Anda di halaman 1dari 15

PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF PADA KITAB USHUL ATTARBIYAH ATTALIM

JILID 2 KARYA MAHMUD YUNUS

Disusun sebagai tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Bahasa

Dosen Pengampu :

Dr. Karlina Helmanita, M.Ag

Oleh :

Asfiah Rohmah

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

1
DAFTAR ISI

Daftar isi ……………………………………………………………………………………..2

BAB I

PENDAHULUAN ………………………………………………………………………….4

A. Latar belakang ………………………………………………………….……….4


B. Pembatasan dan Rumusan Masalah …………………………………………..…5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………….…….6
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………………… 6
E. Penelitian Terdahulu ……………………………………………………….……7
F. Sistematika Penulisan ……………………………………………………….…..8

BAB II

KERANGKA TEORI ………………………………………………………………………. 9

A. Teori Umum Penerjemahan …………………………………………………..….. 9


1. Definisi Terjemahan dan Penerjemahan ……………………………………….9
2. Proses Penerjemahan…………………………………………………….……. 9
B. Metode Penerjemahan Komunikatif …………………………………………….…10

BAB III

METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM KITAB USHUL ATTARBIYAH


ATTALIM JILID 2 KARYA MAHMUD YUNUS.
…………………………………………………………………………………………………11

A. Metode Penelitian ………………………………………………………………...11


1. Metode Penelitian ………………………………………………….…………11
2. Fokus Penelitian ………………………………………………………………11
3. Sumber Data …………………………………………………………………..11
4. Tekhnik Pengumpulan Data …………………………………………………..11
5. Analisis Data …………………………………………………………………..11

2
6. Tekhnik Penulisan ………………………………………………..……………11
B. Biografi Penulis …………………………………………………………………….12
C. Kitab Ushul Tarbiyah Talim ……………………………………………….……… 14

BAB IV

PERTANGGUNG JAWABAN PENERJEMAHAN KITAB USHUL ATTARBIYAH


TALIM JILID 2 …………………

BAB V

KESIMPULAN DAN PENUTUP ……………………….

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa kini, kajian pengetahuan mengenai terjemahan sudah tidak awam lagi di
kalangan masyarakat. Penerjemahan yang dimaksud disini bukan hanya menerjemahkan
kata perkata atau kalimat per kalimat melainkan memindahkan maksud atau pesan yang
terkandung di dalamnya. Kajian tentang penerjemahan tidak lepas dari ilmu bahasa.
Tidak sedikit terjemahan yang ada tidak bersifat komunikatif, menyebabkan
kalangan tertentu sulit untuk memahaminya. Maka dari itu, penerjemahan kitab Ushul
Attarbiyah Talim jilid 1 ini menggunakan metode komunikatif. Pada penerjemahan
metode komunikatif yang sesuai dengan sasaran. Pada kitab ini juga, menjadi bahan
informasi calon guru untuk mengajar dan mengenal lebih dekat dengan pendidikan
karakter. Penerjemah berharap dengan diterjemahkannya kitab ini para pembaca mengerti
dan paham mengenai pendidikan karakter.
Pembelajaran yang di ambil dari Kitab Ushul Attarbiyah Talim dapat mencakup
banyak hal mengenai pendidikan yang berlandaskan islami, oleh karena itu kitab ini
sangat dibutuhkan untuk kalangan remaja bahkan sampai orang tua. Dalam kitab ini,
menjelaskan beberapa displin pendidikan menurut psikologi dan para ahli juga
perkembangan anak-anak dengan sesuai usianya. Bukan hanya itu kitab ini juga sering
kali digunakan di kalangan Pondok Pesantren untuk menjadi bekal setelah usai dari
sekolahnya.
Pendidikan merupakan sumber dari sebuah kesuksesan dan kecerdasan bangsa,
sebab itulah pendidikan sangatlah penting. Bukan hanya pendidikan secara intelektual
saja pendidikan yang didasarkan dengan adab akan lebih bagus hasil dari ilmu. Maka dari
itu pendidikan sebagai studi keislaman, tidak akan lepas dari studi filsafat. Karena
didalamnya mempunyai system yang berhubungan erat dengan keilmuan dasar filsafat
yakni apabila dihilangkan akan tumbuh kebingungan dan keraguan.
Oleh karena itu diperlukan reorientasi tujuan pendidikan islam dalam konteks
modern saat ini. Sehingga pendidikan islam tidak hilang arah dan memudar di massa saat
seperti ini akibat dari perkembangan dan benturan zaman. Maka dari itu, kontribusi

4
penerjemah untuk menerjemahkan kitab Ushul Attarbiyah Talim guna menggali konsep
pendidikan islam dengan perantara kita Ushul Attarbiyah Talim karya Mahmud Yunus
daan Muhammad Qasim Bakry yang dimana pendidikan juga harus dilihat dari sisi
kehidupan sehingga ilmu tersebuh telah disampaikan terserap dengan total pada
pendiriannya. Tidak hanya sebuah tulisan yang dipelajari di dalamnya, di harapkan juga
untuk bisa meresapi dan dapat diperlakukan dengan baik dala sebuah kehidupan.
Pendidikan yang di kembangkan saat ini harus mempunyai perubahan sehingga
anak didik dapat memahami dan mengamalkan sehingga dapat menemukan esensinya
kembali dan mampu memberikan kontribusi yang baik dalam kehidupannya atau dunia
praktek pendidikan. Sedangkan dalam kajian kitab Ushul Attabiyah Talim, pendidikan
Islam merupakan upaya mengembangkan segala aspek individu yang baik dari segi akal,
ruh, jasad, dan jiwa sosial yang disertai dengan penanaman akhlak mulia sebagai dasar
pendidikan dan pengajaran Islam. Dengan tujuan membumikan ajaran Islam dalam segala
segi kehidupan manusia. Pendidikan Islam memiliki sifat yang universal yang mampu
melengkapi segala aspek individu sehingga akan terwujud keadilan yang humanis.1

B. RUMUSAN MASALAH DAN BATASAN MASALAH


Batasan masalah digunakan untuk membatasi adanya masalah yang ingin di
pecahkan dalam penelitian ini, agar sebuah penelitian mendapatkan sebuah hasil yang
memuaskan dan permasalahannya tidak melebar. Peneliti membataskan dengan
penggunaan metode komunikatif dalam menerjemahkan kitab Ushul Attarbiyah Talim
dan tingkat keefektifan terjemahan menggunakan metode komunikatif.
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pula dalam penelitian ini, berikut
rumusan masalahnya :
1. Bagaimana penerapan metode komunikatif dalam kita Ushul Attarbiyah Talim
jilid 2 ?
2. Tekhnik apa saja yang digunakan dalam menerjemahkan kitab Ushul
Attarbiyah Talim jilid 2?

1
Ahmad Farid, At-Tarbiyah

5
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Peneliti memaparkan bagaimana terjemahan tersebut diterjemahkan dengan
menggunakan metode komunikatif pada Kitab Ushul Attarbiyah Talim jilid 2
karya Mahmud Yunus dan Muhammad Qasim Bakry.
2. Mengetahui tekhnik apa saja yang digunakan dalam pada Kitab Ushul
Attarbiyah Talim jilid 2 karya Mahmud Yunus dan Muhammad Qasim Bakry.

D. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat mempunyai manfaat teoritis
sebagai berikut :
1. Hasil penerjemahan ini dapat menjadi bahan perimbangan dalam
mengembangkan penelitian terkait penerjemahan.
2. Dapat menjadi wawasan untuk penerjemah dalam menggunakan metode dan
tekhnik yang tepat dalam penerjemahan.

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini yaitu :

1. Memberikan wadah kepada pembaca, pendidik dan masyarakat untuk


mengetahui makna yang terkandung dalam kitab tersebut secara mudah serta
penulisan dalam penerjemahan mudah untuk dibaca.
2. Kitab ini bisa menjadikan bahan acuan bagi para calon guru dalam mendidik
siswa dengan menggunakan metode islam dan memberikan motivasi besar
menurut islam.

E. PENELITIAN TERDAHULU

Sudah banyak penelitian terlebih dahulu yang menerjemahkan kitab-kitab, baik itu
cerita anak, keagamaan atau pendidikan. Setelah mencari karya ilmiah melalui Google,
dikarenakan belum bisa untuk ke perpustakaan. Ada beberapa penelitiab yang
mempunyai kesamaan dengan penelitian kali ini.

