Taty Yuniarti
Taty Yuniarti
id
Skripsi
Disusun Oleh:
Taty Yuniarti
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan
keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya."
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LEMBAR PERSEMBAHAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The result of research shows tariff based on BOK is Rp. 2,930.98, based on
Ability to Pay (ATP) on weekday is Rp. 2,349.66 for public category and
Rp. 1,162.67 for students category. ATP on weekend season is Rp. 2,378.34 for
public category and Rp. 1,934.68, for student category. The value of Willingness
To Pay (WTP) on weekday is Rp. 2,322.098 for public category and is Rp.
1,148.44 for student category. WTP on weekend season is Rp. 2,338.93 for public
category and Rp. 1,884.62 for student category. The government should give
subsidy to passengers in order to be able to pay corresponding to their ability,
another way government should give performance policy in order to increases
load factor of public transportation, so that public transportation operator can
improve their quality of service which can affect passangers’s ability to pay.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Data di dapat dengan penyebaran kuisioner kepada pengguna angkutan bus PO.
ATMO dan juga wawancara dengan pengelola bus PO. ATMO kemudian data di
analisis, hasil analisis data untuk mengetahui besarnya Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) yang dikeluarkan oleh operator a PO. ATMO dan mengetahui
daya beli penumpang dari kemampuan (Ability) dan kemauan (Willingness) untuk
membayar tarif bus kota.
Hasil analisis data menunjukkan tarif berdasarkan BOK Rp. 2.930,98, bedasarkan
Ability To Pay (ATP) pada hari kerja(weekday) sebesar Rp 2.349,66 untuk
kategori umum dan Rp. 1.162,67 untuk kategori pelajar, pada hari libur
(weekend) sebesar umum Rp. 2.378,34 untuk kategori umum dan Rp. 1.934,68
untuk kategori pelajar. Besarnya nilai Willingness To Pay (WTP) pada hari kerja
(weekday) sebesar Rp.2322,036 untuk kategori umum dan Rp 1.148,44 untuk
kategori pelajar pada hari libur (weekend) sebesar Rp. 2338,93 untuk kategori
umum dan Rp 1.884,62 untuk kategori pelajar. Pemerintah perlu memberikan
subsidi untuk penumpang agar mampu membayar sesuai kemampuannya dan
mengeluarkan kebijakan agar load factor angkutan umum meningkat sehingga
operator angkutan meningkatkan kenyamanan angkutannya yang dapat
mempengaruhi kemauan membayar penumpang.
Kata kunci : tarif, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), ability to pay (ATP),
willingness to pay (WTP)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGAN
NTAR
Puji
P syukur penulis pannjatkan ke hadirat
h Allahh SWT, atass berkat rahm
mat, taufik
dan
d hidayahh-Nya penullis dapat meenyelesaikann penyusunann skripsi deengan judul
“ANALISIS
“ S TARIF ANGKUT
TAN UMU
UM BERD
DASARKAN
N BIAYA
OPERASIO
O ONAL KEN
NDARAAN,, ABILITY TO PAY DAN
D WILL
LINGNESS
P ATMO Trayek Pallur-Kartasu
TO PAY (Sttudi kasus PO. ura di Surak
karta)”.
Penyusunan
P n skripsi ini memerlukann data–data primer dari pengamatann langsung
d lapangan maupun datta–data sekuunder dari instansi terkaiit. Permasalaahan dalam
di
penyusunan
p skripsi ini dapat tersellesaikan den
ngan bantuann dari berbaagai pihak.
Ucapan
U terim
ma kasih pennulis haturkaan kepada :
1. Bapak Irr. Mukahar, MSCE, selaaku Dekan Faakultas Teknnik Universitas Sebelas
Maret Su
urakarta.
2.
2 Bapak Irr. Bambang Santoso, MT
T, selaku Keetua Jurusann Teknik Sippil Fakultas
Teknik Universitas
U S
Sebelas Marret Surakartaa.
3.
3 Bapak Dr.
D Eng. Ir.. Syafi’i, M
MT selaku Dosen
D Pembbimbing I dan
d Bapak
Ir. Aguss Sumarsonoo, MT selakku Dosen Peembimbing II
I yang telahh berkenan
meluang
gkan waktu dan
d memberrikan bimbinngan serta arrahan dalam peyusunan
skripsi in
ni.
4.
4 Ibu Ir. Noegroho
N Djaarwanti, MT
T, selaku Dossen Pembim
mbing Akadem
mik.
5.
5 Dosen penguji yang telah membberikan segennap waktunyya.
6.
6 Bapak Moko
M selaku pemilik PO. ATMO dann seluruh kruu PO. ATMO
O.
7.
7 Mamah, papah, kakkak-kakakkuu Sri Dian Amalia,
A SE dan Ruliyannto, S.STP
serta adiikku Wiriyannti, yang telaah memberikkan doa dan semangatnyya.
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang ada. Saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan . Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi kami dan para pembaca. Amiin.
Penulis
commit
viiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Lembar Persetujuan Pembimbing.............................................................. ii
Lembar Pengesahan..................................................................................... iii
Lembar Motto dan Persembahan .............................................................. iv
Abstrak.......................................................................................................... v
Kata Pengantar............................................................................................. vii
Daftar Isi....................................................................................................... ix
Daftar Tabel................................................................................................... xi
Daftar Gambar.............................................................................................. xii
Daftar Lampiran........................................................................................... xiii
Daftar Notasi................................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah……………............................................ 1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah........................................................................... 4
1.4. Tujuan Penelitian......................................................................... 4
1.5. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 4
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 5
2.2. Dasar Teori.................................................................................... 9
2.2.1. Pengelompokkan Usaha Angkutan..................................... 9
2.2.2. Tarif Angkutan.................................................................... 9
2.2.3. Biaya Operasional Kendaraan………................................. 10
2.2.4. Daya beli penumpang
(Ability To Pay dan Willingness To Pay)………………… 15
2.2.5. Kerangka Pemikiran …………………………………….. 17
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Umum…………………................................................................ 19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 19
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commitxito
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR NOTASI
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
Surakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia khususnya di propinsi Jawa
Tengah, dalam sistem transportasinya menggunakan angkutan umum sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Angkutan umum yang ada di Kota Surakarta berupa ojek, becak, angkutan kota,
bus kota . Bus kota mempunyai peranan yang sangat penting dan cukup
mendominasi dibandingkan angkutan umum lainnya dalam memenuhi kebutuhan
transportasi bagi masyarakat guna melaksanakan aktifitasnya. Dalam
pengoperasiannya angkutan bus kota dikelola oleh pihak swasta dan pemerintah.
Banyaknya perusahaan swasta yang mengelola angkutan bus kota sehingga
diperlukan suatu kebijakan dari pihak pemerintah dalam hal ini Pemkot Surakarta
agar sistem dapat berjalan dengan lancar untuk mencapai pelayanan yang
maksimal, salah satu kebijakan yang sangat penting yaitu mengenai penentuan
tarif angkutan
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari rumusan masalah
yang ditinjau, batasan-batasan yang diambil dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Angkutan umum yang diamati adalah angkutan bus kota ATMO trayek Palur-
Kartasura.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 2
LANDASAN TEORI
Khisty, C. Jotin & B. Kent Hill (2003), menyatakan bahwa pelayanan angkutan
umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis rute dan
perjalanan yang dilayaninya:
1. Angkutan jarak pendek ialah pelayanan kecepatan-rendah di dalam kawasan
sempit dengan densitas perjalanan tinggi, seperti kawasan perdagangan
utama (central business district-CBD).
2. Angkutan kota, yang merupakan jenis yang paling lazim, melayani orang-
orang yang membutuhkan transportasi di dalam kota.
3. Angkutan regional melayani perjalan jauh, berhenti beberapa kali, dan
umumnya memiliki kecepatan tinggi. Sistem kereta api cepat dan bus
ekspres termasuk ke dalam kategori ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setyanto, Tri (2002) melakukan penelitian tentang Analisis Biaya dan Tarif
Angkutan Umum Paska Kenaikan Bahan Bakar (Studi Kasus pada Angkutan
Umum di Wilayah Surakarta). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar tarif yang semestinya berlaku terhadap Biaya Operasional
Kendaraan saat harga premium Rp. 700, Rp. 1100, dan Rp. 1450 (tarif yang
berlaku saat penelitian), yang berkesimpulan bahwa BOK pada kondisi break
even point sebesar Rp. 625, berdasarkan daya beli penumpang sebesar Rp.
912,33, dan sebesar Rp. 1142,12 apabila fasilitas ditingkatkan. Tarif yang
berlaku sebesar Rp. 900,-, sehingga tarif yang berlaku masih sesuai dengan
rentangan tarif sebesar Rp.625,- – Rp. 912,33,- dan masih dimungkinkan
menaikkan tarif hingga batas daya beli penumpang. Sedangkan pada penelitian
ini akan mengkaji tentang tarif angkutan bus kota bukan angkutan perkotaan
seperti penelitian diatas, dimana angkutan bus kota juga mempunyai peranan
penting dalam sistem angkutan umum di Surakarta selain angkutan perkotaan
dilihat dari BOK dan daya beli penumpang.
umum bus kota berdasarkan BOK, ATP, dan WTP dengan studi kasus bus
Atmo. Untuk perhitungan BOK menggunakan metode Departemen
Perhubungan, dan perhitungan WTP berdasarkan persepsi fasilitas eksisting.
