Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL LBM 5

BLOK UROGENITAL & REPRODUKSI 2


“ADUH NYERI SEKALI”

Disusun oleh :
Kelompok 7
1. I Putu Restu Surya Peraupan (016.06.0032)
2. Kinanti Puji Lestari (018.06.0028)
3. David Maulana Abdurrahman Qudus (018.06.0029)
4. Sugiarti Rizki Utami (018.06.0046)
5. Dinda Novita Maghfiroh (018.06.0062)
6. I Nyoman Aditya Putra (018.06.0066)
7. Salma Rhihadatul Fitrah (018.06.0070)
8. Ahmad Tristan Amartya (018.06.0074)
9. Fira Ristanti (018.06.0078)
10. Dewa Ayu Kade Veren Pramesti (018.06.0080)

Tutor : dr. I Nyoman Cahyadi Tri Setiawan, S.Ked.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya dan dengan kemampuan yang kami miliki, penyusunan makalah SGD
(Small Group Discussion) LBM 4 yang berjudul “ADUH NYERI SEKALI”dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai hasil SGD lembar belajar mahasiswa (LBM)
5 yang berjudul “ADUH NYERI SEKALI”meliputi seven jumps step yang dibagi
menjadi dua sesi diskusi. Penyusunan makalah ini tidak akan berjalan lancar tanpa
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. dr. I Nyoman Cahyadi Tri Setiawan, S.Ked. Sebagai dosen fasilitator
kelompok SGD 7 yang senantiasa memberikan saran serta bimbingan dalam
pelaksanaan SGD.
2. Sumber literatur dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi kami
dalam berdiskusi.
3. Keluarga yang kami cintai yang senantiasa memberikan dorongan dan
motivasi.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas untuk menyusun
makalah ini, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 29 April 2020

Penyusun

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I SKENARIO LBM 4
BAB II PEMBAHASAN 7
BAB III PENUTUP 20
DAFTAR PUSTAKA 21

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 3


BAB I
SKENARIO LBM
Dalam skenario LBM % tentang “Aduh Nyeri Sekali” dinyatakan seorang
perempuan berusia 29 tahun dengan keluhan nyeri dan panas saat buang air kecil.
Pasien merasakan anyang-anyangan, setelah buang air kecil pasien kembali
merasakan ingin buang air kecil. Keluhan disertai demam dan menggigil. Pasien juga
sering menahan buang air kecil. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah
90/60 mmHg, suhu 38°C, nadi 106x/menit, respirasi 24x/menit. Nyeri ketok
costovertebra dextra et sinistra (+). Leukosituria > 10 Ipb, Bakteruria (++).
Dari data scenario diatas kami dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan
yakni :
 Penyebab terjadi keluhan nyeri dan panas saat buang air kecil
 Penyebab terjadi keluhan anyang-anyangan, demam dan meninggigil
 Hubungan jenis kelamin dengan keluhan
 Interpretasi pemeriksaan fisik dan korelasinya dnegan keluhan
Penyebab terjadi keluhan nyeri dan panas saat buang air kecil, pada skenario
disebutkan bahwa pasien sering menahan ingin pipis, hal itu yang menyebabkan
pengosongan kandung kemih yang tidak efektif sehingga menyebabkan imunitas dan
mobilitas menurun, akibatnya terjadinya distensi kandung kemih yang menyebabkan
nyeri saat buang air kecil. Diskenario juga menyebutkan bahwa pada pemeriksaan lab
didapatkan adanya bakteriuria yang artinya terdapat inflamasi pada kandung kemih
sehingga menyebabkan pembengkakan jaringan yang membuat obstruksi saluran
kemih dan menyebabkan nyeri maupun terasa panas saat buang air kecil. (Permenkes,
2011)

Anyang-anyangan atau dysuria adalah gangguan yang dirasakan saat berkemih


yaitu frekuensi berkemih yang sering namun volume urin yang dikeluarkan sedikit
dan merupakan salah satu gejala infeksi saluran kemih. Demam adalah kondisi
meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 380C dan umumnya terjadi sebagai reaksi dari

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 4


sistem imun dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab
penyakit. Menggigil adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi yang
menyebabkan otot tubuh berkontraksi secara cepat dan berulang untuk meningkatkan
suhu tubuh ini bentuk gejala yang menandai seseorang sedang mengalami gangguan
kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa ketiga gejala tersebut saling berhubungan dan
menunujukkan penyebab yang sama yaitu ‘infeksi’ yang diperjelas dengan gejala
anyang-anyang sehingga mengacu pada diagnosis infeksi saluran kemih atau ISK.

