Pengertian Behaviorisme
Behaviorisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Dalil dasarnya
adalah bahwa tingkah laku itu tertib dan bahwa eksperimen yang dikendalikan dengan cermat
akan menyingkapkan hukum-hukum yang mengendalikan tingkah laku. Behaviorisme
ditandai oleh sikap membatasi metode-metode dan prosedur-prosedur pada data yang dapat
diamati. Dalam pembahasannya, Burrhus Frederic Skinner (1904-1990), menyebutkan bahwa
para behvioist radikal menekankan manusia sebagai dikendalikan oleh kondisi-kondisi
lingkungan. Pendirian deterministik mereka yang kuat berkaitan erat dengan komitmen
terhadap pencarian pola-pola tingkah laku yang dapat diamati. Teori belajar behavioristik
adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman.Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar
yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull,
Edwin Guthrie, dan Skinner. Terapi behavioral berbeda dengan sebagian besar pendekatan
terapi lainnya, ditandai dengan:
a) pemusatan perhatian pada tingkah laku yang tampak dan spesifik,
c) perumusan prosedur treatment yang spesifik dan sesuai dengan masalah,
Perilaku bermasalah dalam pandangan behaviorist dapat dimaknakan sebagai perilaku atau
kebiasaan-kebiasaan negatif atau perilaku yang tidak tepat, yaitu perilaku yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Perilaku yang salah penyesuaian terbentuk melalui proses interaksi
dengan lingkungannya.
a) Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau
tingkah laku yang tidak tepat yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
b) Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan yang
salah.
c) Manusia yang bermasalah itu mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku
negatif dari lingkungannya. Tingkah laku maladaptif terjadi juga karena kesalahpahaman
dalam menanggapi lingkungan dengan tepat.
d) Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar da juga tingkah laku tersebut
juga dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar
Tujuan umum terapi behaviorist ini menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar.
Dasar alasannya ialah bahwa segenap tingkah laku adalah dipelajari (learned), termasuk
tingkah laku yang maladaptif. Jika tingkah laku neurotik “learned”, maka ia bisa “unlearned”
(dihapus dari ingatan), dan tingkah laku yang lebih efektif bisa diperoleh. Terapi tingkah laku
pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif dan
pemberian pengalaman-pengalaman belajar yang didalamnya terdapat respons-respons yang
layak, namun belum dipelajari.
Tokoh aliran psikologi behavior John D. Krumboltz dan Carl Thoresen menempatkan dalam
empat kategori, diantaranya:
a) Belajar operan (operant learning), adalah belajar didasarkan atas perlunya pemberian
ganjaran (reinforcement) untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan.
b) Belajar mencontoh (imitative learning), yaitu cara dalam memberikan respons baru
melalui menunjukkan atau mengerjakan model-model perilaku yang diinginkan sehingga
dapat dilakukan oleh klien.
c) Belajar kognitif (cognitive learning), yaitu belajar memelihara respons yang diharapkan
dan boleh mengadaptasi perilaku yang lebih baik melalui instruksi sederhana.
d) Belajar emosi (emotional learning), yaitu cara yang digunakan untuk mengganti
respons-respons emosional klien yang tidak dapat diterima menjadi respons emosional yang
dapat diterima sesuai dengan konteks (clasical conditioning).
KESIMPULAN
Salah sumbangan penting dari terapi behavioristik adalah cara yang sistematik, metode-
metode dan tehnik-tehnik terapeutiknya telah menjadi subjek bagi pengujian eksperimental.
Para terapis ini melandaskan pendekatan mereka pada 3 variabel: pengenalan yang cermat
atas tingkah laku yang maladaptif, prosedur-prosedur treatment, dan pengubahan tingkah
laku. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.