Chen, Xumei dkk (2005) menjelaskan bahwa suatu kebijakan tarif yang efektif
dan terstruktur akan dapat layak terealisasi apabila mengkombinasikan antara
kesejahteraan dan keuntungan.
Tarif angkutan adalah suatu daftar yang memuat harga-harga untuk para
pemakai jasa angkutan yang disuusun secara teratur. Pembebanan dalam harga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Biaya pokok atau biaya produksi atau operasional adalah besaran pengorbanan
yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu satuan unit produksi jasa angkutan.
Jika ditinjau dari kegiatan usaha angkutan biaya yang dikeluarkan, untuk suatu
produksi jasa angkutan yang akan dijual kepada pemakai jasa, dapat dibagi
dalam tiga bagian, yaitu :
1. Yang dikeluarkan untuk pengelolaan perusahaan;
2. Yang dikeluarkan untuk operasi kendaraan, dan
3. Yang dikeluarkan untuk retribusi, iuran, sumbangan, dan yang berkenaan
dengan pemilikan usaha dan operasi.
Darat karena komponen pada metode ini cukup sesuai dengan kondisi yang ada
walaupun masih terdapat komponen BOK yang tidak dilakukan oleh pihak bus
tersebut .
• Penyusutan Kendaraan
• Bunga Modal
Keterangan:
n = masa pengembalian pinjaman
• Servis Kecil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Service Besar
• Retribusi terminal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Biaya KIR
• Biaya Asuransi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nilai WTP didapat dengan merata-ratakan persepsi tarif yang dipilih untuk
setiap jenis pekerjaan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penelitian akan dimulai dengan pengumpulan data baik data sekunder maupun
data primer. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuisioner, sedangkan
data sekunder diperoleh dari PO. Atmo Surakarta Setelah memperoleh data-data
tersebut dilakukan analisis perhitungan tarif berdasarkan BOK, ATP, dan WTP.
Dari hasil analisis tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulan. Kerangka
pemikiran dapat dilihat pada gambar bagan alir 2.1:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Mulai
Selesai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Umum
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang telah diperoleh dari
penelitian dapat digunakan untuk memahami,memecahkan dan mengantisipasi
masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak
diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau
menghilangkan masalah,dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah
tidak terjadi. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
analitis yaitu penelitian yang bukan bersifat eksperimen dan dimaksudkan untuk
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan (berupa data primer dan data sekunder)
yang berkaitan dengan penelitian, kemudian data-data tersebut akan dilanjukan
dengan proses analisis. Deskripsi berarti pemaparan (identifikasi) masalah-
masalah yang ada, sedangkan analisis berarti data yang dikumpulkan mula-mula
disusun, dijelaskan dan dianalisis.
Penelitian dilaksanakan pada daerah-daerah yang dilewati angkutan bus PO. Atmo
dengan jurusan Palur-Kartasura. Rute yang dilewati yaitu: Terminal Kartasura- Jl.
Slamet Riyadi- Jl. Dr. Muwardi- Jl. Yosodipuro- Jl. Gajahmada-Jl. Monginsidi-Jl.
Kol. Sutarto- Jl. Ir. Sutami- Terminal Palur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pelaksanaan survey dilakukan hari kerja (weekdays) pada Rabu 22 Juli 2009dan
hari libur (weekend) pada Sabtu 26 Juli 2009 dimaksudkan untuk mendapatkan
karakteristik penumpang dan perjalanan yang berbeda.
