Anda di halaman 1dari 9

MAN 02 FLORES TIMUR

MAKALAH PKN

UPAYAH PEMERINTAHAN DALAM MENEGEKAN HAM

NAMA KELOMPOK 3
1. JUMRIA AULIA PRAKON

2.PUTRI KHALIDA ZIA

3.IDA AZHARI LUBIS

4.SYANIA AMALIAH BUKAHARI

5.ALMAIDAH JUMAD
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

1.1.RUMUSAN MASALAH

1.2. TUJUAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Upayah pencegahan pelanggaran HAM

2.2. Pengakuan dan upaya menegakan HAM

2.3. Upaya pemerintah dalam penegakan HAM

2.4. Pemerintah masih harus bekerja keras dalam penegakan HAM

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

3.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani hingga kami mampu meyelesaikan makalah yang berjudul upaya pemerintahan

Dalam menegakan hak asasi manusia.

Kami penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

Ini, karena keterbatasan kepengetahuan dan kemampuan kami untuk itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksi nya antara individu atau instansi.hak juga merupakan sesuatu yang harus di
peroleh.masalah HAM adalah sesuatu hal yang seringkali di bicarakan dan di bahas terutama dalam
erareformasi .

1.1 RUMUSAN MASALAH


A.bagaimana upayah pencegahan HAM di indonesia

B. bagaimana pengakuan dan upayah menegakan HAM

C.bagaimana upayah pemerintah dalam menegakan HAM?

D apakah pemerintah masih harus bekerja keras dalam menegakan HAM?

1.2 TUJUAN
A. dapat mengetauhi upayah pencegahan pelangaran HAM

B.dapat mengetauhi pengakuan dan upayah menegakan HAM di indonesia

C. dapat mengetauhi upayah pemerintah dalam penegakan HAM

D.dapat mengetauhi pemerintah masih harus bekerja keras dalam penegakan HAM

BAB II
PEMBAHASAN

a. Upaya pencegahan pelanggaran Hak asasi manusia indonesia

Pendekatan keamanan yang terjadi di era Orde Baru dengan mengedepankan upaya represif
Tidak boleh berulang kembali. Untuk itu, supermasi hukum dan demokrasi harus di
tegakkan.Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus di kemukakan dalam rangka melibatkan
Partisipasi masyarakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum
Harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada Masyarakyat,
memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, Dan menghindari
tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakan hukum.

Sentalisasi kekuasan yang terjadi selama ini perlu di batasi.Desentralisasi melalui otonomi
daerah dengan penyerahan berbagai kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
perlu dilanjutkan .Otonomi daerah sebagai jawaban untuk mengatasi ketidak adilan tidak boleh
berhenti ,melainkan harus ditindak lanjut dan dilakukan pembenahan atas kekurangan yang selama
ini masih terjadi.

Reformasi aparat pemerintah dengan merubah paradigma penguasa menjadi pelayan


masyarakat dengan cara melakukan reformasi struktural,informental ,dan kulturual mutlak di
lakukan dalam rangka meningkatkan kualitis pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah.Kemudian,perlu juga dilakukan penyelesaian terhadap
berbagai konflik horizontal dan konflik vertikal di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindakan
kekerasan yang melanggar HAM dengan cara menyelesaiakn akar permasalahan secara
terencana,adil,dan menyeluruh.

Kaum perempuan berhak untuk menikmati dan mendapatkan perlindungan yang sama di
semua bidang .Anak anak sebagai generasi muda penerus bangsa harus mendapatkan manfaat dari
semua jaminan jaminan HAM yang tersedia bagi orang dewasa .Anak anak harus mendapatkan
perlindungan hukum dalam rangka menumbuhkan suasana fisik dan psikologis yang memungkinkan
mereka berkembang secara normal dan baik.untuk itu dibuat antara hukum yang memberikan
perlindungan hak asasi anak .

Selain hal hal tersebut perlu adanya sosial contoh (pengawasan dari masyarakat) dan
pengawasan yang dilakukan oleh lembaga lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan HAM
yang dilakukan oleh pemerintah.Diperlukan pula sikap proktif DPR untuk turut serta dalam upaya
perlindungan,pemajuan,penegakan, dan pemenuhan HAM sesuai yang ditetapkan dalam Tap MPR
No.XVII/MPR/1998.

Dalam bidang penyebarluasan prinsip-prinsip dan nilai-nilai HAM.Perlu diintensifkan


pemanfaatan jalur pendidikan dan perlatihan dengan, antara lain ,pemutan HAM dalam kurikulum
pendidikan umum, dalam pelatihan pegawai dan aparat penegakan hukum,dan pada pelatihan
kalangan profesi hukum .

