Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH

IUD (Intrauterine Device)


Sebagai Alat Kontrasepsi Terbaik Wanita

Disusun
O
L
E
H
Kelompok I
1.Berlinita 8.Popy Andini
2.Depi Riyani 9.Rizah Fahlevie
3.Eko Dwi Lestari 10.Sri Hartatik
4.Feri Jayanti 11.Suryani
5.Inton Setyowati 12.Nani Widia
6.Listia Diana astute 13.Sunaryati
7.Nurhasanah

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KADER BANGSA PALEMBANG

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

PRODI PROFESI BIDAN

TAHUN AJARAN 2021-2022


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................


3

C. Tujuan Penulisan ...............................................................................


3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 4

A. Pengertian IUD ..................................................................................


4

B. Jenis-jenis pemasangan IUD ............................................................ 5

C. Cara Kerja dari IUD ...........................................................................


9

D. Prosedur Pemasangan IUD ............................................................ 10

E. Manfaat dan Kelebihan IUD ............................................................ 12

F. Efek samping pemasangan IUD ......................................................


15

G. IUD bergeser ...................................................................................


19

H. Keuntungan dan kerugian IUD………………………………………..

I. Indikasi dan kontra indikasi IUD………………………………………

Page |
J. Waktu pemasangan IUD………………………………………………

K. Cara penanganan efek samping dari IUD…………………………..

BAB III PENUTUP ...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT

karena atas limpah rahmat dan karunianya makalah ini dapat diselesai

kan.

Penyusunan makalah ini masih banyak kesulitan yang amat sangat

dirasakan oleh kami. Atas dasar kekurangan dan kelemahan kami dalam

menyelesaikan makalah ini, kamipun menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.

Makalah ini dapat dituntaskan sebagaimana yang kami harapkan,

banyak hambatan, rintangan, coban serta bermacam-macam ujian namun

pada akhirnya ALLAH SWT memperkenankan kami menyelesaikan

makalah ini yang berjudul IUD (intrauterine device) atau AKDR (Alat

Kontrasepsi Dalam Rahim) Sebagai Alat Kontrasepsi Terbaik Wanita,

insyaallah di dalamnya terdapat ilmu yang bermanfaat.


Page |
Palembang, 18 NOVEMBER 2021

Penyusun

KELOMPOK I

Page |
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah utama yang dihadapi oleh Indonesia di bidang

kependudukan adalah pertumbuhan penduduk yang masih tinggi.

Semakin tingginya pertumbuhan penduduk maka semakin besar

usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan

rakyat.

Ancaman terjadinya ledakan penduduk di Indonesia semakin nyata.

Hal ini terlihat dalam kurun waktu 10 tahun, jumlah penduduk di

Indonesia meningkat sebesar 32,5 juta dari 205,1 juta pada tahun

2000 menjadi 237,6 juta di tahun 2010 (BKKBN, 2010).

Diperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai

255,5 juta

(Yashinta, 2009).

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju

pertumbuhan dengan program Keluarga Berencana (KB). Program

KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program

pembangunan nasional dan bertujuan untuk ikut serta menciptakan

Page | 1
kesejahteraan penduduk Indonesia, untuk mencapai keseimbangan

yang baik (Depkes RI, 2006). Pemerintah melalui lembaga Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tengah

menjalankan program Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET).


Kontrasepsi itu sendiri berasal dari kata ”kontra” yang berarti

mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan

antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan

kehamilan , maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/

mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara 3

sel telur matang dengan sel sperma tersebut (BKKBN, 2009).

Banyak metode dan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk

mencegah kehamilan maupun melindungi diri dari penyakit menular

seksual, tentunya setiap metode maupun alat memiliki kelebihan

dan kekurangan masing – masing (Chandra, 2015).

Ada berbagai macam alat kontrasepsi yang telah digunakan di

indonesia, yaitu : IUD, Implant dan MOW. Tetapi menurut riset IUD

merupakan alat kontrasepsi wanita yang paling banyak digunakan

karena telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran,

bahan, dan masa aktif fungsi kontrasepsinya), diletakkan dalam

kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi fertilisasi, dan

menyulitkan telur berimplantasi dalam uterus (Hidayati, 2009).

Selain itu IUD juga memiliki banyak keunggulan, yaitu :

efektifitasnya tinggi, sekitar 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan

Page | 2
dalam 1 tahun pertama pemakaian, IUD juga termasuk alat

kontrasepsi yang paling

praktis dan aman serta dapat digunakan hingga

menepause(Sarowono, 2005).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kontrasepsi IUD?

2. Apa saja jenis dari IUD?

3. Bagaimana cara kerja dari IUD?

4. Bagaimana prosedur pemasangan IUD dilakukan?

5. Apa saja manfaat dan kelebihan dari pemasangan IUD?

6. Apa saja efek samping dari pemasangan IUD?

7. Apa penyebab dan tanda-tanda IUD yang bergeser?

8. Bagaimana cara mencegah pergeseran IUD?

9. Apa saja keuntungan dan kerugian IUD ?

10. Apa indikasi dan kontra indikasi IUD ?

11. Bagaimana waktu pemasangan kontrasepsi IUD ?

12.Bagaimana penanganan efek samping dari kontrasepsi IUD ?

Page | 3
C. Tujuan Penulisan

1. Masyarakat dapat mengetahui apa yang di maksud dengan IUD

2. Masyarakat dapat mengetahui beragam jenis IUD

3. Masyarakat dapat mengetahui cara kerja IUD

4. Masyarakat dapat mengetahui prosedur pemasangan IUD yang


benar

5. Masyarakat dapat mengetahui manfaat dan kelebihan dari

pemasangan IUD

6. Masyarakat dapat mengetahui efek samping dari pemasangan

IUD

7. Masyarakat dapat mengetahui penyebab IUD yang bergeser

serta cara untuk mencegahnya

8. Masyarakat dapat mengetahui cara pencegahan pergeseran

IUD

9. Masyarakat dapat mengetahui keuntungan dan kerugian IUD

10. Masyarakat dapat mengetahui indikasi dan kontra indikasi pada

IUD

11. Masyarakat dapat mengetahui waktu pemasangan kontrasepsi

IUD yang baik.

12. Masyarakat dapat mengetahui cara penanganan dari efek

samping IUD

Page | 4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian IUD

(AKDR, bahasa Inggris: intrauterine device, IUD), disebut juga

spiral atau coil adalah perangkat kontrasepsi berukuran kecil, sering

berbentuk 'T', mengandung tembaga atau levonorgestrel, yang

dimasukkan ke dalam rahim. Alat ini adalah salah satu bentuk

kontrasepsi jangka panjang reversibel yang merupakan metode

pengendalian kelahiran yang paling efektif. IUD adalah metode

penundaan kehamilan yang paling direkomendasikan untuk

mencegah kehamilan, terutama untuk menjaga jarak antar

kehamilan.

Prosentase Kegagalan dengan IUD tembaga adalah sekitar 0,8%

sedangkan IUD levonorgestrel memiliki tingkat kegagalan 0,2%

pada tahun pertama penggunaan. Di antara alat dan metode

kontrasepsi pengendalian kelahiran, bersama dengan implan,

menghasilkan kepuasan terbesar dari pengguna. Pada tahun 2007,

Page | 5
IUD adalah bentuk yang paling banyak digunakan kontrasepsi

reversibel, dengan lebih dari 180 juta pengguna di seluruh dunia.

Bukti menunjukkan efektivitas dan keamanan pada remaja dan

orang-orang yang memiliki dan sebelumnya tidak memiliki anak.

IUD tidak mempengaruhi proses menyusui dengan ASI dan dapat

diterapkan segera setelah melahirkan. Metode ini juga dapat

digunakan segera setelah aborsi. Setelah dilepas, bahkan setelah

penggunaan jangka panjang, kesuburan dapat segera kembali

normal.

Sementara IUD tembaga dapat meningkatkan perdarahan

menstruasi dan mengakibatkan kram lebih menyakitkan IUD

hormonal dapat mengurangi perdarahan menstruasi atau

menghentikan menstruasi sama sekali. Kram dapat diobati dengan

NSAID. komplikasi potensial lainnya termasuk pengusiran (2-5% )

dan jarang perforasi rahim (kurang dari 0,7%). Sebuah model

sebelumnya dari alat kontrasepsi (yang perisai Dalkon) dikaitkan

dengan peningkatan risiko penyakit radang panggul; Namun, risiko

tidak terpengaruh dengan model saat ini pada mereka tanpa infeksi

menular seksual pada waktu penyisipan.

Page | 6
B. Jenis-jenis pemasangan IUD

Ada dua jenis pemasangan IUD, sebagai berikut:

1. IUD Non-Hormonal atau Tembaga

Sesuai namanya, KB spiral jenis ini tidak mengandung hormon

dan dibuat dengan tembaga dan plastik. Tembaga mencegah

kehamilan dengan bertindak sebagai spermisida (zat yang

membunuh sperma), sehingga mencegah sperma mencapai

dan membuahi sel telur.

KB spiral ini mulai dapat mencegah kehamilan segera setelah

ditempatkan dalam rahim. Ini adalah metode kontrasepsi

darurat yang sangat efektif usai lima hari berhubungan seksual

tanpa kondom.

Setelah ditempatkan, KB ini dapat efektif mencegah kehamilan

hingga 10 tahun lamanya.

2. IUD Hormonal

KB spiral hormon mengandung hormon progestin

levonorgestrel. Progestin menyebabkan lendir serviks menebal

dan lapisan rahim menipis. Penggunaan KB spiral ini dapat

mencegah sperma mencapai dan membuahi sel

telur.

Page | 7
Diperlukan waktu satu minggu bagi KB spiral hormonal untuk

mulai bekerja, jadi sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada

penyedia layanan kesehatan apakah Moms harus menunggu

untuk berhubungan seks atau menggunakan metode

kontrasepsi cadangan (seperti kondom) untuk sementara waktu.

Penggunaan KB spiral jenis ini efektif mencegah kehamilan

selama 3 hingga 5 tahun, tergantung dari jenisnya.

IUD hormonal memiliki empat merek yang ada di pasaran:

• Mirena, mencegah kehamilan hingga 6 tahun

• Kyleena, mencegah kehamilan hingga 5 tahun


• Liletta, mencegah kehamilan hingga 4 tahun

• Skyla, mencegah kehamilan hingga 3 tahun

Selain itu juga ada berberapa macam jenis IUD andalan yang

sering digunakan, yaitu :

a. IUD Andalan TCU 380 A

IUD jenis ini juga sering disebut dengan istilah Copper T.

Kandungan tembaganya mampu mencegah kehamilan

dengan efektivitas yang tinggi hingga 99,4%. Cukup satu kali

pasang mampu melindungi hingga 10 tahun. Tubuh Sahabat

pun bisa kembali subur dengan cepat.

Page | 8
b. IUD Andalan Silverline 380 Ag

Inilah produk IUD premium dari Andalan. Kandungan inti

perak dalam IUD Silverline mampu meningkatkan efektivitas

kontrasepsi. Lengan yang lentur memberikan kenyamanan

saat digunakan dan benang dengan bahan khusus yang

lebih lembut. Silverline 380 Ag efektif melindungi hingga 5

tahun.

c. IUD Andalan Silverline 200 Ag

Satu lagi IUD premium dari Andalan. Kandungan inti perak

dalam IUD Silverline ini mampu meningkatkan efektivitas

kontrasepsi. Lengan yang lentur memberikan kenyamanan

saat digunakan dan memiliki benang dengan bahan khusus

yang lebih lembut. Silverline 200 Ag efektif melindungi

hingga 3 tahun.

d. Postpartus IUD Andalan TCU 380 A

IUD ini khusus untuk dipasang pasca-persalinan. Lengan

inserter khusus yang dibuat lebih panjang, membuat bidan

atau dokter mudah meletakkan IUD ke dalam rahim tanpa

perlu menyentuh IUD sehingga proses pemasangan dapat

lebih steril. Benangnya yang lebih panjang, memudahkan

untuk pemeriksaan saat kontrol berkala. Dengan IUD TCu

380

Page | 9
A, masa perlindungan tetap optimal hingga 10 tahun.

e. IUD Andalan Sleek CU 375

Ukurannya lebih kecil sepanjang ± 3 cm, cocok bagi rahim

pendek. IUD ini terbuat dari plastik yang terbungkus kawat

tembaga. Nyaman dan mudah saat pemasangan karena

ujung lengan berbentuk bola. Efektivitas perlindungan dari

kehamilan pun tetap tinggi hingga 5 tahun.

f. IUD Andalan TCU 380 A Safe Load

Safe Load adalah alat untuk mempermudah bidan atau

dokter melipat lengan IUD ke dalam inserter. Tambahan alat

ini membuat IUD lebih steril karena meminimalisir kontak

dengan tangan. Dengan IUD TCu 380 A, masa perlindungan

tetap optimal hingga 10 tahun.

C. Cara Kerja dari IUD

Seperti yang telah dijelaskan di atas, IUD terdiri dari 2 jenis, yaitu

IUD non-hormonal dan IUD hormonal.

a. Cara kerja IUD Non-Hormonal

IUD Non-Hormonal memiliki lilitan tembaga di sekelilingnya.

Page | 10
Tembaga ini mengeluarkan zat yang menimbulkan peradangan

di dalam rahim yang mampu merusak sel sperma dan sel telur

sebelum keduanya sempat bertemu.

b. Cara kerja IUD Hormonal

IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin

sedikit demi sedikit setiap harinya.

Hormon ini akan mengentalkan cairan di bagian leher rahim

sehingga sperma susah masuk ke dalam rahim. Kalaupun

berhasil terjadi pembuahan, hormon ini akan menipiskan lapisan

rahim sehingga membuat sel telur yang dibuahi susah

menempel.

Page | 11
D. Prosedur Pemasangan IUD

1. Persiapan menjalani pemasangan IUD

• Pasien disarankan untuk makan terlebih dahulu sebelum

prosedur, agar tidak merasa pusing selama pemasangan

IUD.

• Sampel urine pasien akan diperiksa untuk memastikan


pasien tidak hamil.

• Pasien meminum obat pereda nyeri jika diperlukan untuk


menghilangkan kram perut selama pemasangan IUD.

2. Proses pemasangan IUD

Pertama, pasien akan diminta untuk berbaring di meja

pemeriksaan dengan kedua kaki diangkat ke atas.Dokter akan

memasukkan alat bernama spekulum atau cocor bebek ke

dalam vagina. Dengan menggunakan alat ini, dokter dapat:

• Memeriksa ukuran dan posisi rahim

• Membersihkan leher rahim dan vagina dengan cairan

antiseptik

• Mendeteksi adanya kelainan pada rahim

Page | 12
• Memposisikan leher rahim (serviks) agar sejajar dengan

rahim

IUD berbentuk seperti huruf T, dengan lengan di kedua sisinya.

Dokter akan melipat kedua lengan tersebut dan memasukkan

IUD ke dalam rahim menggunakan aplikator.Setelah IUD selesai

dimasukkan, lengan IUD akan dibebaskan dari lipatan dan

aplikator dikeluarkan.IUD memiliki benang di bagian bawahnya

yang akan tampak menggantung di leher rahim hingga vagina.

