BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI
RI, 2012).
70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (Kementrian Kesehatan RI,
2018).
Indonesia (SDKI) tahun 2017 masih tinggi yaitu sebesar 305 per 100.000
kelahiran hidup. AKI turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 1712 kasus pada
indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Angka kematian ibu adalah rasio
kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, nifas yang disebabkan oleh
1
2
sebab - sebab lain kecelakaan atau terjatuh disetiap 100.000 kelahiran hidup
menuju Indonesia Sehat 2010. Dalam arti kata luas tujuan Safe Motherhood
Indonesia dan Making Pregnancy Safer (MPS) sama, yaitu melindungi hak
banyak (jumlah anak lebih dari 4) 4) Terlalu dekat jarak antar kelahiran
melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan
bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit
3
lebih tinggi dan pada kepala janin sedangkan bahu berada pada pintu atas
panggul. Hal ini termasuk salah satu masalah kesehatan yang dapat
pertolongan akan dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun janin.
Ruptur uteri, perdarahan dan infeksi berakibat fatal bagi ibu sedangkan pada
kematian janin.
Dampak kehamilan letak lintang bagi bayi dapat terjadi prolapsus tali
pusat atau tangan saat ketuban pecah, trauma partus, hipoksia karena
kontraksi uterus terus menerus, ketuban pecah dini. Dampak untuk ibu ruptur
uteri iminen. Kematian ibu dapat terjadi akibat perdarahan dan ireversibel
syok , kematian akibat infeksi berat atau sepsis (Manuaba, 2010). Penyebab
persalinan yang tidak baik. Sehingga perlu diberikannya perawatan yang baik
Berdasarkan data dan uraian latar belakang, maka penulis tertarik untuk
Diruangan Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit Siti Fatimah Kota Palembang
Tahun 2021.
Tahun 2021.
Tahun 2021.
lintang.
6
1. Bagi Bidan
2. Bagi klien
Persalinan.
3. Bagi Institusi
komfrehensif.
4. Bagi penulis
lintang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
(Walyani,2016)
2.1.2 Etiologi
yaitu sel telur dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur
atau ovarium wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya
akan melepaskan satu telur. sel telur yang sudah matang, yang
dibawa masuk kerahim melalui saluran telur (tuba falopi), sel ini dapat
7
8
hormon pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat
masuk kedalam rongga rahim melalui saluran telur untuk mencari sel
telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu sel sperma
a. Tanda Pasti
melakukan pemeriksaan.
(Sunarti, 2013).
9
sickness.
3) Mengidam
4) Sypcope (Pingsan)
5) Perubahan payudara
10
(Kumalasari, 2015).
6) Sering miksi
8) Pigmentasi kulit
9) Epulis
pertama.
10) Varises
2014)
a. Perdarahan pervaginam
hidatidosa).
b. Sakit kepala
c. Penglihatan Kabur
Nyeri yang hebat dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
16-18 minggu. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
sebagai berikut:
13
mungkin.
2) Tekanan darah
Nilai normal adalah 23,5 cm, LiLA WUS dengan resiko KEK
kehamilan.
2.2 Persalinan
2.2.1 Pengertian
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
sering terjadi pada wanita yang pertama kali melahirkan (Wijaya dkk,
2014).
2.2.2 Etiologi
a. Keregangan
b. Penurunan progresteron
c. Oksitosin internal
d. Prostaglandin
sebagai berikut.
a) Terjadi lightening
4) Durasi pendek
1) Power (kekuatan)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat,
janin dapat masuk melalui jalan lahir asalkan tidak terlalu besar
2.3.1 Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang memiliki berat badan lahir
2014).
21
Segera setelah lahir, letakkan bayi diatas kain yang bersih dan
ini merupakan standar evaluasi untuk bayi baru lahir, dimana nilai
(1) Klem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2
(4) Ikatlah tali pusat dengan kuat atau gunakan penjepit khusus
tali pusat.
kuat
(6) Pastikan dengan benar bahwa tidak ada perdarahan tali pusat.
