Repair Sejarah Peradaban Islam
Repair Sejarah Peradaban Islam
Alhamdulilah, segala puji kami haturkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
ini dengan baik.
Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhamad SAW
yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah dan zaman tidak
berakhlaq kepada zaman yang berilmu pengetahuan dan berakhlaq mulia seperti
ynag kita rasakan pada saat sekarang ini.
Adapun disini kami akan menguraikan tentang Peradaban Islam Masa Nabi
Muhamad SAW Priode Mekah. Periode mekah di mulai setelah Rasulullah di
angkat menjadi Nabi dan Rasul. Rasulullah saw. Berdakwah menegakkan tauhid
dan dasar-dasar Islam karena kentalnya masyarakat Mekah dengan agama nenek
moyang mereka dan keengganan mereka meninggalkan sesembahan mereka.
Sehingga Nabi Saw banyak mendapatkan kencaman dan siksaan selama
berdakwah di Mekah. Setelah perjuangan panjang lebih kurang 13 tahun,
kemudian beliau memutuskan untuk hijrah ke Madinah.
Akhir kata kami selaku penulis menyadari prnulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
kami harapkan.
Pemakalah
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting untuk
mewujudkan masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan itu kita bisa
mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu, terutama bagi
umat Islam. Perkembangan Islam pada masa nabi Muhamad SAW melalui
berbagai macam percobaan dan tantangan yang dihadap untuk
menyebarkanya. Islam berkembang dengan pesat hampir semua lapisan
masyarakat dipegang dan di kendalikan oleh Islam. Perkembangan Islam
pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban Islam
kearah yang lebih maju.
Pada awal mula Nabi Muhamad mendapatkan wahyu dari Allah Swt
yang isinya menyeru manusia untuk beribadah kepadanya, mendapat
tantangan yang besar dari berbagai kalangan Quraisy. hal ini terjadi
karena pada saat itu kaum Quraisy mempunyai sesembahan lain yaitu
berhala-berhala yang dibuat oleh mereka sendiri. Karena keadaan yang
demikian itulah, dakwah pertama yang dilakukan di Mekah dilaksanakan
secara sembunyi-sembunyi, terlebih karena jumplah orang yang masuk
islam sangat sedikit.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERIODE MEKAH
Secara geografis, kota Mekah terbagi menjadi dua bagian, pertama
mualai dari masjidil Haram hingga ke arah timur di sebut ma’lah (bagian
atas) dan kedua, mulai dari Masjidil Haram hingga ke arah barat dan
selatan di sebut masfalah (bagian bawah). Rasulullah termasuk penduduk
ma’lah. Beliau di lahirkan disana, dalam hal ini tidak didapati komentar
dari orang-orang musyakik dan orang-orang yang membuang riwayat
syadz (kontroversional). Disanalah beliau lahir, berkembang dan hidup
hingga kenabian beliau lalu menghabiskan separuh kenabiannya, dan
sampai beliau hijrah.
Secara garis besar, periode Mekah dalam kebijakan dakwah yang
diterapkan Nabi Muhamad adalah dengan menonjolkan kepemimpinannya
(mengingat sifat atau karakter yang dimiliki kaum Quraisy), bukan
kenabiannya. Implikasinya, dakwah dengan strategi politik yang
memunculkan aspek-aspek keteladanannya dalam menyelesaikan
berbagai persoalan atau permasalahan sosial (egalitarisme) lebih tepat
dibandingkan dengan aspek kenabiannya.
Pada periode ini, tiga tahun pertama, dakwah Islam dilakukan secara
sembunyi-sembunyi. Nabi Muhamad Saw mulai melakukan dakwah Islam
di lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah, yang
menerima dakwah beliau, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat
beliau, lalu Zaid, bekas budak beliau. Disamping itu, juga banyak orang
masuk islam dengan perantaraan Abu Bakar yang terkenal dengan julukan
Assabiqunal awwalun (orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam),
mereka adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwaan, Sa’ad bin Abi
Waqqash, Abdur Rahman bin ‘Auf, Thalhah bin ‘Ubaidillah bin Jarrah, dan
Al-Arqam bin Abil Arqam, yang rumhnya di jadikan markas untuk
berdakwah(rumah arqam)1)
Kemudian setelah turun ayat 94 surah Al-Hijr, Nabi Muhamad saw
memulai dakwah secara terang-terangan.
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
1
di perintahkan (kepadamu)mdan berpalinglah dari orang-orang
yang musyrik.(QS.Al-Hijr 94).
1
Ketika gerakan Nabi Muhamad Saw semkain meluas, jumplah
pengikutnya bertambah banyak dan seruannya semakin tegas dan lantang.
Bahkan secara terang-terangan mengecam agama berhala dan mencela
kebodohan nenek moyang mereka yang memuja-muja berhala itu. Kaum
musyrikin Quraisy terkejut dan marah karena agama mereka pada saat itu
di kecam. Mereka bangkit menentang dakwah Nabi Muhamad Saw dan
dengan berbagai cara berusaha menghalag-halanginya. Kebencian
musyrikin Quraisy terhadap Nabi Muhamad Saw semakin meningkat
manakala mereka menyaksikan penganut islam semakin bertambah.