Hubungan jenis kelamin dengan keluhan pada skenario, ISK pada pria jarang
terjadi, pada umumnya ISK lebih banyak dijumpai pada wanita dibanding pada pria
karena uretra wanita lebih pendek dari pada pria sehingga mikroorganisme dari luar
lebih mudah mencapai kandung kemih dan juga letaknya dekat dengan daerah
perianal dan vagina. Dalam setiap tahun, 15% perempuan mengalami ISK. Kejadian
ISK makin sering terjadi pada masa kehamilan. ISK disebabkan oleh bakteri E.
Coli yang berpindah dari anus ke vagina. Kemungkinan besar terjadi karena gerakan
membasuh vagina dari arah belakang (anus) ke arah depan. Infeksi yang sering
disebut dengan “anyang-anyangen” ini menyerang saluran urin atau kantong kencing
perempuan yang menyebabkan intensitas kencing sangat sering dan terkadang tidak
bisa dibendung lagi. Infeksi ini juga menyebabkan sakit ketika kencing. pH vagina
akan berubah lalu kuman normal pada vagina akan mati sehingga tidak dapat
memerangi kuman abnormal yang menyebabkan infeksi. perempuan memang rentan
terkena infeksi pada daerah kewanitaan karena jarak saluran kencing, vagina dan anus
saling berdekatan.

Pada pemeriksaan fisik vital sign didapatkan tekanan darah 90/60 artinya terjadi
penurunan tekanan darah (hipotensi), suhu 38 derajat artinya terjadi peningkatan
dimana pada sekenario juga wanita tersebut mengalami demam. Demam adalah suatu
keadaan saat suhu badan melebihi 37 °C yang disebabkan oleh penyakit atau
peradangan. Demam juga merupakan pertanda bahwa sel antibodi manusia (sel darah
putih) sedang melawan suatu virus atau bakteri, laju pernapasan 24 kali/menit

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 5


artinya terjadi peningkatan sehingga terjadi takipnea (napas cepat), nadi 106 kali/
menit artinya terjadi peningkatan dimana terjadi takikardi, nyeri ketok costovertebra
dextra dan sinistra (+) dimana terjadi ketok pada costa dan vertebra yang biasanya
untuk mengidentifikasi pielonefritis, leukosituria >10 lbp dimana leukosituria adalah
ditemukannya peningkatan sel darah putih pada urin melebihi nilai normal. dan
adanya bakteriuria (++), bakteriuria merupakan Kondisi di mana bakteri hadir pada
urin yang seharusnya bebas dari bakteri. Dikatakan bakteriuria jika didapatkan lebih
dari 105 cfu (colony forming unit) per mL.

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 6


BAB II
PEMBAHASAN
Pada tema SGD kali ini dibahas mengenai Infeksi Saluran Kemih maka dari
itu kelompok kami akan membahas mulai dari Anatomi Traktus Urinarius, Perbedaan
ISK simptomatik dan asimptomatik dan membahas mengenai diagnosis banding
selanjutnya penentuan diagnosis kerja dan pembahasan diagnosis kerja. Untuk
Anatomi Traktus Urinarius sebagai berikut : Organ sistem urinaria terdiri dari ginjal,
ureter, vesika urinaria dan uretra.

Gambar 1. Anatomi ginjal.

a. Ginjal.
Ginjal terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum pada kedua sisi
vertebra torakalis ke-12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Pada bagian atas
terdapat kelenjar suprarenal. Bentuk ginjal seperti biji kacang, Berwarna
merah tua, sisi cekung menghadap medial, panjang kurang lebih 12,5 cm dan

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 7


tebal 2,5 cm ( kurang lebih sebesar kepalan tangan), berat 125 g - 175 g (pria
dewasa : 150-170 g, wanita dewasa : 115-155 g). Ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dextra yang besar.
Vaskularisasi ginjal terdapat A. Renalis percabangan aorta abdomen yg
mensuplai masing2 ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang anterior &
posterior. Keduanya menyebar sampai ke medula ginjal terletak antara
piramid disebut arteri interlobaris. Dari arteri interlobaris, pada bagian medula
ada arteri yang melewati basis piramid disebut arteri arquata. Arteri arquata
bercabang menjadi arteri
interlobularis yang berjalan tegak ke dalam korteks. Arteriol aferen berasal
dari arteri interlobularis. arteriol aferen membentuk 50 kapiler yg membentuk
Glomerulus. Arteriol eferen meninggalkan setiap glomerulus dan membentuk
jaringan kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal & distal
untuk memberi nutrien serta mengeluarkan zat yg direabsorbsi. Kapiler
peritubular mengalir ke dalam vena korteks yg kemudian menyatu
membentuk vena interlobularis. Vena arquata menerima darah dari vena
interlobaris yang bergabung dan bermuara ke dalam vena renalis. Vena renalis
meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.
 Glomerulus
Merupakan gulungan/anyaman kapiler yang terletak di dalam kapsula
bowman. Menerima darah dari arteriol aferen dan meneruskan ke
arteriol eferen selanjutnya ke sistem vena. Kapsula bowman adalah
ujung buntu tubulus ginjal, berbentuk kapsula cekung. Diameter 200
μm.
 Tubulus Proksimal Konvulta
Adalah Tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula
bowman. Panjang 15 mm, diameter 55μm. Berkelok-kelok dari kortek
ke medula dan

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 8


kembali ke kortek. Terjadi proses transport aktif natrium dan kalium.
 Ansa Henle
Bentuk : lurus dan tebal, diteruskan ke segmen tipis dilanjutkan ke
segmen tebal panjangnya 12 mm. total panjang ansa henle 2-14 mm.
b. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke
vesika urinaria. Panjangnya ±25-34 cm, dengan penampang 0,5 cm.
Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi
terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding ureter menimbulkan
gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam
kandung kemih. Lapisan dinding ureter terdiri dari:
 Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
 Lapisan tengah lapisan otot polos
 Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
c. Vesika urinaria (kandung kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk
seperti buah pir (kendi). Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet.

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 9


Gambar 2. Anatomi vesika urinria.
d. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria
yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar. Pada laki-laki
panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari: a. Uretra pars prostatikab.
Uretra pars membranosac. Uretra pars spongiosa.Uretra pada wanita
panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. sphincter uretra terletak di sebelah atas
vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran
ekskresi. (Netter’s Ed. 6)

Selanjutnya, Perbedaan dari ISK simptomatik dengan asimptomatik, Infeksi


saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urine (midstream,bersih dan segar)
ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml yang disebut dengan
bakteriuria. Bakteriuria mungkin tidak disertai gejala (bakteriuria asimtomatik) atau
disertai dengan gejala (bakteriuria simtomatik) (Harnawati 2007).

1. Bakteriuria simtomatik
Bakteri berkembang aktif dalam saluran kencing dan disertai gejala klinis,
seperti disuira, hematuria, nyeri di daerah simpisis, terdesak kencing (urgency),
stranguria, tenesmus, dan nokturia.
2. Bakteriuria asimtomatik
Keadaan dimana bakteri berkembang biak dalam saluran kencing, namun tanpa
menimbulkan gelaja-gejala klinis terinfeksi bakteri. Jumlah bakteri kurang dari
10.000 per ml. Dipengaruhi oleh paritas, sosioekonomi, dan ras wanita hamil
tersebut.
Dari permasalahan permasalahan yang didapatkan pada skenario ini kami
menemukan beberapa diagnosa banding yang terkait dengan keluhan pasien yang
terdpat pada skenario , dimana diagnose bandingnya meliputi :
1. Batu Ginjal / Nefrothiliasis

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 10


Definisi : Batu ginjal adalah keadaan dimana terdapat batu kristal dibagian
ginjal sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri hingga gagal ginjal.
Etiologi : Tubular nefron ginjal rusak sehingga mudah terbentuk batu,
penimbunan kalsium pada ginjal, serta dapat disebabkan infeksi pada ginjal
sehingga terjadi nekrotik dan membentuk batu.
Gejala Klinis :
 Nyeri dengan perasaan berat hingga tajam pada bagian perut, punggung
dan selangkangan. Nyeri terasa saat buang air kecil.
 Mual atau muntah.
 Hematuria : buang air kecil berdarah danpanas
 Demam
 Urin berisipasir, berwarna putih dan berbau.

2. Blaadder Calculli
Definsi : Bladder Calculli adalah keadaan dimana terdapat batu Kristal
dibagian kandung kemih sehingga dapat menyebabkan rasa nyeridi abdomen,
pelvis, atau inguinal.
Etiologi : Penimbulan kalsium dan mineral pada kandung kemih
Gejala Klinis :
 Nyeri atau pegal-pegal pada pinggang atau flank yang dapat menjalar
keperut bagian depan, dan lipatan paha hingga sampai ke kemaluan
 Buang air kecilpanas dan berdarah
 Urin berisi pasir, berwarna putih dan berbau
 Demam.

3. Batu Ureter / Ureterolithiasis


Definisi : Ureterolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan
oksalat pada ureter. Biasanya calculi yang berada di ureter berasal dari batu
ginjal yang turun keureter.

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 11


Etiologi : Penimbunan kalsium serta infeksi yang menyebabkan nekrotik
sehingga terbentuk batu.
Gejala Klinis :
 Nyeri yang luar biasa, akut dan kolik yang menyebar ke paha dan
genetalia.
 Rasa ingin berkemih tetapi sedikit yang keluar
 Hematuri akibat abrasi batu
 Demam
4. Infeksi Saluran Kemih / ISK
Definisi : ISK adalah suatu infeksi yang terjadi akibat adanya pertumbuhan
dan perkembangan bakteri/ jamur yang terdapat didalam saluran kemih yang
meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi kekandung kemih yang
terjadi peningkatan bakteri didalam urin ( bakteriuria).
Etiologi : Pada umumnya ISK disebabkan mikro-organisme (MO) tunggal
Escherichio coli, mikroorganisme Iainnya yang sering ditemukan seperti
Proteus spp (33%) ISK anak laki-laki berusia 5 tahun), Klebsiella spp, dan
Stafilokokus dengan koagulase negatif.
Gejala Klinis :
 Nyeri dan panas saat buang air kecil
 Demam
 Nyeri pada punggung ( nyeriketok vertebra )
 Bakteri (+)
 Hipotensi
 Terjadi peningkatan sel darah putih di urine. ( Sudoyo, 2014)
Dalam melakukan penegakan diagnosis harus dilandasi dengan adanya gejala,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Sehingga kelompok kami mengambil
diagnosis kerja dari kasus diatas yaitu Infeksi Saluran Kemih Bagian Atas. Diagnosis
diambil dari anamnesis gejala didalam sekanrio yaitu nyeri dan panas saat buang air

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 12


kecil, mengalami anyang-anyangan, demam dan mengigil. Kemudian dilihat dari
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, Suhu 38 derajat, nadi 106
kali/ menit, respirasi 24 kali/menit, serta didapatkan nyeriketok costovertebrae dextra
et sinistra positif. Serta dilihat dari pemeriksaan penunjang yaitu terdapat leukosituria
> 10 Ipb dan bakteriuria positif.

Untuk epidemiologi di Indonesia, ISK merupakan penyakit yang relatif sering


pada semua usia mulai dari bayi sampai orang tua. Semakin bertambahnya usia,
insidensi ISK lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki karena
uretra wanita lebih pendek dibandingkan laki-laki (Purnomo, 2014). Menurut data
penelitian epidemiologi klinik melaporkan 25%-35% semua perempuan dewasa
pernah mengalami ISK. Prevalensi selama periode sekolah (school girls) 1% meningkat
menjadi 5% selama periode aktif secara seksual. Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat
mencapai 30%, baik laki-laki maupun perempuan bila disertai faktor predisposisi seperti
berikut litiasis, obstruksi saluran kemih, penyakit ginjal polikistik, nekrosis papilar, diabetes
mellitus pasca transplantasi ginjal, nefropati analgesik, penyakit sickle-cell, senggama,
kehamilan dan peserta KB dengan table progesterone, serta kateterisasi. National Kidney
and Urology Disease Information Clearinghouse (NKUDIC) juga mengungkapkan
bahwa pria jarang terkena ISK, namun apabila terkena dapat menjadi masalah serius
(NKUDIC, 2012). Infeksi saluran kemih (ISK) diperkirakan mencapai lebih dari 7
juta kunjungan per tahun, dengan biaya lebih dari $ 1 miliar. Sekitar 40% wanita akan
mengalami ISK setidaknya sekali selama hidupnya, dan sejumlah besar perempuan
ini akan memiliki infeksi saluran kemih berulang (Gradwohl, 2011) Prevalensi pada
lanjut usia berkisar antara 15 sampai 60%, rasio antara wanita dan laki-laki adalah 3
banding 1. Prevalensi muda sampai dewasa muda wanita kurang dari 5% dan laki-laki
kurang dari 0,1%. ISK adalah sumber penyakit utama dengan perkiraan 150 juta
pasien pertahun diseluruh dunia dan memerlukan biaya ekonomi dunia lebih dari 6
milyar dollar (Karjono, 2012).

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 13


Pathogenesis dari ISK Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri (kuman)
masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang biak. Saluran kemih terdiri dari
kandung kemih, uretra dan dua ureter dan ginjal (Purnomo, 2014). Sejauh ini
diketahui bahwa saluran kemih atau urin bebas dari mikroorganisma atau steril.
Infeksi saluran kemih terjadi pada saat mikroorganisme ke dalam saluran kemih dan
berkembang biak di dalam media urin. Mikroorganisme penyebab ISK umumnya
berasal dari flora usus dan hidup secara komensal dalam introitus vagina, preposium,
penis, kulit perinium, dan sekitar anus. Kuman yang berasal dari feses atau dubur,
masuk ke dalam saluran kemih bagian bawah atau uretra, kemudian naik ke kandung
kemih dan dapat sampai ke ginjal (Fitriani, 2013). Mikroorganisme memasuki saluran
kemih melalui empat cara, yaitu: 1) Ascending, kuman penyebab ISK pada
umumnya adalah kuman yang berasal dari flora normal usus dan hidup secara
komensal introitus vagina, preposium penis, kulit perineum, dan sekitar anus. Infeksi
secara ascending (naik) dapat terjadi melalui empat tahapan, yaitu : a) Kolonisasi
mikroorganisme pada uretra dan daerah introitus vagina b) Masuknya
mikroorganisme ke dalam buli-buli c) Mulitiplikasi dan penempelan mikroorganisme
dalam kandung kemih d) Naiknya mikroorganisme dari kandung kemih ke ginjal
(Israr, 2009). 2) Hematogen (descending) disebut demikian bila sebelumnya terjadi
infeksi pada ginjal yang akhirnya menyebar sampai ke dalam saluran kemih melalui
peredaran darah. 3) Limfogen (jalur limfatik) jika masuknya mikroorganisme melalui
sistem limfatik yang menghubungkan kandung kemih dengan ginjal namun yang
terakhir ini jarang terjadi (Coyle dan Prince, 2009).

Patogenesis bakteriuria asimtomatik dengan presentasi klinis ISK tergantung


dari patogenitas dan status pasien sendiri (host).

1. Peran patogenisitas bakteri.


Sejumlah flora saluran cerna termasuk E.coli diduga terkait dengan etiologi
ISK. Patogenisitas E.coli terkait dengan bagian permukaan sel polisakarida
dari lipopolisakarin (LPS). Hanya imunoglobulin serotype dari 170 serotipe