6
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Dinka Lailatul Chotomah, sarjana Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018, fakultas Adab dan Humaniora jurusan
Tarjamah. Skripsi ini mendeskripsikan tentang penerjemahan buku Al- Qur’an
Ghayyarani menggunakan metode semantic. Peneliti mencari padnan kata, frasa ataupun
kalimat yang terdapat dalam bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia. Perbedaann dengan
penelitian kali ini menggunakan metode komunikatif.

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Shafa Fitri Annisa, sarjana Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019, fakultas Adab dan Humaniora jurusan Tarjamah.
Skripsi ini mendeskripsikan tentang penerjemahan buku Amir fi Bilad al-adzom
menggunakan metode kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif. Sedangkan
penelitian kali ini menggunakan metode komunikatif dengan menggunakan berbagai
pendekatan.

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Chavia Sagita Dini Anggrit, sarjana Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019, fakultas Adab dan Humaniora
jurusan Tarjamah. Skripsi ini menjelaskan tentang penerjemahan cerita anak serial
bersuara oleh Ahmad Moehammad metode yang digunakan kualitatif-deskriptif, yaitu
dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasi dan menganalisis non sistematik.
Sedangkan penelitian ini menggunakan tekhnik yang menyesuaikan dengan keadaan
teksnya.

Keempat, skripsi yang ditulis oleh Alifah Nurrizka Handayanu, sarjana Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017, fakultas Adab dan Humaniora
jurusan Tarjamah. Skripsi ini menjelaskan tentang penerjemahan kitab Fannu Idaratii al-
Waqt karya Dr. Thariq al-Suwaydan dan Dr. Muhammad Akrom ak-Daounni yang
menggunakan metode komunikatif, peneliti ini juga sama akan menggunakan metode
komunikatif untuk menerjemahakan teks.

Kelima, Aditya Jusandogo Kurniawan mahasiswa program studi bahasa Jepang


Universitas Gajah Madha Yogyakarta dengan judul terjamahan bab IV dan bab V dari
buku otobiografi The Hyde Karya Hideto Takarai tahun 2017. Metode yang digunakan
pada penerjemahan ini adalah metode penerjemahan komunikatif. Kelebihan dari metode

7
ini peneliti memaprkan kendala dalam menerjemahkan buku dan metode komunikatif.
Kekurangan metode ini adalah menggunakan dua bab yang ada dibuku. Akan tetapi,
peneliti mengambil seluruh bab yang ada pada kitab untuk hasil yang lebih baik.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulidan dalam penelitianini terdiri daru lima bab, yakni :
Bab I Pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang, batasan dan rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.
Bab II Kerangka Teori, bab ini berisi beberapa teori yang dijadikan dasar
penelitian agar didapatkan gambaran yang jelas secara umum sebelum pengamatan lebih
lanjut.
Bab III Metode Penelitian dan Gambaran Teks, pada bab ini peneliti akan
memaparkan metode yang digunakan untuk penelitian dan gambaranumum tentang buku
yang diterjemahkan dengan memaparkan biografu singkat penulis buku dan gambaran
singkat tentang buku tersebut.
Bab IV Pertanggungjawaban penerjemahan, bab ini berisi pokok pembahasan
berupa pertanggungjawaban penerjemahan Kitab Ushul Attarbiyah Talim jilid 2.
Bab V Penutup, bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari peneliti.

8
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Teori umum penerjemahan


1. Pengertian penerjemahan

Menurut Machli ( 2009:26) seorang ahli bahasa di The University of New South
Wales ( UNSW ), penerjamahan adalah upaya mengganti teks bahasa sumber dengan teks
yang sepadan dalam bahasa sasaran yang diterjemahakan adalah makna sebagaimana
yang dimaksud pengarang. Ada beberapa alasan penerjemahan sangat penting bagi
masyarakat, diantaranya :

a. Mengalihkan bahasa dalam bentuk ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan


dan agama.
b. Memberikan banyak informasi dari negara-negara asing termasuk negera
Arab.
c. Menjadi nilai tambahan bagi penerjemah dapat menerjemahankan teks.
2. Proses penerjemahan.

