By :setiadi
Namun dalam ajaran Islam juga ditekankan bahwa obat dan upaya hanyalah “sebab”,
sedangkan penyebab sesungguhnya di balik sebab atau upaya itu adalah Allah SWT, seperti
ucapan Nabi Ibrahim a.s. yang diabadikan al-Quran:
َّ َو ِإ َذا َم ِرض
َِّ ْت فَه ََّو يَ ْش ِف
ين
Artinya: Apabila aku sakit, Dia (Allah) lah yang menyembuhkanku (QS al-Syu’arâ: 80)
Berobat dengan cara-cara yang sunnah atau mubah dan tidak bertentangan dengan syariat.
Rasulluloh bersabda:
َّ ّلَ تَ َد َاو ْوا ِب َح َر
ام ََّ َللا َخل
َّ ق الدا ََّء َوالد َوا َءَّ فَتَ َد َاو ْوا َو ََّ َِّإن
Artinya: Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah kalian, dan
jangan berobat dengan sesuatu yang haram. (HR. Ad-Daulabi. Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan
sanad hadits ini hasan. Lihat Ash-Shahihah no. 1633)
َّن َج ِهلَه
َّْ ع ِل َمهَّ َو َج ِهلَهَّ َم
َ ن ََّ َن َداءَّ ِإّلَّ أَ ْنز
َ ،ل لَهَّ ِشفَاء
َّْ ع ِل َمهَّ َم ََّ ََما أَ ْنز
َّْ ل للاَّ ِم
Artinya: Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit pun melainkan Allah turunkan pula obat
baginya. Telah mengetahui orang-orang yang tahu, dan orang yang tidak tahu tidak akan
mengetahuinya. (HR. Al-Bukhari. Diriwayatkan juga oleh Al-Imam Muslim dari Jabir)
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim Khalilullah pernah bertanya, “Ya
Rabbii, dari manakah penyakit itu berasal?” Allah menjawab, “Dari-Ku.” Ibrahim kembali
bertanya, “Lalu, dari mana asal obatnya?” Alla menjawab, “Dari-Ku juga.” Kembali Ibrahim
bertanya, “Kalau begitu, apa gunanya dokter?” Allah menjawab, “Ia adalah mankhluk yang diutus
oleh-Ku untuk membawa obat dari-Ku.”
Dokter yang dimaksud tersebut adalah ahli medis yang mendasarkan ilmu dan metode
pengobatannya pada Alquran dan Alhadits, bukannya mereka (ahli medis) yang mendasarkan
ilmu dan pengobatannya pada teori Barat semata tanpa mau menengok metode pengobatan
Islami.
4. Membaca dzikir
Membaca ucapan tahlil dengan penuh penghayatan akan makna dan kandungannya.
ْ ض ِهَّثمَّ َماتَ َّلَ ْمَّت
َط َع ْمهَّالنار ِ َم ْنَّقَالَ َهاَّفِىَّ َم َر.
Artinya:Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sakit kemudian ia meninggal maka ia tidak
akan disentuh api neraka (HR. Tirmidzi dalam sunannya no. 3758)
Disunnahkan membaca :
لمين
َّ َّّلالهَّاّلَّانتَّسبحاَّنكَّانيَّكنتَّمنَّالظا
Sebanyak 40 X, agar mendapatkan pahala orang mati syahid.
Rosulullah SAW :
َّايماَّمسلمَّقالَّفيَّمرضهَّّلالهَّاّلَّانتَّسبحاَّنكَّانيَّكنتَّمنَّالظاَّلمينَّاربعينَّمرةَّفماتَّفيَّمرضهَّذلكَّاعطيَّله
وقدَّغفرتَّلهَّجميعَّذنوبه
َّ َّاجرَّشهيدَّوانَّبرئَّبرئ
“Orang islam mana saja yang mengucapkan ketika sakitnya kalimat
. لمين
َّ َّّلالهَّاّلَّانتَّسبحاَّنكَّانيَّكنتََّّمنَّالظا
Sebanyak 40 X . Kemudian ia meninggal dunia di sakitnya tersebut, maka diberi pahala orang mati
syahid, dan jika sembuh maka terampuni semua dosanya”.
