Anda di halaman 1dari 10

107

RE-ORIENTASI KETERAMPILAN KERJA


LULUSAN PENDIDIKAN KEJURUAN
Ivan Hanafi
Fakultas Teknik – Universitas Negeri Jakarta
E-mail: hanafi@yahoo.com

Abstrak: Skills Re-orientation for Vocational School Graduates. Pendidikan kejuruan diyakini
memiliki konstribusi yang besar bagi perkembangan masyarakat dan peningkatan ekonomi suatu
negara. Daya saing negara bergantung banyak pada tenaga kerja yang memilik pengetahuan dan
keterampilan, karena mereka akan meningkatkan efisiensi dan nilai tambah produksi. Pendidikan dan
latihan kejuruan pada hakekat adalah sebagai tempat untuk menyiapkan tenaga kerja
berpengetahuan, berketerampilan, dan berkepribadian bagi memenuhi harapan dunia kerja dan
industri. Tetapi kondisi riil menunjukkan banyak lulusan pendidikan kejuruan yang tidak memperoleh
kerja, bahkan mereka yang telah bekerjapun menghadapi masalah keterampilan. Bekal pengetahuan
dan keterampilan yang mereka miliki tidak cukup untuk dapat sustain dalam lingkungan kerja. Hal itu
salah satunya disebabkan karena tenaga kerja tidak memiliki employability skills yang cukup seperti
permintaan dunia kerja. Untuk itu, lembaga pendidikan kejuruan diharapkan mengantisipasi dengan
tepat perkembangan yang terjadi di dunia kerja melalui berbagai pendekatan pembelajaran agar
lebih fleksibel untuk merespon permintaan dunia kerja yang berubah dengan cepat.
Kata kunci: lulusan, pendidikan kejuruan

RE-ORIENTASI KETERAMPILAN KERJA


LULUSAN PENDIDIKAN KEJURUAN

Abstract: Skills Re-orientation for Vocational School Graduates. It is believed that vocational
education makes particular contribution on Indonesian concerning economics development. A
competitiveness of the nation depends on quality of human resource in term of knowledge, skills,
attitude. Vocational education and training basically is provided for preparing youth to have
knowledge, skills, and characteristics to meet the requirements of work place. However, in fact
Vocational High School leavers are unemployed, and the employed even face skills problems. Their
knowledges, skills, and attitudes are under standard of work place requirements and incapable of
sustaining hie/her current position in the work place. One of the reasons is because they don’t have
enough employability skills to fulfil work place requirements. Therefore, vocational training
institutions are required to anticipate firmly to developing the work place by employing learning
strategies in order to have flexibilty due to a rapid changing of work place requirements.
Keywords: graduate, vocational education

PENDAHULUAN development and growth of modern society.”


Pendidikan kejuruan diyakini sebagai bagian Daya saing negara tergantung pada pengetahuan
yang tidak terpisahkan perkembangan dan keterampilan tenaga kerjanya dan untuk
masyarakat, dan bahkan besar konstribusinya membuat tenaga kerja berpengetahuan dan
bagi peningkatan ekonomi suatu negara. Carr berketerampilan, banyak bergantung pada
dan Hartnett (2002) mengatakan “the paradigm kualitas pendidikannya. Tenaga kerja yang
of vocational education is economic: to terlatih akan dapat meningkatkan nilai tambah
contribute to the regeneration and modernization produksi berupa produktivitas yang tinggi, biaya
of industry and so advance the economic rendah, tingginya kualitas produksi, dan pada

Re-orientasi Keterampilan Kerja Lulusan Pendidikan Kejuruan


108
akhirnya investasi yang ditanam dapat kembali bertahan (sustain) dalam lingkungan kerja.
dengan lebih cepat. Banyak faktor yang diduga sebagai
Para ahli lain berpendapat bahwa pendidikan penyebabnya, antara lain dari sisi penyedia
kejuruan merupakan faktor kunci dalam tenaga kerja (pendidikan), dari sisi peminta
perkembangan ekonomi, persaingan dan bahkan (industri), dan juga dari sisi para lulusan itu
stabilitas sosial pada banyak negara, termasuk sendiri. Sejumlah faktor yang diidentifikasi
negara maju. Wilkins (2001) menyatakan menjadi masalah tidak sustain-nya para lulusan
“vocational education is one of key factors in pendidikan kejuruan saat ini antara lain (1)
ensuring economic development, informasi yang diperoleh tidak cukup
competitiveness and social stability in all mendukung memperoleh pekerjaan; (2) industri
countries, both developing and industrialized.” pada umumnya mencari tenaga kerja yang
Hal itu disebabkan pada suatu keyakinan bahwa berpengalaman; (3) keluhan pihak industri
keberhasilan pendidikan kejuruan dalam bahwa kebanyakan para lulusan tidak
menghasilkan tenaga kerja terampil merupakan mempunyai keterampilan yang diharapkan oleh
bagian penting bagi strategi pengembangan industri, terutama employabilitas untuk dapat
sumberdaya manusia untuk memberi bekal survive dan bertahan pada berbagai situasi dan
masyarakat dengan pengetahuan dan kondisi kerja.
keterampilan yang diperlukan dunia kerja dan Dari beberapa faktor yang diidentifikasi
industri. menjadi hambatan tidak terpenuhinya tuntutan
Pendidikan kejuruan mengalami dunia kerja dan industri terhadap lulusan
perkembangan dari waktu ke waktu mengikuti pendidikan kejuruan, salah satunya adalah
perubahan dunia kerja. Namun demikian, tidak adanya mismatch of skill required by workforce.
mengubah hakekatnya sebagai salah satu tempat Kebutuhan dunia kerja terhadap keterampilan
penyiapan tenaga kerja yang diharapkan yang dimiliki lulusan pendidikan kejuruan
memiliki serangkaian pengetahuan, memiliki implikasi terhadap kurikulum, seperti
keterampilan, dan juga kepribadian yang baik yang diletakkan pada judul tulisan ini. Terlepas
untuk memenuhi harapan dunia kerja dan dari berbagai kepentingan di luar konteks proses
industri. Disamping itu, para lulusan pendidikan seleksi tenaga kerja baru, makalah ini akan
kejuruan diharapkan dapat mengisi kesempatan membahas keterkaitan keterampilan yang
pekerjaan yang tersedia dengan bekal yang diharapkan oleh dunia kerja dan industri dan
dimilikinya dan mendapatkan imbalan yang memenuhi tuntutan keterampilan lulusan untuk
sesuai. Tetapi kondisi saat ini sangat berbeda menyelesaikan bidang pekerjaan kejuruan di era
dan tidak seperti yang diharapkan. Banyak persaingan dan globalisasi saat ini. Strategi dan
lulusan pendidikan kejuruan yang tidak pendekatan seperti apa yang tepat dan sesuai
memperoleh kerja atau menganggur, bahkan bagi pendidikan kejuruan sebagai bagian sistem
mereka yang telah bekerjapun bukan tanpa pendidikan untuk menyiapkan tenaga kerja yang
masalah. Bekal pengetahuan dan keterampilan berpengetahuan dan berketerampilan untuk
yang mereka miliki tidak cukup untuk dapat dapat memenuhi tuntutan dunia kerja dan

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1, Februari 2012


109
industri, baik pada tingkat pendidikan menengah membuat program, maka ia harus dapat
dan pendidikan tinggi? menyusun struktur logika pemrograman untuk
menjalankan peralatan yang menjadi objek
PEMBAHASAN
pekerjaanya.
1. Tuntutan Keterampilan di Dunia Kerja
Selain tuntutan basic skills dan juga
Karakteristik iklim bekerja selalu berubah
technical skills atau keterampilan dalam bidang
dengan cepat, seiring dengan kemajuan dan
yang ditekuni, dunia kerja dan industri menuntut
perkembangan teknologi saat ini. Mesin robot
adanya keterampilan employabilitas atau generic
telah mendominasi industri, baik industri
skills yang harus dimiliki oleh seorang calon
pembuatan maupun industri perakitan. Berbagai
tenaga kerja sesuai dengan karakteristik iklim
peralatan otomatis dengan otak mikroprosesor
kerja saat ini. Keterampilan employabilitas
yang pintar, makin banyak terlihat di ruang-
secara khusus terkait dengan kemampuan
ruang industri. Demikian pula dengan komputer
bekerja seseorang dengan berbagai situasi dan
di kantor, pabrik, maupun di rumah. Komputer
memiliki kemampuan berfikir kritis,
bukan lagi merupakan barang yang istimewa,
berkomunikasi secara efektif, dan memiliki
karena dewasa ini, komputer dengan berbagai
kekuatan dan semangat untuk terus belajar dan
macam piranti lunaknya „hanyalah‟ merupakan
bekerja. York & Knight mengatakan bahwa
alat bantu yang harus tersedia untuk
keterampilan employabilitas adalah are skills
menyelesaikan tugas yang banyak.
needed to raise a worker‟s effectiveness and
Untuk itu, tuntutan terhadap keterampilan
improve his work abilities across all occupations
yang dimiliki oleh tenaga kerja juga mengalami
(York & Knight, 2004)
perubahan. Mereka tidak hanya dituntut untuk
Keterampilan employabilitas dinilai sangat
mengetahui dengan baik bidang-bidang yang
penting, karena karakteristik pekerjaan saat ini
ditekuninya, tetapi juga harus memiliki
menuntut adanya inisiatif, fleksibilitas, dan
keterampilan yang dapat mempertahankan
kemampuan seseorang untuk menangani tugas-
keberlangsungan pekerjaan dengan kondisi yang
tugas yang berbeda. Hal itu berarti keterampilan
lebih baik. Sebagai contoh, seorang lulusan
yang dimiliki oleh seseorang tenaga kerja tidak
pendidikan dan latihan kejuruan, siapapun dia
harus spesifik, tetapi seyogyanya lebih
dan bekerja dalam bidang apapun, tuntutan
berorientasi pada layanan dan lebih penting lagi
terhadap keterampilan menggunakan komputer
memiliki keterampilan sosial yang tinggi.
merupakan hal yang mutlak harus dimiliki.
Keterampilan employabilitas termasuk (1)
Sebut saja keterampilan itu adalah basic skills
keterampilan dasar yang meliputi membaca,
yang tidak boleh tidak harus dimiliki oleh
menulis dan berhitung; (2) keterampilan
lulusan pendidikan kejuruan. Setidaknya lulusan
interpersonal termasuk berkomunikasi dan
dapat menggunakan program aplikasi kantor,
bekerja dalam tim; dan (3) atribut diri,
seperti pemrosesan kata dan spreadsheet.
diantaranya kemampuan belajar dan bagaimana
Apalagi jika tuntutan terhadap pekerjaan
menghadapi perubahan yang selalu terjadi di
menghendaki seseorang dapat menyusun dan
masyarakat (ANTA, 2003).

