Anda di halaman 1dari 10

Adab dan Kewajiban Orang Sakit

By :setiadi

Setelah Pembelajaran Peserta Mampu :


1) Menjelaskan kewajban saat sakit
2) Menjelaskan larangan bagi si sakit
3) Menjelaskan Kewajiban muslim terhadap orang sakit

Petunjuk Umum Mempelajari Materi


Proses pembelajaran pada topik ini dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran teori dan aplikatif praktek yang mengacu pada Sistem Kredit
Semester (SKS) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Baca bab buku dengan seksama, yang dibagi dalam beberapa bagian meliputi
penguasaan pengetahuan dan keterampilan maupun sikap yang mendasari
penguasaan kompetensi ini sampai Anda merasa yakin telah menguasai
kemampuan dalam BAB ini
2) Diskusikan dengan teman sejawat/instruktur/pelatih anda bagaimana cara anda
untuk menguasai materi ini dengan benar
3) Jika anda latihan diluar jam tatap muka atau di luar jam kerja (Jika anda sedang
Praktik Kerja) dapat menggunakan buku ini sebagai panduan belajar bersama
dengan materi yang telah disampaikan di kelas.
4) Kegiatan pelajaran tatap muka yang terjadwal dan terprogram, akan
dilaksanakan didalam kelas dalam membahas teori dan atau dilaksanakan
dilaboratorium dalam menerapakan atau mempraktekkan teori.
5) Kegiatan mandiri yang mendalami, mempersiapkan atau untuk tujuan suatu
tugas akademik lain, seperti membaca dan mengkaji buku sumber lainnya
diperbolehkan untuk mendukung pemahaman terhadap modul ini
6) Sumber Informasi yang dapat di temukan untuk memperdalam materi buku ini
antara lain Jurnal dan Majalah Dasar – Dasar Agama, Website dan/Internet
situs, Buku-buku yang relevan dan Koran/Newspaper

A. Kewajiban Saat Sakit


Kewajiban orang sakit antara lain yaitu berobat, mematuhi nasihat dan petunjuk dokter,
sabar dan jangan gelisah, ingat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, menyadari hikmah sakit,
bertobat, tetap berpengharapan sembuh, berwasiat (jika sakit keras), dan berbaik sangka kepada
Allah Ta’ala.
1. Berobat pada ahlinnya
Islam mewajibkan berobat bila sakit, sementara sang dokter diwajibkan mengobati pasien.
Berobat sangat erat kaitannya dengan hukum mengambil sebab. Maksud mengambil sebab
adalah seseorang melakukan suatu usaha/sarana (sebab) untuk dapat meraih apa yang dia
inginkan. Misalnya seseorang mengambil sebab berupa belajar agar dapat meraih prestasi
akademik, demikian pula, seseorang “mengambil sebab” berupa berobat agar dapat meraih
kesembuhan dari penyakitnya.
Segala penyakit yang diderita seseorang tetap ada harapan untuk sembuh dengan izin Allah
Ta’ala tentunya, kecuali penyakit karena gejala umur yang disebut syaikhukhah dan sakit
menjelang ajal. Dari sini dapat dimengerti bahwa Islam memerintahkan agar berobat pada saat
ditimpa penyakit.
َّ‫اح َّد ْال َه َرم‬
ِ ‫ْر َداءَّ َو‬ َ َّ‫ض ََّع لَهَّ َد َواء‬
ََّ ‫غي‬ َ ‫عزَّ َو َجلَّ لَ َّْم َي‬
َ ‫ض َّْع َداءَّ ِإّلَّ َو‬ ََّ َّ‫تَ َد َاو ْوا فَإِن‬
َ ‫ّللا‬
Artinya: Berobatlah, karena tiada satu penyakit yang diturunkan Allah, kecuali diturunkan pula
obat penangkalnya, selain dari satu penyakit, yaitu ketuaan. (Hadis Riwayat Abu Dawud dan at-
Tirmidzi dari — sahabat Nabi — Usamah bin Syuraik).

Namun dalam ajaran Islam juga ditekankan bahwa obat dan upaya hanyalah “sebab”,
sedangkan penyebab sesungguhnya di balik sebab atau upaya itu adalah Allah SWT, seperti
ucapan Nabi Ibrahim a.s. yang diabadikan al-Quran:
َّ ‫َو ِإ َذا َم ِرض‬
َِّ ‫ْت فَه ََّو يَ ْش ِف‬
‫ين‬
Artinya: Apabila aku sakit, Dia (Allah) lah yang menyembuhkanku (QS al-Syu’arâ: 80)

Berobat dengan cara-cara yang sunnah atau mubah dan tidak bertentangan dengan syariat.
Rasulluloh bersabda:
َّ ‫ّلَ تَ َد َاو ْوا ِب َح َر‬
‫ام‬ ََّ َ‫للا َخل‬
َّ ‫ق الدا ََّء َوالد َوا َءَّ فَتَ َد َاو ْوا َو‬ ََّ َّ‫ِإن‬
Artinya: Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah kalian, dan
jangan berobat dengan sesuatu yang haram. (HR. Ad-Daulabi. Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan
sanad hadits ini hasan. Lihat Ash-Shahihah no. 1633)

َّ‫ن َج ِهلَه‬
َّْ ‫ع ِل َمهَّ َو َج ِهلَهَّ َم‬
َ ‫ن‬ ََّ َ‫ن َداءَّ ِإّلَّ أَ ْنز‬
َ ،‫ل لَهَّ ِشفَاء‬
َّْ ‫ع ِل َمهَّ َم‬ ََّ َ‫َما أَ ْنز‬
َّْ ‫ل للاَّ ِم‬
Artinya: Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit pun melainkan Allah turunkan pula obat
baginya. Telah mengetahui orang-orang yang tahu, dan orang yang tidak tahu tidak akan
mengetahuinya. (HR. Al-Bukhari. Diriwayatkan juga oleh Al-Imam Muslim dari Jabir)

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim Khalilullah pernah bertanya, “Ya
Rabbii, dari manakah penyakit itu berasal?” Allah menjawab, “Dari-Ku.” Ibrahim kembali
bertanya, “Lalu, dari mana asal obatnya?” Alla menjawab, “Dari-Ku juga.” Kembali Ibrahim
bertanya, “Kalau begitu, apa gunanya dokter?” Allah menjawab, “Ia adalah mankhluk yang diutus
oleh-Ku untuk membawa obat dari-Ku.”