2.4 Nifas
2.4.1 Pengertian
b. Ambulasi
c. Eliminasi
Ibu diminta buang air kecil ( Miksi ) 6 jam postpartum. Jika 8 jam
3) Personal Higiene
24
dijaga
nifas sekitar 8 jam pada malam dan 1 jam pada siang hari.
a. Puerperium dini
b. Puerperium intermedial
c. Memode puerperium
bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk
Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan
a. Pil KB
Mini Pil dan Pil Kombinasi. Mini Pil adalah Pil KB yang hanya
progesteron. Pil ini harus diminum setiap hari oleh wanita untuk
b. Kontrasepsi suntik
mencegah kehamilan. Setiap satu atau tiga bulan sekali wanita yang
pertama penggunaan.
c. Susuk (Implant)
1) Norplant
27
2) Implant
(IUD).
4) KB Kalender/Pantang Berkala
pada masa subur atau ovulasi. Sel telur yang telah lepas hanya
6) Spermisida
2.6.1 Pengertian
Sesungguhnya letak lintang sejati (paksi tubuh anak tegak lurus pada
paksi rahim dan menjadikan sudut 90°) jarang sekali terjadi. (Eni Nur
Rahmawati, 2011)
panggul sedangkan kepala terletak pada salah satu fosa iliaka dan
bokong pada fosa iliaka yang lain. Pada keadaan ini, janin biasa berada
biasanya yang paling rendah adalah bahu, maka dalam hal ini disebut
2.6.2 Etiologi
kehamilan multiparitas.
Pada ibu hamil dengan paritas 4 atau lebih terjadi insiden hampir
b. Janin prematur.
d. Abnormalitas uterus.
jalan lahir.
e. Panggul sempit.
(Sumarah, 2008)
a. Pemeriksaan abdominal
bokong
atau tali pusat, kematian janin, dan rupture uteri. (Icesmi sukarni, 2013)
2.6.5 Prognosis
2010)
dan berbahaya untuk ibu maupun anak. Biarpun bisa lahir spontan
disebabkan oleh ruptur uteri spontan atau ruptur uteri termasuk akibat
ketuban. Selama ketuban masih utuh, bahaya bagi anak dan ibu relatif
kecil. Oleh karena itu, kita harus berusaha supaya ketuban selama
jalan
Sastrawinata, 2008).
harus dilakukan, sebab jika tidak, baik ibu maupun janin beresiko tinggi
kasus ini adalah untuk janin yang berukuran kecil atau prematur, yang
usaha versi eksternal bermanfaat jika tidak ada komplikasi lain. Jika
dalam janin tidak berada pada segmen bawah uterus, insisi melintang
berikut
dengan selamat
2.7.1 Pengertian
(Hidayat, 2017)
berikut :
harus diambil.
klien
atau pengasilan.
kunjungan rumah.
2016 ).
2016 )
2015)
(Saifuddin, 2015)
( Irianto, 2016 )
2016).
2016 )
a) Pemeriksaan Umum
(Kusmiyati, 2016).
(a) Kepala
atau tidak
42
tidak
2016 ).
2) Data Dasar
infeksi pada vulva, salah satu tindakan yang dapat dilakukan dengan
cara mebersikan vulva dari atas kebawa mengunakan kapas dan air
direncanakan secara efisien dan aman. Pada kasus dimna bidan harus
1. Pasal 18
untuk memberikan :
2. pasal 19
pelayanan :
3. Persalinan normal
47
1. Episiotomi
7. Fasilitas atau bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu
ibu eksklusif
partum
3. Pasal 29
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan / atau
keluarga.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penulisan laporan studi kasus ini disusun dalam bentuk studi kasus, yang
Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit Siti Fatimah Kota Palembang Tahun 2021.
3.2 Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan komfrehensif ini adalah Ny. “N” G 1P0A0 Umur
Inap Lantai 7 Rumah Sakit Siti Fatimah Kota Palembang Tahun 2021 yang
48
50
a. Wawancara
kepada ibu untuk memperoleh informasi atau data kondisi klien yang
valid.
b. Pemeriksaan/ Observasi
yaitu dengan mendapatkan data dari dokumentasi dari bidan dan dokter.
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
I. Pengkajian Data
1. Identitas
a. Identitas Pasien :
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
No. Telp/ HP :-
b. Identitas Penanggung
50 Jawab/ Suami
52
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Telp/ HP :-
b. Riwayat Mensturasi
d. TP : 15-12-2021
- TM I : Mual
53
- TM II : Pusing
- TM II : Pusing
Pemeriksaan ANC : 4x
g. Imunisasi TT
i. Riwayat Kesehatan
1) Kebiasaan
a) Diet/ Makan
b) Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi : 2x sehari
Konsisten : Padat
BAK
Frekuensi : 3 - 4x sehari
e) Personal Hygiene :
Ibu mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari pagi dan sore
a. Pemeriksaan Umum
2) BB sebelum hamil : 54 Kg
3) BB hamil Sekarang : 66 Kg
4) Lila : 25 cm
5) TB : 157 cm
TD : 110/70mmHg
N : 123 x/menit
56
RR : 22x/ menit
T : 36,7˚C
1) Kepala :
- Rambut : Bersih
- Mata : Simetris
- Telinga : Bersih
3) Dada : Simestris
4) Payudara : Simetris
- Papila : Menonjol
- Areola : Hiperpigmentasi
5) Ekstremitas atas
c) Kuku : Bersih
6) Ektstremitas bawah
1) Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
Leopold I
Leopold II
Leopold III
janin)
Leopold IV
Tidak dilakukan
TFU Mc.Donald : 32 cm
c) Auskultasi
58
Frekuensi : 160x/menit,
Irama : Teratur
Distansia Spinarum : 23 cm
Distansia Spinarum : 27 cm
Konjungata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 80 cm
: CD : Tidak di lakukan
g) Pemeriksaan Laboratorium/penunjang
HB : 11 gr%
Diagnosa :
hidup.
Diagnosa Potensial
- Tidak ada
Masalah
- Tidak ada
Kebutuhan
- Tidak ada
III. Perencanaan
IV. Implementasi
60
a. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan saat ini telah
V. Evaluasi
a. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan saat ini telah
operasi
61
CATATAN PERKEMBANGAN
4.2 Pembahasan
36,7˚C.
bulat dan tidak melenting (kosong). Tafsiran berat janin 2945 gram.
Pada Leopold II, teraba balotemen kepala pada salah satu fosa iliaka
dan bokong pada fosa iliaka yang lain. Pada perut ibu sebelah kanan
bagian kecil janin di sebelah kiri (punggung kanan). Pada Leopold III,
pada punggung kiri dan kontraksi his teratur lamanya 10’45” dan pada
Diagnosa pada ibu G1P0A0, hamil 37 minggu kala I fase aktif dengan
dan keluarga tentang keadaan saat ini. Anjurkan suami dan keluarga
Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan saat ini telah
saat tidak ada kontraksi. Menganjurkan ibu untuk BAK dan BAB
keruang operasi.
keluarga tentang keadaan saat ini telah masuk tahap persalinan. Ibu
Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi.
Ibu bersedia untuk makan dan minum disaat tidak ada kontraksi.
bedah.
gram, PJ: 48 cm, LK : 33,5 cm, LD : 33 cm, LiLA : 10 cm, A-S 8-9
cacat (-), anus (+). Plasenta lahir lengkap, dengan cotiledon lengkap,
T: 36,5 °C.
kavum uteri. Dalam keadaan letak sungsang dalam ibu hamil memiliki
pada dinding perit dan dinding syaraf rahim dalam keadaan utuh serta
berat janin diatas 500 gram. Sectio caesarea adalah suatu tindakan
untuk melahirkan bayi dengan berat di atas 500 gram melalui sayatan
pada dinding uterus. Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Lantai 7 Rumah Sakit Siti Fatimah Kota Palembang Tahun 2021, maka
5.2 Saran
letak lintang
68
68
1. Pendidikan
lintang
2.Bagi klien
DAFTAR PUSTAKA