Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Jalan Ciputat Raya No. 11 RT.7/RW.6, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, RT.7/RW.5, Pd.

Pinang, Kec. Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12310

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam waktu enam bulan, mulai bulan Januari 2021

sampai Juli 2021. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1.
Rincian Kegiatan Penelitian

Bulan

No Kegiatan Penelitian Januari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

Menentukan

2 Tempat dan

Sampel

Observasi
3
Lapangan
Penelitian dan
4
Pengumpulan Data

Analisis dan
5
Pengolahan Data

Penyusunan
6
Laporan

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode eksperimen. Penelitian kuantitatif sendiri memiliki pengertian yaitu jenis penelitian yang

sistematis, terstruktur, tersusun mantap dari awal hingga akhir sehingga riset ini memiliki

kecenderung untuk menggunakan teknik analisis angka-angka secara statistik dan statistika.

Menurut Kasiram (2008), Pengertian penelitian kuantitatif yaitu sebuah metode penelitian yang

menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian

penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti. Juga menurut Nana Sudjana dan Ibrahim

(2001), definisi penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian

ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan menggunakan metode-metode penelitian

yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.

Metode penelitian eksperimen digunakan apabila peneliti ingin mengetahui pengaruh

sebab akibat antara variabel independen dan dependen. Hal ini berarti peneliti harus dapat
mengontrol semua variabel yang akan mempengaruhi outcome kecuali variabel independen

(treatment) telah ditetapkan, Creawll (2012).

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Desain

penelitian yang peneliti gunakan ialah one group pre-test post-test design. Dalam desain penelitian

ini, sebelum diberikan perlakuan kepada siswa, siswa akan diberikan post-test (tes awal) terlebih

dahulu di awal pembelajaran, kemudian diakhir pembelajaran siswa akan diberikan post-test (tes

akhir). Desain penelitian ini digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan peneliti, yaitu untuk

mengetahui hasil peningkatan keterampilan membaca dan hasil belajar siswa setelah

diterapkannya metode membaca cepat skimming scanning. Berikut merupakan tabel desain

penelitian one group pre-test post-test design.

Tabel 3.1

Desain penelitian one group pre-test post-test design

Pre-test Treatment Post-test

O1 X O2

Keterangan Tabel
O1 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan
O2 = Tes akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan
X = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan menerapkan metode
pembelajaran membaca cepat skimming scanning
C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek dari suatu penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau nilai test atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki sebuah karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian. Pendapat lain mengatakan, populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek

atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain, sampel

merupakan sebagian atau suatu bentuk sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil

penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.

Sampel digunakan jika populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari seluruh populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan

biaya, tenaga dan waktu yang dimiliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi

haruslah benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti.

Penelitian ini mengambil sampel Sebagian dari populasi SMK Averus Jakarta Kelas

XI. Populasi SMK AVERUS Kelas XI yaitu berjumlah 25 responden. Hasil yang saya

dapatkan dari sampel sebanyak 25 peserta.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data mencangkup jenis data yang akan dikumpulkan, penjelasan,

dan alasan pemakaian suatu teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan data

dalam penelitian. Dengan adanya pengumpulan data, suatu penelitian dapat dikatakan akurat.

Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan teknik pengumpulan data. Menurut

Sugiyono (2016 : 193), pengumpulan data adalah suatu langkah yang dinilai strategis dalam

suatu penelitian, karena mempunyai tujuan yang utama dalam memperoleh data. Maka dapat

disimpulkan bahwa, metode pengumpulan data digunakan agar mempermudah penulis dalam

mengumpulkan data dalam penelitian, agar data tersebut dapat terkumpul dengan baik. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1. Variabel Penelitian

Terdapat dua jenis variabel penelitian yaitu:

a. Variabel Bebas (x) adalah variabel yang mengandung gejala atau faktor yang

menentukan munculnya variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebas (x) adalah

pengaruh metode membaca cepat dengan strategi skimming dan scanning.

b. Variabel Terikat (y) adalah variabel yang muncul karena adanya variabel bebas. Dalam

penelitian ini, variabel terikat (y) adalah peningkatan keterampilan reading siswa.