Re-orientasi Keterampilan Kerja Lulusan Pendidikan Kejuruan


110
Hal itu memberikan gambaran yang makin kemampuan akademik sangat baik, belum
jelas bahwa pengetahuan dan keterampilan yang menjamin dapat bekerja dengan baik dan belum
diperlukan oleh dunia usaha dan industri tidak tentu dapat beradaptasi dan mengikuti
hanya bersandar kepada keterampilan kerja yang perkembangan dunia kerja dengan cepat. Untuk
sesuai dengan bidang keahlian yang diminta, itu, seorang karyawan setidaknya memiliki
tetapi juga diperlukan keterampilan kemampuan berkomunikasi, baik dalam bentuk
employabilitas (employability skills) termasuk di lisan maupun tulisan, motivasi tinggi, potensi
dalamnya adalah kualitas individu (personal memimpin, pandangan yang luas dan sikap
qualities). Lankard (1990) berdasarkan hasil positif terhadap perubahan, serta memiliki
kajiannya, mengidentifikasi bahwa pada saat ini, kemampuan dasar matematika yang baik
terdapat lima keterampilan yang diperlukan oleh (Lauglo dan Lillis, 1988).
dunia kerja dan industri dan harus dimiliki oleh Imel (1989) merangkum dalam hasil
seseorang karyawan agar dapat bekerja dan kajiannya bahwa walaupun para majikan
mencapai sukses. Keterampilan yang dimaksud mengharuskan seseorang memiliki keterampilan
adalah basic academic skills (komunikasi, khusus dalam bidang pekerjaan tertentu, tetapi
matematika, dan sains) dan keterampilan bidang mereka menuntut pekerja memiliki keterampilan
kejuruan yang sesuai dengan pekerjaan akademik dan keterampilan employabilitas lain,
(occupational skills). Namun keterampilan diantaranya membaca, menulis, dan berhitung;
tersebut masih mengandung resiko dan kritis keterampilan komunikasi, baik lisan maupun
untuk dapat meningkatkan karir, terutama tidak tulisan; kemampuan mengatasi masalah
menjamin untuk menjadi sukses dalam meniti (problem-solving ability); keterampilan
pekerjaan. Berdasarkan hasil kajiannya, Lankard kemampuan bekerja (employability skills);
menyampaikan bahwa para employers yakin keterampilan reasoning; keterampilan
bahwa employability skills - keterampilan yang kepemimpinan; keterampilan interpersonal;
dapat menjadikan seseorang bertahan dan dapat keterampilan belajar (learning-how-to-learn);
mengikuti perubahan-perubahan penting dalam dan keterampilan bekerjasama dalam tim
pekerjaan dan kehidupannya. Keterampilan (teamwork skills).
tersebut seharusnya dimiliki oleh lulusan Amerika telah pula memberikan perhatian
pendidikan kejuruan untuk cepat menyesuaikan terhadap perkembangan kualitas dan
diri dengan berbagai situasi kerja. keterampilan yang diperlukan untuk
Sebenarnya hal itu sudah lama dijadikan meningkatkan daya saing produksi negara
sebagai dasar bagi proses seleksi calon tenaga tersebutmelalui the Secretary‟s Commission on
kerja. Pada tahun 1986, gabungan industriawan Achieving Necessary Skills (SCANS). Pada
Inggris misalnya, telah menempatkan kualitas awalnya, SCANS menemukan tujuh
individu sebagai salah satu komponen penting keterampilan fungsional, yaitu keterampilan
yang diperhatikan untuk menempatkan dalam hal resource management, information
seseorang pada jabatan tertentu. Karena mereka management, social interaction, systems
berpendapat bahwa seorang yang memiliki behaviour and performance, human and