5. tidak mengharapkan kematian pada saat menanggung sakit yang berat dan tidak berkesudahan.
Namun kalau terpaksa hendaknya berdo’a:
لي
َّ َّاللهمَّاحينيَّماَّكاَّنتَّالحياةَّخيراَّليَّوتوفنيَّماَّكاَّنتَّالوفاهَّخيرا
Artinya: Ya Allah, hidupkanlah saya jika kehidupan itu baik bagi saya, dan matikanlah saya jika
kematian itu baik bagi saya.
Saudaraku, ingatlah bahwa Alloh-lah yang menurunkan penyakit dan Dia pula yang telah
menetapkan obatnya. Maka tetaplah memohon kesembuhan hanya kepada Alloh Ta’aala dan
bukan dengan mendatangi dukun, paranormal atau orang-orang pinter. Dan bukan pula dengan
memohon kesembuhan kepada Alloh melalui perantara kuburan-kuburan keramat, apalagi malah
meminta-minta kesembuhan itu secara langsung kepada arwah-arwah orang yang sudah mati.
8. menunaikan hak-hak orang lain yang menjadi tanggungannya, baik berupa hutang, amanat atau
lainnya.
9. Tetap mengamalkan amalan-amalan wajib seorang muslim dengan kemampuan yang ada.
Hendaknya orang yang sakit selalu menjaga shalat, menghindarkan diri dari apa-apa yang najis
dan bersabar dalam beratnya melakukan hal tersebut.
َِّي
َّ ض َربْت ْمَّف َ َّغي ِْرك ْمَّإِ ْنَّأَنت ْم ِ َّمنك ْمَّأ َ ْوَّآخ ََر
َ َّانَّمِ ْن ِ عدْل َ ََّانَّذَ َوا ْ صية
ِ َِّاثن ْ ََّال َم ْوتَّحِ ين
ِ َّال َو ْ ض َرَّأ َ َحدَكم َ َِّْياَّأ َ ُّي َهاَّالذِينَ َّآ َمنوا
َ ش َهادَةَّ َب ْينِك ْمَّإِذَاَّ َح
َّّلََّ َن ْكتم َ اَّولَ ْوَّكَانَ َّذَاَّق ْر َب
َّ ىَّو َ َّارتَبْت ْمَّّلَََّّ َن ْشت َِريَّ ِبهَِّثَ َمن
ْ انَّ ِباّللَِّ ِإ ِن ْ صي َبة
ِ َّال َم ْوتَِّتَحْ ِبسونَه َماَّمِ نَّ َب ْعدَِّالصالَةَِّفَي ْق ِس َم َ َ ضَّفَأ
ِ صا َب ْتكمَّ ُّم ِ األ َ ْر
ََّ ِش َها َدة ََّّللاَِّإِناَّإِذاَّلمِ نَ َّاآلثِم
ين َ
Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian,
sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di
antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan
dimuka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan kedua saksi itu sesudah
sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, jika
kamu ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit
(untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami
menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-
orang yang berdosa".(GS. Al-Ma`idah: 106)
Wasiat tersebut tidak boleh untuk ahli waris yang berhak mendapatkan warisan, kecuali dengan
kerelaan dari seluruh ahli waris lainnya.
Rasulullah bersabda:
ث َِّ صي َّةَ ل َِو
َّ ار ِ الَ َو َ إِنَّ للاََّ قَ َّْد أ َ ْع
َّ َطى كلَّ ذِي َحقَّ َحق َّه ف
Artinya: Sesungguhnya Allah telah memberi setiap yang memiliki hak akan haknya, maka tidak
ada wasiat untuk ahli waris. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani dalam
Al-Irwa`)
Adapun wasiat yang bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah, maka wasiat tersebut batil
dan tidak boleh dilaksanakan.