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 14


O/E.coli yang berhasil diisolasi rutin dari pasien ISK klinis, diduga strain
E.coli ini mempunyai patogenisitas khusus (Weissman, 2007).
2. Peran bacterial attachment of mucosa.
Penelitian membuktikan bahwa fimbriae merupakan satu pelengkap
patogenesis yang mempunyai kemampuan untuk melekat pada permukaan
mukosa saluran kemih. Pada umumnya P.fimbriae akan terikat pada P blood
group antigen yang terdapat pada sel epitel saluran kemih atas dan bawah.
3. Peranan faktor virulensi lainnya.
Sifat patogenisitas lain dari E.coli berhubungan dengan toksin. Dikenal
beberapa toksin seperti α-hemolisin, cytotoxic necrotizing factor-1 (CNF- 1),
dan iron reuptake system (aerobactin dan enterobactin). Hampir 95% α-
hemolisin terikat pada kromosom dan berhubungan dengan pathogenicity
island (PAIS) dan hanya 5% terikat pada gen plasmio (Sudoyo, 2014).
Virulensi bakteri ditandai dengan kemampuan untuk mengalami perubahan
bergantung pada dari respon faktor luar. Konsep variasi fase mikroorganisme
ini menunjukan peranan beberapa penentu virulensi bervariasi diantara
individu dan lokasi saluran kemih. Oleh karena itu, ketahanan hidup bakteri
berbeda dalam kandung kemih dan ginjal.
4. Peranan Faktor Tuan Rumah (host)
Faktor Predisposisi Pencetus ISK. Penelitian epidemiologi klinik mendukung
hipotensi peranan status saluran kemih merupakan faktor risiko atau pencetus
ISK. Jadi faktor bakteri dan status saluran kemih pasien mempunyai peranan
penting untuk kolonisasi bakteri pada saluran kemih. Kolonisasi bakteri sering
mengalami kambuh (eksaserbasi) bila sudah terdapat kelainan struktur
anatomi saluran kemih. Dilatasi saluran kemih termasuk pelvis ginjal tanpa
obstruksi saluran kemih dapat menyebabkan gangguan proses klirens normal
dan sangat peka terhadap infeksi. Endotoksin (lipid A) dapat menghambat
peristaltik ureter. Refluks vesikoureter ini sifatnya sementara dan hilang
sendiri bila mendapat terapi antibiotik. Proses pembentukan jaringan

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 15


parenkim ginjal sangat berat bila refluks vesikoureter terjadi sejak anak-anak.
Pada usia dewasa muda tidak jarang dijumpai di klinik gagal ginjal terminal
(GGT) tipe kering, artinya tanpa edema dengan atau tanpa hipertensi
(Pranawa et al, 2007). Status Imunologi Pasien (host).
Penelitian laboratorium mengungkapkan bahwa golongan darah dan status
sekretor mempunyai konstribusi untuk kepekaan terhadap ISK. Pada tabel di
bawah dapat dilihat beberapa faktor yang dapat meningkatkan hubungan
antara berbagai ISK (ISK rekuren) dan status secretor (sekresi antigen darah
yang larut dalam air dan beberapa kelas immunoglobulin) sudah lama
diketahui. Prevalensi ISK juga meningkat terkait dengan golongan darah AB,
B dan PI (antigen terhadap tipe fimbriae bakteri) dan dengan fenotipe
golongan darah Lewis. Kepekaan terhadap ISK rekuren dari kelompok pasien
dengan saluran kemih normal (ISK tipe sederhana) lebih besar pada kelompok
antigen darah non-sekretorik dibandingkan kelompok sekretorik. Penelitian
lain melaporkan sekresi Ig A urin meningkat dan diduga mempunyai peranan
penting untuk kepekaan terhadap ISK rekuren.

Faktor resiko dari ISK ialah : (a) Jenis kelamin, (b) Aktif secara seksual.
Aktivitas seksual bisa membuat saluran kencing mengalami iritasi dan memudahkan
bakteri masuk ke kandung kemih. (c) Melakukan seks anal. Perilaku seks ini
membuat bakteri di dalam anus lebih mudah masuk ke saluran kemih. (d) Kehamilan,
karena aliran urine menjadi lebih lambat akibat perubahan fisik saat hamil, sehingga
bakteri bisa dengan mudah menyebar ke organ ginjal. (e) Kelainan bentuk saluran
kemih. (f) Sumbatan saluran kemih, misalnya akibat pembengkakan prostat. (g)
Sering mengalami sembelit, khususnya pada anak-anak. (h) Memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat penyakit HIV/AIDS atau karena efek
samping obat kemoterapi. (i) Menderita prostatitis, yaitu infeksi pada kelenjar prostat
yang bisa menyebar hingga ke ginjal. (j) Kerusakan saraf di sekitar kandung kemih.
Kondisi ini membuat penderitanya tidak sadar bahwa ia mengalami infeksi saluran

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 16


kemih, sampai infeksinya menyebar ke ginjal. (k) Menderita penyakit yang membuat
sulit buang air kecil (retensi urine), misalnya multiple sclerosis atau spina bifida.