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1, Februari 2012


111
technology interaction, and affectifve skills. dibandingkakan dengan industry specific skills.
Berdasarkan review dan verifikasi yang Bagian yang dianggap mendasar dan penting
mendalam dan diperbaharui, SCANS membuat diantaranya pekerja memiliki kualitas individu
dua kelompok keterampilan dan kompetensi yang tinggi, seperti kejujuran, percaya diri, dan
yang harus dimiliki oleh karyawan, yaitu penampilan diri. Para industriawan melihat
foundation skills terdiri dari basic skills, thinking bahwa nilai atau kualitas individu yang dimiliki
skills, dan personal qualities serta workplace karyawan sangat mendukung keharmonisan di
competencies, yang terdiri dari resources, tempat kerja dan membantu karyawan dalam
interpersonal, information systems, dan menghadapi setiap perubahan.
technology. Dalam kerangka keterampilan tersebut,
Kajian terhadap employability skills juga diidentifikasi sejumlah perangkat keterampilan
dilakukan di Australia pada tahun 2002 oleh yang diperlukan, baik untuk keterampilan
kamar dagang dan industri Australia dengan kualitas/nilai individu dan employability skills
melibatkan sejumlah industri, lembaga swasta yang seharusnya dimiliki oleh seseorang
dan pemerintah, termasuk departemen karyawan. Keterampilan yang dipaparkan
pendidikan, sains, dan latihan. Tujuan kajian merupakan urutan peringkat berdasarkan kepada
tersebut untuk mengidentifikasi keterampilan jumlah jawaban yang diberikan oleh responden
individu yang harus dimiliki oleh calon tenaga dari dunia usaha dan industri kecil dan
kerja untuk memasuki dunia kerja dan menengah di Australia. communication dan
bagaimana karyawan yang telah bekerja dapat teamwork mendapat peringkat tertinggi, selain
berpartisipasi aktif untuk meningkatkan kinerja kualitas individu personal values yang
perusahaan. Hasil kajian mengidentifikasi dua diperlukan oleh dunia usaha dan industri saat ini.
hal sangat penting, yaitu (1) faktor yang Sementara keterampilan teknikal, tetap
menentukan menghadapi perubahan dunia kerja; diperlukan dan berimbang untuk berbagai
dan (2) employability skills untuk masa depan tingkatan dan posisi pekerjaan.
(McLeish, 2002). Untuk menjalin hubungan yang lebih erat
Hasil kajian pertama mengidentifikasi antara dunia kerja dan industri dengan dunia
adanya enam hal penting yang berdampak pendidikan, pada tahun 1992 The Conference
kepada tuntutan keterampilan karyawan, yaitu Board of Canada, juga telah mengembangkan
(1) layanan berbasis pelanggan; (2) peran profil employability skills sebagai alat untuk
teknologi; (3) persyaratan perudangan dan membantu para pendidik dalam rangka
financial; (4) pendekatan belajar dan latihan; (5) menyiapkan lulusannya memasuki dunia kerja.
penekanan pada inovasi; dan (6) peningkatan Profil tersebut, diperbaharui pada bulan Mei
kerja berbasis proyek. Sementara hasil kajian 2000 – sebagai refleksi terhadap tuntutan
kedua mengisyaratkan adanya perubahan pekerjaan di era globalisasi – yang kemudian
permintaan dunia kerja terhadap keterampilan dikenal dengan istilah Employability Skills
yang dimiliki oleh karyawan, yaitu lebih 2000+. Kerangkanya terdiri dari employability
menekankan kepemilikan employability skills skills, attitudes dan behaviour. Hal itu

Re-orientasi Keterampilan Kerja Lulusan Pendidikan Kejuruan


112
merupakan hasil kajian dan pengembangan yang oleh karyawan pada setiap jenjang dan tingkat
dilakukan oleh forum gabungan antara pebisnis, pekerjaan, selalin keterampilan teknikal yang
industriwan, dan pendidik. sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal itu
Kajian literatur singkat yang dilakukan menunjukkan bahwa saat ini terjadi perubahan
terhadap iklan permintaan karyawan baru dan terhadap permintaan tenaga kerja oleh dunia
persyaratannya pada koran harian The New kerja dan industri, yakni mengharuskan seorang
Straits Times – Malaysia, juga menunjukkan hal lulusan pendidikan kejuruan untuk memiliki
yang sama. Permintaan karyawan baru oleh keterampilan employabilitas bersama-sama
dunia usaha dan Industri di Malaysia berturut- dengan keterampilan teknikal. Untuk itu, agar
turut sebagai berikut (1) keterampilan tidak terjadi mismatch antara permintaan dunia
komunikasi; (2) keterampilan interpersonal; (3) kerja dan penyiapan tenaga terampil dalam
menguasai komputer; (4) kerjasama dalam tim; berbagai bidang kejuruan, maka sekolah maupun
(5) independen; (6) potensi kepemimpinan; (7) lembaga pendidikan kejuruan yang lebih tinggi
berfikir logis; dan (8) motivasi diri, jujur, dan sebagai lembaga penyedia tenaga kerja yang
komitmen yang tinggi (Bakar dan Hanafi, 2004). siap bekerja dalam dunia yang berubah seperti
Hal itu menunjukkan, bahwa di berbagai saat ini, selayaknya memperhatikan dan
belahan dunia manapun, sekarang ini permintaan menindaklanjuti perubahan ini.
terhadap keterampilan karyawan mulai Perubahan yang terjadi di tempat kerja,
menunjukkan adanya pergeseran permintaan. seyogyanya mendapat tanggapan dengan tepat
Tuntutan terhadap sikap karyawan makin dan sesuai dari lembaga penghasil tenaga kerja,
menjadi prioritas, bukan hanya sekedar terampil seperti halnya pendidikan kejuruan.
dalam bidang pekerjaan, tetapi juga memiliki Keterlambatan menanggapi permintaan
sikap positif untuk bisa bekerja dengan baik dan perubahan tuntutan pasar kerja akan berakibat
meningkat dari waktu ke waktu. Permintaan kurang baik terhadap kepentingan masyarakat
dunia usaha dan industri mengalami perubahan dan yang pasti dapat memperlebar jurang antara
dengan telah dimulainya era globalisasi. Hal itu penyediaan tenaga kerja yang berpengetahuan
mungkin disebabkan persaingan yang ketat, dan berketerampilan di satu sisi dengan dunia
sehingga setiap langkah perusahaan harus selalu kerja dan industri di sisi lain. Di samping itu,
diperhitungkan dan setiap karyawan harus jika masalah ini (mismatch skills requirement)
memahami hal ini, agar dapat turut serta tidak diatasi dengan tepat, maka dapat berakibat
berpartisipasi memajukan perusahaan bersama- lebih jauh kepada rendahnya daya saing kualitas
sama. yang dihasilkan dunia kerja dalam menghadapi
tantangan global.
Dalam sistem pendidikan, maka tentu
2. Implikasi pada Pendidikan Kejuruan
banyak hal yang harus disesuaikan (baca:
Dari berbagai kajian sebelumnya, nampak
diubah) untuk dapat merespon perubahan
bahwa dunia kerja dan industri memerlukan
tersebut dengan tepat dan mengena pada
seperangkat keterampilan employabilitas
sasaran. Salah satu komponen input yang
(employability skills) yang seharusnya dimiliki