2. Sumber Data

Sumber memiliki makna yaitu asal, sehingga secara bahasa dapat diartikan sebagai

asal suatu data penelitian atau berasal dari mana suatu data penelitian. “Sumber data adalah

subyek penelitian dimana data menempel.” (Suhaidi, 2014). Peneliti memperoleh data

langsung dari hasil tes yang telah dilaksanakan kepada kelas eksperimen. Nilai hasil tes

tersebut selanjutnya menjadi sumber data yang akan dihitung guna mengetahui hasil
peningkatan keterampilan reading siswa dengan diberikannya metode membaca cepat

dengan strategi skimming dan scanning.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan peneliti ialah tes kepada siswa. Memberikan

perlakuan kepada kelas dengan melakukan eksperimen yaitu dengan diberikannya metode

membaca cepat dengan strategi skimming dan scanning.

E. Instrumen Penelitian

a) Definisi Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), Instrumen pengumpulan data merupakan

sebuah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya dalam

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan di permudah olehnya.

Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan sebuah alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik

variabel secara objektif.

Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) yaitu

didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk merekam keadaan dan aktivitas atribut-

atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan

menjadi kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut

kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,

perangsangnya adalah pernyataan.


b) Jenis-Jenis Instrumen Penelitian

 Tes

Tes merupakan sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok. Tes uga merupakan prosedur sistematik yang dibuat dalam

bentuk tugas-tugas yang distandardisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok

untuk dikerjakan, dijawab, atau direspons, baik dalam bentuk tertulis, lisan maupun

perbuatan. Secara khusus untuk keperluan pengukuran dan penyesuaian dengan jenis

instrumen, maka variabel-variabel yang akan diukur atau diteliti dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu variabel konseptual dan variabel faktual. Variabel konseptual dapat

dibedakan lagi atas dua jenis, yaitu variabel yang sifatnya konstruk seperti sikap, motivasi,

kreativitas, gaya kepemimpinan, konsep diri, kecemasan, dan lain-lain; serta variabel yang

sifatnya konten atau bersifat pengetahuan, yaitu berupa penguasaan responden terhadap

seperangkat konten atau pengetahuan yang semestinya dikuasai atau diujikan dalam suatu

tes atau ujian.

c) Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian perlu diuji validitas dan reliabilitasnya, karena instrumen

penelitian yang valid dan reliabel akan menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel.

Meski begitu, tidak semua instrumen penelitian harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas

karena instrumen penelitian yang sudah standar dan tidak diperlukan uji validitas dan

reliabilitas. Instrumen penelitian yang valid menunjukkan bahwa instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.


a. Validitas

Kata Validitas menurut Djaali (2008: 49) yaitu berasal dari kata validity yang berarti

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu instrument atau tes.

Untuk menghitung validitas dapat menggunakan rumus Koefisien Korelasi Biseral,

yaitu:

𝑋𝑖 − 𝑋𝑡 𝑃
𝑟𝑏𝑖𝑠 = √𝑄
𝑆𝑡

Keterangan:
r = koefisien korelasi
Xi = rata-rata skor total responden yang menjawab butir soal i
Xt = rata-rata skor total semua responden
St = simpangan baku skor total semua responden
p = proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i
q = proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i

Dengan menggunakan taraf signifikan 5% dan n berjumlah 20 siswa sehingga rtabel

= 0,443, maka kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

- Jika rhitung ≥ rtable, maka instrument dinyatakan valid

- Jika rhitung < rtable, maka instrument dinyatakan tidak valid

Di bawah ini merupakan tabel hasil uji validitas soal penelitian.

Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas Soal Penelitian

No. Soal rhitung rtabel Keterangan


1 0,486 0,443 Valid

2 0,656 0,443 Valid

3 0,642 0,443 Valid

4 0,504 0,443 Valid

5 0,757 0,443 Valid

6 0,647 0,443 Valid

7 0,695 0,443 Valid

8 0,529 0,443 Valid

9 0,593 0,443 Valid

10 0,613 0,443 Valid

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu instrument tes yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Berasal dari kata reliability yang berarti

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Untuk menguji soal pilihan ganda

digunakan rumus Kuder-Richardson 20 (KR20) yaitu:

𝑘 ∑ 𝑝𝑖 𝑞𝑖
𝑟𝑖𝑖 = (1 − )
𝑘−1 𝑠𝑡2

Keterangan:
rii = koefisien reliabilitas tes
k = cacah butir
piqi = varian skor butir
p = proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i
q = proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
st 2 = varian skor total

Adapun kriteria dalam uji reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

0,80 < r11 = 1,00 berarti reliabilitas sangat tinggi (sangat baik)

0,60 < r11 = 0,80 berarti reliabilitas tinggi (baik)

0,40 < r11 = 0,60 berarti reliabilitas sedang (cukup)

0,20 < r11 = 0,40 berarti reliabilitas rendah (kurang)

0,00 < r11 = 0,20 berarti reliabilitas sangat rendah (sangat kurang)

Pada hasil dalam perhitungan uji reliabilitas soal penelitian yaitu:

Diketahui:

k = 10

St2 =11,46

∑PiQi = 2,05

Maka:

𝑘 ∑ 𝑝𝑖 𝑞 𝑖
𝑟𝑖𝑖 = (1 − )
𝑘−1 𝑠𝑡2

10 2,05
= (1 − )
10−1 11,46

10
= (1 − 0,1788)
9

= 1,1(0,8212)

= 0,903
Dari hasil perhitungan di atas dengan rhitung= 0,903, maka kriteria dalam uji

reliabilitas ini berada pada 0,80 < r11 = 1,00 yang berarti reliabilitas sangat tinggi (sangat

baik) dan dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan reliabel.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu

penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis

data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini :

1. Teknik Analisis Deskriptif

a. Membuat daftar distribusi frekuensi

1) Urutkan data dari terkecil ke terbesar.

2) Hitung rentang yaitu data tertinggi – data terendah.


R= data tertinggi – data terendah

3) Hitung banyak kelas dengan aturan sturges.


Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

4) Hitung panjang kelas interval.


𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑃 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

5) Tentukan ujung bawah kelas interval pertama.

6) Kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas

dengan P tadi dikurang 1.

7) Nilai F dihitung dengan menggunakan tabel penolong.

8) Pindahkan nilai F ke tabel distribusi frekuensi.

b. Menghitung rata-rata Hitung (mean)


Data hasil tes dikelompokkam dari yang terkecil hingga terbesar lalu

dilakukan perjumlahan dan dibuat tabel.

Rumus Rata-rata:

Σ𝑓𝑖 𝑋𝑖
𝑥̅ = 𝑓𝑖

Keterangan:
𝑥̅ = Rata-rata
Xi = Data nilai tes
𝑓𝑖 = Frekuensi

c. Meghitung median (nilai tengah)

dengan rumus:

1
( 𝑛−𝐹)
2
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 𝑓

Keterangan:
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
n = ukuran sampel
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median
f = frekuensi kelas median

d. Menghitung modus
dengan rumus :

(𝑑1 )
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 𝑑1 +𝑑2

Keterangan :
b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval pada frekuensi terbanyak
p = panjang kelas modal
d1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang
lebih kecil sebelum kelas modal
d2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang
lebih besar sesudah tanda kelas modal

e. Menghitung Simpangan Baku dan Varians


Simpangan baku atau standar deviasi adalah nilai yang menunjukkan tingkat

variasi suatu kelompok data. Simpangan baku untuk data sampel disebut s dan

varians ialah s2 (Suseno, Marjoko, & Supardi, 2018, hal. 86).

