Anda di halaman 1dari 3

A.

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar fisafat atau dasar filsafah negara
(philosofiche gronshg) dari negara, ideologi negara atau statsidee, dalam pengerian ini Pancasila
merupakan dasar nilai serta untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain perkataan.
Konsekuensinya seluruh pelaksanaanya dan penyelenggaraan negara terutama segala peraturan
perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini di jabarkan dan
diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum,
Pancasila merupakan sumber kaidah hgukum negara yang secara konstitusional mengantur negara
republic Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilayah, beserta negara. Sebagai dasar
negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita
hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai norma serta kaidah, baik moral maupun hukum negara,
dan menguasai dasar baik yang tertulis atau undang-undang dasar maupun yang tidak tertulis atau
dalam kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengingat secara hukum.

B. Pancasila Sebagai Ideologi negara

Secara etimologi, ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas 2 kata, yaitu idea dan logos. Idea
yang berarti gagasan, cita-cita atau konsep; Logos yang berarti pemikiran. Jadi, secara etimologi, ideologi
berarti ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan. Selain secara asal
katanya, pandangan mengenai arti ideologi sendiri juga dikemukakan oleh para ahli, seperti Drs.
Moerdiono, yang mengemukakan bahwa ideologi adalah a system of ideas, akan mensistematisasikan
seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan
strategi dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat
yang menjadi induknya. Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah suatu
pemikiran yang berisi nilai nilai tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Ideologi sendiri
memiliki fungsi yang sangat sentral bagi suatu negara, di mana fungsi dari ideologi sendiri adalah
sebagai sesuatu yang memperkuat dan memperdalam identitas rakyatnya (Prof. W. Howard Wriggins).
Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ideologi adalah identitas dari suatu bangsa.

C. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara

a. Pancasila sebagai ideologi bangsa Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau system kenegaraan untuk seluruh rakyat
dan bangsa Indonesia .

b. Pancasila sebagai ideologi negara Pengertian ideologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu iden yang
berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perwakan gagasan buah pikiran dan kata logi yang
berarti ajaran dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau
science des ideas.

D. Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara

a. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang berisikan mengenai:

1) Konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.

2) Pikiran-pikiran dan gagasan yang mendalam mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik oleh
bangsa itu.
b. Pancasila sebagai dasar negara Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan
melalui proses yang panjang didasari oleh sejarah perjuangan bangsa dengan melihat pengalaman
bangsabangsa lain dengan dilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada
kepribadian dan gagasan besar bangsa sendiri.

1. Bentuk peraturan perundangan:

a. UUD

b. TAP MPR

c. UU & Peraturan Pemerintah Pengganti

d. UU dan PEPERPU

e. PP

f. KEPRES

g. Peraturan pelaksana yang lebih rendah

2. Ditinjau dari sistem konstitusi mak UUD 1945 merupakan bentuk peraturan yang

lebih tinggi yang menjadi dasar dan sumber bagi peraturan perundangan yang lebih

rendah.

3. Ditinjau dari prinsip negara hukum maka setiap peraturan perundangan harus

berdasar dan bersumber dengan tegas pada peraturan yang berlaku yang lebih tinggi

tinkatannya

4. UUD, ketentuan dalam pasal UUD adalah ketentuan yang tertinggi tingkatannya,

dan dilaksanakan dengan:

a. Ketetapan MPR

b. UU

c. Kepres

d. Ketetapan MPR dibidang :

➢ Legislatif dilaksanakan dengan UU

➢ Eksekutif dilaksanakan dengan Kepres

5. UU, untuk melaksanakan UUD dan ketetapan MPR. PEPERPU dibuat dalam

keadaan terpaksa atau darurat

6. Peraturan Pemerintah memuat ketentuan umum untuk melaksanakan UU

7. Keputusan Presiden, keputusan yang bersifat khusus untuk melaksanakan ketentuan:


➢ UUD

➢ TAP MPR dibidang eksekutif

➢ Peraturan Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai