Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Materi IPA SMP kelas 7 Semester 1 2) Berdasarkan habitusnya : termasuk perdu,

Bab 2: (Klasifikasi Makhluk Hidup) semak, atau pohon


3) Berdasarkan bentuk dan ukuran daun : termasuk
melengkung, menjari, sejajar, atau menyirip
4) Berdasarkan cara berkembangbiak : dengan
MATERI 1 seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)

a. Ciri – ciri Makhluk Hidup  Kriteria Klasifikasi Hewan


 Makhluk hidup adalah makhluk ciptaan Tuhan yang 1) Saluran pencernaan makanan : hewan tingkat
memiliki ciri – ciri kehidupan. Makhluk tak hidup rendah tidak punya, hewan tingkat tinggi punya
atau disebut juga dengan benda mati adalah benda saluran pencernaan makanan
yang tidak memiliki ciri – ciri kehidupan. 2) Kerangka tubuh (skeleton) : kerangka luar
 Ciri – ciri makhluk hidup yaitu : bernapas, bergerak, (eksoskeleton) atau kerangka dalam
tumbuh dan berkembang, peka terhadap rangsang, (endoskeleton)
berkembang biak, memerlukan makanan dan 3) Anggota gerak : dengan kaki atau bukan kaki
minuman, dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan.  Kunci Determinasi adalah keterangan tentang ciri –
 Bernapas artinya menghirup udara yang ciri makhluk hidup yang disusun berdasarkan ciri
mengandung oksigen ( o2) dan mengeluarkan udara umum hingga ciri khusus untuk menemukan jenis
yang mengandung karbon dioksida ( co2). Makhluk (spesies) dari makhluk hidup. Kunci determinasi yang
hidup juga membutuhkan makanan dan minuman sederhana disebut kunci dikotom, yaitu keterangan
untuk memperoleh energi. Energi tersebut yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri
digunakan untuk bergerak, tumbuh dan yang berlawanan.
berkembang.
 Makhluk hidup memiliki kemampuan peka terhadap  Cara membuat kunci determinasi
rangsang yang disebut dengan Iritabilitas. Selain 1) Baca kunci dikotom dengan teliti
itu, juga memiliki kemampuan berkembangbiak 2) Cocokkan ciri – ciri tumbuhan yang diamati
(reproduksi) untuk melestarikan keturunannya agar dengan ciri – ciri pada kunci dikotom
tidak punah. 3) Apabila ciri – ciri tumbuhan yang diamati dengan
ciri – ciri pada kunci dikotom sudah sesuai,
b. Pengklasifikasian Makhluk Hidup maka catatlah nomornya dan lanjutkan
 Klasifikasi makhluk hidup adalah cara membaca nomor berikutnya
pengelompokan makhluk hidup berdasarkan 4) Buatlah daftar kunci determinasi sesuai dengan
kesamaan dan ciri yang dimiliki. Tujuan dari kunci dikotom
klasifikasi makhluk hidup adalah untuk
mempermudah mengenali, membandingkan, dan c. Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
mempelajari makhluk hidup.  Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
 Dasar – dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu : makhluk hidup yang berukuran kecil (mikroskopis).
1) Klasifikasi berdasarkan kesamaan dan ciri – ciri Mikroskop yang sering digunakan yaitu mikroskop
yang dimiliki cahaya. Mikroskop memiliki 2 bagian yaitu bagian
2) Klasifikasi berdasarkan ciri – ciri bentuk tubuh optik dan mekanik.
(Morfologi) dan organ dalam tubuh (anatomi)  Mikroskop cahaya beserta bagian – bagiannya.
3) Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempat hidup,
cara hidup, dan manfaatnya
 Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu
sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi
makhluk hidup berdasarkan takson. Takson adalah
urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri
yang paling umum hingga ciri yang paling khusus.
Ilmu yang mempelajari takson disebut Taksonomi.

 Urutan Takson pada Makhluk Hidup

 Setiap bagian pada mikroskop mempunyai fungsi


tersendiri seperti pada tabel berikut.

Ket. : Divisi untuk tumbuhan sedangkan Filum


untuk hewan

 Kriteria Klasifikasi Tumbuhan

1) Berdasarkan organ reproduksinya :


menggunakan spora atau bunga
membelah diri. Contoh dari Monera yaitu Bakteri
dan Alga biru.
 Bakteri ada yang menguntungkan manusia seperti
Eschericia Coli untuk memproduksi vitamin K pada
proses pembusukan sisa makanan. Ada pula
bakteri yang berbahaya bagi manusia seperti
Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan
penyakit TBC (penyakit yang menyerang paru –
paru).
 Protista adalah makhluk hidup tingkat rendah yang
memiliki 2 sifat yaitu mikroskopis dan makroskopis.
Ciri – ciri Protista yaitu bersel satu (uniseluler),
memiliki membran inti (eukariotik), dan mampu
berkembangbiak.
 Contoh dari Protista mikroskopis yaitu : jamur lendir
(Dyctostelium discoideum), Blob (Physarium
polycephalum), jamur penyebab penyakit pada
kentang (Phytophtora infestans) dan sebagainya.
Contoh dari Protista makroskopis yaitu : Alga Merah
(Euchema spinosum), Alga hijau (Ulva sp), dan
Alga Coklat (Fucus sp).
 Protista ada juga yang menyerupai hewan,
dinamakan Protozoa. Contoh dari Protozoa yaitu
Paramecium sp., Entamoeba holystica yang
terdapat pada usus besar dan menyebabkan diare,
dan Plasmodium malariae yang terdapat pada sel
darah merah dan menyebabkan penyakit malaria.