Megigat bahwa dewasa ini bangsa indonesia masih berada dalam masa transisi dari rezim
otoriter dan represif ke rezim demokratif ,namun menyadari masih lemahnya penguasa masalah dan
kesdaraan bahwah penegakan HAM merupakan kewajiban seluru bangsa tanpa kecuali,perlu
diterapkan keadilan yang bersifat transisional,yang memungkinkan para korban pelanggaran HAM
di masa lalu dapat memperoleh keadilannya secara realistis

Pelanggaran HAM tidak saja dapat dilakukan oleh negara(pemerintah),tetapi juga oleh suatu
,kelempok,golongan,ataupun individu ,terhadap kelompok, golongan atau individu lainnya.

Oleh sebab itu perlu ada kebujakan tegas yang mampu menjamin dihormatinya HAM di indonesia
hal ini perlu dilakukan langka langka sebagai berikut:

1.meningkatkan profasonalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.

2.menegakn hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif.

3.meningkatkan kerja sama yang hermonis antara kelompok atau golongan dalam masyarakat

Agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan pendapat masing masing.

4. memperkuat dan melakukan konslidasi demokrasi

b.Penegakan dan upaya menegakan HAM di indonesia

Meskipun repoblik indenesia lahir sebelum diproklamirkanya UDHR,beberapa hak asasi dan
kebebasan fundamental yang sangat penting sebenarnya sudah ada diakui dalam UUD 1945 ,baik
hak rakyat maupun hak individu,namun pelaksanan hak hak individu tidak berlangsung sebagai mana
mestinya karena bangsa indonesia sedang berada dalam konflik bersenjata dengan
belanda.pengakuan dan penghormatan HAM setidaknya secara legalformal,sangat maju di
cantungkanya tidak kurang dari tiga pulu lima pasal dalam UUD RIS 1949.Akan tetapi singkatnya
masa depan RIS tidak memungkinkan melaksanakan upaya penegakan HAM secara menyeluru.
Sejak berlakunya kembali UUD 1945 pada tanggal 5 juli 1959 bangsa indonesia mengalami
kemunduran dalam peneganan HAM .Samapi tahun 1966 kemunduran itu terutama berlangsung
dalam HAM.Pada masa order HAM di semua bidang yang di akui oleh 1945.di tataran internasional
selama tiga puluh lima tahun masa orde baru, indonesia megesakan tidak lebih dari dua instrumen
internasional mengenai HAM ,yakni konfensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi
terhadap perempuan (1979) dan kofensi tentang ham anak (1989).

Pada tahun 1993 Di bentuk komnas HAM berdasyarkan keputusan presiden no 50 tahun
1993, yang bertujuan untuk membantu megembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanan HAM
dan meningkatkan perlindungan HAM . komnas HAM yang di bentuk itu dinyatakan bersifat mendiri
karena para anggotanya di angkat secara langsung oleh presiden.Pembentukan komnas HAM
menjadi tidak terlalu berarti karena pelanggaran HAM masih terjadi di mana mana.

Sejak runtuhnya rezim otoriter dan represif Orde Baru,Gerakan penghormatan dan
penegakan HAM ,yang sebelumnya merupakan gerakan arus bawah ,munculke permukaan dan dan
bergerak secara terbuka .Gerakan ini memperoleh impetus dengan diterimanya Tap MPR No
XVII\MPR\1998 tentang HAM.Pembuatan peraturan perundang undangan sebagai “perangkat
lunak” berlanjut dengan diundang undagkanyaUU No .26 tahub 2000 tentang pengadilan HAM
yang memugkinkannya dibentuk pengadilan HAM ad hoc guna mengadili pelanggaran HAM yamg
berat yang terajdi sebelelum UUD tersebut dibuat.

Upaya penegakan transitional criminal justice umumnya dilakukan melalui dua jalur
sekaligus ,yaitu jalur yudisial(melalui proes pengadilan) dan jalur ekstayudisial (di luar proses
pengdilan). Jalur yudisial terbagi lagi menjadi dua, yaitu pengadilan HAM dan pengadilan HAM Ad
Hoc.Pengadilan HAM ditujukan untuk pelanggaran HAM berat yang terjadi setelah diundangkanya
UU No .26 tahun 2000,sedangkan pengadilan HAM Ad Hoc diberlakukan untuk mengadili
pelanggran HAM berat yang terjadi sebelum disahakannya UU No.26 tahun 2000.

Sedangkan jalur ekstrayudisial melalui komisi kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN)
di tempuh untuk penyalahagunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM pada masa lampau dan
pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya UU No .26 tahun 2000.Upaya
penyelesaian melalui jalur drmikiana haruslah berorientasi pada kepentingan korban dan bentuk
penyelesaiannya dapat menunjukan proses demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara serta merupakan upaya penciptaan kehidupan indonesia yang demokratif dengan ciri ciri
utamanya yang berupa berlakunya kekuasan hukum dan dihormatinya hak asasi dan kebebasa
fundamental
c.Upaya pemerintahan dalam penegakan HAM

Anda mungkin juga menyukai