Dalam meneliti sebuah terjemahan, peneliti melakukan beberapa proses yang


dilakukan untuk mendapatkan sebuah terjemahan yang baik. Berikut ini tahap-tahap yang
dilakukan oleh peneliti untuk menerjemahkan teks ini, yaitu :

a. Tahap membaca
Pada tahap ini peneliti membaca secara keseluruhan Kitab Ushul
Attarbiyah Talim jilid 2 yang akan diterjemahakan guna mendapatkan
informasi yang lebih banyak lagi.
b. Tahap analisis
Tahap ini peneliti menyederhanakan istilah spesifik dalam kitab Ushul
Attarbiyah Talim jilid 2 yang akan diterjemahkan, mencatat informasi yang

9
tidak sesuai dengan fakta dan memberikan koreksian pada kesalahan.
Kemudian mulai melakukan pengaturan informasi untuk mendapatkan pesan
utuh dalam bahasa sasaran.
c. Tahap Penyerasian
Tahap ini peneliti membandingkan teks bahasa sumber dengan teks bahasa
sasaran guna mendapatkan hasil terjemahan yang bagus.
d. Pengecekan hasil
Pada tahap terakhir, peneliti mengkoreksi kembali hasil terjemahan
apabila terdapat kata-kata yang tidak sesuai dibenarkan kembali.
B. Metode penejermahan komunikatif
Pada penerjemahan metode sangatlah diperlukan dalam menerjemahkan suatu
karya, agar tersusun dengan jelas. Metode penerjemahan adalah suatu tekhnik yang
digunakan oleh penerjemah dalam menerjehamahkan karya dari teks sumber ke teks
sasaran. Banyak metode yang dikaji oleh para ahli, akan tetapi peneliti akan mengambil
metode komunikatif untuk menerjemahkan karya ini.
Metode komunikatif didasari dengan bahwa manusia memiliki kemampuan
bawaab yang disebut dengan “ alat pemoreh bahasa”. Oleh karena itu kemampuan bahasa
bersifat kreatif dan lebih ditentukan oleh factor internal. 2
Penerjemahan komunikatif menaruh perhatian akan pentingnya unsur di dalam
proses penerjemahan yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran, budaya, penulis teks asli,
keefektifan kebahasaan penerjemahan dan pembaca terjemahan.3 Penerjemahan
komunikatif pada dasarnya penerjemahan yang subjektif karena ia berusaha mencapai
efek pikiran atau tindakan tertentu pada pihak pembaca. 4
Dengan menggunakan metode komunikatif yang penerjemahan bisa memperbaiki
kalimat bahasa sumber yang terlalu terbelit-belit dengan menggunakan bahasa yang lebih
luwes dan mudah dipahami oleh pembaca terjemahan.

2
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab : Penedekatan, Metode, Tekhnik ( Malang : Misykat
2005 ) h. 54
3
Masduli, Jenis dan Makna Terjemahan ( Ditinjau dari kelebihan dan kekurangannya )
4
Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto, Translation : Bahasa Teori dan Penuntun Prakti Menerjemahkan (
Yogyakarta : Karnisius, 2003 ) h.50

10
BAB III
METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM KITAB USHUL
ATTARBIYAH TALIM JILID 2 KARYA MAHMUD YUNUS

A. Metode penelitian
1. Metode penelitian
Peneliti menggunakan metode kualitatif-komunikatif pada penelitian ini.
Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur yang menghasilkan data deskriptif
berupa data tertulis atau lisan dalam masyarakat bahasa. 5
Sedangkan deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambaran dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan
metode kualitatif.6
2. Fokus penelitian
Peneliti memfokuskan penelitian ini pada penerjemahan kitab Ushul
Attarbiyah Talim jilid 2 karya Mahmud Yunus dengan menggunakan metode
penerjemahan komunikatif.
3. Sumber data
Peneliti menggunakan metode kepustakaan ( library reseach ) yaitu
serangkai kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan daftar pustaka,
membaca, memcatat dan mengolah bahan penelitian.7 Agar hasil penelitian
maksimal peneliti juga merujuk oada jurnal, artikel dan buku-buku yang terkait
dengan metode penelitian. Sedangkan, sumber data primer terkait penelitian
adalah kitab Ushul Attarbiyah Talim jilid 2 karya Mahmud Yunus.
4. Tekhnik pengumpulan data
Peneliti menggunakan beberapa langkah untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini. Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Peneliti menganalisis teks sumber dengan menggunakan kitab Ushul
Attarbiyah Talim jilid 2 kemudian menerjemahkannya.