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1, Februari 2012


113
penting dan paling mungkin untuk disesuaikan mindset para pelaku, maka pada hakekatnya
adalah kurikulum. Untuk itu, salah satu cara tidak terjadi perubahan.
adalah dengan merombak kurikulum yang Jika lembaga pendidikan kejuruan ingin
digunakan atau setidaknya menjadikan lebih dipercaya dan tidak tertinggal, atau bahkan
permintaan dunia usaha dan industri tersebut ditinggalkan oleh para pengguna jasanya maka
sebagai sandaran bagi lembaga pendidikan seharusnya melakukan berbagai perubahan yang
kejuruan untuk melakukan pengembangan perlu dengan didasari perkembangan dunia
kurikulum yang dimiliki saat ini. Walaupun kerja. Hal itu dapat dilakukan, selama semua
demikian, tentu tidak akan langsung menjadi orang yang terlibat dalam sistem pendidikan,
obat mujarab bagi terbinanya sistem dengan mendukung adanya perubahan dan tentu dengan
sempurna dengan menjamin para lulusan dapat didasari oleh pemahaman secara menyeluruh
bekerja langsung dan meniti karir dengan baik. terhadap permintaan pasar yang berubah dan
Namun, setidaknya ada upaya merespon dari terjadi di dunia „luar‟ pendidikan. Perubahan
lembaga penyedia tenaga kerja terhadap permintaan terhadap keterampilan adalah hak
perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar, yang seharusnya dapat dipahami dan
dunia kerja. direspon dengan tepat oleh lembaga pendidikan
Disamping itu, tentu saja perubahan demi sebagai tempat persiapan penyediaan tenaga
perubahan harus pula dilakukan terhadap semua kerja. Sebagai contoh, permintaan terhadap
komponen input, termasuk perubahan sikap seorang calon karyawan yang harus memiliki
semua jajaran yang ada dan terlibaht pada keterampilan komunikasi yang baik, lisan
lembaga pendidikan kejuruan. Hal itu yang maupun tulisan. Hal itu tentu harus disikapi
biasanya sulit dilakukan secara cepat. Menurut dengan mengkaji pendekatan pembelajrannya.
para ahli, perubahan yang harus dilakukan Salah satu adalah dengan menggunakan
terdiri atas dua tingkatan. Pertama first order pendekatan learning by project based yang
change atau perubahan secara infra struktur atau didukung pemaparan dalam sidang kecil pada
fisik, termasuk perubahan kurikulum dan setiap akhir kegiatan atau setiap akhir proyek.
perubahan fasilitas sebagai input dalam sistem Dengan demikian, diharapkan peserta didik
pendidikan. Perubahan itu dapat mudah terbiasa melakukan komunikasi untuk
dilakukan bila telah ada kesepakatan bersama menyampaikan hasil-hasil yang telah
dan tersedia dukungan finansial yang cukup. diperolehnya dan yang lebih penting lagi adalah
Kedua second order change atau perubahan mempertahankan ide dan pendapatnya dengan
mindset dan sikap para pelaku dalam system didasari teori yang kokoh dan pengalaman
pendidikan. Perubahan tingkat kedua ini tidak praktisnya.
mudah dilakukan, karena menyangkut banyak Saat ini, tuntutan agar seorang karyawan
hal termasuk latar belakang sosial orang-orang dapat bekerjasama dalam tim atau memiliki
di dalamnya. Namun demikian, perubahan integritas diri dalam melakukan setiap
apapun, apabila tidak diikuti oleh berubahnya pekerjaan, merupakan hal yang mutlak. Untuk
itu, lembaga pendidikan perlu melakukan kajian