Jika data sudah tersusun dalam tabel distribusi frekuensi maka gunakan

rumus:

𝑛 Σ𝑓𝑖 𝑋𝑖 −(Σ𝑓𝑖 𝑋𝑖 )²
𝑆2 = 𝑛(𝑛−1)

𝑆 = √𝑆²

Keterangan :
S2 = varians
𝑓𝑖 𝑋𝑖 2 = jumlah data variabel.
n = banyak data sampel
S = standar deviasi (simpangan baku)

2. Teknik Analisis Persyaratan Data

Sebelum melakukan analisis data, maka dilakukan pengujian

persyaratan data, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas

dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan kurva distribusi frekuensi, sedangkan

uji homogenitas dimaksudkan untuk memastikan bahwa data penelitian diperoleh

dari sampel-sampel yang homogen dan juga untuk memperkuat asumsi bahwa

semua hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa kecuali hal yang diteliti adalah

sama.

a. Uji normalitas data dengan uji Liliefors

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

yang dipilih berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji kenormalan data

dengan menggunakan uji Lilliefors dengan rumus yaitu:


𝑳𝒐 = 𝑭(𝒁𝒊 ) − 𝑺(𝒁𝒊 )

Keterangan:
Lhitung= Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku

Langkah-langkah uji normalitas data dengan uji Liliefors

1) Mengadakan pengamatan terhadap X1, X2, X3, ..., Xn untuk menjadi angka baku Z1,

Z2, Z3, ..., Zn dengan rumus:


𝑋1 −𝑋
𝑍𝑖 = 𝑆

2) Dengan menggunakan daftar distribusi baku (tabel) tiap angka baku dihitung

peluang F(Zi) dengan ketentuan P(Z=Zi)

- Jika Zi negatif, maka F(Zi) = 0,5 – Z tabel

- Jika Zi positif, maka F(Zi) = 0,5 + Z table

3) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, Z3, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan

Zi jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1), maka:

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑍1 ,𝑍2 ,𝑍3 ,………,𝑍𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑍1


𝑆(𝑍𝑖 ) = 𝑛

4) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) untuk menentukan harga mutlak

5) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut (Lo).

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan

membandingkan Lo dan Lt (nilai tabel L) yang diambil dari daftar uji Lilliefors pada

taraf signifikan ɑ = 0,05, jika Lo>Lt berarti data tidak berdistribusi normal, dan jika

Lo<Ltberarti data yang diperoleh berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah kedua data tersebut

homogen dengan cara membandingkan kedua variannya.

Dengan rumus pengujian sebagai berikut:

1) Mencari nilai varian terbesar dan terkecil dengan rumus sebagai berikut:

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

2) Membandingkan Fhitung dengan Ftable dengan dk pembilang = n – 1 (untuk varian

terbesar) dan dk penyebut = n – 1 (untuk varian terkecil) dan taraf signifikan ɑ

= 0,05. Kriteria pengujiannya yaitu:

- Jika Fhitung = Ftabel, maka Ho diterima (homogen)

- Jika Fhitung = Ftabel, maka Ho ditolak (tidak homogen)

3. Teknik Analisis Uji Hipotesis Penelitian

Teknik analisis uji hipotesis penelitian menggunakan uji rata-rata atau uji t hitung

pada taraf signifikan ɑ = 0,05 dengan rumus:


𝑀𝑑
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
∑𝑋2𝑑

𝑛 (𝑛−1)

Keterangan:
d1 = Selisih skor sesudah dan sebelum dari setiap sampel
Md = Rerata dari gain (d)
Xd = Deviasi skor gain terhadap rerataan
𝑋𝑑2 = Kuadrat deviasi skor gain terhadap rerataannya
n = Jumlah sampel

taraf signifikasi α = 0,05

Ttabel dengan pengujian dua pihak dimana dk = n-1

Kriteria pengujian:

Jika thitung ≤ ttabel , maka Ho diterima


Jika thitung ≥ ttabel , maka Ho ditolak dan H1 diterima

H1 diterima = Terdapat pengaruh

Ho diterima = tidak terdapat pengaruh

Anda mungkin juga menyukai