Sebelum melakukan suatu penelitian maka terlebih dahulu harus diketahui sumber
data yang akan diteliti. Sumber data dalam suatu penelitian adalah subjek dimana
suatu data dapat diperoleh
Data primer adalah data yang diperoleh dari survai langsung di lapangan, adapun
data yang diperlukan adalah :
a. Tujuan/maksud perjalanan
b. Intensitas penggunaan bus
c. Besarnya pengeluaran untuk transportasi
d. Tingkat penghasilan
e. Persepsi penumpang terhadap tarif yang berlaku
f. Jumlah penumpang
Data sekunder diperoleh dengan wawancara langsung pihak PO. ATMO. Data
yang diambil adalah:
a. Harga komponen BOK (Biaya Operasional Kendaraan), seperti:
- Harga oli
- Harga BBM (solar)
- Harga ban
- Harga suku cadang
b. Harga bus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Pengoperasian bus
- Jumlah bus
- Jumlah karyawan (supir,kondektur, kenek dan mekanik)
- Jam kerja karyawan (supir,kondektur, kenek dan mekanik)
- Waktu singgah di terminal
- Siklus perjalanan
- Jalur yang dilalui
- Kapasitas tempat duduk
- Jumlah setoran
d. Biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian bus/biaya tak langsung
- Gaji karyawan (supir,kondektur, kenek dan mekanik)
- Biaya perpanjangan STNK dan KIR kendaraan
- Biaya lain-lain (telepon, listrik, air)
3.5. Peralatan
Contoh formulir survai yang digunakan dapat dilihat dalam gambar 3.1. berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Survai pendahuluan merupakan survai skala kecil tetapi sangat penting agar survai
sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Survai
pendahuluan ini meliputi:
1. Penentuan lokasi survai dan pengenalan lapangan
Pengenalan lokasi survai bertujuan untuk mengenal rute yang dilalui dan
untuk mengetahui tempat-tempat pemberhentian angkot yang akan disurvai.
2. Penentuan waktu survai
Pelaksanaan survai dilaksanakan dalam dua pembagian waktu yaitu pada jam
sibuk dan tidak sibuk. Penentuan hari survai harus dengan pertimbangan
bahwa hari yang dipilih dapat mewakili hari dalam seminggu.
3. Penentuan jumlah surveyor
Penentuan jumlah surveyor sangat penting agar pelaksanaan survai dapat
efisien dan efektif.
4. Pengecekan form survai
Pengecekan form survai bertujuan agar pada saat survai utama surveyor tidak
mengalami kesulitan dalam mengisi formulir survai. Kelengkapan form survai
seperti: nama surveyor, waktu survai, dan plat nomor kendaraan
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang akan diolah pada
tahap selanjutnya. Pada tahap ini dibedakan atas dua macam data yaitu data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, sedangkan data
primer diperoleh secara langsung dengan pengamatan di lapangan.
Data yang di dapat dari penelitian ini menggunakan sampel acak (random
sampling). Data primer diperoleh dengan penyebaran kuisioner langsung kepada
penumpang Bus PO. ATMO trayek Palur-Kartasura (pulang-pergi). Waktu
pelaksanaan survey dilakukan 2 hari ,pada hari kerja dan hari libur, kuisioner
disebarkan pada penumpang bus PO. ATMO dengan pengambilan sampel acak.
Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa dipercaya
dalam artian masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara penarikan
sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara pemilihan sampel dikenal
dengan nama teknik sampling atau teknik pengambilan sampel .
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
Data sekunder diperoleh dari PO. ATMO dengan melakukan wawancara kepada
pemilik , dan menjadi dasar untuk menentukan Biaya Operasional Kendaraan
(BOK).
Setelah data survey terkumpul maka kegiatan selanjutnya adalah pemberian kode,
tujuannya untuk menyederhanakan format data sehingga data mudah diolah.
Pemberian kode dapat berupa angka, huruf, atau simbol lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabulasi silang merupakan penyajian data dalam bentuk tabulasi dari dua data
yang berbeda untuk mencari korelasi dari dua data yang terdapat dalam kuisioner.
Hasil dari analisis data lalu di bandingkan dengan tarif berdasarkan Biaya
Operasional Kendaraan, Ability To Pay dan Willingness To Pay.
Gambaran proses tahapan penyusunan skripsi dapat dilihat pada diagram alir
penelitian (flow chart) berikut ini:
Mulai
Studi Literatur
Survai Pendahuluan
- Survai jam sibuk dan jam tidak sibuk
- Survai bus yang beroperasi
- Survai ruas jalan yang dilalui bus
Pengumpulan Data
A
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selesai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 4
4.1. Umum
Tarif yang ideal adalah tarif yang tidak hanya ditinjau dari sisi operator saja tetapi
dilihat dari sisi penumpang sebagai pengguna jasa angkutan umum. Sehingga
pengambil kebijakan dapat memenuhi kepentingan antara operator dan pengguna
angkutan umum dan tidak memihak pada salah satunya.
Survai dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2009 dan hari Minggu tanggal
26 Juli 2006 . Survai dilaksanakan sesuai dengan pembagian jam sibuk dan jam
tidak sibuk. Untuk survai pada jam tidak sibuk diambil pada jam 08.30 sampai
jam 10.30, sedangkan untuk survai pada jam tidak sibuk diambil pada jam 11.30
sampai jam 13.30. Surveyor di berangkatkan dari terminal Palur dan Kartasura.
Pengalokasian tenaga surveyor di lapangan adalah 18 orang. Dengan rincian
penempatan dan tugas adalah sebagai berikut:
a. 1 orang bertugas membagikan kuisioner kepada penumpang untuk mengetahui
daya beli penumpang.
b. 1 orang surveyor bertugas mencatat jumlah penumpang
Pengambilan sampel dilakukan kepada pegguna angkutan bus kota ATMO untuk
mengetahui persepsi pengguna angkutan umum bus kota mengenai tarif dilihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
n = 270.7668699 n = 153.208981
Kuisioner yang telah disebar pada hari kerja sebanyak 302 dan pada hari libur
sebanyak 170. Keduanya telah memenuhi syarat minimum sampel yang diambil.
1. Karakteristik kendaraan
a) Tipe = sedang
b) Jenis Pelayanan = bus kota
c) Kapasitas/daya angkut penumpang = 35 orang (duduk+berdiri)
d) Kapasitas bahan bakar = 100 liter
e) Kapasitas oli mesin = 8 liter
f) Kapasitas oli garden = 4 liter
g) Kapasitas oli transmisi = 4 liter
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Bunga Modal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gaji:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= Rp.350,-/bus-km
= Rp. 791,667,-/bus-km
5) Ban
a) Jumlah pemakaian ban =6 buah
- Ban baru =2 buah
- Ban vulkanisir =4 buah
b) Daya tahan ban = 15000 km
c) Harga ban/buah
- Baru = Rp. 1.000.000,-
- Vulkanisir = ½ x Rp. 1.000.000,- = Rp. 500.000,-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= Rp. 333,33/ km
6) Servis kecil
a) Servis kecil dilakukan setiap 1 bulan sekali (7200 km)
b) Biaya bahan:
- Olie mesin = 8 x Rp. 23.000,- = Rp. 184.000,-
- Oli gardan = 4 x Rp. 25.000,- = Rp. 100.000,-
- Oli transmisi = 4 x Rp. 25.000,- = Rp. 100.000,-
- Solar = 1 x Rp.4.500,- = Rp. 4.500,-
Jumlah = Rp. 388.500,-
c) Upah/servis (dilakukan diluar) = tidak ada (dilakukan sendiri)
7) Service besar
a) Servis besar dilakukan setiap 3 bulan sekali (21600 km)
b) Biaya bahan:
- Oli mesin = 8 x Rp. 23.000,- = Rp. 184.000,-
- Oli gardan = 4 x Rp. 25.000,- = Rp. 100.000,-
- Oli transmisi = 4 x Rp. 25.000,- = Rp. 100.000,-
- Kampas rem = Rp. 180.000,-
- Filter (oli+udara) = Rp. 45.000,-
- Solar/bensin = 1 x Rp.4.500,- = Rp. 4.500,-
Jumlah = Rp. 613.500,-
c) Upah servis (bila dilakukan pihak luar) = tidak ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= Rp.28,403 /bus-km
= Rp. 3.750.000,-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13) KIR
a) Frekuensi KIR per tahun = 2 kali per tahun
b) Biaya setiap kali KIR = Rp. 70.000,-
c) Biaya KIR/tahun = Rp. 140.000,-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gaji:
- Biaya pengelolaan
1) Biaya pemeliharaan kantor,pool dan bengkel = Rp. 5.000.000,-
2) Biaya listrik,air, telepon
= Rp. 1.500.000,- x 12 = Rp. 18.000.000,-
3) Izin trayek
= Rp. 80.000 x 24 = Rp. 1.920.000,-
Jumlah =Rp. 24.920.000,-
Total biaya tidak langsung= biaya pegawai selain awak bus + biaya pengelolaan
= Rp. 40.760.000,-
= Rp. 1.698.333,333
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Biaya per penumpang = Biaya total per penumpang x km-tempuh per trip
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= Rp. 146,549/pnp-km x 20 km
= Rp. 2930,98/penumpang
a. Hari Kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1. Persentase rata-rata jenis kelamin penumpang bus kota Atmo pada
hari kerja
Gambaran mengenai rasio jenis kelamin responden pada hari kerja ditunjukkan
pada gambar 4.1. dimana kuisioner terdistribusikan kepada 302 responden dengan
persentase sebesar 40,40 % untuk penumpang perempuan dan 59,60 %, sehingga
kuisioner telah tersebar merata untuk tiap jenis kelamin dan diharapkan
memberikan karakteristik perjalanan yang berbeda.