Dokter akan memotong benang ini sekitar 2-4 cm di luar serviks.

3. Hal yang perlu diperhatikan setelah pemasangan IUD

• Pasien mungkin akan mengalami kram perut ringan dan

perdarahan dari vagina sekitar 3-6 bulan setelah IUD

dipasang. Obat pereda rasa nyeri maupun kantong pemanas

(heating pad) dapat digunakan untuk meredakan gejala dan

rasa tidak nyaman.

• Setiap bulan selama 3 bulan pertama setelah pemasangan

IUD, pasien disarankan untuk memeriksa adanya benang

IUD yang keluar dari leher rahim.

• Mencuci tangan terlebih dahulu, lalu masukkan jari ke dalam

vagina hingga mencapai leher rahim, yang terasa seperti

Page | 13
bagian keras di bagian atas vagina. Benang IUD akan terasa

menggantung keluar dari leher rahim.

• Apabila benang terasa lebih pendek atau lebih panjang dari

biasanya, kemungkinan IUD telah berpindah posisi.

Hubungi dokter kandungan dan gunakan kondom atau alat

kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan.

E. Manfaat dan Kelebihan IUD Manfaat

• Mencegah kehamilan

IUD merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif hingga saat

ini dalam mencegah proses pembuahan dari masuknya sel

sperma ke dalam sel telur. Tingkat kegagalan dalam pertahanan

kehamilan dengan IUD hanya 0,2 persen.

• Memperbaiki siklus Haid

IUD dengan bahan hormon ternyata dapat memperbaiki silus

hormon anda terutama paska melahirkan.

• Memperbaiki gejala menstruasi

Page | 14
Gejala yang timbul pada siklus menstruasi sangatlah

mengganggu. Tetapi beberapa dari wanita yang pernah

memakai IUD merasakan pengurangan kram dan nyeri selama

masa menstruasi.

• Dapat bersifat darurat

IUD dapat dipasangkan kapan saja apabila diperlukan untuk

mencegah kehamilan.

• Mempercepat kesuburan

Pemberian IUD tembaga sangat bermanfaat dalam hal

kesuburan terutama setelah alat tersebut dilepas, kesuburan

akan cepat kembali pulih.

• Menjaga berat badan

Ibu paska melahirkan sangat identik dengan meningkatkan berat

badan. Penggunaa IUD hormonal dapat berfungsi untuk

mencegah kenaikan berat badan dengan mengatur hormonal

yang ada di dalam tubuh.

• Pencegahan yang cukup lama

Page | 15
IUD yang telah dipasang di dalam jangka waktu lama yaitu

hingga 12 tahun pad IUD tembaga. Sedangkan pada IUD

hormonal dapat bertahan hingga 5 tahun.

• Tidak mengganggu mood seksual

Penggunaan IUD terutama IUD tembaga dinilai tidak

berpengaruh dalam mood serta aktivitas seksual dengan

pasangan anda. IUD tembaga tidak mengandung hormon yang

dapat menaiikan kadar hormon di dalam tubuh anda sehingga

pada IUD tembaga memiliki efek samping yang sangat kecil

terkait hormon seksual.

Kelebihan :

 Dapat mencegah kehamilan hingga 99%

Pemakaian IUD yang benar, mampu mencegah kehamilan

dengan sangat efektif. Kemungkinan hamil setelah pemakaian

IUD dengan benar, kurang dari 1%.

 Lebih praktis

Kontrasepsi IUD terbilang lebih praktis, sebab dalam sekali

pemasangan, dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu

Page | 16
yang cukup lama. Penggunaan IUD dapat mencegah kehamilan

hingga 10 tahun. Selain itu, IUD bisa dilepas kapan saja ketika

Anda sudah ingin merencanakan kehamilan.

 Harga yang relatif terjangkau

Dari segi harga, kontrasepsi IUD juga sebenarnya lebih murah,

karena Anda hanya perlu mengeluarkan biaya pada awal

pemasangan saja.

 Aman untuk ibu menyusui

Ibu menyusui harus jeli memilih kontrasepsi agar produksi dan

kualitas air susu ibu (ASI) tetap terjaga. Kontrasepsi IUD

nonhormonal menjadi salah satu alat kontrasepsi yang

disarankan untuk ibu menyusui.

 Direkomendasikan untuk kondisi tertentu

Kontrasepsi IUD direkomendasikan untuk Anda yang tidak bisa

mengonsumsi pil KB ataupun menderita penyakit tertentu,

seperti penyakit darah tinggi.

Page | 17
 Tidak meningkatkan berat badan

Kenaikan berat badan menjadi salah satu isu yang tidak bisa

dilepaskan dari pemakaian alat kontrasepsi. Dengan

penggunaan IUD, Anda tak perlu khawatir akan hal tersebut,

karena tidak ada bukti bahwa IUD akan menyebabkan

peningkatan berat badan. Karena itu, bisa disimpulkan bahwa

IUD termasuk dalam alat KB yang tidak membuat gemuk.

