Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dan Warga Negara Dalam Negara Pancasila

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Hak dan Kewajiban warga negara dan

warga negara dalam negara pancasila


10/23/2016 01:27:00 PM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Warga
Negara Dan Warga Negara di Negara Pancasila” Makalah ini berisikan tentang informasi
tentang Hak-hak apa saja yang dimiliki oleh Warga Negara Serta kewajiban yang harus
dilakukan oleh Warga Negara .Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
kita semua dan mampu memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada kita semua. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

 Salatiga, 13 Oktober 2016 


DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ..............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENULISAN......................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.....................4
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA NEGARA DALAM NEGARA
PANCASILA..........................................................................................................7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Warga negara diartikan sebagai seseorang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang
yang sudah bertempat tinggal atau yang sudah menetap disuatu negara. Setiap warga negara
mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak,
privasi, dan tanggung jawab masing-masing. Tujuan negara sendiri adalah bahwa negara
harus melindungi HAM dengan memfungsikan dirinya sebagai pelindung bagi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan
kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Sedangkan dasar negara
Pancasila menekankan pentingnya perlindungan bagi kemerdekaan untuk beriman kepada
Tuhan dan memeluk agama (Ketuhanan Yang Maha Esa), memperlakukan manusia secara
adil dan beradab (kemanusiaan yang adil dan beradab), dan membangun keadilan sosial bagi
seluruh rakyat (keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia).
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan Hak dan Kewajiban warga negara di Indonesia?
2. Bagaimana pandangan Hak dan Kewajiban yang tercantum di Pancasila?