Gambar 4.2. Persentase pendapatan penumpang bus kota Atmo pada hari kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jenis pekerjaan responden dapat mempengaruhi nilai ATP dan WTP, jenis
pekerjaan berkaitan dengan pendapatan yang diterima oleh responden, yang
nantinya akan mempengaruhi kemampuan dan keinginan dalam membayar tarif,
tabel 4.3. memperlihatkan bahwa jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa memiliki
persentase yang paling tinggi sebesar 63,5% dan persentase maksud perjalanan
dari penumpang yang paling dominan adalah untuk bersekolah/kuliah. Sehingga
tabel 4.3. memperlihatkan bahwa responden dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa
dan maksud perjalanan untuk sekolah/kuliah merupakan penumpang tetap
(regular trip maker).
Tabel 4.4. Tabulasi jumlah responden berdasarkan tarif yang dibayar dan
pekerjaan pada hari kerja
Tarif yang Dibayar Total
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.4. menunjukkan besaran tarif yang dibayar dari tiap jenis pekerjaan.
Terlihat bahwa tarif dominan yang dibayar untuk pelajar/mahasiswa sebesar 56,
29% yaitu Rp. 1.000,- ini menunjukkan bahwa sebagian besar penumpang
kategori pelajar/mahasiswa telah membayar sesuai tarif yang berlaku. Untuk
penumpang kategori umum tarif dominan yang dibayar yaitu Rp. 2.500,- dengan
persentase sebanyak 24,49 % dari jumlah responden, hal ini menunjukkan
sebanyak 80 responden dari total 132 responden kategori umum telah membayar
sesuai tarif yang berlaku.
b. Hari Libur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.3. Persentase rata-rata jenis kelamin penumpang bus kota Atmo pada
hari libur
Gambar 4.4. Persentase pendapatan penumpang bus kota Atmo pada hari libur
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa pada hari libur sebesar 65,88 % responden
membayar sesuai tarif yang berlaku yaitu Rp. 2500, walaupun masih ada juga
yang membayar tidak sesuai tarif yang berlaku.
Tabel 4.6. Tabulasi jumlah responden berdasarkan tarif yang dibayar dan
pekerjaan pada hari libur
Tarif yang Dibayar Total
Rp Rp. Rp. Rp. Rp.
1000 1500 2000 2500 3000
PNS/TNI jml - - 1 10 1 12
P POLRI % - - 0,59% 5,88% 0,59% 7,06%
e Pegawai jml - 1 11 27 - 39
k Swasta % - 0,59% 6,47% 15,88% - 22,94%
e Pelajar/ jml 8 - 18 25 1 52
r Mhs % 4,71% - 10,59% 14,71% 0,59% 30,59%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Hari Kerja
Tabel 4.7. Perhitungan ATP untuk setiap jenis pekerjaan berdasarkan alokasi
biaya bus kota pada hari kerja
Pekerjaan Proporsi biaya frekuensi ATP
bus kota
/Bulan
(Rp) /Bulan (Rp)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= Rp. 2.359,589
Dari tabel 4.6. dapat dihitung rata-rata ATP untuk kategori umum sebesar Rp
2.349,655 dan kategori pelajar sebesar Rp. 1.162,676.
b. Hari Libur
Tabel 4.8. Perhitungan ATP untuk setiap jenis pekerjaan berdasarkan alokasi
biaya bus kota pada hari libur
Pekerjaan proporsi biaya frekuensi ATP
bus kota
/Bulan
/Bulan (Rp)
(Rp)
(1) (2) (1)/(2)
PNS/TNI / POLRI 44.166,67 16,67 2650
Pegawai Swasta 37.179.49 15,90 2338,71
Pelajar / Mahasiswa 33.038.46 17,08 1934,68
ibu rumah tangga 25.923.08 10,92 2373,24
Wiraswasta 48.068.97 21,66 2219,75
Lainnya 38.500 16,67 2310
Sumber: Hasil Perhitungan
Keterangan:
Contoh perhitungan nilai ATP untuk pengguna angkutan umum bus kota pada
hari libur:
¾ ATP tarif bus kota untuk jenis pekerjaan PNS/TNI/POLRI
= Rp.2650
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.8. dapat dihitung rata-rata ATP untuk kategori umum sebesar Rp
2.378,34 dan kategori pelajar sebesar Rp. 1.934,68
a. Hari Kerja
Tabel 4.9. Tabulasi jumlah responden berdasarkan WTP dan pekerjaan pada hari
kerja
Willingness To Pay Total
Rp Rp. Rp. Rp. Rp.
