Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
nikmat-Nya kepada kita sehingga selesai sudah makalah ini.

Setinggi dan salam smoga tercurahkan buat nabi besar Muhammad Saw
yang telah membawa penerangan ke zaman kegelapan seperti yang kita rasakan
saat ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada guru pembimbing


yang telah membimbing dan memotivasi penulis sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mendapat kekurangan dan


masih mendapat kekurarangan dan masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran,mudah-mudahan makalah ini bisa
bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya dan juga bisa menambah
wawasan atau pengetahuan kita bersama.

Bukittinggi, 31 Oktober 2017

Pemakalah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENULISAN...................................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA NEGARA DALAM


NEGARA................................................................................................................4

PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA................................................................................................................7

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN......................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Warga negara diartikan sebagai seseorang yang menjadi bagian dari


suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai
dengan kedudukannya sebagai orang yang sudah bertempat tinggal atau yang
sudah menetap disuatu negara. Setiap warga negara mempunyai persamaan hak di
hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan
tanggung jawab masing-masing.

Tujuan negara sendiri adalah bahwa negara harus melindungi HAM


dengan memfungsikan dirinya sebagai pelindung bagi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan
kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Sedangkan dasar
negara Pancasila menekankan pentingnya perlindungan bagi kemerdekaan untuk
beriman kepada Tuhan dan memeluk agama (Ketuhanan Yang Maha Esa),
memperlakukan manusia secara adil dan beradab (kemanusiaan yang adil dan
beradab), dan membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat (keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan Hak dan Kewajiban warga negara di
Indonesia?
2. Bagaimana pandangan Hak dan Kewajiban yang tercantum di
pancasila
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui penjabaran tentang pelaksanaan Hak dan Kewajiban
warga negara di Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan memperluas pendalaman materi tentang pandangan
Hak dan Kewajiban yang tercantum di pancasila.

3
BAB II
PEMBAHASAN
PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA YANG
SESUAI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA

A. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM NEGARA


PANCASILA
Pancasila merupakan kebudayaan masyarakat adat Indonesia dan
pancasila dijadikkan dasar falsafah negara, bukan diciptakan akan tetapi digali,
yang menggalinya itu adalah Ir.Sukarno. pancasila bukan hanya sebagai
pandangan hidup dan bukan hanya sebagai isi jiwa bangsa Indonesia, bukan hanya
dasar falsafat negara, akan tetapi merupakan etik atau tujuan dari bangsa
Indonesia, oleh sebab itulah pancasila tidak boleh diubah oleh siapapun atau
badan apapun.Karena dengan mengubah pancasila sama dengannya membunuh
atau mencabut nyawa Indonesia.
Penerapan pancasila sebagai bagi kehidupan bangsa akan
dilaksanankan oleh batang tubuh UUD, dalam saat ini adalah UUD 1945, UUD
boleh saja diubah karena dia merupakan politiek als tehniek bagi bangsa indonesia
dalam merealisasikan pancasila sebagai politiek als ethiekbagi bangsa Indonesia.1
Pancasila adalah nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri
bangsa (founding fathers) bagi anak-anak bangsa pada generasi selanjutnya.
Pancasila merupakan falsafah (pandangan hidup) yang seyogyanya mampu
membentuk masyarakat bangsa yang bermartabat, bangsa yang ber-Ketuhanan
YME, ber-kemanusiaan, yang adil dan beradab, menjunjung tinggi kebersamaan
dalam bingkai persatuan, mengutamakan musyawarah untuk mufakat, serta
mengedepankan keadilan bagi seluruh bangsanya. Pemahaman dan implementasi
dari nilai-nilai luhur Pancasila haruslah tertanam dalam jiwa-jiwa insan manusia
Indonesia. Pancasila adalah cermin jati diri bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai tatanan nilai
Pancasila merupakan satu tatanan nilai dasar yang memiliki
hubungan yang erat dengan pembukaan & batang tubuh uud maka pancasila &
uud 1945 merupakan kesatuan tunggal yang organis, laksana hubungan antara
jiwa dengan raga. Artinya nilai-nilai filosofis-ideologis pancasila dalam
pembukaan uud 1945 menjiwai & melandasi yuridis konstitusional dalam batang
tubuh uud 1945. Konsepsi pemikiran-pemikiran tersebut dapat dilihat dalam
rumusan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai fundamental dalam pembukaan uud 1945 adalah penjelmaan
sila-sila pancasila.
2. Nilai-nilai pancasila juga menjiwai pasal-pasal dalam batang tubuh uud
1945. Kandungan nilai-nilai pancasila dalam urutan sila demi sila rumusan
pancasila yang dijadikan dasar negara ri tercantum dalam pembukaan uud 1945
alinea keempat. Kelima sila tsb. Merupakan kesatuan nilai dalam kehidupan
masyarakat indonesia yang telah dijadikan dasar negara ri yang disahkan pada 18
agustus 1945, & berlaku sampai saat ini

1
Abu daud busroh.Hukum tatanegara.Palembang:rineka cipta.1993

4
Ketika Pancasila hilang dari jiwa-jiwa anak bangsanya, maka
bangsa Indonesia telah kehilangan jati dirinya. Dengan demekian, Pancasila harus
dipatrikan (internalisasi) Pancasila tersebut hanyalah melalui proses pendidikan.
Proses edukasi yang diberikan bukanlah doktrin yang kaku dan mengikat
dilakukan secara demokratis, dialogis, dan cara-cara yang atraktif.
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang memuat Hak dan
Kewajiban Warga negara Indonesia sebagai berikut:
1. Nilai dasar ialah asas-asas yang diterima sebagai sifat mutlak atau kita
menerima nilai dasar sebagai sesuatu hal yang tidak dipertanyakan lagi.
2. Nilai istrumental adalah pelaksanaan dari nilai dasar, biasanya dalam
wujud norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya dikristalisasikan
dalam lembaga-lembaga. Sifatnya dinamis dan kontelektual, sesuai
kebutuhan tempat dan waktu.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam
kenyataan. Nilai praktis ini sama semangatnya dengan nilai dasar dan nilai
istrumental.
Pancasila melahirkan nilai-nilai kebangsaan sebagai berikut:
a. Nilai Religiositas
Yakni nilai-nilai spritual yang tinggi yang harus dimiliki oleh
manusia Idonesia yang didasarkan agama dan keyakinan yang dipeluknya
dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama dan
keyakinan lain yang tumbuh dan diakui di Indonesia. Hal ini merupakan
konsekuensi dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengajak semua
komponen bangsa untuk beragama dan berkeyakinan secara
berkebudayaan.
b. Nilai Kekeluargaan
Mengandung nilai-nilai kebersamaan dan senasib dan
sepenanggungan dengan sesama warga negara tanpa membedakan asal
usul, agama, keyakinan, latar belakang sosial, dan politik seseorang.
c. Nilai keselarasan
Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan keinginan untuk
memahami dan menerima budaya dan kearifan lokal sebagai perwujudan
dari nilai-nilai kemajukan Indonesia.
d. Nilai kerakyatan
Memiliki sifat dan komitmen untuk berpihak kepada kepentingan
rakyat banyak dalam merencanakan, merumuskan, dan menjalankan
kebijakan publi, sebagai perwujudan dari perinsip kedaulatan rakyat dan
bangsa yang berdaulat.
e. Nilai keadilan
Memiliki kemampuan untuk meneggakkan dan berbuat adil kepada
sesama manusia serta mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Adapun nilai-nilai yang pancasila yang bersumber dari
UUD1945 sebagai berikut:

5
a. Nilai Demokrasi
Yakni mengandung makna bahwa kedaulatan berada ditangan
rakyat, dan setiap warga negara memiiliki kebebasan berserikat dan
menggemukakan pendapat secara bertanggung jawab.
b. Nilai kesamaan derajat
Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dihadapan
hukum
c. Nilai ketaatan hukum
Setiap warga negara tanpa pandang bulu harus taat hukum dan
peraturan yang berlaku.

Secara umum nilai pancasila yang bersumber dari NKRI yakni :


a. Nilai kesatuan wilayah
Sebagai konsekuensi dari realisasi geografis Indonesia sebagai
negara kepulauan dengan perairan sebagai pemersatu ribuan pulau, bukan
sebagai pemisah.
b. Nilai persatuan Bangsa
Sebagai realisasi dari realisasi dari realitas Indonesia sebagai
bangsa yang majemuk agama, suku, budaya, politik, dan sebagainya.
c. Nilai kemandirian
Membangun negara dan bangsa diatas prinsip kemandirian dengan
mengoptimalkan kemampuan sumber daya alam, budaya, yang dimiliki
Indonesia serta diprioritskan seluas-luasnya bagi kesejahteraan dan kejayaan
bangsa Indonesia.