F. Efek samping pemasangan IUD

Efek samping sesuai jenis IUD :

1. Efek samping IUD lapis


tembaga

• Anemia
• Nyeri punggung

• Pendarahan di antara siklus menstruasi

• Kram perut

• Infeksi pada vagina (vaginitis)

• Nyeri saat berhubungan intim

• Nyeri saat menstruasi

• Pendarahan hebat

• Keputihan

Page | 18
2. Efek samping IUD hormonal

 Sakit kepala

• Timbulnya jerawat

• Nyeri payudara

• Menstruasi sangat sedikit, tidak teratur, bahkan tidak haid

sama sekali

• Kenaikan berat badan

• Gangguan mood

• Kista ovarium

• Nyeri dan kram panggul

Efek samping yang biasa terjadi setelah pemasangan, yaitu :

a. Siklus menstruasi yang tidak lancar

Siklus menstruasi Anda akan berubah setelah pemasangan

IUD. Beberapa wanita melaporkan bahwa siklus menstruasi

mereka jadi lebih panjang. Sementara wanita lainnya

melaporkan siklus yang lebih pendek. Bahkan, tidak jarang yang

melaporkan bahwa mereka tidak mengalami menstruasi sama

sekali.Di samping itu, kemungkinan besar Anda akan

mengalami keputihan yang tidak wajar. Namun, Anda tak perlu

panik, karena efek samping tersebut adalah efek yang umum

muncul setelah pemasangan kontrasepsi spiral. Umumnya,

Page | 19
kondisi ini terjadi pada tiga bulan setelah pemasangan. Setelah

itu tubuh Anda akan beradaptasi kembali.

b. Rahim tertusuk

Karena bentuknya yang kecil dan seperti huruf T, KB spiral

memiliki kemungkinan menusuk dinding rahim yang dapat

menyebabkan perdarahan hingga infeksi. Kondisi ini juga

dikenal sebagai perforasi uterus. Namun, kasus ini terbilang

jarang terjadi.Tetapi seandainya terjadi, segera konsultasi ke

dokter untuk mengeluarkannya karena ada kemungkinan alat

kontrasepsi berpindah tempat dan melukai organ lain. Dalam

kasus yang parah, dibutuhkan operasi untuk mengeluarkan alat

tersebut dari rahim Anda.

c. Kehamilan ektopik

Karena ada perubahan jalur sperma, ada kemungkinan

penggunaan kontrasepsi spiral menyebabkan kehamilan

ektopik.

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim.

Sering kali terjadi di tuba fallopi.Meski terbilang efek samping

yang jarang terjadi, kehamilan ektopik adalah kondisi serius

yang dapat mengancam nyawa dan harus segera ditangani oleh

tenaga medis.

Page | 20
d. Perubahan hormon

Pemasangan IUD hormonal akan memengaruhi hormon yang

ada di tubuh Anda. Akibatnnya Anda bisa merasakan nyeri

payudara, kulit berminyak, mual, sakit kepala, sakit perut, dan

gejala PMS yang lebih berat dari sebelumnya. Untungnya, hal

ini akan terjadi di beberapa bulan setelah pemasangan saja.

Namun jika gejala sangat mengganggu, lekas konsultasi dengan

dokter.

e. Rasa sakit saat pemasangan

Memasukkan benda asing ke dalam vagina pasti selalu

menyakitkan, apa lagi jika bentuknya tajam. Anda bisa

merasakan nyeri saat proses pemasangan alat kontrasepsi.

Makanya, tak heran beberapa orang membutuhkan anestesi

lokal.Rasa sakit dan tidak nyaman bukan hanya muncul saat

pemasangan tapi juga sesudahnya. Anda bisa mengalami sakit

kepala, nyeri perut atau kram, hingga perdarahan. Tetapi

untungnya hal ini akan lewat dalam waktu beberapa hari saja.

G. IUD bergeser

a. Penyebab pergeseran IUD, sebagai berikut :

1. Benang yang dipotong terlalu pendek

Page | 21
Potongan benang yang terlalu pendek bisa membuatnya

tidak terasa ketika diraba.

2. Benang menggelung di samping leher rahim

Benang ini kadang bisa menggelung di samping leher rahim,

atau bersembunyi di balik jaringan vagina.

3. Lepasnya IUD

Meski tidak umum, tetap ada kemungkinan IUD Anda keluar

dari uterus. Biasanya, kondisi ini terjadi pada tahun pertama

pemasangan.

4. Dipasang segera setelah melahirkan normal

KB spiral dilaporkan berisiko lepas seluruhnya dalam 6 bulan

setelah melahirkan.

5. Dipasang saat berusia masih sangat muda

Risiko kebobolan hamil bisa berkurang jika usia pakai KB

spiral (IUD) sudah di atas 19 tahun.