1.000,- 1.500,- 2.000,- 2.500,- 3.000.-
PNS/TNI/ jml - - 11 7 - 18
P POLRI % - - 3,63 % 2,32 % - 5,96%
e Peg. jml 1 5 20 23 5 54
k Swasta % 0,33 % 1,66 % 6,62 % 7,62 % 1,66 % 17,88%
e Pelajar/ jml 161 14 8 9 - 192
r Mhs % 53,31% 4,64% 2,65% 2,98% - 63,58 %
j Ibu rumah jml - - 1 6 1 8
a tangga % - - 0,33% 1,99 % 0,33% 2,65 %
a Wiraswasta jml 1 1 6 10 2 20
n % 0,33% 0,33% 1,99 % 3,31% 1,66% 6,62 %
Lain-lain jml - 1 1 7 1 10
% - 0,33% 0,33% 2,32% 0,33% 3,31 %
Total 163 21 46 61 11 302
53,97% 6,95% 15,23% 20,2% 3,64% 100%
Sumber: Hasil Perhitungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= Rp 1.148,44
4. WTP rata-rata untuk kategori Ibu Rumah Tangga
= Rp.2322,036
WTP untuk kategori pelajar pada hari kerja sebesar Rp 1.148,44
b. Hari Libur
Berikut perhitungan WTP setiap jenis pekerjaan berdasarkan tabel 4.10. :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= Rp.2461,54,-
Tabel 4.10. Tabulasi jumlah responden berdasarkan WTP dan pekerjaan pada hari
libur
Willingness To Pay Total
Rp Rp. Rp. Rp. Rp.
1.000,- 1.500,- 2.000,- 2.500,- 3.000.-
PNS/TNI jml - - 2 9 1 12
POLRI % - - 1,18% 5,29% 0,59% 7,06%
Pegawai jml 2 1 11 24 1 39
Swasta % 1,18% 0,59% 6,47% 14,12% 0,59% 22,94%
Pelajar/ jml 13 5 17 15 2 52
Mhs % 5,88% 1,18% 10,59% 10,59% 2,35% 30,59 %
Ibu rumah jml - 1 2 21 2 26
tangga % - 0,59% 1,18% 12,35% 1,18% 15,29 %
Wiraswasta jml - 1 9 12 7 29
% - 0,59% 5,29% 7,06% 4,12% 17,06 %
Lain-lain jml - 1 2 8 1 12
% - 0,59% 1,18% 4,71% 0,59% 7,06 %
Total 12 6 44 92 16 170
7,06% 3,53% 25,88% 54,12% 9,41% 100%
Sumber: Hasil Perhitungan
= Rp. 2338,93
Gambar 4.5. menunjukkan bahwa besaran tarif pada hari kerja untuk kategori
umum berdasarkan BOK sebesar Rp. 2.930,98, berdasarkan ATP sebesar Rp.
2.349,66, dan berdasarkan WTP sebesar Rp. 2.322,036. Hal ini berarti
kemampuan dan kemauan membayar penumpang di bawah tarif yang berlaku
yaitu sebesar Rp. 2.500,- , dapat terjadi karena sebagian besar penumpang
berpenghasilan rendah sehingga masih banyak penumpang yang membayar tarif
tidak sesuai tarif yang berlaku, peranan pemerintah akan pemberian subsidi juga
sangat penting agar penumpang dapat membayar sesuai kemampuannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.5. Perbandingan tarif menurut BOK, ATP, dan WTP pada hari kerja
untuk kategori umum
Gambar 4.6. Perbandingan tarif menurut BOK, ATP, dan WTP pada hari kerja
untuk kategori pelajar
Besaran tarif pada hari kerja untuk kategori pelajar berdasakan BOK sebesar Rp.
2.930,98, berdasarkan ATP sebesar Rp. 1.162,67, dan berdasarkan WTP sebesar
Rp 1.148,44 terlihat pada gambar 4.6.Sehingga subsidi pemerintah agar tarif dapat
dijangkau untuk kalangan pelajar sangat penting.karena tarif yang berlaku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.7. Perbandingan tarif menurut BOK, ATP, dan WTP pada hari libur
untuk kategori umum
Gambar 4.7. memperlihatkan bahwa besaran tarif pada hari libur untuk kategori
umum berdasarkan BOK sebesar Rp. 2.930,98, berdasarkan ATP sebesar Rp.
2.378,34, dan berdasarkan WTP sebesar Rp. 2.338,93. Perbedaan beesaran ATP
dan WTP pada hari kerja dan hari libur pun tidak terlalu besar karena pengguna
angkutan bus kota pada hari kerja dan hari libur sebagian besar berpenghasilan
rendah.
Besaran tarif pada hari libur untuk kategori pelajar berdasakan BOK sebesar Rp.