Dokter yang dimaksud tersebut adalah ahli medis yang mendasarkan ilmu dan metode
pengobatannya pada Alquran dan Alhadits, bukannya mereka (ahli medis) yang mendasarkan
ilmu dan pengobatannya pada teori Barat semata tanpa mau menengok metode pengobatan
Islami.

2. berdoa memohon kesembuhan dengan beberapa doa sebagai berikut :


Rasulluloh SAW bersabda:
َ َّ‫ّلَ يغَادِر‬
َّ‫سقَما‬ َّ َّ‫ ِشفَاء‬، َ‫ّلَ ِشفَا ََّء إِّلَّ ِشفَاؤك‬
َّ ،‫ِى‬ ََّ ‫ف َوأَ ْن‬
َّ ‫ت الشاف‬ َ ْ ‫ب ْالبَأ‬
َِّ ‫ وا ْش‬،‫س‬ َِّ ‫اس أ َ ْذ ِه‬
َّ ِ ‫اللهمَّ َربَّ الن‬
Artinya: Ya Alloh Robbnya manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Hanya Engkaulah
yang Maha Menyembuhkan segala penyakit, Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-
Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.

3. membaca doa berikut ketika merasakan sakit.


Orang sakit harus memperbanyak membaca Al-Qur’an,dzikrullah, do’a, istighfar, bertasbih
dan bertahlil. Wajib bagi setiap muslim, terutama yang sedang sakit untuk bertobat kepada Allah
SWT dari segala dosa. Dari Utsman bin Abul Ash Tsaqofi, bahwasanya ia mengadu kepada
Rosululloh SAW, tentang rasa sakit yang dirasakan pada tubuhnya sejak ia masuk Islam,
Rosulluloh SAW, bersabda kepadanya, Letakkan tanganmu pada tubuh yang sakit lalu ucapkan:
Bismillah sebanyak 3x dan A’uddzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru
sebanyak 7x (HSR. Muslim dalam kitab shohiehnya no. 5867)
Jadi ketika kita merasakan sakit maka lakukanlah hal-hal berikut Letakkan tangan pada bagian
tubuh yang terasa sakit, kemudian bacalah ;
َِّ‫ِبس َِّْمَّّللا‬
Artinya: Bismillah (dengan Nama Alloh ) sebanyak 3 x
Kemudian ucapkanlah kalimat berikut sebanyak 7 x
َّ‫نَّش ََِّرَّ َمَّاَّأَ ِج َّدَّ َوأ َحاذِر‬
َّْ ‫اّللَِّ َوقد َْرتِ َِّهَّ ِم‬ َّ ‫أَع‬
َّ ‫وذَّ ِب‬
Artinya: Aku berlindung kepada Alloh dan kepada kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang aku
dapati dan aku khawatirkan

4. Membaca dzikir
Membaca ucapan tahlil dengan penuh penghayatan akan makna dan kandungannya.
ْ ‫ض ِهَّثمَّ َماتَ َّلَ ْمَّت‬
‫َط َع ْمهَّالنار‬ ِ ‫ َم ْنَّقَالَ َهاَّفِىَّ َم َر‬.
Artinya:Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sakit kemudian ia meninggal maka ia tidak
akan disentuh api neraka (HR. Tirmidzi dalam sunannya no. 3758)

Dan Secara lengkap kalimat tahlil sebagai berikut:


ْ ‫َّولَه‬
َّ‫َّّلََّ ِإلَ َه‬،‫َّال َح ْمد‬ َ ‫َّالم ْلك‬
ْ ‫َّّلََّ ِإلَهََّ ِإّلَّّللاََّّلَه‬،‫َريكَ َّلَه‬ َ ‫َّّلََّ ِإلَهََّ ِإّلَّّللا‬،‫َّوّللاَّأ َ ْك َبر‬
َ ‫َّّلََّ ِإلَهََّ ِإّلَّّللا‬،‫َّو ْح َده‬
َِّ ‫َّو ْح َدهَّّلََّش‬ َ ‫ّلََّ ِإلَهََّ ِإّلَّّللا‬
َِّ‫َّوّلََّ َح ْولََّ َوّلَََّّقوَّة ََّإِّلََّّبِاّلل‬
َ ‫إِّلَّّللا‬
Artinya : Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh, dan Alloh
Maha Besar. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh semata.
Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh semata yang tidak ada
sekutu bagi-Nya. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh, milik-
Nya kerajaaan dan pujian. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya
Alloh dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Alloh."

Disunnahkan membaca :
‫لمين‬
َّ َّ‫ّلالهَّاّلَّانتَّسبحاَّنكَّانيَّكنتَّمنَّالظا‬
Sebanyak 40 X, agar mendapatkan pahala orang mati syahid.

Rosulullah SAW :
َّ‫ايماَّمسلمَّقالَّفيَّمرضهَّّلالهَّاّلَّانتَّسبحاَّنكَّانيَّكنتَّمنَّالظاَّلمينَّاربعينَّمرةَّفماتَّفيَّمرضهَّذلكَّاعطيَّله‬
‫وقدَّغفرتَّلهَّجميعَّذنوبه‬
َّ َّ‫اجرَّشهيدَّوانَّبرئَّبرئ‬
“Orang islam mana saja yang mengucapkan ketika sakitnya kalimat

. ‫لمين‬
َّ َّ‫ّلالهَّاّلَّانتَّسبحاَّنكَّانيَّكنتََّّمنَّالظا‬
Sebanyak 40 X . Kemudian ia meninggal dunia di sakitnya tersebut, maka diberi pahala orang mati
syahid, dan jika sembuh maka terampuni semua dosanya”.

Sunah membaca surat Al Ikhlas sebanyak 100 X


Nabi SAW bersabda :
َّ‫منَّضغطةَّالقبرَّوحملةَّالمال‬
َّ َّ‫قلَّهوَّللاَّاحدَّيَّمرضهَّالذيَّيموتَّفيهَّمائةَّمرةَّلمَّيفتنَّفيَّقبرهَّوأمن‬
َّ َّ‫منَّقرأَّسورة‬
‫(رواهَّالطبرانى‬.‫)ئكةَّيومَّالقياَّمةَّبأجنحتهاَّحتيَّيجيزوهَّمنَّالصراطَّإلىَّالجنة‬
Artinya: Barangsiapa membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas) 100X di saat sakit yang ia
meninggal dunia didalamnya, maka tidak terkena fitnah di kuburnya, dan akan aman dari jepitan
kubur, serta akan diangkat oleh malaikat dengan sayapnya hingga dapat melewati shirot dan
sampai ke surga.(HR At Thobroni)

5. tidak mengharapkan kematian pada saat menanggung sakit yang berat dan tidak berkesudahan.
Namun kalau terpaksa hendaknya berdo’a:
‫لي‬
َّ َّ‫اللهمَّاحينيَّماَّكاَّنتَّالحياةَّخيراَّليَّوتوفنيَّماَّكاَّنتَّالوفاهَّخيرا‬
Artinya: Ya Allah, hidupkanlah saya jika kehidupan itu baik bagi saya, dan matikanlah saya jika
kematian itu baik bagi saya.

6. banyak memuji Alloh dan bersabar dalam ujian yang diberikan-Nya.


Rosulluloh bersabda :
‫الحاكم‬
َّ َّ‫رضيَّبهاَّعنَّللاَّخرجَّمنَّذنوبهَّكيومَّولدتهَّامهَّ(رواه‬
َّ َّ‫منَّمرضَّليلةَّفصبرَّو‬
Artinya: Barangsiapa sakit semalaman, kemudian bersabar dan ridlo dengan sakitnya dri Allah
SWT, maka keluarlah dosa-dosanya seperti saat ia dilahirkan ibunya.” (HR. Al Hakim)

Dari Syaddad bin Aus Rodhiyallohuanhu berkata:


Sungguh aku pernah mendengar Rosululloh SAW bersabda :
“Sesungguhnya Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman :
َ ‫نَّ ْال َخ‬
‫طايَا‬ ََّ ِ‫ض َج ِع َِّهَّ َكيَ ْو َِّمَّ َولَ َدتْهََّّأ ُّمهََّّم‬ َّْ ِ‫َّفَإِنهََّّم‬،‫علَىَّ َماَّا ْبتَلَيْته‬
ْ ‫نَّ َم‬ َ َّ‫َّفَ َحمِ َدنِي‬،‫نَّ ِعبَادِيَّمؤْ مِ نا‬ َ ََّّ‫إِذَاَّا ْبتَلَيْت‬
َّْ ِ‫عبْداَّم‬
Artinya : Apabila Aku menimpakan musibah kepada salah seorang hamba-Ku yang mu’min lalu
hamba itu memuji-Ku dan bersabar atas musibah yang Aku berikan kepadanya, maka ketika ia
bangkit dari tempat tidurnya seperti hari seorang anak yang baru dilahirkan ibunya bersih dari
segala dosa.” (HR. Ahmad dihasankan oleh Syaikh Al Albani- dalam Shohiehut Targhieb wat
Tarhieb no. 3423, Shohiehul Jaami’ no. 4300 dan Ash-Shohiehah no. 2009

7. berbaik sangka kepada Allah


Segala penderitaan seorang muslim karena sakit yang dideritanya, semua itu akan
dibalasi Alloh Ta’aala dengan balasan yang paling baik. Oleh karena itu, siapapun di antara kita
yang diuji Alloh Ta’aala dengan satu penyakit atau lebih maka janganlah berputus asa apalagi
berburuk sangka kepada Alloh Ta’aala.
َََّّ‫َّقَ ْب ََّلَّ َم ْوتِ َِّهَّبِثَالَث َ َِّةَّأَيامََّّيَقولََّّّل‬-‫صلىَّللاَّعليهَّوسلم‬-ََِّّ‫لَّّللا‬
ََّ ‫سمِ ْعتََّّ َرسو‬ َ َّ‫ل‬ ََّ ‫ىَّقَا‬
َِّ ‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫ع ْب َِّدَّّللاََِّّاأل َ ْن‬
َ َّ‫ْن‬ َّْ ‫ع‬
َِّ ‫نَّ َجابِ َِّرَّب‬ َ
َّ‫ع َّزَّ َو َجل‬ ِ
َ َّ‫اّلل‬ َ
َّ ِ‫يَموت َنََّّأ َحدك َّْمَّإِّلََّّ َوه ََّوَّي ْحسِنََّّالظنََّّب‬
Artinya : Dari Jabir bin Abdulloh rodhiyallohuanhuma bahwasanya Rosululloh Shollallohu Alaihi
wa Sallam bersabda tiga hari sebelum wafatnya, "Jangan sekali-kali salah seorang di antara
kamu meninggal kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Alloh (HSR. Muslim Lihat
Riyadhush sholihin 1/463 no. 446)

Saudaraku, ingatlah bahwa Alloh-lah yang menurunkan penyakit dan Dia pula yang telah
menetapkan obatnya. Maka tetaplah memohon kesembuhan hanya kepada Alloh Ta’aala dan
bukan dengan mendatangi dukun, paranormal atau orang-orang pinter. Dan bukan pula dengan
memohon kesembuhan kepada Alloh melalui perantara kuburan-kuburan keramat, apalagi malah
meminta-minta kesembuhan itu secara langsung kepada arwah-arwah orang yang sudah mati.

8. menunaikan hak-hak orang lain yang menjadi tanggungannya, baik berupa hutang, amanat atau
lainnya.

9. Tetap mengamalkan amalan-amalan wajib seorang muslim dengan kemampuan yang ada.
Hendaknya orang yang sakit selalu menjaga shalat, menghindarkan diri dari apa-apa yang najis
dan bersabar dalam beratnya melakukan hal tersebut.

10.Berwasiat kepada sanak keluarga


Disyariatkan segera menulis wasiat dengan saksi dua orang lelaki muslim yang adil. Bila tidak
didapatkan karena safar, boleh dengan saksi dua orang ahli kitab yang adil.
Allah berfirman:
ََّ ‫علَى ْالمتق‬
‫ِين‬ َِّ ‫ين ِب ْال َم ْعر‬
َ ‫وف َحقًّا‬ َِّ ‫صيةَّ ل ِْل َوا ِل َدي‬
ََّ ‫ْن َو ْاأل َ ْق َر ِب‬ ِ ‫ك َخيْرا ْال َو‬ َّ ‫ض ََّر أ َ َحدَكمَّ ْال َم ْو‬
َّْ ‫ت ِإ‬
ََّ ‫ن ت ََر‬ َ ‫علَيْك َّْم ِإذَا َح‬
َ ‫ِب‬
ََّ ‫كت‬
Artinya: “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda)
maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya
secara ma’ruf, (Ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.(QS. Al Baqarah: 180)

َّ‫ِي‬
َّ ‫ض َربْت ْمَّف‬ َ َّ‫غي ِْرك ْمَّإِ ْنَّأَنت ْم‬ ِ ‫َّمنك ْمَّأ َ ْوَّآخ ََر‬
َ َّ‫انَّمِ ْن‬ ِ ‫عدْل‬ َ َّ‫َانَّذَ َوا‬ ْ ‫صية‬
ِ ‫َِّاثن‬ ْ َ‫َّال َم ْوتَّحِ ين‬
ِ ‫َّال َو‬ ْ ‫ض َرَّأ َ َحدَكم‬ َ َّْ‫ِياَّأ َ ُّي َهاَّالذِينَ َّآ َمنوا‬
َ ‫ش َهادَةَّ َب ْينِك ْمَّإِذَاَّ َح‬
َّ‫ّلََّ َن ْكتم‬ َ ‫اَّولَ ْوَّكَانَ َّذَاَّق ْر َب‬
َّ ‫ىَّو‬ َ ‫َّارتَبْت ْمَّّلَََّّ َن ْشت َِريَّ ِبهَِّثَ َمن‬
ْ ‫انَّ ِباّللَِّ ِإ ِن‬ ْ ‫صي َبة‬
ِ ‫َّال َم ْوتَِّتَحْ ِبسونَه َماَّمِ نَّ َب ْعدَِّالصالَةَِّفَي ْق ِس َم‬ َ َ ‫ضَّفَأ‬
ِ ‫صا َب ْتكمَّ ُّم‬ ِ ‫األ َ ْر‬
ََّ ِ‫ش َها َدة ََّّللاَِّإِناَّإِذاَّلمِ نَ َّاآلثِم‬
‫ين‬ َ

Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian,
sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di
antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan
dimuka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan kedua saksi itu sesudah
sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, jika
kamu ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit
(untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami
menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-
orang yang berdosa".(GS. Al-Ma`idah: 106)

Wasiat tersebut tidak boleh untuk ahli waris yang berhak mendapatkan warisan, kecuali dengan
kerelaan dari seluruh ahli waris lainnya.
Rasulullah bersabda:
‫ث‬ َِّ ‫صي َّةَ ل َِو‬
َّ ‫ار‬ ِ ‫الَ َو‬ َ ‫إِنَّ للاََّ قَ َّْد أ َ ْع‬
َّ َ‫طى كلَّ ذِي َحقَّ َحق َّه ف‬
Artinya: Sesungguhnya Allah telah memberi setiap yang memiliki hak akan haknya, maka tidak
ada wasiat untuk ahli waris. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani dalam
Al-Irwa`)

Adapun wasiat yang bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah, maka wasiat tersebut batil
dan tidak boleh dilaksanakan.
Rasulullah bersabda:
ََّ ‫َث فِي أ َ ْم ِرنَا َهذَا َما لَي‬
‫ْس مِ ْنهَّ فَه ََّو َر َّد‬ ََّ ‫ن أَحْ د‬
َّْ ‫َم‬
Artinya: Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru pada urusan (agama) ku ini apa yang
tidak berasal darinya, maka hal itu tertolak.” (Muttafaqun ‘alaih)

B. Larangan bagi si sakit


1. Berobat dengan barang haram
Jauhilah mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung apa yang diharomkan-Nya
seperti khomr, unsur-unsur babi dan lainnya. Perhatikanlah rambu-rambu yang telah dijelaskan
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam urusan berobat. Selain hal tersebut dilarang
agama, sungguh Alloh Ta’aala tidaklah menjadikan kesembuhan itu pada apa-apa yang
diharomkan-Nya.
Berkata Abdulloh bin Mas'ud Rodhiyallohu anhu:
‫علَيْك َّْم‬ َّْ ‫ّللا لَ َّْم يَجْ َع‬
َ ‫ل ِشفَا َءك َّْم فِي َما َحر ََّم‬ ََّ َّ‫إن‬
Artinya: Sesungguhnya Alloh Ta’aala tidak menjadikan kesembuhan penyakit kalian pada apa-
apa yang diharomkannya atas kalian (HSR. Bukhori)

Ketika sakit merupakan keadaan dimana seseorang lemah fisik dan psikologis bahkan bisa
membuat lemah iman. Oleh karena itu kita mesti berhati-hati agar kondisi ini tidak di manfaatkan
oleh syaitan. Kita tidak boleh berobat dengan hal-hal yang haram, misalnya dengan obat atau
vaksin yang mengandung babi, berobat dengan air kencing sendiri karena Allah telah
menciptakan obatnya yang halal.
Dan perbuatan haram yang paling berbahaya adalah berobat dengan mendatangi dukun mantra,
dukun berkedok ustadz dan ahli sihir karena ini merupakan bentuk kekafiran yang bisa
mengeluarkan pelakunya dari islam serta kekal di neraka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mendatangi dukun, lalu mempercayai apa yang ia ucapkan, maka ia telah kafir
terhadap ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam”[17].
2. Berburuk sangka kepada Allah atau merasa kecewa bahkan marah kepada takdir Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba kepada-Ku,
jika ia berprasangka baik, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya. Jika ia berprasangka
buruk, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya.”[15]
3. Menyebarluaskan kabar sakit dan mengeluhkannya
Merupakan salah satu tanda tauhid dan keimanan seseorang bahwa ia berusaha hanya
mengeluhkan keadaannya kepada Allah saja, karena hanya Allah yang bisa merubah semuanya.
Sebaliknya orang yang banyak mengeluh merupakan tanda bahwa imannya sangat tipis. kita
boleh mengabarkan bahwa kita sakit tetapi tidak untuk disebarluaskan dan kita kelauhkan
kepada orang banyak
4. membuang waktu dengan melakukan pekerjaan yang sia-sia selama sakit
Misalnya banyak menonton acara-acara TV, mendengarkan musik, membaca novel khayalan dan
mistik, hendaknya waktu tersebut di isi dengan muhasabah, merenungi, berdzikir, membaca Al-
Quran dan lain-lain.
5. Tidak memperhatikan kewajiban menutup aurat
Hal ini yang paling sering dilalaikan ketika sakit. walaupun sakit tetap saja kita berusaha menutup
aurat kita selama sakit sebisa mungkin. Lebih-lebih bagi wanita, ia wajib menjaga auratnya
misalnya kaki dan rambutnya dan berusaha semaksimal mungkin agar tidak dilihat oleh laki-laki
lain misalnya perawat atau dokter laki-laki

C. Kewajiban muslim terhadap orang sakit


Kewajiban adalah sesuatu yang harus kita penuhi dan laksanakan, Sedangkan hak adalah
sesuatu yang kita terima dari orang lain. Kewajiban dan hak seorang muslim adalah segala sesuatu
yang harus dilaksanakan seorang muslim terhadap muslim lainnya. Hak bagi seorang muslim
merupakan kewajiban atas muslim lainnya. Dengan demikian kewajiban dan hak seorang muslim
tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika seorang muslim melaksanakan kewajibannya terhadap muslim
lainnya dan memenuhi hak muslim lainnya, maka akan terjalin hubungan yang sangat harmonis
antara sesama Muslim.

Rasulluloh bersabda:

ِ َ‫ْالمؤْ ِمنَّ ِل ْلمؤْ ِم ِنَّك َْالب ْني‬


‫انَّيَشدَُّّبَ ْعضهَّبَ ْعضَّا‬
Artinya: Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian
menguatkan sebagian yang lain (Shahih Muslim No.4684)

ََِّّ‫سد‬ ْ ‫سائِر‬
َ ‫َّال َج‬ َ َّ‫عى‬ ِ ‫َّإِ َذاَّا ْشتَك‬،ِ‫سد‬
َ ‫َىَّم ْنهَّعض ٌْوَّتَ َدا‬ ْ ‫َّ َمثَل‬،‫َّوت ََراح ِم ِه ْم‬،
َ ‫َّال َج‬ َ ‫َّوتَعَاط ِف ِه ْم‬، ْ ‫َمثَل‬
َ ‫َّالمؤْ ِمنِينَ َّفِيَّت ََو ِاد ِه ْم‬
َّ ‫َّو ْالحم‬
‫ى‬ َ ‫ِبالس َه ِر‬
Artinya: Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan
menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain
akan susah tidur atau merasakan demam (HR. Muslim)
Salah satu kewajiban bagi muslim yang lain sewaktu saudaranya sakit yaitu menjengguknya
yang akan menjadi salah satu tambahan kebaikan bagi muslim yang menjenguknya.
Rasulluloh bersabda:
َّ ِ ِ‫َّوتَ ْشمِ يْتَّا ْل َعاط‬,
‫س‬ َ ِ‫َّواِ َجا َبةَّالدع َْوة‬, ْ ‫َّوا ِت َباع‬,
َ ‫َّال َجنَائ ِِز‬ َ ‫ْض‬ ْ ‫َّو ِع َيادَة‬,
ِ ‫َّال َم ِري‬ َ ‫َّردَُّّالسالَ ِم‬:
َ ‫س‬ َّْ َ‫عل‬
ٌ ‫ىَّالم ْسل ِِمَّ َخ ْم‬ ْ ‫َحق‬
َ َّ‫َّالم ْسل ِِم‬

Artinya: Hak (kewajiban) seorang muslim terhadap sesamanya ada lima perkara, yaitu: menjawab
salam, menengok yang sakit sakit, mengiringi mayat kepemakaman, menghadiri undangan, dan
berdo’a bagi yang bersin (HR Bukhari & Muslim)

َ ‫سبْع ْونَ َّأ َ ْل‬


َّ‫فَّ َملَك‬ َ َِّ‫علَ ْيه‬ َ َّ‫َّفَإِ ْنَّكَانَ َّغد َْوة‬،‫غ َم َر ْتهَّالرحْ ََّمة‬
َ َّ‫صلى‬ َ َ‫ِسَّفَإِذَاَّ َجل‬
َ َّ‫س‬ ْ ‫َّالم ْسل َِمَّ َمشَىَّفِ ْيَّخِ َرافَة‬
َ ‫َِّال َجنةَِّ َحتىَّ َيجْ ل‬ ْ ‫عادََّالرجلَّأَخَاه‬ َ َّ‫إِذَا‬
‫ح‬ ْ ‫فَّ َملَكَّ َحتىَّي‬
ََّ ‫ص ِب‬ َ ‫سبْع ْونَ َّأ َ ْل‬
َ َِّ‫علَ ْيه‬
َ َّ‫صلى‬
َ َّ‫ساء‬ َ ‫َّو ِإ ْنَّكَانَ َّ َم‬،
َ ‫ِي‬ َ ‫ َحتىَّي ْمس‬.
Artinya: Apabila seseorang menjenguk saudaranya, yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-
akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk
maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh
puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila
menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat
hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).