6. Dipasang segera setelah mengalami keguguran

Studi dari The European Journal of Contraception &

Reproductive Health Care melaporkan, wanita yang pakai

Page | 22
IUD dalam dua minggu setelah aborsi berisiko lebih tinggi

mengalami pergeseran alat atau lepas sepenuhnya,

ketimbang orang-orang yang menunggu lebih lama.

b. Tanda-tanda IUD bergeser dari posisinya, sebagai berikut :

1. String IUD lebih panjang atau pendek, bahkan tidak terasa

Di ujung bawah alat IUD terdapat untaian tali ( string) yang

cukup panjang. Itu kenapa ketika baru dipasang ke rahim,

dokter akan memotong sedikit tali tersebut. Idealnya, Anda

bisa merasakan di mana letak tali tersebut.

Ketika Anda menyadari bahwa tali tersebut malah

memendek atau memanjang dari sebelumnya, ini tanda

bahwa posisi IUD bergeser. Pada beberapa kasus, posisi

IUD yang bergeser bahkan bisa menarik tali tersebut ke

dalam vagina sehingga tampak seperti “tertelan”.

2. Sakit saat sedang berhubungan seks

Jika belakangan Anda mengeluhkan rasa sakit saat

berhubungan seks padahal sebelumnya tidak pernah begitu,

ini mungkin pertanda IUD yang seharusnya ada dalam rahim

melorot hingga ke leher rahim.

Page | 23
Di sisi lain, Anda bisa saja tidak menyadarinya. Sebaliknya,

justru pasangan Anda yang merasakan kalau posisi IUD

bergeser dan tidak pada tempatnya.

3. Kram perut hebat

Kebanyakan wanita akan merasakan kram perut selama

beberapa hari setelah pasang IUD dan saat menstruasi,

terutama jika menggunakan KB spiral tembaga. Kram perut

sebagai efek samping pemasangan ini tidak sampai terasa

sangat menyakitkan.

Jika lama kelamaan Anda menyadari bahwa rasa nyeri

kramnya semakin kuat dan berlangsung cukup lama, ini

mungkin pertanda IUD Anda pindah lokasi. Namun, kram

perut tidak selalu menjadi jaminan posisi IUD bergeser.

Maka untuk lebih pastinya, periksakan ke dokter Anda.

4. Perdarahan vagina yang tidak biasa

Sama seperti kram perut, pemasangan KB spiral bisa

membuat beberapa wanita mengalami flek alias bercak

darah ringan.

Page | 24
Jenis KB spiral yang Anda gunakan juga memengaruhi

perdarahan menstruasi Anda. Pengguna IUD hormonal

cenderung mengalami perdarahan menstruasi yang jauh

lebih ringan dari biasa, atau bahkan tidak menstruasi sama

sekali setelah tubuh beradaptasi dengan IUD. Sebaliknya,

IUD tembaga sering membuat menstruasi lebih berat.

Maka, penting untuk menyadari pola perdarahan menstruasi

Anda sebelum dan selama memakai IUD. Jika timbul

perdarahan yang lebih hebat dari biasanya, mungkin karena

posisi IUD bergeser dari tempatnya.

5. Keputihan yang tidak normal

Keputihan adalah cara tubuh untuk membersihkan vagina. Di

sisi lain, keputihan juga bisa menjadi tanda kalau posisi IUD

telah melenceng — terutama bila jumlah cairan dan warna

keputihannya tidak normal. Keputihan yang normal

seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau.

Keputihan yang banyak, berwarna kehijauan, hingga

menimbulkan bau tidak sedap bisa jadi pertanda posisi IUD

bergeser. Namun, bisa juga disebabkan oleh infeksi vagina.

Sebaiknya segera hubungi dokter untuk mengetahui apa

penyebab utamanya.

Page | 25
c. Cara mencegah IUD yang bergeser, yaitu :

1. Pastikan sebelum pemasangan bahwa syarat pemasangan

sudah terpenuhi, seperti tidak terdapat infeksi dan keputihan

yang terus menerus. Anda juga harus menjalani

pemeriksaan fisik sebelumnya.

2. Kontrol rutin setelah pemasangan. Anda disarankan untuk

kontrol ke dokter kandungan minimal 6 bulan sekali

meskipun masa pakai IUD anda termasuk lama.

3. Anda mematuhi masa pakai IUD dan tidak boleh

melebihinya. Misal jika masa pakai 5 tahun maka harus

segera dilepas ketika sudah lima tahun.

d. Cara mengecek posisi IUD

1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, untuk

meminimalisir masuknya bakteri ke dalam vagina pada saat

Anda memasukkan jari Anda.

2. Duduk atau jongkok dalam posisi squat

3. Masukkan jari telunjuk ke dalam vagina sampai Anda

merasakan leher rahim

4. Raba ujung benang IUD yang ada di leher rahim

5. Jangan menarik atau menggerakkan benang IUD

Page | 26
6. Jika Anda bisa merasakan benangnya, maka IUD masih

terpasang dengan benar dan pada tempatnya.

7. Jika benang tidak teraba, bisa jadi alat kontrasepsi telah

bergeser atau ada kemungkinan benang tergulung alias

kusut di dalam serviks. Sebab itu, konsultasi dengan dokter

untuk mengetahu lebih lanjut.

8. Alat kontrasepsi itu juga bisa jadi bergeser ketika Anda

merasakan benang IUD lebih panjang atau lebih pendek dari

biasanya, bahkan sampai merasakan badan plastik IUD.