2.930,98, berdasarkan ATP sebesar Rp. 1.1935,68, dan berdasarkan WTP sebesar
Rp 1.884,62 ditunjukkan pada gambar 4.8. Besaran ATP dan WTP pada hari libur
cukup berbeda jauh dibandingkan pada hari kerja, karena maksud perjalanan
pelajar/mahasiswa pada hari libur sebagian besar bukan untuk bersekolah
sehingga tarif yang dibayarpun bukan tarif untuk pelajar/mahasiswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.8. Perbandingan tarif menurut BOK, ATP, dan WTP pada hari libur
untuk kategori pelajar
4.6. Pembahasan
Tarif berdasarkan BOK yang dikeluarkan PO. Atmo sebesar Rp. 2.930,98.
Dengan diketahui BOK maka besaran subsidi pemerintah dapat ditentukan,
perhitungan BOK disesuaikan dengan keadaan di lapangan dimana banyak
komponen dari BOK sepeti asuransi, tunjangan pegawai dll yang tidak terdapat
pada operator bus kota, dikarenakan load factor yang kecil sehingga banyak
operator bus kota yang memangkas biaya-biaya yang tidak terlalu penting untuk
mempertahankan usaha mereka. Idealnya komponen dari BOK sesuai dengan
metode Departemen Perhubungan, walaupun Oleh karena itu pemerintah kota
Solo sebagai pengambil kebijakan hendaknya memberikan suatu solusi agar
pengusaha angkutan umum khusunya bus kota dapat bertahan terutama semakin
pesatnya kepemilikan kendaraan pribadi yang menyebabkan peralihan
penggunaan moda transportasi dari angkutan umum menjadi kendaraan pribadi.
Pembatasan kepemilikan kendaraan, ataupun peningkatan pajak kendaraan
mungkin dapat mengurangi kepemilikan kendaraan pribadi, dimana bila
kepemilikan kendaraan pribadi berkurang akan berdampak juga pada
kelangsungan usaha angkutan umum, sehingga angkutan umum lebih banyak
diminati masyarakat sebagai moda transportasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tarif berdasarkan ATP sebesar: hari kerja : Rp 2.349,66 (umum ) dan Rp.
1.162,67 (pelajar ), pada hari libur Rp. 2.378,34 (umum ) dan Rp. 1.934,68
(pelajar) . Nilai ATP lebih kecil dari tarif yang berlaku karena penumpang tidak
membayar sesuai tarif yang berlaku tetapi berdasarkan jauh/dekatnya perjalanan
penumpang, mungkin sebenarnya kemampuan membayar penumpang masih
dibawah tarif yang berlaku sehingga penumpamg tidak membayar tarif yang
berlaku, karena sebagian besar pengguna bus kota memiliki penghasilan rendah
berkisar Rp.500.000–Rp. 1.000.000 selain itu apabila operator angkutan
menerapkan tarif yang berlaku maka mereka akan kehilangan penumpang dan
beralih ke angkutan umum lainnya serta dapat mengurangi jumlah pendapatan
mereka. Banyaknya pengusaha angkutan umum juga menjadikan persaingan
diantara para pengusaha angkutan umum,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 5
5.1. Kesimpulan
a. Besarnya biaya operasional yang dikeluarkan operator dalam hal ini PO.
ATMO sebesar Rp. 2.930,98.
b. Besarnya nilai Ability To Pay (ATP) pada hari kerja(weekday) sebesar Rp
2.349,66 untuk kategori umum dan Rp. 1.162,67 untuk kategori pelajar,
pada hari libur (weekend) sebesar umum Rp. 2.378,34 untuk kategori umum
dan Rp. 1.934,68 untuk kategori pelajar. Kondisi ini menunjukkan bahwa
tarif yang berlaku pada saat penelitian dilaksanakan sebesar Rp. 2.500,-
masih berada diatas nilai ATP. Besarnya nilai Willingness To Pay (WTP)
pada hari kerja (weekday) sebesar Rp.2322,036 untuk kategori umum dan
Rp 1.148,44 untuk kategori pelajar pada hari libur (weekend) sebesar Rp.
2338,93 untuk kategori umum dan Rp 1.884,62 untuk kategori pelajar .
5.2. Saran
a. Tarif yang diberlakukan lebih tinggi dari daya beli penumpang sehingga
perlu disesuaikan.
b. Perlu peningkatan pelayanan dalam hal kenyamanan, kebersihan, dan
keamanan
c. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kepemilikan
kendaraan pribadi dan memaksimalkan fungsi angkutan umum sehingga
load factor dapat meningkat.
d. Dilakukan survey primer untuk memperoleh nilai load factor eksisting
dalam perhitungan BOK .
commit to user