Anda di halaman 1dari 12

NILAI DAN SIFAT KONSTITUSI

(1901-HTN-S03-01)
TUJUAN PEMBELA JARAN
Setelah mempelajari bagian ini,
Anda diharapkan telah mampu:

Menjelaskan nilai dan sifat konstitusi.

1901HTN03
NILAI KONSTITUSI (1)
3

Karl Loewenstein membuat tiga jenis penilaian, yaitu:


1) Nilai Normatif
Apabila suatu konstitusi telah resmi diterima oleh suatu
bangsa dan bagi mereka konstitusi bukan saja berlaku di dalam
arti hukum, tetapi juga merupakan suatu kenyataan dalam arti
sepenuhnya dan efektif.
Contoh: Di Amerika Serikat kekuasaan eksekutif (presiden)
legislatif (kongres) dan yudikatif (supreme court) menjalankan
fungsinya masing-masing secara terpisah sehingga kekuasaan
eksekutif tidak boleh dilaksanakan tanpa pendelegasian
wewenang.
1901HTN03
NILAI KONSTITUSI (2)
4

2) Nilai Nominal
Konstitusi menurut hukum memang berlaku, tetapi
kenyataannya tidak sempurna. Kesempurnaan berlakunya
konstitusi tertulis sering kali berbeda dengan yang dipraktikkan,
sebab sebagaimana diketahui, konstitusi dapat berubah baik
karena perubahan formal, seperti tercantum dalam konstitusi itu
maupun karena konvensi ketatanegaraan.
Contoh: Amandemen IV Konstitusi Amerika Serikat tentang
kewarganegaraan atau perwakilan tidak berlaku sempurna di
Amerika Serikat karena negara bagian Mississippi dan Alabama
menganggap amandemen tersebut tidak berlaku.
1901HTN03
NILAI KONSTITUSI (3)
5

3) Nilai Semantik
Konstitusi secara hukum berlaku, tetapi dalam kenyataannya
hanya sekedar untuk membentuk dari tempat yang ada
untuk melaksanakan kekuasaan politik. Jadi, konstitusi
hanya sekedar istilah saja, sedangkan pelaksanaannya sering
dikaitkan dengan kepentingan penguasa.

1901HTN03
MUATAN POKOK KONSTITUSI 6

MENURUT J.G. STEENBEEK


1) HAM dan hak warga negara.
2) Susunan dasar ketatanegaraan negara yang
bersangkutan.
3) Susunan atau cara pembagian dan pembatasan
tugas ketatanegaraan negara yang
bersangkutan.

1901HTN03
HAL YANG MEMBUAT 7

KONSTITUSI MENJADI BAIK (1)


a) Konstitusi secara jelas dengan pemakaian kata yang baik
serta menghindari kata-kata ambiguitas, samar-samar,
dan tidak tepat.
b) Konstitusi harus komperhensif, sehingga rakyat mudah
memahami hal-hal yang berkenaan dengan hak dan
kewajibannya.
c) Konstitusi meliputi pokok-pokok mengenai pelaksanaan
hukum saja.

1901HTN03
HAL YANG MEMBUAT 8

KONSTITUSI MENJADI BAIK (2)


d) Konstitusi harus menjadi stabil supaya dapat bertahan
lama dan fleksibel agar dapat mengakomodasi
perubahan-perubahan.
e) Konstitusi merefleksikan kemampuan rakyatnya untuk
memahaminya.

1901HTN03
KONSTITUSI DALAM KONTEKS 9

ORGANISASI-ORGANISASI
Yang dimaksud konstitusi dalam konteks organisasi-organisasi
tersebut adalah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
atapun statuta. Sebuah anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga lazimnya berisi tentang:
1) identitas organisasi;
2) struktur organisasi;
3) pembagian kekuasaan ataupun kewenangan; dan
4) hak kewajiban dan wewenang pengurus dan anggota.

1901HTN03
🔑 DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, J. (2007). Pokok-pokok hukum tata negara Indonesia.
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Radjab, D. (2005). Hukum tata negara Indonesia. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

1901HTN03
© KREDIT
Lecturer
Suartini, S.H., M.H.

Instructional Design Reviewer


Wayan Meidawati, S.I.Kom.

Instructional Designer
Nurachman, S.Pd.

1901HTN03

Anda mungkin juga menyukai