Menjenguk orang yang sedang sakit merupakan sebuah amal perbuatan yang sangat mulia.
Mau menjenguk orang yang sedang sakit berarti peduli dengan orang lain dan juga mau membantu
orang lain untuk meringankan beban yang sedang ditanggungnya. Orang yang sakit sangat
membutuhkan perhatian lebih dari kita yang dianugrahi kesehatan. Lebih-lebih penyakitnya agak
parah, jiwa mereka sedang labil dan butuh penguatan jiwa, butuh hiburan serta nasehat agar
bersabar dan berharap pahala. Oleh karena itu Agama Islam yang mulia sangat memperhatikan
keadaan orang sakit
Berikut beberapa adab dan akhlak berkaitan denga orang sakit serta beberapa contoh aplikasi dan
pengalaman kami sebagai petugas medis sesuai kenyataan di lapangan dan juga berpedoman pada
ajaran Rasulullah SAW:
a. Mendoakan orang yang sakit
Ada beberapa doa yang dilakukan rosulluloh SAW antara lain:
1) Usap orang yang sakit dengan tangan kanan sambil berdo’a
Dari Aisyah radhiallahuanha bahwasanya Rasulluloh SAW menjenguk sebagian keluarganya
(yang sakit) lalu beliau mengusap dengan tangan kanannya sambil membaca:
َ َّ‫ ِشفَاءَّ ّلََّ يغَادِر‬، َ‫ت الشافِي ّلََّ ِشفَا ََّء ِإّلَّ ِشفَاءك‬
‫سقَمَّا‬ َ ْ ‫ب ْال َبأ‬
ََّ ‫ أ َ ْن‬،َّ ِ‫ ا ْشف‬،‫س‬ َِّ ‫اس أ َ ْذ ِه‬
َّ ِ ‫اللهمَّ َربَّ الن‬
Artinya: Ya Allah, Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, Engkau
adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. (Maka) tidak ada obat (yang menyembuhkan)
kecuali obatmu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (Bukhari & Muslim)

2) Jika sakit atau luka, letakkan jari telunjuk diatas tanah dan sedikit meludahinya, lalu usapkan
pada bagian tubuh orang yang sakit sambil berdoa:
‫س ِق ْي ُمنَا ِب ِاذْ ِن َر ِِّبنَا‬
َ ‫ضنَا يُ ْشفى ِب ِه‬ ِ ‫ِبس ِْم هللاِ ت ُ ْر َب ِة ا َ ْر‬
ِ ‫ضنَا ِب ِر ْيقَ ِة َب ْع‬
Artinya: Dengan menyebut Nama Allah, debu kami ludahi, semoga yang sakit disembuhkan
lantaran debu tersebut, dengan izin Allah (Bukhari & Muslim)

3) Doa yang lainnya:


َِّ ِ‫ش ْال َعظ‬
َّْ َ ‫يم أ‬
َّ‫ن َي ْش ِف َي َك‬ َّ ِ ‫يم َربَّ ْال َع ْر‬
ََّ ِ‫ّللا ْال َعظ‬
ََّ َّ‫أ َ ْسأَل‬
Artinya: Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Penguasa Arsy yang agung untuk
menyembuhkanmu, dibaca 7 kali.
4) Melakukan rugyah
Orang yang menjenguk orang sakit dianjurkan untuk melakukan ruqyah terhadapnya.
Terutama kalau si penjenguk termasuk orang yang bertakwa dan shalih. Karena ruqyah yang
dilakukannya akan memberikan manfaat yang lebih besar daripada orang lain (karena faktor
ketakwaan & keshalihannya tersebut). Penyakit merupakan bentuk lain dari musibah. Oleh
sebab itu, untuk mengurangi derita orang yang sedang sakit, kita yang menjenguk sudah
sewajarnya mendoakan orang yang sedang sakit dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
- Baca surah Al Fatihah
- surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas dan sebanyak 7 kali.
- Baca shalawat
- Baca do’a-do’a berikut:
َ ‫ اَ ْسأ َ ُل‬.‫سقَا ًما‬
‫هللا‬ َ ‫ ِشفَا ًء الَ يُغَاد ُِر‬, َ‫ الَ ِشفَا َء اِالَّ ا َ ْنت‬,‫شافِى‬ َّ ‫ ِا ْشفِ ا َ ْنتَ ال‬,‫اس‬ ِ َ‫ِب ْالب‬ َ ‫اس ُمذْه‬ ِ َّ‫ أَللِّ ُه ِّم َربَّ الن‬.... ِ‫اَللِّ ُه ِّم ا ْشف‬
‫ش ْيءٍ يُؤْ ِذيْكَ مِ ْن ش ِ َِّر‬ َ ‫ ِبس ِْم هللاِ اَ ْرقِيْكِ مِ ْن ُك ِِّل‬.‫ض‬ِ ‫عفَاهُ هللاُ مِ ْن ذلِكَ ْال َم َر‬ َ َّ‫ ا َ ْن يَ ْش ِفيْكَ اِال‬,‫ْال َعظِ ي َْم َربَّ ْال َع ْر ِش ْال َعظِ ي َْم‬
‫شافِى ِبس ِْم هللاِ ْالغَفُ ْو ُر الَّرحِ ي ِْم ِبس ِْم‬
َّ ‫ ِبس ِْم هللاِ ْالكَافِى ِبس ِْم هللاِ ال‬. َ‫ب ِِاس ِْم هللاِ ا َ ْرقِيْك‬ ِ َ‫ اَهللُ يَ ْش ِفيْك‬,ٍ‫عي ٍْن َحا ِسد‬ َ ‫ُك ِِّل نَ ْف ٍس ا َ ْو‬
‫ع ِزي ُْز يَا َرفِ ْي ُق يَا َو ِلدُّ اِ ْش ِفنِى‬َ ‫ظ يَا‬ ُ ‫هللاِ ْالبَ ِر ْالك َِري ِْم يَا َح ِف ْي‬

