Anda di halaman 1dari 2

WHO 

(world health organization) telah menetapkan wabah virus corona sebagai


pandemik global, termasuk di Indonesia sebagai salah satu negara paling terpapar,
dimana angka korban terus bertambah dengan penyebaran dan penularan yang makin
cepat dan meluas. Kasus pertama Virus Corona pertama kali di umumkan langsung oleh
Presiden Jokowi di Istana Presiden pada tanggal 2 Maret 2020 dengan adanya kasus
dua orang yang terinfeksi. Perkembangan virus ini cukup pesat sehingga kasus orang
yang positif terinfeksi setiap hari semakin bertambah, baik jumlahnya maupun daerah
yang terdampak virus. Bermula dari Jakarta sebagai episentrum atau pusat penyebaran
hingga menyebar ke seluruh provinsi di Indoesia atau sebanyak 34 provinsi. Sampai
saat ini data kasus positif Corona ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk
penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan
langsung di YouTube BNPB, Minggu (17/5/2020). Data ini dikumpulkan hingga pukul
12.00 WIB.  Dari 17.514 kasus positif, 4.129 pasien sembuh dan 1.148 meninggal dunia.
(https://covid19.go.id/). 

Indonesia sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di beberapa


daerah yang padat penduduk. Namun, angka yang terinfeksi masih meningkat. Masih
banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi peraturan PSBB dinilai sebagai salah satu
penyebab. Dalam menangani kasus Covid-19 ini yang menjadi garda terdapat adalah
para dokter dan tenga medis, namun untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat
ini harus dari semua elemen di masyarkat termasuk para generasi muda. Semua warga
negara Indonesia punya peran dan punya tugas dalam membantu menghadapi Covid-
19, begitu pula untuk generasi muda. Peran generasi muda ini sangat besar, diharapkan
para generasi muda bisa berperan sebagai agent of change. Maka disinilah peran
generasi muda, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi, yang
optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak dan berusaha
untuk bisa ikut membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19.

Salah satunya dengan tetap dirumah (stay at home), menjaga jarak dan fisik serta
menggunakan masker dan sering cuci tangan dengan sabun atau bergabung sebagai
relawan Covid-19 baik secara swadaya maupun bergabung dengan BNPB. Menjadi
penggerak Social Distancing, Lakukan social distancing sebaik-baiknya. Jaga jarak
minimal 1 (satu) meter. Serangkaian tindakan social distancing diprediksi dapat
mencegah orang sakit untuk melakukan kontak dengan orang lain, dan yang terpenting
adalah mengurangi atau menekan penyebaran COVID-19. Bahkan, Presiden RI pun
sudah menghimbau masyarakat untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah.
Kenyataannya, masih saja ada pihak-pihak yang ‘ngeyel’ dengan himbauan social
distancing. Sebagian pihak menganggap bahwa kebijakan pemerintah untuk meliburkan
sekolah di beberapa wilayah menjadi kesempatan emas untuk berlibur bersama
keluarga. di sinilah peran pemuda untuk membantu orang-orang di sekitar kita
meninggalkan ‘kekolotan’ mereka. Revolusi mental itu penting. Sangking pentingnya, hal
itu harus dimulai dari diri kita sendiri dan sebarkan kepada orang-orang terdekat
kita. beri edukasi kepada keluarga, teman-teman terdekat kamu Sampaikan kepada
mereka secara baik-baik bahwa Covid-19 ini bukan hal yang patut diremehkan. Ingatlah
bahwa dengan menerapkan dan selalu mengingatkan orang-orang terdekat akan
pentingnya social distancing, kamu sedang melindungi mereka dan ikut andil dalam
mencegah penyebaran virus ini.

Pemuda diharapkan untuk menjadi agent of change, yaitu pihak yang mendorong


terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui efektifitas, perbaikan
dan pengembangan.  Melalui teknologi, gencarkan, ajak dan galakan edukasi semasif
mungkin. Himbau sesering mungkin tindakan-tindakan pencegahannya. Jelaskan dan
ingatkan selalu pentingnya stay at home.  Jadilah relawan bagi sekitar yang
membutuhkan dukungan makanan dan obat dengan tetap menjaga prinsip pembatasan
sosial. Minta bantuan keluarga, teman, dan tetangga untuk membantu atau gunakan
layanan online, Hubungi RT/RW setempat. Penting untuk dapat menghubungi dan minta
tolong orang lain untuk mengatur pengiriman makanan, obat dan kebutuhan lainnya,
serta ikut memperhatikan kondisi fisik dan mental anda. Cari dukungan dari teman,
keluarga, dan jaringan sosial lainnya. Usahakan untuk tetap kontak dengan orang di
sekitar anda melalui telepon dan platform media sosial. Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS), jumlah pemuda Indonesia mencapai 64,19 juta jiwa. Dengan jumlah
pemuda yang sangat banyak, seharusnya kita memberikan kontribusi yang lebih dalam
memerangi COVID-19. 

Anda mungkin juga menyukai