b. Jamur (Fungi)
Jamur merupakan makhluk hidup yang memperoleh
makanan dengan cara menguraikan bahan organik yang
 Langkah – langkah menggunakan mikroskop : sudah mati. Ciri – ciri jamur : tidak lembab; ada yang
1) Ambil mikroskop dari tempatnya. Tangan kanan bersifat saprorit dan parasit.
memegang lengan mikroskop dan tangan kiri
 Jamur saprofit adalah jamur yang hidup dan makan
memegang alas mikroskop
dari bahan organik yang sudah mati atau busuk.
2) Letakkan mikroskop di tempat yang datar,
Jamur parasit adalah jamur yang hidup dan
kering, dan cukup cahaya
menghisap makanan dari makhluk yang ditempeli
3) Putar revolver agar lensa objektif dengan
(inangnya).
perbesaran lemah sejajar dengan lensa okuler
 Jamur terdiri atas benang – benang halus yang
hingga berbunyi “klik”
disebut hifa. Hifa ini saling berhubungan
4) Pasang lensa okuler yang memiliki perbesaran
membentuk miselium. Jamur bersifat mikroskopis
sedang
seperti ragi tape (Saccharomyces cereviciae),
5) Siapkan preparat yang akan diamati
Rhizopus sp., Aspergillus sp. Dan makroskopis
6) Letakkan preparat pada meja objek dan jepitlah
contohnya jamur tiram, jamur kayu dan sebagainya.
dengan penjepit objek
 Jamur terdiri dari 6 Divisi yaitu : Cytridiomycota,
7) Aturlah fokus untuk memperjelas objek dengan
Zygomicotina, Glomeromycota, Ascomycotina,
cara berikut :
Basidiomycotina dan Deuteromycotina. Jamur ada
 Putar pemutar kasar (makrometer) sambil
yang masuk kelompok Protista yang disebut
dilihat dari lensa okuler agar lensa objektif
Protista mirip jamur yaitu Divisi Myxomycota dan
dekat dengan meja preparat
Oomycota.
 Putar pemutar halus (mikrometer) sambil
dilihat dari lensa okuler untuk memperjelas
c. Tumbuhan (Plantae)
bayangan objek
 Kingdom Tumbuhan dibagi menjadi 3 Divisi yaitu :
 Jika letak preparat belum tepat, kaca objek
Lumut (Bryophyta), Paku – pakuan (Pterydophyta)
digeser dengan lengan yang berhubungan
dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).
dengan meja preparat
Berdasarkan morfologinya, tumbuhan ada 2 jenis
8) Setelah preparat terlihat, putarlah revolver untuk
yaitu : tumbuhan tidak berpembuluh (Tallophyta)
mendapatkan perbesaran 10x, 40x, atau 100x
seperti Lumut dan Tumbuhan berpembuluh
sesuai dengan kebutuhan
(Traceophyta) seperti Paku – pakuan dan
9) Setelah selesai menggunakan mikroskop,
tumbuhan berbiji.
bersihkan dan letakkan kembali pada tempatnya
 Tumbuhan Tallophyta tidak dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daun. Tumbuhan Traceophyta
MATERI 2
disebut juga tumbuhan berkormus dapat dibedakan
akar, batang, dan daunnya. Traceophyta dibagi
a. Monera dan Protista
menjadi 2 yaitu Kormophyta berspora seperti paku
 Monera adalah makhluk hidup tingkat rendah yang
– pakuan dan Kormophyta berbiji seperti
bersifat mikroskopis. Ciri – ciri Monera yaitu bersel
Spermatophyta.
satu (uniseluler), tidak memiliki membran inti
 Ciri – ciri dari lumut yaitu memiliki struktur seperti
(prokariotik), dan berkembangbiak dengan
akar yang disebut rizoid, berspora, dan berklorofil.
Contohnya : Lumut Hati (Marchantia polymorpha)
yang bisa digunakan untuk obat penyakit hati (liver), MATERI 3
Lumut daun (Bryopsida sp.) dan lumut tanduk
(Anthecerotopsida sp.). a. Avertebrata
 Tumbuhan lumut dan bagian – bagiannya :  Avertebrata merupakan hewan tak bertulang
belakang. Avertebrata dibagi menjadi 8 yaitu : hewan
berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata),
cacing pipih (Plathyhelminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes), cacing berbuku – buku
(Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan beruas –
ruas (Arthropoda) dan hewan berkulit duri
(Echinodermata).
 Porifera adalah hewan berpori – pori dan tubuhnya
seperti spons. Habitatnya di perairan dan tubuhnya
berwarna seperti merah, hijau, atau kuning. Contoh
porifera yaitu Spongilla, Euspongia, Poterion dan
Scypha.
 Coelenterata adalah hewan berongga dan memiliki
 Ciri – ciri dari tumbuhan paku yaitu memiliki akar,
tentakel. Tentakel berfungsi untuk menangkap
batang, daun, berspora, berklorofil, daun muda
mangsa dan setiap tentakelnya mampu
menggulung. Daun tumbuhan paku yang berspora
mengeluarkan racun. Tubuhnya berbentuk polip
disebut sporofil, yang tidak berspora disebut
(menempel pada tempat hidupnya) atau medusa
tropofil. Contohnya : paku purba (Psilophytinae),
(melayang – layang di air). Contoh Coelenterata yaitu
paku kawat (Liicopodinae), paku ekor kuda
ubur – ubur (Aurelia aurita), bunga karang, obelia dan
(Equisetinae) dan paku sejati (Filicinae)
anemon laut.
 Tumbuhan Paku dan bagian – bagiannya :
 Cacing (Vermes) merupakan hewan bertubuh lunak,
tak bercangkang dan tubuhnya simetris bilateral.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, cacing dibagi menjadi
3 yaitu cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes) dan cacing berbuku – buku
(Annelida).
 Platyhelminthes contohnya cacing pita dan cacing
hati. Nemathelminthes tubuhnya bulat dan tidak
bersegmen, contohnya tambang, cacing kremi, dan
cacing perut. Annelida tubuhnya beruas – ruas
seperti cincin contohnya cacing tanah, lintah dan
pacet.
 Mollusca adalah hewan bertubuh lunak dan
terkadang ada yang memiliki cangkang. Habitatnya di
darat atau di air. Contohnya udang, cumi – cumi,
siput, kerang, tiram, dan sebagainya.
 Arthropoda adalah hewan berbuku – buku dan
tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan perut.
 Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, peka
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) terhadap sentuhan dan bau, memiliki mata faset :
contohnya Melinjo (Gnetum gnemon), Pinus (Pinus mata majemuk terdiri atas ribuan mata
merkusii) dan berbiji tertutup (Angiospermae)
contohnya Mangga (Mangifera indica), Belimbing b. Vertebrata
(Averrhoa carambola).  Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang
 Ciri – ciri Gymnospermae : belakang. Vertebrata ada 5 filum yaitu Kelompok Ikan
1) Biji tidak dibungkus dengan daun buah (Pisces), Amphibia, Kelompok unggas (Aves), hewan
2) Alat reproduksi berupa strobilus jantan dan melata (Reptilia) dan hewan menyusui (Mammalia).
strobilus betina  Contoh dari Pisces yaitu ikan nila (Oreochromus
3) Batang besar dan berkambium niloticus). Contoh dari Amphibia yaitu katak sawah
4) Berakar tunggang dan serabut (Rana sp.). contoh dari Aves yaitu ayam (Galllus
5) Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku gallus). Contoh dari Reptilia yaitu kadal (Mabouya
 Ciri – ciri Angiospermae : multifasciata). Contoh dari Mammalia yaitu mencit
1) Biji dibungkus dengan daun buah (carpels) (Mus musculus).
2) Memiliki bunga  Ikan merupakan hewan air yang memiliki tubuh
 Angiospermae dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan streamline, memiliki rangka dalam dan luar (berupa
dikotil (berkeping dua) contohnya kacang tanah, sisik). Permukaan tubuhnya berlendir dan bernapas
mangga dan monokotil (berkeping satu) contohnya dengan insang. Ikan dibagi menjadi 3 yaitu : ikan tak
padi (Oriza sativa), jagung (Zea mays). berahang, ikan bertulang rawan dan ikan bertulang
 Ciri – ciri monokotil yaitu daun lembaga berkeping keras.
satu, berakar serabut, tulang daun sejajar atau  Amphibia adalah hewan yang bisa hidup di darat dan
melengkung, berkas pengangkut menyebar, dan di air. Hewan amphibia ketika masih kecebong
kelopak bunga berkelipatan 3. Ciri – ciri dikotil yaitu hidupnya di air dan bernapas dengan insang, ketika
daun lembaga berkeping dua, berakar tunggang, dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru –
tulang daun menyirip atau menjari, berkas paru.
pengangkut teratur dan kelopak bunga berkelipatan  Amphibia dibagi menjadi 3 yaitu : katak, kodok, dan
4 atau 5. salamander. Beda katak dengan kodok yaitu katak
selalu hidup di tempat yang lembab dan basah,
sedangkan kodok hidup di tempat kering.
 Reptilia reptilia adalah hewan yang memiliki kulit
bersisik dari zat tanduk. Kulit bersisik tersebut untuk
melindungi tubuhnya. Pada kura – kura dan penyu
memiliki pelindung tubuh sangat keras yang disebut
karapaks. Reptilia terdiri dari golongan kadal, ular,
kura – kura dan buaya.
 Aves merupakan kelomok hewan unggas yang
memiliki paruh dan bulu.
 Paruh hewan unggas bentuknya bermacam – macam
menyesuaikan makanannya. Mammalia adalah
hewan yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan
berambut (bukan bulu). Semua hewan Mammalia
hidup di darat kecuali ikan paus.

