2. Surat Kuasa RI pertanian
3. Pernyataan
jo jika yang
tanah tidak
PP 79/1996, dikuasakan luasnya
sengketa
PP 40/1996, 3. Fotocopy tifak lebih 2
4. Pernyataan
PP 24/1997, identitas 000 m2
tanah dikuasai
PP 6/2006 jo (KTP) (kecuali
secara fisik
PP 38/2008, pemohon tanah bekas
PP 13/2010 dan kuasa HGU)
3 Keppres jika 57 hari untuk Catatan:
32/1979, dikuasakan, - Tanah Instansi
4 PMNA/KBPN yang telah pertanian Pemerintah
3/1997 dicocokkan yang meliputi
PMNA/KBPN dengan luasnya Pemerintah,
3/1999, aslinya oleh lebih 2 ha Pemerintah
PerKBPN RI petugas loket - Tanah non provinsi,
3/2006, 4. Penetapan pertanian Pemerintah
PerKaBPN RI lokasi atau yang Kabupaten/Kota
4/2006, Per surat ijin luasnya , Pemerintah
KaBPN RI penunjukan lebih 2000 Desa
7/2007, SK penggunaan m2 s/d
KBPN 500- Tanah 150000m2
Dasar
No Persyaratan Biaya Waktu Keterangan
Hukum
1255.1992
Jangka waktu
tidak termasuk
waktu yang
97 hari untuk
diperlukan
tanah non
untuk
pertanian
pengiriman
5. Bukti dengan
berkas/dokume
perolehan luasan lebih
n dari Kantah ke
tanah/alas 150 000 m2
Kanwil dan BPN
hak*/surat
RI maupun
pernyataan
sebaliknya
dari
pengelola
asset
6. Fotocopy
SPPT PBB
Catatan : Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/Ka BPN No 9 Tahun 1999,
alas hak berupa sertifikat, girik, surat kavling, surat-surat bukti pelepasan hak dan
pelunasan tanah dan mah dan atau tanah yang telah dibeli dari pemerintah,
putusan pengadilan, akta PPAT, akta pelepasan hak dan surat-surat bukti
pelepasan lainnya
Tabel 3. 3 Standar Operasional Prosedur Permohonan Hak Pakai untuk Jalan yang
dikuasai BUMN/BUMD
3.5 Rangkuman
Proses pengajuan sertifikasit tanah diajukan oleh instansi yang memerlukan
tanah kepada Kantor pertanahan setempat. Berbagai jenis hak atas tanah
yang telah dilepaskan dari Pihak yang Berhak adalah berstatus “tanah
negara” bekas tanah hak dalam proses pengajuan sertifikasi disesuaikan
dengan jenis-jenis hak yang dapat diberikan menurut standar UUPA dan
peraturan pelaksanaan. Sistem pendaftaran tanah terdiri dari sistem positif
dan sistem negatif.
3.6 Latihan
1. Jelaskan tahapan Standar Operasional Prosedur Permohonan Hak Pakai
Untuk Jalan!
2. Jelaskan tahapan Standar Operasional Prosedur Permohonan Hak Pakai
untuk Jalan yang dikuasai BUMN/BUMD!
3. Jelaskan tahapan Pendaftaran Tanah untuk Hak Pakai Jalan!
PENUTUP
Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya secara sah.
Hibah adalah pemberian yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak lain yang
dilakukan ketika masih hidup dan pelaksanaan pembagiannya dilakukan pada
waktu penghibah masih hidup juga.
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik mengenai
semua perbuatan, perjanjian, dan ketepan yang diharuskan peraturan perundang-
undangan.