Anda di halaman 1dari 7

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG ANGGREK II


RSUD WONOSARI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh :

1. FAJERI HASAN
2. FIRDAUS
3. HANI ANDRIANA
4. M.DANANG PRASETYO
5. SINTIA.I.MADINA
6. WAHYUDI TAIB

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG ANGGREK II


RSUD WONOSARI
Disusun oleh:
Tim Manajemen Keperawatan

Telah disetujui Oleh :

Pembimbing Klinik Tanda Tangan

1 .................................................. (………………………)

2 ……………………………... (………………………)

Pembimbing Akademik Tanda Tangan

1 .................................................. (………………………)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Manajemen adalah dasar teori dari berbagai ilmu seperti bisnis, psikologi, sosioogi, dan
antropologi. Karena manajemen merupakan organisasi yang bersifat komplek dan bervariasi,
maka teori manajemen adalah bagaimana manajemen dapat berhasil dan apa yang harus
diperbaiki atau dirubah dalam mencapai suatu tujuan organisasi. Menurut Freederick W
Tailor manajemen adalah sebagai suatu mesin penekanan utamannya adalah produksi yang
efisien dan cepat. Manajemen menganjurkan pekerjaan harus dipelajari secara ilmiah untuk
menentukan jalan terbaik dalam pelaksanaan setiap tugas (Nursallam, 2013).
Manajemen dalam asuhan keperawatan mempunyai suatu kiat yang strategi dalam
menyelesaikan program atau masalah yang terjadi didalam organisasi sehingga perawat perlu
menjabarkan secera proporsional agar strategi dapat dimengerti oleh seluruh komponen
organisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan planning,organizing, actuating,
controlling (POAC) terhadap staf, saranadan prasaranadalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam melaksanakan tugas perawat dapat mengambil langka-langkah yang efektif dan efisien
sehingga perawat dituntut untuk merespon setiap permasalahan yang terjadi di organisasi
dengan menggunakan pendekatan sistem PRICE dimana setiap pergantian atau perubahan
yang terjadi di suatu organisasi adalah suatu harga (PRICE: pinpoind, record, invelved,
coach, evaluator) (Nursallam, 2013).
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode
pelaksana anasuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat
saling mendukung. Sebagaimana proses keperawatan, manajemen keperawatan terdiri atas:
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi akhir. Karena
manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari pada
seorang pegawai, maka setiap tahapan dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan
dengan proses keperawatan.
Menurut Kusnanto (2010), perkembangan keperawatan sejak pernyataan Florance
Nighatingale yang meupakan awal era perkembangan sistematik dari keperawatan, secara
perlahan, teratur, dan terus menerus menju ketingkat perkembangan keperawatan sebagai
profesi yang mandiri. Proses yang berjangka panjang ini lebih bertujuan membangun landasan
keilmuan dan landasan moral yang kokoh dari praktek keperawatan melalui inovasi dalam
pendidikan keperawatan. Menurut Webster, profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan
pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan intelektual. Profesi adalah suatu
pekerjaan yang ditunjukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan
golongan atau kelompok tertentu.
Di Indonesia rumah sakit digunakan sebagai sistem dalam pelayanan kesehatan untuk
masyarakat, karena rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayananya dilakukan oleh dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainya. Menurut WHO
(World Health Organization) rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial
dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) pada masyarakat
(Boedhi, 2014).Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang dalam melakukan
aktivitasnya, tidak boleh lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua hal
tersebut meningkatkan kesadar-an dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan jasa kesehatan
yang semakin baik. Hal ini juga menyebab-kan nilai (value) masyarakat berubah terhadap
pelayanan jasa kesehatan yang lebih bermutu. Perubahan ini merupakan tantangan bagi pihak
Rumah Sakit yang dihadapkan pada lingkungan usaha yang berubah (Ketut, 2011).
Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.Pelayanan
kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif. Tugas rumah sakit secara umum adalah melaksanakan upaya kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dengan pendekatan pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan oleh pemerintah dan/atau masyarakat (Boedhi, 2014).
Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan
penelitian serta bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi
kepada kepentingan masyarakat. Agar dapat terlaksana tujuan tersebut maka rumah sakit perlu
didukung dengan adanya organisasi yang mantap dan manajemen yang baik dengan
berorientasi pada mutu pelayanan bagi masyarakat.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan
kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai melalui banyak
cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan manajerial yang handal selain
didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktek.
Berdasarkan uraian di atas, maka teori dan keterampilan manajerial sangat mutlak
diperlukan bagi pengembangan ilmu keperawatan di masa mendatang. Mahasiswa Program
Studi Keperawatan Universitas Jend. Achmad Yani Yogyakarta dituntut untuk dapat
mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di lapangan. Salah satu bentuknya
adalah dengan melaksanakan praktek manajemen keperawatan di Ruang Anggrek RSUD
Wonosari Yogyakarta dengan arahan dari pembimbing lapangan maupun dari pembimbing
pendidikan. Dengan adanya praktek tersebut diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu
yang didapat dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktek manajemen keperawatan Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Universitas Jend.
Achmad Yani Yogyakarta dilaksanakan di Ruang Anggrek 2 RSUD Wonosari Gunung Kidul
Yogyakarta selama 3 minggu mulai dari tanggal 27 Januari 2020 sampai 15 Februari 2020.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan selama 3 minggu di Ruang
Anggrek 2 RSUD Wonosari, diharapkan mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Universitas
Jend. Achmad Yani Yogyakarta mampu memahami konsep tentang manajemen
keperawatan dalam system pengorganisasian dan pengelolalan suatu ruangan.

2. Tujuan khusus
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan di Ruang Anggrek 2 RSUD
Wonosari diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengkaji tentang gambaran umum filosofi, Visi dan Misi ruangan Anggrek RSUD
Wonosari.
b. Menganalisa aspek manajemen di ruang Anggrek 2 RSUD Wonosari yang meliputi
unsur input, proses dan output.
c. Mengidentifikasi, menganalisa serta menetapkan masalah dan prioritas masalah di
Ruang Anggrek RSUD Wonosari.
d. Merencanakan alternatif pemecahan masalah serta menyusun Planning Of Action
berdasarkan prioritas masalah yang ada di Ruang Anggrek 2 RSUD Wonosari.
e. Melaksanakan dan mengevaluasi rencana kegiatan yang telah disusun sesuai prioritas
masalah yang ada di Ruang Anggrek 2 RSUD Wonosari.

D. Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data di ruang Anggrek RSUD Wonosari dalam rangka mengidentifikasi
masalah dilakukan dengan metode:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan, inventaris ruangan,
proses pelayanan dan asuhan keperawatan kepada pasien secara langsung.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruang, perawat primer, perawat pelaksana, staf
perawat lain, pasien dan keluarga untuk mengumpulkan data tentang proses pelayanan
pasien dan kegiatan yang dilakukan oleh perawat.
3. Studi dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan, dokumentasi
proses keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap tindakan dan inventaris ruangan
dengan melihat status pasien dan laporan administrasi.
4. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk memperkuat data yang sudah diperoleh melalui observasi
maupun wawancara mendalam kepada KARU, PN, AN, pasien maupun keluarga pasien.
E. Kategori Penilaian
Menurut Arikunto (2006), setelah masing-masing data didapatkan kemudian akan diberi
penilaian dengan menggunakan presentase lalu ditafsirkan dengan kalimat-kalimat kualitatif
yaitu:
1. Kriteria baik (76 – 100 %),
2. Kriteria cukup (56 – 75%),
3. Kriteria kurang (≤55%)

F. Peserta Praktek
Mahasiswa Praktek Stase Manajemen Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Jend. Achmad Yani Yogyakarta beranggotakan 6 mahasiswa yang
terdiri dari:
1. Sintia I. Madina
2. M. Danang Prasetiyo
3. Wahyudi Taib
4. Firdaus
5. Fajeri Nurhasan
6. Hani Andriyana

Anda mungkin juga menyukai