Apabila ini yang terjadi, maka Anda harus berkonsultasi

dengan dokter. Dokter akan membetulkan posisi IUD seperti

semula agar tetap mencegah kehamilan. Melanjutkan

penggunaan IUD yang bergeser atau lepas di dalam rahim

tetap bisa meningkatkan risiko hamil.

H.Keuntungan dan kerugian IUD

Keuntungan :

1. Efektifitasnya tinggi 0,6-0,8 kehamilan /100

perempuan dalam tahun pertama,1 kegagalan dalam

125-170 kehamilan

Page | 27
2. Dapat efektif segera setelah pemasangan

3. Metode jangka panjang ( 10 tahun)

4. Sangat efektif ( tidak perlu mengingat ingat )

5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual

6. Tidak ada efek samping hormonal

7. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

8. Dapat di pasang segera setelah melahirkan/sesudah

abortus

9. Dapat digunakan sampai dengan menopause

10. Tidak ada interaksi dengan obat obat

11. Membantu mencegah kehamilan ektopik

( buku panduan praktis pelayanan

kontrasepsi,2010,hal.MK 75)

Kerugian :

1.Efek samping yang umum terjadi :

- perubahan siklus haid ( umumnya pada 3 bulan

pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)

- haid lebih lama dan banyak

-perdarahan antar menstruasi ( spotting)

- saat haid lebih sakit

2.komplikasi lain

-merasa sakit dan kejang selama 3 sapai 5 hari

setelah pemasangan

Page | 28
- perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya

memungkinkan penyebab anemia

Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila

pemasangan benar)

3.tidak mencegah IMS

4.tidak baik digunakan pada perempuan

IMS/perempuan yang sering ganti pasangan

5.penyakit radang panggul terjadi sesudah

perempuan dengan IMS memakai AKDR,PRP dapat

memicu infertilitas

6.prosedur medis,termasuk pemeriksaan pelviks di

perlukan dalam pemasangan IUD

7.sedikit nyeri dan perdarahan ( spotting) terjadi

segera setelah pemasangan IUD biasanya

menghilang dalam 1-2 hari

8.klien tidak melepas AKDR oleh dirinya,petugas

kesehatan terlatih yang harus melepas AKDR

9.mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui atau

sering terjadi apabila IUD di pasang segera setelah

melahirkan

10.Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik

karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal

11.perempuan harus memeriksa posisi benang IUD

dari waktu ke waktu.

Page | 29
( buku panduan praktis pelayanan

kontrasepsi,2010,hal.MK 75).

I.Indikasi dan kontra indikasi pemasangan IUD

Indikasi

1.Usia reproduktif

2.keadaan nulipara

3.menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka

panjang

4.perempuan menyusui yang menginginkan

menggunakan kontrasepsi

5.setelah melahirkan dan menyusui

6.setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya

infeksi

7.resiko rendah IMS

8. tidak menghendaki metode hormonal

9.tidak menyukai mengingat ingat minum pil setiap

hari

10.tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari

senggama

11. perokok

12.pasca keguguran atau kegagalan kehamilan

apabila tidak terlihat adanya infeksi

13.gemuk ataupun kurus

14.penderita tumor jinak payudara

Page | 30
15.penderita kanker payudara

16.pusing pusing,sakit kepala

17.tekanan darah tinggi

18.varises di tungkai atau vulva

19.diabetes

20.setelah kehamilan ektopik

Kontra indikasi

Yang tidak di perkenankan menggunakan IUD adalah:

1.sedang hamil

2.perdarahan yang tidak di ketahui

3.sedang menderita infeksi alat genital

( vaginitis,servisitis)

4.tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering

menderita PRP atau abortus septik

5,kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor

jinak Rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri

6.penyakit trofoblas yang ganas

7.diketahui menderita TBC pelviks

8.Kanker alat genital

9.ukuran ronggga Rahim kurang dari 5 cm

J.Waktu pemasangan IUD

1.Setiap waktu dalam siklus haid ( dipastikan tidak

hamil)

Page | 31
2.Hari 1-7 siklus haid

3.segera setelah melahirkan(48jam pertama?1 bulan

pasca salin)

4.setelah menderita abortus ( segera atau dalam

waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala infeksi

5.selama 1-5 hari setelah senggama tidak terlindungi

(Buku panduan pelayanan kontrasepsi,2010 hal:

MK:80)

K.Cara penanganan efek samping dari kontrasepsi

IUD

Bagaimana cara mengatasi efek samping IUD?

Sebenarnya, Anda tidak perlu terlalu risau

menanggapi efek samping dari pemasangan IUD.

Mengapa? Pasalnya efek samping dari penggunaan

KB spiral ini sering kali hanya bertahan selama

beberapa bulan pertama pemakaian. Hal ini terjadi

disebabkan tubuh Anda masih beradaptasi dengan

keberadaan IUD di dalam rahim.

Namun, kondisi ini tidak membuat Anda harus

menghentikan aktivitas atau rutinitas Anda sehari-hari.

