JURNAL ILMIAH
OLEH:
M ALFIAN MASRURI
D1A115158
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH:
M ALFIAN MASRURI
D1A115158
Menyetujui,
Pembimbing Pertama,
M ALFIAN MASRURI
D1A115158
Abstract
I. PENDAHULUAN
pidana tersebut, ialah golongan penduduk. Dikatakan dalam Pasal 156 Kitab
dengan golongan penduduk ialah golongan yang berbeda, antara lain karena
agama tertentu.
pidana penjara paling lama lima (5) tahun. Kasus penistaan agama ini
Seringkali pula ini hanya merupakan persepsi orang dan menjadikan berita
padahal patut diduga hal tersebut bisa saja hanya kesalah pahaman dan
Salah satu contoh kasus penistaan agama adalah kasus yang terjadi di
masjid yang dinilai terlalu keras dan divonis 1 tahun 6 bulan penjara. Dalam
1
Putusan pengadilan Tinggi Medan Nomor 784/Pid/2018/Pt.Mdn.
iii
hukum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Bahan Hukum Primer,
hukum dalam penelitian ini yakni Dalam penelitian ini menggunakan teknik
II. PEMBAHASAN
maupun orang lain dan telah diatur dalam suatu undang-undang tertentu.
sedangkan untuk tindak pidana yang bersifat khusus telah diatur dalam
tanggal 29 Juli 2016 sekitar pukul 19.00 Wib atau setidak-tidaknya pada
Kak Uo, saksi Haris Tua Marpaung Alias Pak Lobe dan saksi Dailami
v
primair. Dari dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maka
terhadap Meliana dalam hal ini benar. Hal tersebut dapat kita ketahui dari
pernytaan saksi dalam persidangan serta dari surat dakwaan dalam putusan
dengan masa tahanannya, lalu jaksa penuntut umum juga juga menuntut
dalam tuntutan Jaksa Penunut Umum dalam kasus penistaan agama yang
Berdasarkan kasus posisi dari putusan ini bahwa Meliana dibenarkan oleh
para saksi, pada pokoknya pernyataan kesaksian mereka pada kasus posisi
penistaan agama.
156 KUHPidana.
dalam proses peradilan hakim hanya tunduk kepada hukum dan tidak
tunduk kepada perintah atau instruksi dari organ yudisial atau administratif
didalam tuntuntan jaksa yang penyusun teliti jaksa menuntut 2 (dua) tahun
perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sidang
pengadilan dalam hal menurut cara yang diatur dalam Undang-Undang ini
pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas
dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur
dan hakim harus mengambil keputusan yang sesuai. Untuk itu sebelum
sosiologis.2
dalam hal ini diatur dalam Pasal 184 ayat (1) huruf (e) KUHP bahwa
Meliana secara sah melanggar Pasal 156 KUHPidana, dan juga yang
rakyat Indonesia. Konidisi diri terdakwa Meliana, dalam hal ini kondisi
dilihat bahwa terdakwa baru pertama kali melakukan tindak pidana dan
dalam kasus penistaan agama dalam Pasal 156 KUHPidana adalah 2 (dua)
Tahun.
di dalam putusan ini bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh Meliana
hukuman pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dengan
penyusun dilihat dari keterangan dari saksi dan Meliana sendiri yang
suara adzan dan Meliana beserta para saksi mengakui bahwa Meliana
hanya sekali dan baru pertama kali melakukan perbuatan penistaan agama
Penyusun beralasan dilihat dari berbagai fakta hukum yang ditemukan dan
III. PENUTUP
KESIMPULAN
diatur dalam Pasal 156 KUHPidana. Dalam kasus ini karena terdakwa
(enam) bulan dan membayar perkara sejumlah Rp. 5.000 (lima ribu
bermasyarakat.
xiii
SARAN
saran sebagai berikut: Jaksa Penuntut Umum, dan para Penegak Hukum
DAFTAR PUSTAKA