3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui penjabaran tentang pelaksanaan Hak dan Kewajiban warga negara di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan memperluas pendalaman materi tentang pandangan Hak dan
Kewajiban yang tercantum di pancasila.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Hak dan Kewajiban merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan,namun sering terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Pelaksanaan Hak sendiri biasanya
lebih didahulukan ketimbang Kewajiban. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara
yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi
karena penangannya yang tidak disesuaikan dengan perjanjian yang ia buat dulu atau tidak
sanggup memenuhi kewajiban yang seharusnya ia lakukan. Biasanya pemerintah pusat lebih
banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak
cukup hanya memiliki pangkat yang tinggi akan tetapi mereka memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Untuk
mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri
kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat
atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum
dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika aman sejahtera. Hak dan kewajiban di
Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk
merubahnya. Para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita
karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada
memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita
yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan
kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
A.1. WUJUD HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA :
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan
negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 34 UUD 1945 sebagai berikut: a) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak :
“Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2). b) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A). c) Hak
untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal
28B ayat 1). d) Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang” e) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia.(pasal
28C ayat 1) f) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.(pasal 28C ayat 2). g) Hak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
di depan hokum (pasal 28D ayat 1). h) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak. i) Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
3. Kewajiban Warga Negara Indonesia :
a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan:
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
2 menyatakan :“Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
4. Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
 a) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
b) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
B. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM NEGARA PANCASILA
Pancasila adalah nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa (founding fathers) bagi
anak-anak bangsa pada generasi selanjutnya. Pancasila merupakan falsafah (pandangan
hidup) yang seyogyanya mampu membentuk masyarakat bangsa yang bermartabat, bangsa
yang ber-Ketuhanan YME, ber-kemanusiaan, yang adil dan beradab, menjunjung tinggi
kebersamaan dalam bingkai persatuan, mengutamakan musyawarah untuk mufakat, serta
mengedepankan keadilan bagi seluruh bangsanya. Pemahaman dan implementasi dari nilai-
nilai luhur Pancasila haruslah tertanam dalam jiwa-jiwa insan manusia Indonesia. Pancasila
adalah cermin jati diri bangsa Indonesia. Ketika Pancasila hilang dari jiwa-jiwa anak
bangsanya, maka bangsa Indonesia telah kehilangan jati dirinya. Dengan demekian, Pancasila
harus dipatrikan (internalisasi) Pancasila tersebut hanyalah melalui proses pendidikan. Proses
edukasi yang diberikan bukanlah doktrin yang kaku dan mengikat dilakukan secara
demokratis, dialogis, dan cara-cara yang atraktif.
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang memuat Hak dan Kewajiban Warga
Negara sebagai berikut:
1. Nilai Dasar ialah asas-asas yang diterima sebagai sifat mutlak atau kita menerima nilai
dasar sebagai sesuatu hal yang tidak dipertanyakan lagi.
2. Nilai Instrumental adalah pelaksanaan dari nilai dasar, biasanya alam wujud norma sosial
atau norma hukum, yang selanjutnya dikristalisasikan dalam lembaga-lembaga. Sifatnya
dinamis & kontekstual, sesuai kebutuhan tempat & waktu.
3. Nilai Praktis , adalah nilai yang sesunguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai
praktis ini sama semangatnya dengan nilai dasar & nilai instrumental.
Ada tiga hal penting dalam pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai berikut:
1. Pancasila perlu dimengerti secara tepat dan benar baik dari pengertian, sejarah, konsep,
prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti hal-hal yang mendasar
ini Pancasila sulit untuk diamalkan. Selain daripada itu, Pancasila akan cepat memudar dan
dilupakan. Banyak hal yang terjadi ketika semangat untuk mengamalkan Pancasila sangat
tinggi namun tidak didasari oleh pemahaman konsep dasar yang kuat, bukan hanya mudah
memudar, namun juga akan kehilangan arah, seakan akan sudah melaksanakan Pancasila
padahal yang dilaksanakan bukan Pancasila, bahkan bertentangan dengan Pancasila. Hal ini
amat mudah dilihat dalam praktek perekonomian dan perpolitikan Indonesia saat ini yang
tanpa sadar sudah mengekor pada sistem kapitalis-neoliberalis dan perpolitikan yang
bernapaskan individualis bukan kolektifis.
2. Pedoman pelaksanaan sebagai contoh apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Orde
Baru yang berusaha membuat Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4).
Pedoman ini sangat diperlukan agar negara dan warga negara mengerti apa yang mesti
dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan tersebut. Bahwasannya
tidak ada pedoman pelaksanaan, maka setiap orang berusaha membuat pedoman sendiri-
sendiri sehingga terjadi absurditas (kebingungan). Banyaknya kelemahan yang terjadi pada
pelaksanaan P4 perlu dievaluasi untuk diperbaiki. Contoh kelemahan utama dalam
pelaksanaan P4 adalah bahwa pedoman tersebut bersifat kaku, tertutup dan doktriner, hanya
pemerintah yang berhak menerjemahkan dan menafsirkan Pancasila, sehingga tidak ada
ruang yang cukup untuk diskusi dan terbukanya konsep-konsep baru. Kelemahan tersebut
harus diperbaiki dan tidak diabaikan.
3. Perlunya lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas
antara lain memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mensosialisasikan
Pancasila. Membuka ruang-ruang dialog agar tumbuh kesadaran ber-Pancasila baik di
kalangan elit politik, pers, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif, dan masyarakat luas. Yang
tak kalah penting adalah ikut memberi masukan kepada lembaga-lembaga negara dalam
melaksanakan tugas dan membuat kebijakan serta ikut mengevaluasi setiap kebijakan yang
dilakukan agar terjamin dan tidak bertentangan dengan Pancasila.
Dalam konteks pelaksanaan hak dan kewajiban, maka tiga hal penting sebagaimana disebut
di atas juga perlu ada, yaitu perlu mengerti prinsip-prinsip dasar hak dan kewajiban negara
dan warga negara, terdapat pedoman pelaksanaannya dan ada lembaga yang mengawalnya.
Tiga hal ini tentu tidak berdiri sendiri khusus terkait dengan hak dan kewajiban negara dan
warga negara, namun merupakan kesatuan gerak besar revitalisasi Pancasila dalam semua
bidang kehidupan. Pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara dalam negara
Pancasila adalah sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 seperti tergambar dalam
klasifikasi di atas. Namun demikian, selain melihat klasifikasi tersebut perlu juga memahami
konsep, prinsip dan nilai Pancasila dalam pelaksanaan hak asasi manusia.

BAB III 
PENUTUP 
KESIMPULAN
Hak dan Kewajiban merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan,namun sering terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Pelaksanaan Hak sendiri biasanya
lebih didahulukan ketimbang Kewajiban. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara
yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hak dan Kewajiban
Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945. Dan
Pancasila mempunyai nilai-nilai dasar ialah asas-asas yang diterima sebagai sifat mutlak atau
kita menerima nilai dasar sebagai sesuatu hal yang tidak dipertanyakan lagi. Nilai
Instrumental adalah pelaksanaan dari nilai dasar, biasanya alam wujud norma sosial atau
norma hukum, yang selanjutnya dikristalisasikan dalam lembaga-lembaga. Sifatnya dinamis
& kontekstual, sesuai kebutuhan tempat & waktu.Nilai Praktis, adalah nilai yang
sesunguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai praktis ini sama semangatnya dengan
nilai dasar & nilai instrumental.

Anda mungkin juga menyukai