c. Carolus Linnaeus
 Carolus Linnaeus merupakan salah satu ilmuwan
yang menemukan Sistem Klasifikasi makhluk hidup
agar mudah untuk klasifikasi dan pemberian nama
pada makhluk hidup. Sistem klasifikasi yang
digunakan oleh Linnaeus disebut sistem binomial
nomenklatur (sistem nama ganda).
 Sistem binomial nomenklatur memiliki aturan yaitu :
1) Nama spesies terdiri atas 2 kata yaitu kata
pertama merupakan nama genus dan kata
kedua merupakan penunjuk spesies
2) Kata pertama diawali dengan huruf besar, kata
kedua diawali dengan huruf kecil
3) Menggunakan Bahasa Latin atau ilmiah atau
bahasa yang dilatinkan
4) Nama spesies jika ditulis tangan harus diberi
garis bawah, jika diketik harus dicetak miring
(Italic)
 Contoh sistem binomial nomenklatur : Nama latin dari
padi adalah Oriza sativa. Apabila ditulis tangan maka
menjadi Oriza sativa. Oriza merupakan nama genus
dan sativa merupakan petunjuk spesies.
 Contoh dari penulisan takson tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan jagung (Zea mays)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Familia : Gramineae
Genus : Zea
Species : Zea mays

 Contoh dari penulisan takson hewan


Klasifikasi hewan anjing
Kingdom : Animalia
Phylum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Ordo : Carnivora
Familia : Canidae
Genus : Canis
Species : Canis familiaris

Anda mungkin juga menyukai