Mereka menghina dan mencaci Nabi dan para pengikutnya. Tidak hanya
penghinaan yang ditimpakan kepada Nabi Muhamad Saw melainkan juga
rencana pembunuhan yang di susun oleh Abu sufyan.
Namun, dakwah yang dilakukan beliau tidak mudah karena
mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. hal tersebut timbul karena
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
Mereka mengira bahwa tunduk kepada seruan Nabi Muhamad Saw
berarti tunduk kepada seruan Nabi Muhamad Saw berarti tunduk
kepada kepimpinan Bani Abdul Muthalib.
2. Nabi Muhamad Saw menyerukan persamaan hak antara bangsawan
dan hamba sahaya.
3. Para pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui serta
tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan
di akhirat.
4. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada
bangsa arab, sehingga sangat berat bagi mereka untuk meninggalkan
agama nenek moyang dan mengikuti agama Islam.
5. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang
rezeki.
Banyak cara dan upaya yang di tempuh para pemimpin Quraisy
untuk mencegah dakwah Nabi Muhamad Saw, namun selalu gagal, baik
secara diplomatik dan bujuk rayu maupun tindakan-tindakan
kekerasan secara fisik. Puncak dari segala cara itu adalah dengan
diberlakukannya pemboikotan terhadap Bani Hasyim yang merupakan
tempat Nabi Muhamad berlindung. Pemboikotan ini berlangsung
selama tiga tahun, dan merupakan tindakan yang paling melemahkan
umat islam pada saat itu. Pemboikotan ini harus berhenti setelah kaum
Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat
keterlaluan.
Kegagalan musyrikin Quraisy menghentikan dakwah Nabi
Muhamad Saw dikarenakan Nabi Muhamd saw dilindungi oleh Bani
Hasyim dan Bani Muthalib. Berbagai cara dilakukan oleh pemuka-
pemuka kaum Quraysi agar Nabi menghentikan dakwahnya, saat itu
mereka tidak melukai Nabi karena perlindungan dari pamannya Abi
Thalib yang sangat disegani dikalangan masyarakat saat itu. Para
pengikut Nabi yang juga termasuk kalangan bangsawan terselamatkan
dari siksa kaum Quraisy saat itu, dan bagi mereka yang tidak memiliki
perlindungan, harus menahan siksa yang pedih dari kaum Quraisy saat
itu. Nabi juga mendapatkan jalan buntu dalam dakwahnya. Intinya Nabi
dan para pengikutnya mendapat hambatan serta siksaan baik secara
fisik dan mental dari kaum Quraisy saat itu.
Sehingga kemudian Nabi memutuskan untuk menyebarkan
dakwahnya diwilayah lain (Thaif) dengan harapan dakwahnya akan
berkembang dangan pesat alasan lainya adalah untuk menghindari
serangan dari pemuka-pemuka Quraisy saat ini. Namun ternyata
harapan dan perkiraan Nabi salah besar, ketika Nabi memutuskan
untuk menyebarkan Islam di Thaif, reaksi yang didapat sama dengan
reaksi yang biasa nabi dapat di Mekah. Sampai-sampai ketika Nabi
berjalan kembali ke Mekah orang Thaif membuntuti Nabi sambil
melemparinya dengan batu sampai terluka dibagian kepala dan
badannya. Ternyata apa yang diharapkan dan perkirakan Nabi tidak
terwujud dan ini semakin menyurutkan semangat Nabi, karena Nabi
telah mengalami peristiwa yang cukup menyedihkan yaitu
meninggalkannya dua sosok penting dalam hidupnya yaitu pamannya
Abu Thalib dan juga istrinya Khadijah.
Akhirnya Nabi Muhamad Saw bersama kurang lebih 150 kaum muslimin
hijrah ke Yastrib. Dan ketika sampai di sana, sebagai penghormatan terhadap
nabi, nama Yastrib diubah menjadi Madinah.
Demikian priode Mekah terjadi. Dalam periode ini Nabi Muhamad Saw
mengalami hambatan dan kesulitan dalam dakwah Islamiyah. Dalam periode ini
Nabi Muhamad Saw belum berfikir untuk menyusun suatu masyarakat Islam
yang teratur, karena perhatian Nabi Muhamad Saw lebih terfokus kepada
penanaman teologi atau keimanan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kami ambil kesimpulan bahwasannya
peradaban Islam pada masa Nabi Muhamad Saw yaitu fase Mekah. Pada
fase Mekah lebih ditekankan hanya pada bidang dakwah, karena ini adalah
masa awal-awal kelahiran agama Islam. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi
dan fase ini terbagi menjadi dua yaitu secara sembunyi-sembunyi dan
secara terang-terangan. Meskipun dalam prosesnya nabi sering mendapat
gangguan dan perlakuan kasar dari kaum kafir Quraisy.
http://aidadwirahman.bloqspot.co.id/2014/11/sejarah -peradaban-
islam-ringkasan.html