Artinya: Yaa Allah, sembuhkanlah……. dari penyakit. Yaa Allah penguasa sekalian manusia
yang menghilangkan semua penyakit, sembuhkanlah, sebab Engkaulah maha Penyembuh,
tiada yang sanggup menyembuhkan penyakit kecuali Engkau, kesembuhan yang tidak akan
kambuh lagi (benar-benar sembuh). Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Penguasa
‘Arsy yang agung, memberikan kesembuhan kepada engkau. Dengan menyebut nama Allah,
ku obati engkau dari segala penyakit yang mengganggumu dan dari setiap jiwa atau manusia
yang dengki, Allah lah yang menyembuhkan engkau dari penyakit yang tengah diderita,
dengan menyebut Nama Allah lah aku mengobati engkau. Dengan Nama Allah yang Maha
Cukup, Maha Penyembuh, dengan Nama Allah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,
dengan Nama Allah yang Maha Besar, Maha Mulia. Yaa Maha Pelindung, Maha Perkasa,
Maha Halus, berilah kesembuhan padaku

b. Mengingatkan Orang yang Sedang Sakit untuk Bersabar


Penyakit merupakan bentuk lain dari sebuah musibah. Oleh karena itu, sebagai kerabat atau pun
saudara, kita tentunya memiliki kewajiban mengingatkan saudara kita untuk bersabar. orang
sakit, sangat butuh hiburan, teman mengobrol untuk melupakan sejenak sakitnya. Dalam hal ini,
kita harus terus mengingatkannya untuk semangat, tidak berputus asa, dan terus berlaku
husnuzan kepada Allah SWT. Kita juga harus mengingatkan jika penyakit merupakan sebuah
bentuk kasih sayang Allah kepada umatnya yang tidak ingin umatnya terlena dengan seluruh
nikmat yang diberikan-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
ٍ
َّ ‫اب‬
َّ ‫س‬ َِّ ‫ن أَجْ َره َّْم بِغَي‬
َ ‫ْر ِح‬ ََّ ‫إِن َما ي َوفى الصابِر ْو‬
Artinya: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas (Surat Az Zumar : 10).

Kita menghibur dengan hadits-hadits berikutnya:


Rasulluloh SAW, bersabda:
َّ‫ب أَ ْه َِّل ْال َبالَ ِء‬
َِّ ‫ن ثَ َوا‬
َّْ ‫ن ِم‬
ََّ ‫يض ِمما َي َر ْو‬ ِ َ‫ت ِب ْال َمق‬
َّ ِ ‫ار‬ َ ‫ َي َو َُّّد أَ ْهلَّ ْال َعا ِف َي َِّة َي ْو ََّم ْال ِق َيا َم َِّة أَنَّ جلو َده َّْم ق ِر‬.
َّْ ‫ض‬
Artinya: Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting
ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa
cobaan di dunia.

Rasulluloh SAW, bersabda:


َ َّ‫َّ َحتىَّ ْال َه َُّّم ي ِه ُّمه؛ ِإّلَّ يك َِفرَّ للاَّ ِب ِه‬،‫صب‬
َّ‫ع ْنهَّ ِس ِيئَاتِ ِه‬ َ ‫ّلَ َو‬
َّ ‫َّ َو‬،‫ّلَ َحزَ ن‬
َّ ‫َّ َو‬،‫صب‬ ََّ ‫صيْبَّ ْالمؤْ ِم‬
َّْ ‫ن ِم‬
َ َ‫ن ن‬ ِ ‫ش ْيءَّ ي‬ َّْ ‫َما ِم‬
َ ‫ن‬
Artinya: Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu
melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.

Dan Rasulluloh SAW, bersabda:


َ ‫س ِدَِّه َو َما ِل َِّه َو َولَ ِدَِّه َحتى يَ ْلقَى للاََّ َو َما‬
ٌ‫علَ ْي َِّه خَطِ ْيئَ َّة‬ َ ‫ن َو ْالمؤْ مِ نَ َِّة فِي َج‬
َِّ ِ‫َما يَزَ الَّ ْالبَالَءَّ بِ ْالمؤْ م‬
Artinya: Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada
anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.

Dan menghibur dengan doa ketika menjenguk:


‫للا‬
َّ ‫ن شَا ََّء‬ ََّ ْ ‫ّلَ بَأ‬
َ ‫س‬
َّْ ‫طه ْو ٌَّر ِإ‬ َّ .
Artinya: Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah.