Re-orientasi Keterampilan Kerja Lulusan Pendidikan Kejuruan


114
yang mendalam agar menemukan bentuk kepada domain sikap dan integritas pekerja. Hal
pendekatan pembelajaran yang tepat untuk itu seperti yang pernah disampaikan Lankard
mendukung penguatan pada materi kerjasama (1990) bahwa keterampilan dasar akademik dan
dan membangun integritas dalam satu tim kerja, keterampilan pekerjaan tidak dapat menjamin
sehingga terbentuk sikap dan komitmen yang seseorang bekerja dengan baik dan mampu
tinggi sebagai anggota tim dan terbiasa secara terus menerus mengikuti perubahan yang
melakukan berbagai pekerjaan secara bersama berkembang dinamis dari waktu ke waktu di
dengan tugas dan tanggungjawab sesuai dunia kerja. Untuk itu, seorang pekerja
perannya. Begitu pula untuk jenis keterampilan seharusnya memiliki employability skills untuk
lain yang memerlukan adanya pengkajian yang dapat menjamin bertahan mengikuti perubahan
terus menerus untuk memperbaiki dan dan dinamika dunia kerja.
meningkatkan kesesuaian permintaan dunia Beberapa negara maju telah melakukan
kerja melalui pendekatan pembelajaran yang kajian mendalam terhadap adanya permintaan
sesuai. keterampilan employability yang harus dimiliki
oleh calon pekerja ataupun pekerja. Hal yang
PENUTUP
menarik adalah bahwa hampir semua kajian
Beberapa hal yang menyebabkan adanya
yang merekomendasi keterampilan
mismatch yang berkepanjangan, antara lain
employability dilakukan oleh lembaga non-
pendidikan kejuruan tidak cukup fleksibel dalam
pendidikan, seperti SCANS di koordinasi
merespon permintaan dunia kerja dan industri,
kementerian tenaga kerja Amerika Serikat,
terutama terkait dengan perubahan sikap dan
ACCI/BCA merupakan kamar dagang dan
keterampilan kerja yang dituntut dunia kerja.
industri di Australia, dan the Conference Board
Sejatinya, permintaan dan tuntutan terhadap
of Canada yang lebih merupakan kumpulan
keterampilan yang dimiliki tenaga kerja
bisnis dan industri di negara Kanada. Hasil-hasil
bukanlah hal baru. Sejak lebih dari satu decade
kajian tersebut diyakini lebih objektif, karena
hal itu di bincangkan oleh kalangan dunia kerja
terlepas dari unsur tekanan ataupun kepentingan
dan industri. Namun baru beberapa tahun
lembaga pendidikan. Untuk itu, lembaga
terakhir kembali ramai dibincangkan tentang
pendidikan kejuruan seharusnya juga responsif
perlunya para pekerja memiliki employability
terhadap perkembangan tersebut. Pengembangan
skills dengan berbagai derivasinya.
kurikulum dan pendekatan pembelajaran yang
Kemunculan kembali kriteria keterampilan
berorientasi perkembangan dunia kerja dengan
yang harus dimiliki oleh seorang pekerja, diduga
diikuti perubahan strategi pembelajaran sudah
karena memang belum terpenuhinya permintaan
sepatutnya menjadi pertimbangan kuat lembaga
dunia kerja terhadap keterampilan yang dimiliki
pendidikan kejuruan untuk dilaksanakan secara
tenaga kerja, khususnya lulusan dari pendidikan
bijaksana. Dunia „luar‟ telah berubah dengan
kejuruan. Namun demikian, tuntutan
sangat cepat dan telah pula menuntut
keterampilan yang dominan saat ini, telah
keterampilan employability yang harus dimiliki
bergeser kepada keterampilan yang cenderung
oleh peserta didik, agar kelak ketika bekerja

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1, Februari 2012


115
mereka dapat benar-benar berpartisipasi aktif Work. Washington, D.C.: Pelavin
Associates, Inc.
untuk meningkatkan kualitas dan performance
Lankard, Bettina A. (1990). Employability--The
dunia kerja dan industri yang pada akhirnya
Fifth Basic Skill. ERIC Clearinghouse
akan dapat menyumbang secara langsung on Adult Career and Vocational
Education Columbus OH.
ataupun tidak langsung kepada peningkatan
http://SearchERIC.org/digests/ed325659
ekonomi negara. .html. Feb 16, 2004.
Leish Mc, Anne. (2002). Employability Skills
DAFTAR PUSTAKA for Australian Small and Mediaum
Sized Enterprises:Report of the
Australian National Training Authority –
interviews and focus groups with small
ANTA. (2003). Defining Generic Skills.
and medium enterprises. Departement of
At a Glance. http://www. ncver.edu.au.
Education, Sicence and Training.
Diakses pada 16 Feb, 2004.
The Conference Board of Canada. (2000).
Imel, Susan. (1989). Employers' Expectations
Employability Skills 2000+. Ottawa.
of Vocational Education. ERIC
Clearinghouse on Adult Career and http://www.conferenceboard.ca/nbec.
Vocational Education Columbus OH. Accessed on Feb 27, 2004.
http://www.ericfacility.net/ericdigests/e
Wilkins, Stephen. (2001). Human Resource
d312454.html. Feb 20, 2004.
Development through Vocational Education in
Kane, Michael. (1990). The Secretary‟s the United Arab Emirates: the case of Dubai
Commission on Achieving Necessary Polytechnic. Journal of Vocational and
Skills (SCANS): Identifying and Technical Education and Training. Vol. 54
Describing The Skills Required by Number 1.

Re-orientasi Keterampilan Kerja Lulusan Pendidikan Kejuruan


116

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1, Februari 2012

Anda mungkin juga menyukai