Rasulullah bersabda:
ََّ َث فِي أ َ ْم ِرنَا َهذَا َما لَي
ْس مِ ْنهَّ فَه ََّو َر َّد ََّ ن أَحْ د
َّْ َم
Artinya: Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru pada urusan (agama) ku ini apa yang
tidak berasal darinya, maka hal itu tertolak.” (Muttafaqun ‘alaih)
Ketika sakit merupakan keadaan dimana seseorang lemah fisik dan psikologis bahkan bisa
membuat lemah iman. Oleh karena itu kita mesti berhati-hati agar kondisi ini tidak di manfaatkan
oleh syaitan. Kita tidak boleh berobat dengan hal-hal yang haram, misalnya dengan obat atau
vaksin yang mengandung babi, berobat dengan air kencing sendiri karena Allah telah
menciptakan obatnya yang halal.
Dan perbuatan haram yang paling berbahaya adalah berobat dengan mendatangi dukun mantra,
dukun berkedok ustadz dan ahli sihir karena ini merupakan bentuk kekafiran yang bisa
mengeluarkan pelakunya dari islam serta kekal di neraka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mendatangi dukun, lalu mempercayai apa yang ia ucapkan, maka ia telah kafir
terhadap ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam”[17].
2. Berburuk sangka kepada Allah atau merasa kecewa bahkan marah kepada takdir Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba kepada-Ku,
jika ia berprasangka baik, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya. Jika ia berprasangka
buruk, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya.”[15]
3. Menyebarluaskan kabar sakit dan mengeluhkannya
Merupakan salah satu tanda tauhid dan keimanan seseorang bahwa ia berusaha hanya
mengeluhkan keadaannya kepada Allah saja, karena hanya Allah yang bisa merubah semuanya.
Sebaliknya orang yang banyak mengeluh merupakan tanda bahwa imannya sangat tipis. kita
boleh mengabarkan bahwa kita sakit tetapi tidak untuk disebarluaskan dan kita kelauhkan
kepada orang banyak
4. membuang waktu dengan melakukan pekerjaan yang sia-sia selama sakit
Misalnya banyak menonton acara-acara TV, mendengarkan musik, membaca novel khayalan dan
mistik, hendaknya waktu tersebut di isi dengan muhasabah, merenungi, berdzikir, membaca Al-
Quran dan lain-lain.
5. Tidak memperhatikan kewajiban menutup aurat
Hal ini yang paling sering dilalaikan ketika sakit. walaupun sakit tetap saja kita berusaha menutup
aurat kita selama sakit sebisa mungkin. Lebih-lebih bagi wanita, ia wajib menjaga auratnya
misalnya kaki dan rambutnya dan berusaha semaksimal mungkin agar tidak dilihat oleh laki-laki
lain misalnya perawat atau dokter laki-laki
Rasulluloh bersabda:
ََِّّسد ْ سائِر
َ َّال َج َ َّعى ِ َّإِ َذاَّا ْشتَك،ِسد
َ َىَّم ْنهَّعض ٌْوَّتَ َدا ْ َّ َمثَل،َّوت ََراح ِم ِه ْم،
َ َّال َج َ َّوتَعَاط ِف ِه ْم، ْ َمثَل
َ َّالمؤْ ِمنِينَ َّفِيَّت ََو ِاد ِه ْم
َّ َّو ْالحم
ى َ ِبالس َه ِر
Artinya: Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan
menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain
akan susah tidur atau merasakan demam (HR. Muslim)
Salah satu kewajiban bagi muslim yang lain sewaktu saudaranya sakit yaitu menjengguknya
yang akan menjadi salah satu tambahan kebaikan bagi muslim yang menjenguknya.
Rasulluloh bersabda:
َّ ِ َِّوتَ ْشمِ يْتَّا ْل َعاط,
س َ َِّواِ َجا َبةَّالدع َْوة, ْ َّوا ِت َباع,
َ َّال َجنَائ ِِز َ ْض ْ َّو ِع َيادَة,
ِ َّال َم ِري َ َّردَُّّالسالَ ِم:
َ س َّْ َعل
ٌ ىَّالم ْسل ِِمَّ َخ ْم ْ َحق
َ ََّّالم ْسل ِِم
Artinya: Hak (kewajiban) seorang muslim terhadap sesamanya ada lima perkara, yaitu: menjawab
salam, menengok yang sakit sakit, mengiringi mayat kepemakaman, menghadiri undangan, dan
berdo’a bagi yang bersin (HR Bukhari & Muslim)
Menjenguk orang yang sedang sakit merupakan sebuah amal perbuatan yang sangat mulia.
Mau menjenguk orang yang sedang sakit berarti peduli dengan orang lain dan juga mau membantu
orang lain untuk meringankan beban yang sedang ditanggungnya. Orang yang sakit sangat
membutuhkan perhatian lebih dari kita yang dianugrahi kesehatan. Lebih-lebih penyakitnya agak
parah, jiwa mereka sedang labil dan butuh penguatan jiwa, butuh hiburan serta nasehat agar
bersabar dan berharap pahala. Oleh karena itu Agama Islam yang mulia sangat memperhatikan
keadaan orang sakit
Berikut beberapa adab dan akhlak berkaitan denga orang sakit serta beberapa contoh aplikasi dan
pengalaman kami sebagai petugas medis sesuai kenyataan di lapangan dan juga berpedoman pada
ajaran Rasulullah SAW:
a. Mendoakan orang yang sakit
Ada beberapa doa yang dilakukan rosulluloh SAW antara lain:
1) Usap orang yang sakit dengan tangan kanan sambil berdo’a
Dari Aisyah radhiallahuanha bahwasanya Rasulluloh SAW menjenguk sebagian keluarganya
(yang sakit) lalu beliau mengusap dengan tangan kanannya sambil membaca:
َ َّ ِشفَاءَّ ّلََّ يغَادِر، َت الشافِي ّلََّ ِشفَا ََّء ِإّلَّ ِشفَاءك
سقَمَّا َ ْ ب ْال َبأ
ََّ أ َ ْن،َّ ِ ا ْشف،س َِّ اس أ َ ْذ ِه
َّ ِ اللهمَّ َربَّ الن
Artinya: Ya Allah, Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, Engkau
adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. (Maka) tidak ada obat (yang menyembuhkan)
kecuali obatmu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (Bukhari & Muslim)
2) Jika sakit atau luka, letakkan jari telunjuk diatas tanah dan sedikit meludahinya, lalu usapkan
pada bagian tubuh orang yang sakit sambil berdoa:
س ِق ْي ُمنَا ِب ِاذْ ِن َر ِِّبنَا
َ ضنَا يُ ْشفى ِب ِه ِ ِبس ِْم هللاِ ت ُ ْر َب ِة ا َ ْر
ِ ضنَا ِب ِر ْيقَ ِة َب ْع
Artinya: Dengan menyebut Nama Allah, debu kami ludahi, semoga yang sakit disembuhkan
lantaran debu tersebut, dengan izin Allah (Bukhari & Muslim)
Artinya: Yaa Allah, sembuhkanlah……. dari penyakit. Yaa Allah penguasa sekalian manusia
yang menghilangkan semua penyakit, sembuhkanlah, sebab Engkaulah maha Penyembuh,
tiada yang sanggup menyembuhkan penyakit kecuali Engkau, kesembuhan yang tidak akan
kambuh lagi (benar-benar sembuh). Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Penguasa
‘Arsy yang agung, memberikan kesembuhan kepada engkau. Dengan menyebut nama Allah,
ku obati engkau dari segala penyakit yang mengganggumu dan dari setiap jiwa atau manusia
yang dengki, Allah lah yang menyembuhkan engkau dari penyakit yang tengah diderita,
dengan menyebut Nama Allah lah aku mengobati engkau. Dengan Nama Allah yang Maha
Cukup, Maha Penyembuh, dengan Nama Allah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,
dengan Nama Allah yang Maha Besar, Maha Mulia. Yaa Maha Pelindung, Maha Perkasa,
Maha Halus, berilah kesembuhan padaku
Aplikasinya:
Ketika rasa sakit agak mereda atau pasien baru bangun tidur, kita ajak ngobrol ringan dan sedikit
ajak bercanda. Karena terlalu serius juga bisa membuat pasien jenuh. Jangan lupa coba ajak
pasien jika mampu berjalan-jalan sekitar kamar atau diluar kamar boleh sambil membawa infus
jika memang bisa. Agar pasien tidak jenuh. Kita berusaha memasukkan kegembiraan kepada
saudara muslim kita.
Rasulluloh SAW, bersabda:
سرورا
َّ على أخيك المؤمن
َّ أفضل األعمال أن تدخل
َّ
Artinya: Sebaik-baik amal Shalih adalah agar engkau memasukkan kegembiraan kepada
saudaramu yang beriman.
c. Posisi Menjenguk
Orang yang menjenguk, dianjurkan duduk di dekat si sakit. nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
ketika menjenguk orang sakit, beliau duduk di sisi kepalanya.’ (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad,
no.536, hadits shahih). Diantara manfaat duduk di sisi kepala si sakit, memberi rasa akrab kepada
si sakit, dan memungkinkan bagi penjenguk untuk menyentuh si sakit, memanjatkan doa
untuknya, meniupnya dengan ruqyah, dan lain sebagainya.
f. Jangan Menakut-Nakuti
Apa yang kita sampaikan kepada si sakit maupun keluarganya, harus kita perhatikan benar-
benar. Ucapkanlah kalimat-kalimat yang baik, yang dapat menumbuhkan motivasi atau
meringankan musibah yang dialami mereka. Jangan sampai apa yang kita sampaikan malah
menimbulkan rasa takut & cemas terhadap si sakit maupun keluarganya. Diantara yang dapat
menimbulkan rasa takut adalah cerita atau kabar bahwa seseorang mengalami hal yang sama,
namun berakhir dengan cacat seumur hidup, dengan kematian….; kalau maksud yang bercerita
adalah agar keluarga si sakit berhati-hati dan waspada terhadap musibah yang diderita si sakit,
alangkah baiknya jika di kemas dengan kalimat-kalimat yang baik.
h. Ingat waktu
hendaknya memperhatikan dan memahami kondisi si sakit dengan menanyakan keadaan
sakitnya, memilih waktu yang tepat untuk datang dan menghiburnya. adab menjenguk orang
sakit yang terakhir adalah ingat waktu. Seperti yang kita ketahui bersama, orang sakit butuh
banyak istirahat agar penyakit yang dideritanya bisa lebih cepat sembuh. Oleh karena itu, sebagai
saudara yang berniat baik, kita tidak sepantasnya berlama – lama ketika menjenguk orang yang
sedang sakit. Ibnu Thowuss mengatakan bahwa ayahnya pernah berkata, ‘Sebaik-baik kunjungan
kepada orang sakit ialah yang paling singkat.’ mentalkinkan (menuntun bacaan pada orang yang
akan meninggal) kalimat syahadat terutama jika si sakit sudah begitu berat kondisinya dan
ajalnya akan tiba
D. Rangkuman.
Kewajiban orang sakit antara lain yaitu berobat, mematuhi nasihat dan petunjuk dokter,
sabar dan jangan gelisah, ingat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, menyadari hikmah sakit,
bertobat, tetap berpengharapan sembuh, berwasiat (jika sakit keras), dan berbaik sangka kepada
Allah Ta’ala. Larangan bagi si sakit antara lain Berobat dengan barang haram, berburuk sangka
kepada Allah, dan meninggalkan perintah Allah. Kewajiban dan hak seorang muslim adalah segala
sesuatu yang harus dilaksanakan seorang muslim terhadap muslim lainnya. Hak bagi seorang muslim
merupakan kewajiban atas muslim lainnya. Dengan demikian kewajiban dan hak seorang muslim
tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika seorang muslim melaksanakan kewajibannya terhadap muslim
lainnya dan memenuhi hak muslim lainnya, maka akan terjalin hubungan yang sangat harmonis
antara sesama Muslim.