Di samping itu, ada berbagai cara yang bisa Anda

lakukan untuk menanggulangi efek samping yang

mungkin terjadi karena pemasangan IUD yaitu:

Page | 32
1 Minum obat pereda nyeri, contohnya ibuprofen,

paracetamol, atau naproxen untuk mengurangi

rasa sakit.

2 Pakai kompres hangat tepat di area bawah

perut yang terasa tidak nyaman, guna meredakan

kram dan nyeri.

3.Gunakan pantyliner selama beberapa waktu

untuk menyerap perdarahan atau bercak darah yang

tidak teratur.

Akan tetapi, Anda perlu tetap berhati-hati dengan

segala efek samping yang Anda alami setelah

pemasangan IUD. Jika efek samping yang Anda alami

terus-menerus muncul hingga hitungan bulan dan tak

kunjung hilang, ada baiknya jika Anda pergi ke dokter.

Beri tahu dokter segala kondisi yang Anda alami.

Selain itu, tanya dan periksakan lebih lanjut mengenai

kondisi kesehatan Anda, agar jika terjadi suatu

masalah, dokter bisa segera mengambil tindakan

untuk mengatasi kondisi tersebut. Hindari

menyelesaikan masalah kesehatan tanpa

pengawasan atau saran dari dokter Anda.

Page | 33
Page | 34
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

IUD merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil, sering berbentuk

'T', mengandung tembaga atau levonorgestrel, yang dimasukkan ke

dalam rahim dan merupakan salah satu bentuk kontrasepsi jangka

panjang reversibel yang merupakan metode pengendalian

kelahiran yang paling efektif. IUD juga merupakan metode

penundaan kehamilan yang paling direkomendasikan untuk

mencegah kehamilan, terutama untuk menjaga jarak antar

kehamilan. Prosentase Kegagalan dengan IUD tembaga adalah

sekitar 0,8% sedangkan IUD levonorgestrel memiliki tingkat

kegagalan 0,2% pada tahun pertama penggunaan.

Ada dua jenis IUD, yaitu : IUD non-hormonal dan IUD hormonal.

IUD non-hormonal dibuat dengan tembaga dan plastik untuk

mencegah kehamilan dengan bertindak sebagai spermisida (zat

yang membunuh sperma), sehingga mencegah sperma mencapai

dan membuahi sel telur. Sedangkan IUD hormonal mengandung

hormon progestin levonorgestrel yang

menyebabkan lendir serviks menebal dan lapisan rahim menipis

serta dapat mencegah sperma mencapai dan membuahi sel telur

Page | 35
Ada beberapa kelebihan menggunakan AKDR IUD yaitu : Dapat

mencegah kehamilan hingga 99%, lebih praktis, harga terjangkau,

aman untuk ibu menyusui dan tidak meningkatkan berat badan.

Namun penggunaan IUD juga memiliki efek samping, yaitu : Siklus

menstruasi yang tidak lancar, rahim tertusuk, kehamilan ektopik,

perubahan hormon dan Rasa sakit saat pemasangan.

Tanda-tanda IUD bergeser : String IUD lebih panjang atau pendek,

bahkan tidak terasa, sakit saat berhubungan seks, kram perut

hebat, pendarahan vagina yang tidak biasa dan Keputihan yang

tidak normal.

Cara mencegah IUD bergeser : memastikan semua syarat

pemasanga IUD telah terpenuhi, kontrol rutin setelah pemasangan,

mematuhi masa pakai IUD dan tidak melebihi batasnya.

Page | 36
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_kontrasepsi_dalam_rahim#:~:text=Alat%20kontrasep
si%20dalam%20rahim%20(AKDR,yang%20dimasukkan%20ke%20dalam%20rahim.

https://www.orami.co.id/magazine/ketahui-tentang-kb-spiral-jenis-efek-

sampingkeuntungan-dan-prosedur-pemasangannya/

https://www.sehatq.com/artikel/pakai-iud-kb-spiral-bisa-hamil

http://www.tundakehamilan.com/artikel/details/yuk-kenali-ragam-jenis-kb-spiral-

iuduntuk-wanita-1 https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pemasangan-iud

https://www.honestdocs.id/apa-saja-manfaat-dari-iud

https://www.alodokter.com/beragam-manfaat-dan-kelebihan-
kontrasepsiiud#:~:text=Kontrasepsi%20IUD%20terbilang%20lebih%20praktis,Anda
%20sudah%20ing in%20merencanakan%20kehamilan.

https://www.sehatq.com/artikel/efek-samping-iud-pertimbangkan-sebelum-memilihnya

https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/tanda-posisi-iud-bergeser-kb-spiral/#gref

https://www.cantika.com/read/1392770/cara-mengecek-posisi-alat-kb-iud-atau-
spiraldan-bagaimana-jika-

bergeser#:~:text=Jika%20Anda%20bisa%20merasakan%20benangnya,dokter%20untuk%

20mengetahu%20lebih%20lanjut. https://www.honestdocs.id/cara-mudah-mengecek-

posisi-benang-iud https://www.sehatq.com/artikel/pakai-iud-kb-spiral-bisa-hamil

Page | 37
buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi,2010,hal.MK 75-80.

Sarwono,2005-2010.

Page | 38

Anda mungkin juga menyukai