Untuk Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakuan yaitu : 1) Urinalisis,


pemeriksaan yang membutuhkan sediaan urin penderita. Dapat dilakukan oleh
pasien tersebut atau dapat juga di punksi (Makroskopik : warna keruh atau merah.
Mikroskopik : Leukosuria / pyuria : merupakan salah satu petunjuk
penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit per
lapang pandang besar (LPB) pada sediaan yang diperiksa., Hematuria : positif bila
terdapat 5 – 10 eritrosit per luas pandang besar pada sediaan yang diperiksa). 2)
Kultur Urine, untuk mengidentifikasi bakteri dan memastikan diagnosis ISK
yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu >100.000/ml urin
pada urin midstream, manakala pada punksi urin suprapubik, 1 bakteri ditemui
sudah dianggap bermakna. 3) Radiografi, rontgen abdomen, pada rontgen terdapat
bayangan ginjal membesar, ada kekbauran dari bayangan foto psoas, 4) Nefrogram,
terdapat keterlamabatan fase. 5) Pemeriksaan kimia yang paling sering dipakai ialah
tes nitrit. Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali enterococcus,
mereduksi nitrat bila dijumpai lebih dari100.000 bakteri. Konversi ini dapat
dijumpai dengan perubahan warnapada uji tarik. Sensitivitas 90,7% dan
spesifisitas 99,1% untuk mendeteksi Gram-negatif. Hasil palsu terjadi bila
pasien sebelumnya diet rendah nitrat, diuresis banyak, infeksi oleh enterococcus.
6) Pemeriksaan Darah lengkap, melihat apakah adanya leukositosis dan adanya
peningkatan LED.

Tatalaksana yang dapat diberikan untuk pasien yang mengalami ISK, sebelum
ada hasil biakan diberikan pengobatan empiris selama 7-10 hari. Jenis antibiotik yang
diberikan pada tabel berikut:

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 17


Obat Dosis mg/Kg/hari Frekuensi/(usia bayi)
Parenteral
Ampisilin 100 Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
Tiap 6-8 jam (bayi > 1 minggu)
Sefotaksin 150 Dibagi setiap 6-8 jam
Gentamisin 5 Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
Tiap 24 jam (bayi > 1 minggu)
Seftriakson 75 Sekali sehari
Seftazidim 150 Dibagi setiap 6-8 jam
Sefazolin 50 Dibagi setiap 8 jam
Tobramisin 5 Dibagi setiap 8 jam
Ticarsilin 100 Dibagi setiap 6 jam
Oral (Rawat jalan, antibiotik oral (pengobatan standar))
Amoksilin 20-40 mg/Kg/hari q8h
Ampisilin 50-100 mg/Kg/hari q6h
Amoksilin-klavulanat 50 mg/Kg/hari q8h
Sefaleksin 50 mg/Kg/hari q6-8h
Sefiksim 4 mg/kg q12h
Nitrofurantoin* 6-7 mg/kg q6h (profilaksis : 1-2mg/Kg
satu kali malam hari)
Sulfisoksazol* 120-150 q6-8h (profilaksis : 50 mg/Kg
satu kali malam hari)
Trimeroprin* 6-12 mg/Kg q6h (profilaksis : 3 mg/Kg satu
kali malam hari)
Sulfametoksazol 30-60 mg/Kg q6-8h (profilaksis : 10 mg/Kg
satu kali malam hari)
*Tidak diberikan pada neonatus atau dengan insufisiensi ginjal
Umumnya, setelah terapi antibiotic 2x24 jam , gejala menghilang. Bila belum
pikirkan antibiotik yang lain. Indikasi rawat Inap : apabila disertai dehidrasi,
muntah, tidak dapat minum per oral, berusia ≤ 1 bulan, atau dicurigai urosepsis. Tata
laksana mencakup rehidrasi dan antibiotika intravena. Suportif, Asupan cairan yang
adekuat, perawatan higienitas daerah perineum dan periuretra, serta pencegahan
konstipasi. Pasien juga perlu diedukasi agar tidak sering menahan buang air kecil.
Komplikasi dari Infeksi saluran kemih yang dibiarkan tidak tertangani dapat
menyebabkan infeksi ginjal (pielonefritis). Kondisi ini akan mengakibatkan