Adapun nilai-nilai pancasila yang bersumber dari Bhenika Tunggal


Ika adalah antara lain:
a. Nilai toleransi
Sikap mau memahami dan menerima kehadiran orang lain yang
berbeda keyakianan, suku, bahasa, politik, dan lain-lain untuk hidup
berdampingan secara damai.
b. Nilai keadilan
Yaitu sikap seimbang antara mendapatkan hak dan menjalankan
kewajiban sebagai warga negara.
c. Nilai gotong royong
Sebagai sikap dan tindakan untuk bekerja sama dengan orang
maupun kelompok warga bangsa yang lain dalam urusan-urusan yang
terkait dengan kepentingan bersama, kemasyarakata, dan bangsa.2

2
A.Ubaedillah.pancasila,demokrasi,dan pencegahan korupsi.Jakarta:kencana.2015

6
B. PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Hak dan Kewajiban merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan,namun sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak
seimbang. Pelaksanaan Hak sendiri biasanya lebih didahulukan ketimbang
Kewajiban. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi
karena penangannya yang tidak disesuaikan dengan perjanjian yang ia buat dulu
atau tidak sanggup memenuhi kewajiban yang seharusnya ia lakukan. Biasanya
pemerintah pusat lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki
pangkat yang tinggi akan tetapi mereka memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya
seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak
dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan
yang berlaku.
WUJUD HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga
negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27
sampai dengan pasal 34 UUD 1945 sebagai berikut:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
d. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia.(pasal 28C ayat 1) f. Hak untuk memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya.(pasal 28C ayat 2). g) Hak atas

7
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hokum (pasal 28D ayat 1). h) Hak untuk
mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak. i) Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal
28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi: segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada pengecualiannya.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan :“Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
4. Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal sebagai
berikut:
 a) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat
mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
b) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta

8
dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut
diatur dengan undang-undang

       Suatu hal tidak dapat dilaksanakan sebelum mengetahui benar apa yang
hendak dilaksanakan, untuk melaksanakannya diperlukan pedoman, dan agar
pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan harapan maka perlu ada institusi yang
mengawal pelaksanaan tersebut. Dengan demikian ada tiga hal penting dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban ini. Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara
tepat dan benar baik dari pengertian, sejarah, konsep, prinsip dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti hal-hal yang mendasar ini amat sulit
Pancasila untuk diamalkan. Selain daripada itu, Pancasila akan cepat memudar
dan dilupakan kembali. Kekuatan akar pemahaman ini amat penting untuk
menopang batang, ranting, daun dan buah yang akan tumbuh di atasnya.

Banyak hal yang terjadi ketika semangat untuk mengamalkan Pancasila


sangat tinggi namun tidak didasari oleh pemahaman konsep dasar yang kuat,
bukan hanya mudah memudar, namun juga akan kehilangan arah, seakanakan
sudah melaksanakan Pancasila padahal yang dilaksanakan bukan Pancasila,
bahkan bertentangan dengan Pancasila. Hal ini amat mudah dilihat dalam praktek
perekonomian dan perpolitikan Indonesia saat ini yang tanpa sadar sudah
mengekor pada sistem kapitalis-neoliberalis dan perpolitikan yang bernapaskan
individualis bukan kolektifis. Kedua, pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak
perlu malu mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang
berusaha membuat Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4).
Pedoman ini sangat diperlukan agar negara dan warganegara mengerti apa yang
musti dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan tersebut.

Manakala tidak ada pedoman pelaksanaan, maka setiap orang berusaha


membuat pedoman sendiri-sendiri sehingga terjadi absurditas (kebingungan).
Banyaknya kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan P4 perlu dievaluasi untuk
diperbaiki. Contoh kelemahan utama dalam pelaksanaan P4 adalah bahwa
pedoman tersebut bersifat kaku, tertutup dan doktriner, hanya pemerintah yang
berhak menerjemahkan dan menafsirkan Pancasila, sehingga tidak ada ruang yang
cukup untuk diskusi dan terbukanya konsep-konsep baru. Kelemahan tersebut
harus diperbaiki tidak kemudian dibuang sama sekali. Ketiga, perlunya lembaga
yang bertugas mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas antara lain
memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mensosialisasikan
Pancasila. Membuka ruang-ruang dialog agar tumbuh kesadaran ber-Pancasila
baik di kalangan elit politik, pers, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif, dan
masyarakat luas. Yang tak kalah penting adalah ikut memberi masukan kepada
lembaga-lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan membuat kebijakan serta
ikut mengevaluasi setiap kebijakan yang dilakukan agar terjamin tidak
bertentangan dengan Pancasila. Dalam konteks pelaksanaan hak dan kewajiban,
maka tiga hal penting sebagaimana disebut di atas juga perlu ada, yaitu perlu
mengerti prinsip-prinsip dasar hak dan kewajiban.

Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang.


Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Para pejabat tidak akan

9
pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka
lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat,
sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh
karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi
kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
a. Kewajiban
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Di dalamnya
terkandung hak dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Kewajiban
asasi manusia sesuai dengan Pancasila
Adalah sebagai berikut:
1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sebagai warga negara kita wajib untuk memeluk
salah satu agama, wajib untuk melaksanakan ibadah serta wajib untuk
menghargai perbedaan agama.
2. Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menempatkan setiap warga negara pada kedudukan
yang sama dalam hukum. Sebagai warga Indonesia kita wajib untuk
menghormati sesama, berlaku adil terhadap sesama, dan menghargai
orang lain.
3. Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia.
Sebagai warga negara, kita wajib untuk ikut
menggunakan produk-produk Indonesia, bergaul satu sama lain
dalam semangat persaudaraan, dan saling membantu satu sama
lain 
4. Sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Kita wajib untuk
menghormati hasil keputusan dalam musyawarah, menjalankannya
dan ikut bertanggung jawab pada hasil pemusatan.
5. Sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat
Indonesia.
Kita wajib memberikan orang lain apa yang
menjadi haknya, tidak mementingkan diri sendiri dan
mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
serta wajib untuk menghormati hak milik orang lain. 
Hak warga negara:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a.    Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga
terbina kerukunan hidup
b.    Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan

10
kepercayaannya
c.    Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
2. Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab
a.    Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama
manusia
b.    Saling mencintai sesama manusia
c.    Tenggang rasa kepada orang lain
d.    Tidak semena-mena kepada orang lain
e.    Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian
f.    Berani membela kebenaran dan keadilan
g.    Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

3. Sila Persatuan Indonesia

a.    Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan


bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan
b.    Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c.    Cinta tanah air dan bangsa
d.    Bangga sebagai bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia
e.    Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan

a.    Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat


b.    Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
c.    Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
d.    Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah
e.    Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa

5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a.    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban


b.    Menghormati hak-hak orang lain
c.    Suka memberi pertolongan kepada orang lain
d.    Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain
e.    Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah
f.    Rela bekerja keras
g.    Menghargai hasil karya orang lain

Bagaimana harus menghayati pancasila dalam kehidupan sehari-


hari. Pedoman tsb. Merupakan alat ukur dalam menilai sampai pancasila adalah

11
jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberi kekuatan kepada bangsa indonesia
serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir bathin menuju masyarakat
yang adil dan makmur. Pancasila merupakan kepribadian & pandangan hidup
bangsa, telah diuji kebenarannya sepanjang perjalanan sejarah. Pancasila telah
melekat di segala dimensi kehidupan bangsa, sehingga tidak satu pun dapat
memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa indonesia. Guna melestarikan
kebenaran pancasila, perlu diusahakan secara nyata & terus menerus
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, oleh:

a. Setiap warga

b. Setiap penyelenggara negara, dan

c. Setiap lembaga kenegaraan & kemasyarakatan, baik di tingkat pusat maupun


ditingkat daerah.

Untuk memudahkan pelaksanaan pengamalan nilai-nilai pancasila, maka


diperlukan suatu pedoman yang memberi petunjuk tentang sejauh mana perbuatan
kita. “apakah telah sesuai dengan nilai-nilai pancasila dalam upaya mewujudkan
cita-cita”.3

PENUTUP

3
Kaelan.pendidikan kewarganegaraan.Yogyakarta:paradigma.2010

12
Hak dan Kewajiban merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan,namun sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak
seimbang. Pelaksanaan Hak sendiri biasanya lebih didahulukan ketimbang
Kewajiban. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Dan Pancasila mempunyai nilai-nilai dasar ialah asas-asas yang
diterima sebagai sifat mutlak atau kita menerima nilai dasar sebagai sesuatu hal
yang tidak dipertanyakan lagi. Nilai Instrumental adalah pelaksanaan dari nilai
dasar, biasanya alam wujud norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya
dikristalisasikan dalam lembaga-lembaga. Sifatnya dinamis & kontekstual, sesuai
kebutuhan tempat & waktu.Nilai Praktis, adalah nilai yang sesunguhnya kita
laksanakan dalam kenyataan. Nilai praktis ini sama semangatnya dengan nilai
dasar & nilai instrumental.

DAFTAR PUSTAKA

13
Busroh daud, Abu.1993.Hukum tatanegara.Palembang:rineka cipta.

Ubaedillah, A.2015.pancasila,demokrasi,dan pencegahan


korupsi.Jakarta:kencana.

Kaelan.2010.pendidikan kewarganegaraan.Yogyakarta:paradigma.

14

Anda mungkin juga menyukai