5
T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik, ( Bandung, Refika Aditama, 2006) h.10
6
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Remaja Roskarya, 2012 ) h. 11
7
Mestika, Zed Metode Penelitian Kepustakaan ( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 2008 ) h.3

11
b. Peneliti menggunakan kamus al- Munawir, al-Maaniy online, KKBI online,
Google translate dan beberapa kamus lainnya untuk mendapatkan makna yang
sepadan.
c. Peneliti mencari lebih lanjut dengan menggunakan jurnal, artikel dan buku
untuk mendapatkan informasi lebih banyak dari kitab Ushul Attarbiyah Talim
jilid 2 dan pengarangnya.
B. Gambaran umum kitab Ushul Attarbiyah Talim jilid 2
1. Biografi penulis
Mahmud Yunus dilahirkan pada tanggal 10 Februari 1899 M bertepatan dengan
30 Ramadhan 1316 H, di Desa Sungayang Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar
Sumatera Barat dan ia wafat pada tanggal hari Sabtu tanggal 16 Januari 1982 M
bertepatan dengan 20 Rabiul Awal 1402 H.8 Pada tahun 1924 M, Mahmud Yunus
mendaftar sebagai salah seorang pelajar Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar.
Mahmud Yunus secara bersemangat mengikuti pembelajaran akademik yang telah
ditetapkan, dari menghadiri kelas dalam subjek tertentu sampai mengikuti aktifitas-
aktifitas ilmiah di Universitas tersebut.
Di Mesir, Mahmud Yunus kembali memperlihatkan prestasi yang istimewa.
Sehingga setelah satu tahun masa belajar, Mahmud Yunus mencoba kemampuannya
dengan masuk ujian akhir untuk menamatkan pendidikan di Universitas al-Azhar dan
mendapatkan Syahadah ‘Alamiyah sebagai ijazah tertinggi di Universita Al-Azhar kala
itu. Padahal ujian ini merupakan ujian akhir bagi pelahar yang telah belajhar sekurang-
kurangnya 12 tahun ( Ibtidaiyah 4 tahun, Tsanawiyyah 4 Tahun dan ‘Aliyah 4 tahun ).
Ada 12 cabang ilmu yang diujikan dalam ujian akhir tersebut dan kesemuanya itu telah
dikuasi ole mahmud Yunus pada waktu belajar di tanah air, sebagaimana dicatatkannya :
“ Kalau hanya ilmu itu saja yang akan diuji, saya sanggup masuk ujian itu. Karena dua
belas macam ilmu tersebut telah saya pelajari di Indonesia, bahkan saya telah ajarkan
beberapa tahun lamanya ( 1915-1923).
Sepulangnya dari Mesir, Mahmud Yunus mengabdikan dirinya hampir seluruh
sisa hidupnuya di dalam dunia pendidikan. Pendidikan islam adalah jalur profesi yang

8
Eficandara Masril, Mohd. Nasra Mohammad, Muhammad Adib Syamsudin dan Anwar Fakhri Omar, Prof.
Mahmud Yunus : Tokoh Mujadid dari Minangkabau, ( Selanggor : Jabatan Syariah, Fakulti Pengkajian Islam, UKM,
2011 ) h.135

12
dipilihnya dan kemudia pilihan itulah yang memantapkan setiap langkah dalam karir
yang dilaluinya dengan bekal dan pengaplikasian ilmu yang didapatnyua selama di Mesir.
Berikut adalah beberapa karir yang dilalui oleh Mahmud Yunus: 9
a. Memimpin Al-Jamiah al-Islamiyyah di Sungayang

Madras school yang dulu pernah dipimpin Mahmud menggantikan gurunya HM.
Thaib Umar, mulai mendapat sentuhan perubahan. Mahmud mengganti nama Madras
School dengan Al-Jami’ah Al-Islamiyah pada tanggal 20 Maret 1931 M. sekolah ini oleh
Mahmud dibuat berjenjang sebagai lazimnya sekolah-sekolah pemerintah, yaitu jenjang
Ibtidaiyah, jenjang Tsanawiyah, jenjang Aliyah.

b. Memimpin IAIN Imam Bonjol di Padang

Menjadi rector pertama pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri pertama di
Sumatera Barat adalah jabatan terakhir yang diemban Mahmud Yunus selama menjadi
Pegawai Department Agama. Banyak aktifitas keagamaan dan kependidikan agama yang
telah dijalaninnya pada waktu sebelumnya, baik sebagai Dekan pada Akademik Dinas
Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta pendidikan Agama dan sebagai dosen pada beberapa
perguruan tinggi. Pengalamannya tentu menjadi oertimbangan bagi Menteri Agama untuk
mempercayainya sebagai Rektor IAIN Imam Bonjol di Padang. Jabatan ini dipegangnya
dari tahun 1967 hingga memasuki masa pension pada akhir tahun 1970. Masa yang
dianggap cukup untu, merintis dan mengasuh Institudi Agama Islam yang baru berdiri
itu.