Aplikasinya:
Ketika rasa sakit agak mereda atau pasien baru bangun tidur, kita ajak ngobrol ringan dan sedikit
ajak bercanda. Karena terlalu serius juga bisa membuat pasien jenuh. Jangan lupa coba ajak
pasien jika mampu berjalan-jalan sekitar kamar atau diluar kamar boleh sambil membawa infus
jika memang bisa. Agar pasien tidak jenuh. Kita berusaha memasukkan kegembiraan kepada
saudara muslim kita.
Rasulluloh SAW, bersabda:
‫سرورا‬
َّ ‫على أخيك المؤمن‬
َّ ‫أفضل األعمال أن تدخل‬
َّ
Artinya: Sebaik-baik amal Shalih adalah agar engkau memasukkan kegembiraan kepada
saudaramu yang beriman.

c. Posisi Menjenguk
Orang yang menjenguk, dianjurkan duduk di dekat si sakit. nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
ketika menjenguk orang sakit, beliau duduk di sisi kepalanya.’ (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad,
no.536, hadits shahih). Diantara manfaat duduk di sisi kepala si sakit, memberi rasa akrab kepada
si sakit, dan memungkinkan bagi penjenguk untuk menyentuh si sakit, memanjatkan doa
untuknya, meniupnya dengan ruqyah, dan lain sebagainya.

d. Melarangnya untuk Mengeluh


Selain mengingatkannya untuk terus bersabar, kita juga harus terus mengingatkan orang
yang sakit untuk tidak mengeluh akan segala penyakitnya. Dalam hal ini, kita harus mampu
memberitahukan kepadanya bahwa mengeluh tidak akan dapat menyembuhkan penyakitnya.
Dan Allah tidak menyukai orang yang suka mengeluh dan juga berputus asa. Selayaknya bagi yang
terkena musibah baik yang terkena itu dirinya, anaknya atau selainnya untuk mengganti ucapan
mengaduh pada saat sakit dengan berdzikir, istighfar dan ta’abbud (beribadah) kepada Allah,
karena sesungguhnya generasi Salaf -semoga Allah memberikan rahmat kepada mereka- tidak
suka mengeluh kepada manusia, karena meskipun mengeluh itu membuat sedikit nyaman,
namun mencerminkan kelemahan dan ketidakberdayaan sedangkan bila mampu bersabar dalam
menghadapi kondisi sakit tersebut, maka hal itu menunjukkan pada kekuatan pengharapan pada
Allah dan kemuliaan.

e. Hibur & Berikan Harapan Sembuh


Ada baiknya penjenguk menghibur si sakit atau keluarga si sakit dengan pahala-pahala
yang akan di dapat mereka. Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya,
pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahannya, seperti sebuah pohon meruntuhkan daun-
daunnya.’ (HR. Muslim).
Ada baiknya pula penjenguk memberikan harapan sembuh kepada si sakit. Misalnya dengan
mengatakan. ‘Tidak perlu kuatir, insya Allah Anda akan sembuh.’ atau ‘penyakit ini tidak
berbahaya, Anda akan segera sembuh,insya Allah.’ atau kalimat-kalimat lain yang dapat
menumbuhkan semangatnya untuk sembuh.

f. Jangan Menakut-Nakuti
Apa yang kita sampaikan kepada si sakit maupun keluarganya, harus kita perhatikan benar-
benar. Ucapkanlah kalimat-kalimat yang baik, yang dapat menumbuhkan motivasi atau
meringankan musibah yang dialami mereka. Jangan sampai apa yang kita sampaikan malah
menimbulkan rasa takut & cemas terhadap si sakit maupun keluarganya. Diantara yang dapat
menimbulkan rasa takut adalah cerita atau kabar bahwa seseorang mengalami hal yang sama,
namun berakhir dengan cacat seumur hidup, dengan kematian….; kalau maksud yang bercerita
adalah agar keluarga si sakit berhati-hati dan waspada terhadap musibah yang diderita si sakit,
alangkah baiknya jika di kemas dengan kalimat-kalimat yang baik.

g. Mengelus Tangan Orang yang Sakit


Etika menjenguk orang sakit yang selanjutnya adalah mengelus tangan orang yang sedang
sakit. Etika mengelus tangan orang yang sedang sakit pernah dicontohkan oleh Rasulullah ketika
ia mengunjungi Sa’ad yang ketika itu sedang dalam keadaan sakit keras. Sambil mendo’akan
Sa’ad, Rasulullah SAW terus mengelus punggung tangan Sa’ad untuk membuatnya tetap tenang
dan tabah terhadap penyakit yang sedang diderita. Meskipun begitu, untuk menghindari
terjadinya fitnah, kita sebaiknya hanya menerapkan etika yang satu ini ketika menjenguk kerabat
yang sejenis atau pun yang masih tergolong ke dalam mahram.

h. Ingat waktu
hendaknya memperhatikan dan memahami kondisi si sakit dengan menanyakan keadaan
sakitnya, memilih waktu yang tepat untuk datang dan menghiburnya. adab menjenguk orang
sakit yang terakhir adalah ingat waktu. Seperti yang kita ketahui bersama, orang sakit butuh
banyak istirahat agar penyakit yang dideritanya bisa lebih cepat sembuh. Oleh karena itu, sebagai
saudara yang berniat baik, kita tidak sepantasnya berlama – lama ketika menjenguk orang yang
sedang sakit. Ibnu Thowuss mengatakan bahwa ayahnya pernah berkata, ‘Sebaik-baik kunjungan
kepada orang sakit ialah yang paling singkat.’ mentalkinkan (menuntun bacaan pada orang yang
akan meninggal) kalimat syahadat terutama jika si sakit sudah begitu berat kondisinya dan
ajalnya akan tiba

D. Rangkuman.
Kewajiban orang sakit antara lain yaitu berobat, mematuhi nasihat dan petunjuk dokter,
sabar dan jangan gelisah, ingat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, menyadari hikmah sakit,
bertobat, tetap berpengharapan sembuh, berwasiat (jika sakit keras), dan berbaik sangka kepada
Allah Ta’ala. Larangan bagi si sakit antara lain Berobat dengan barang haram, berburuk sangka
kepada Allah, dan meninggalkan perintah Allah. Kewajiban dan hak seorang muslim adalah segala
sesuatu yang harus dilaksanakan seorang muslim terhadap muslim lainnya. Hak bagi seorang muslim
merupakan kewajiban atas muslim lainnya. Dengan demikian kewajiban dan hak seorang muslim
tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika seorang muslim melaksanakan kewajibannya terhadap muslim
lainnya dan memenuhi hak muslim lainnya, maka akan terjalin hubungan yang sangat harmonis
antara sesama Muslim.

Anda mungkin juga menyukai