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 18


kerusakan ginjal permanen. ISK juga berisiko untuk kambuh dalam kurun waktu 6
bulan, atau hingga empat kali dalam setahun. Sejumlah komplikasi lain yang dapat
terjadi akibat ISK yang tidak tertangani adalah: (1) Sepsis, yaitu kondisi berbahaya
akibat infeksi, terutama bila infeksi menyebar hingga ke ginjal. (2)Abses perinefritik.
(3) Kerusakan ginjal permanen akibat infeksi ginjal akut atau kronis (pielonefritis)
karena Infeksi saluran kemih yang tidak diobati. (4) Pielonefritis emfisematosa (syok
septic, nefropati akut vasomotor (5) Nefrolitiasis. (6) Perubahan struktur uretra
(penyempitan uretra pada pria). (7) Obstruksi ureter. (8) Kelahiran prematur dan bayi
terlahir dengan berat badan lahir rendah, jika dialami oleh wanita hamil. (9) Infeksi
berulang, terutama pada wanita yang mengalami dua atau lebih ISK dalam periode
enam bulan atau empat atau lebih dalam setahun.
Prognosis infeksi saluran kemih (ISK) yang sederhana terbilang sangat baik,
(dubia ad bonam) dengan pengobatan antibiotik yang tepat maka penderita dapat
sembuh sempurna.Pada beberapa wanita dapat mengalami episode ISK berulang, hal
tersebut dihubungkan dengan perilaku seksual, penggunaan spermisida, wanita
dengan antigen spesifik pada golongan darah tertentu. Pada ISK complicated dengan
diagnosis dan tatalaksana yang tepat, prognosis terbilang cukup baik. Kerusakan dari
fungsi ginjal jarang namun mungkin saja terjadi sebagai bagian dari komplikasi.

BAB III
PENUTUP

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 19


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang disebabkan karena
adanya invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh
bakteri Escherechia coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa.
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik pria maupun wanita dari semua umur
baik anak, remaja, dewasa maupun umur lanjut.
Kelompok kami mengambil diagnosis kerja yakni Infeksi Saluran Kemih
Bagian Atas, diagnose ini ditegakkan berdasarkan anamnesis gejala didalam sekanrio
yaitu nyeri dan panas saat buang air kecil, mengalami anyang-anyangan, demam dan
mengigil. Kemudian dilihat dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, Suhu 38 derajat, nadi 106 kali/ menit, respirasi 24 kali/menit, serta
didapatkan nyeriketok costovertebrae dextra et sinistra positif. Serta dilihat dari
pemeriksaan penunjang yaitu terdapat leukosituria > 10 Ipb dan bakteriuria positif.

DAFTAR PUSTAKA
Better Health. 2018. Kidney and Bladder. Urinary Tract Infections (UTI)

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 20


Hermiyanty. 2016. Faktor Resiko Infeksi Saluran Kemih. Jurnal Kesehatan Tadulako.
Vol,2. No,2.

Netter, Frank H. 2016. Atlas Anatomi Bahasa Latin/Indonesia. Edisi 6. Indonesia :


Elsevier.

Purnomo B. 2015. Dasar-Dasar Urologi. Edisi III. Jakarta: Sagung seto.

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, K.Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. 2014. Ilmu
Penyakit Dalam. Ed. VI, Jilid II. Jakarta : Interna Publishing.
Tanjung, M. F. A. 2018. Gambaran Kasus Ibu Hamil Dengan Infeksi Saluran Kemih
Di Rb. Aji Sri Haji Periode Januari 2018. Jurnal Ilmiah Simantek, 2(2).

Urology Care Foundation. 2018. Urinary Tract Infection in Adults.

WebMD. 2017. Your Guide to Urinary Tract Infections (UTIs).

LBM 5- ADUH NYERI SEKALI- 21

Anda mungkin juga menyukai