Sebagaimana dijelaskan bahwa Mahmud Yunus adalah seorang penulis yang sangat
produktif. Kompetensinya menyangkur berbagai displin ilmu menjadikan karangannya
beraneka ragam pula seperti karangannya dibidang tauhid, tafsir, perbandingan agama,
hadist, bahasa arab, politik, ilmu jiwa, dan sebagainya. Berikut ini akan dikemukakan
beberapa karta Mahmud Yunus diantaranya adalah :

Bidang pendidikan sebanyak enam karya, diantaranya adalah :

a. Pengetahuan umum dan ilmu mendidik


9
Firdaus, Sifat-sifat Guru dalam Pandangan Mahmud Yunus : ( TInjauan Psikologid – Pedagogis ) ( Pekan baru :
Program Pasca Sarjana UIN SUSKA Riau, 2011 ) h. 52-60

13
b. Metodik Khusus Pendidikan Agama
c. Pengembangan Pendidikan Islam di Indoensia
d. Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, Hidakarya Agung, Jakarta 1979
e. At-tarbiyah wat Ta’lim
f. Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat, Al-Hidayah, Jakarta
1968

Awal tahun 1970, kesehatan Mahmud yunus menurun dan bolak-balik masuk rumah
sakit. Tahun 1982, dia mem peroleh gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu Tarbiyah
dari IAIN Jakarta atau karya-karya dan jasanya dalam pengembangan pendidikan islam di
Indonesia. Pada tahun 1982, Mahmud Yunus meninggal dunia, dengan meninggalnya
beliau, kita kehilangan salah seorang tokoh pendidikan Islam di Indonesia, semoga beliau
mendapat rahmat dari Allah SWT atas jasa-jasa beliau dalam pendidikan Islam.

2. Kitab Ushul Attarbiyah Talim jilid 2

Kitab Ushul Attarbiyah Talim jilid 2 dikarang oleh Mahmud Yunus kita ini sering
kali digunakan di Pesantren untuk pelajaran Tarbiyah. Kitab ini tidak hanya menjelaskan
tentang pendidikan tetapi akhlak dalam belajar. Tujuan buku ini agar bisa membangun
pendidikan yang berkarakter islam.

14
DAFTAR PUSTAKA

Chotimah.L.D, Penerjemahan Buku al-Qur’an Ghayyarani Menggunakan Metode Semantis.


Jakarta : UIN Jakarta, 2018

Annisa.F.S, Penerjemahan Buku Amir Fii Bilad al-Adzom Menggunakan Metode Kualitatif dan
menggunakan Pendekatan Deskriptif. Jakarta: UIN Jakarta, 2018

Anggrit.D.S.C, Penerjemahan Cerita Anak Serial Bersuara oleh Ahmad Muhammad Metode
Kualitatif Deskriptif. Jakarta : UIN Jakarta, 2018

Eficandara Masril, Moch.Nasran Muhammad, Muhammad Adib dan Anwar Fakhri Omar, 2011
Prof.Mahmud Yunus : Tokoh Muhadid dari Minangkabau. Selanggor : Jabatan Syariah, Fakulti
Pengkajian Islam, UKM.

Ahmad FUad Effendy, Metode Pengajaran Bahasa Arab, Pendekatan, Metode, Tekhnik. Malang
: Misykat, 2005

Masduki, Jenis dan Makna Terjemahan ( ditinjau dari kelebihan dan kekurangannya)

Firdaus, Sifat-sifat Guru Dalam Pandangan Mahmud Yunus. Pekanbaru : Program PAsca
Sarjana UIN SUSKA Riau : 2011

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kepustakaan, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia : 2008

T.Fatimah Djajasudarma, Metode Linguisitik, Bandung : Refika Aditama, 2006

Notoatmodjo, Perkembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : Rineka Cipta, 2003

Hastini.D.A Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan,vol.2 no.1 Bandung :


Dinamika Pembangunan, 2005

15

Anda mungkin juga menyukai