issue- issue fisioterapi pada beberapa kasus

Nikmatnya! Habis Gowes Dapat Layanan Gratis Fisioterapi on The Street

Reno (31) dan Yoko (31) memiliki hobi yang sama, yaitu bersepeda dan termasuk dalam GMM Cycling
Club. Telah mengetahui dari rekan kerjanya, Yoko akhirnya mengajak teman-temannya ke Bakti Sosial
(Baksos) yang diadakan oleh Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Cabang Kota Depok di Car Free Day (CFD)
usai gowes.

Reno pun mengaku baru pertama kali mengetahui apa itu fisioterapi. Memiliki keluhan di bagian
lututnya, Reno diberikan manual treatment oleh fisioterapis.

Selain diberikan treatment, fisioterapis juga memberikan edukasi kepada Reno mengenai gerakan-
gerakan yang dapat membantu mengurangi keluhannya. Gerakan-gerakan simpel yang dapat dilakukan
di rumah.

"Ada nyeri di dengkul, masih berasa nyeri-nyeri sedikit. Paling diurut, ilang, kalau buat gowes doang
agak nyeri," ujarnya kepada detikHealth, Minggu (27/1/2019).
 Rumah sakit Pantai Indah Kapuk

Pelayanan fisioterapi RS Pantai Indah Kapuk hadir dengan konsep pelayanan terbaru seperti Taman
Fisioterapi dan Ruang Latihan (Gymnasium) modern. Peralatan lengkap, staf fisioterapi yang ramah
penuh perhatian turut membantu proses kesembuhan pasien.

Dosen UMY Inovasi Infra Merah Berbasis Android bagi Pasien Post Covid

Selasa, 22 Juni 2021 | 17:38 WIB

inovasi tersebut relevan dengan kondisi saat ini, yakni membantu pasien post Covid dalam
proses pemulihan pasca sakit Covid-19.

Mengurangi rasa nyeri otot.

Elsye mengatakan bahwa dirinya membuat inovasi alat fisioterapi infra red berbasis
android.Lebih lanjut Elsye menjelaskan bahwa alat ini bisa digunakan bagi pasien positif Covid-
19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Tak hanya orang tua, anak-anak juga dapat menggunakan alat ini. Bahkan ada banyak
manfaatnya selain bagi pasien Covid-19

DOK.Tim Pengabdian Masyarakat UMY

Alat fisioterapi berbasis android karya dosen UMY yang bisa membantu meringankan nyeri otot pada pasien post Covid.
 Gadis Obesitas di Sidoarjo Jalani Fisioterapi

Yunita Maulidya, penderita obesitas asal Sidoarjo, Jawa Timur, mulai menjalani fisioterapi. Hal
ini dilakukan untuk mengurangi keinginan makan terus menerus.

Langkah itu juga untuk mengalihkannya menjadi aktivitas gerak tubuh yang bermanfaat untuk
kebugaran.