RESUM KELOMPOK 4

Nama : Nur Lailatun Nuzulul Maghfiroh

Nim : C93219099

Prodi : HPI 5/B

Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana

Menurut pengertian Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa tipu berarti kecoh, daya cara,
perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dsb), dengan maksud untuk menyesatkan,
mengakali, atau mencari untung. Penipuan adalah kejahatan yang termasuk ke dalam golongan yang
ditujukan terhadap hak milik dan lain-lain hak yang timbul dari hak milik atau dalam bahasa belanda
disebut “misdrijven tegen de eigendom en de daaruit voortloeiende zakelijk rechten”. Kejahatan ini
diatur Pasal 378 sampai dengan Pasal 394 KUHP.

Unsur-Unsur Tindak Pidana Penipuan Online

Rumusan penipuan tersebut terdiri dari unsur-unsur objektif sebagai berikut :

 Perbuatan menggerakkan (Bewegen)

 Tujuan perbuatan dalam sebuah penipuan dibagi menjadi 2 (dua) unsur, yakni:
1. Menyerahkan benda
2. Memberi hutang dan menghapuskan piutang

Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dan maksud melawan hukum

Bentuk tindak pidana ITE dalam Pasal 28 Ayat (1) terdiri dari unsur–unsur yaitu:

1. Kesalahan : dengan sengaja

2. Melawan hukum: tanpa hak
3. Perbuatan : menyebarkan
4. Objek : Berita Bohong dan meyesatkan
5. Akibat perbuatan : mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektonik

Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penipuan Online dalam Hukum Pidana di Indonesia

Salah satu jenis kejahatan dengan memanfaatkan media online adalah penipuan. Penipuan
online adalah kejahatan yang menggunakan internet untuk keperluan bisnis dan perdagangan
sehingga tidak lagi mengandalkan bisnis perusahaan yang konvensional yang nyata. Penipuan
secara online pada prinsipnya sama dengan penipuan konvensional, yang membedakan
hanyalah pada sarana perbuatannya yakni menggunakan sistem elektronik (komputer, internet,
perangkat telekomunikasi). Sehingga secara hukum, penipuan secara online dapat diperlakukan
sama sebagai delik konvensional yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP).