Anda di halaman 1dari 19

KONSEP IMPLEMENTASI

PUBLIC PRIVATE MIX (PPM)


Substansi Tuberkulosis

Dit. P2PML, Ditjen P2P, Kemenkes RI


Situasi TBC di IndonesiaTahun 2020
Cascade Data Layanan TBC di Indonesia Tahun 2016 – 2021
824.000 estimasi beban
850.000 TBC di Indonesia

750.000 279.124 Kasus TBC 281.544 Kasus


tidak ditemukan TBC
400.296 Kasus TBC atau dilaporkan tidak ditemukan
650.000 482.435 Kasus tidak ditemukan atau dilaporkan
TBC atau dilaporkan 466.845 Kasus
tidak ditemukan TBC
550.000 atau dilaporkan 96.297 kasus tidak ditemukan 617.244 Kasus
92.649 kasus
TBC atau dilaporkan TBC
TBC
tidak berhasil tidak ditemukan
tidak berhasil
450.000 80.606 kasus pengobatan atau dilaporkan
pengobatan
TBC
tidak berhasil
350.000 46.374 pengobatan 107.837 kasus
kasus TBC TBC
tidak tidak berhasil
250.000 berhasil pengobatan
pengobatan
176.700
150.000 kasus TBC
tidak
berhasil
50.000 pengobatan

(50.000) 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Estimasi Kasus TBC jumlah pasien TB Diobati jumlah pasien tb sembuh dan lengkap
Sumber : SITB per 4 Oktober 2021
Gap Kasus Tidak Ditemukan atau Tidak Dilaporkan di Seluruh Provinsi
di Indonesia Tahun 2021
Sumber : SITB per 4 Oktober 2021
125.000 Kasus TBC tidak
ditemukan/dilaporkan
100.000

75.000

50.000

25.000

0 PAP
DKI LAM SUL KAL BEN GOR KAL
JAB JATI JATE SUM SUM BAN SULS RIA SUM ACE PAP KAL KALS KAL JAM KEP SUL SUL MAL UA BAB SUL MAL
JAKA PUN NTT NTB BALI TEN TEN DIY GKU ONT TAR
AR M NG UT SEL TEN EL U BAR H UA BAR EL TIM BI RI UT TRA UKU BAR EL BAR UT
RTA G G G LU ALO A
AT
Target Insidens 128. 95.9 83.0 62.8 47.4 33.7 33.0 31.0 29.5 27.6 22.9 20.1 18.8 18.5 17.7 17.2 15.0 14.4 13.6 12.4 10.8 10.2 9.53 9.38 9.07 9.00 7.76 6.58 6.51 5.92 4.44 4.30 4.19 2.77
Terkonfirmasi TB 48.4 23.1 24.2 13.4 15.8 7.55 1.26 10.3 4.73 5.28 5.08 4.65 3.09 5.52 3.30 3.81 2.24 2.99 2.15 1.84 2.43 2.40 3.27 1.51 1.69 1.96 823 1.74 1.32 892 1.35 2.15 1.08 645
Diobati TB 38.3 19.2 19.7 1024 12.4 5.74 10.4 8.00 3.37 4.48 3.54 3.49 2.20 4.16 2.68 2.84 1.68 2.01 1.58 1.51 2.08 1.71 2.36 1.19 1.30 1.22 593 1.02 1.01 725 1.15 1.40 692 514
Data dalam ribu
100%

0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%

0%
100%

10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
INDONESIA 73% INDONESIA 25%

RIAU 89% BANTEN 37%

SUMSEL 86% JABAR 36%

SUMUT 83% GORONTALO 35%

SULSEL 81% DKI JAKARTA 31%

BANTEN 81% SULBAR 31%

Sumber : SITB per 4 Oktober 2021


JATENG 79% SULUT 31%

JATIM 78% SULSEL 30%

KEPRI 78% JATENG 29%

NTB 78% PAPUA 27%

ACEH 76% JATIM 24%

BABEL 76% KEPRI 23%

NTT 74% SUMSEL 22%

MALUKU 73% KALTARA 21%

KALSEL 73% SULTENG 21%

MALUT 73% MALUT 21%


KALTENG 72% KALBAR 20%
BALI 72% RIAU 20%
DIY 72% ACEH 20%
KALTIM 70% SUMBAR 19%
SULBAR 69% SUMUT 19%
Treatment Coverage TBC Tahun 2021

SULTENG 68% PAPUA BARAT 19%


Treatment Success Rate TBC Tahun 2021*

LAMPUNG 68% NTB 19%


SULUT 68% SULTRA 18%
PAPUA 66% MALUKU 18%
Capaian Program TBC Tahun 2021:

JABAR 66% DIY 17%


Penemuan dan Hasil Pengobatan TBC

BENGKULU 65% KALTIM 17%


DKI JAKARTA 65%
BABEL 15%
SUMBAR 65%
JAMBI 15%
PAPUA BARAT 64%
NTT 14%
KALTARA 63%
LAMPUNG 14%
*data kohort tahun 2020

JAMBI 61%
BALI 14%
KALBAR 61%
KALTENG 14%
SULTRA 55%
KALSEL 13%
Target : 90%
Target : 85%

GORONTALO 46%
BENGKULU 9%
Kontribusi Faskes Lapor di Indonesia
Kontribusi Jumlah Kasus TB Diobati per
Proporsi Faskes Melaporkan Kasus TB Kategori Faskes Tahun 2021
diobati Tahun 2020 dan 2021 250.000

100% 92%
90% 84% 685 1.274
80% 200.000
70% 31.864
63% 60% DPM/Klinik
60% 51% Swasta
50% 45%
36.644 Klinik
150.000
40% Pemerintah
30% 23% 21%
Rumah Sakit

206,756
20% Swasta
10% 2% 1%
100.000 Rumah Sakit
0%
Pemerintah
Puskesmas + RS RS Swasta Klinik DPM/Klinik
133.665 PUSKESMAS
BBKPM Pemerintah Pemerintah Swasta
50.000
BP4/ BBKPM/
BKPM
% Fasyankes Lapor 2020 % Fasyankes Lapor 2021
2.624
-
Sumber: SITB per 4 Oktober 2021 Indonesia
Jumlah dan Proporsi Puskesmas Lapor Kasus TB Diobati Tahun 2021
1.200
1.000
800
600
400
200
-
PAP
DKI LAM BEN GOR
JABA JATI JATE SUM SULS SUM BAN SUM KALB SULT JAM KALS SULT SULU PAP KALT KALT MAL MAL SULB UA KEPR BABE KALT
NTT JAKA PUN ACEH RIAU NTB GKUL DIY BALI ONT
R M NG UT EL SEL TEN BAR AR RA BI EL ENG T UA IM ENG UKU UT AR BAR I L ARA
RTA G U ALO
AT
Data Dasar 1.1 970 880 627 463 411 343 331 316 360 247 275 236 246 292 206 237 210 172 197 439 187 205 179 212 121 120 147 97 93 162 87 64 55
Faskes Lapor TB.03 1.0 943 827 551 416 329 309 302 286 285 247 243 230 196 192 179 177 170 169 163 163 162 162 120 116 110 105 98 91 85 65 63 60 33
% 95% 97% 94% 88% 90% 80% 90% 91% 91% 79% 100% 88% 97% 80% 66% 87% 75% 81% 98% 83% 37% 87% 79% 67% 55% 91% 88% 67% 94% 91% 40% 72% 94% 60%

Data Dasar Faskes Lapor TB.03 %

Jumlah dan Proporsi DPM/Klinik Swasta Lapor Kasus TB Diobati Tahun 2021
1.200
1.000
800
600
400
200
-
PAPU
DKI LAM GOR
SUM SUM BANT JATI PAPU JABA JATE MAL SULT BENG KALB JAMB SUM SULS BABE KALT KALS KALTI KALT SULU SULT SULB MAL A
JAKA KEPRI ACEH RIAU PUN DIY ONT BALI NTB NTT
SEL UT EN M A R NG UT RA KULU AR I BAR EL L ENG EL M ARA T ENG AR UKU BARA
RTA G ALO
T
Data Dasar 254 896 697 776 1.01 59 1.03 1.06 240 5 64 89 110 114 143 170 267 307 71 292 166 14 59 290 3 25 6 69 3 136 111 110 26 37
Faskes Lapor TB.03 22 15 11 9 9 5 5 5 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - -
% 9% 2% 2% 1% 1% 8% 0% 0% 1% 20% 2% 1% 1% 1% 1% 1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Data Dasar Faskes Lapor TB.03 %


Jumlah dan Proporsi RS Pemerintah Lapor Kasus TB Diobati Tahun 2021
140
120
100
80
60
40
20
-
PAP
DKI BEN GOR LAM
JATI JATE JABA SULS ACE SUM SUM SUM PAP KALB KALS KALT SUL BAN KALT SULT UA KEPR BAB MAL JAM SULT KALT MAL SULB
JAKA RIAU NTT DIY BALI NTB GKU ONT PUN
M NG R EL H UT SEL BAR UA AR EL IM UT TEN ENG ENG BAR I EL UT BI RA ARA UKU AR
RTA LU ALO G
AT
Data Dasar 130 83 82 57 57 33 55 41 34 24 36 30 31 16 24 26 29 17 20 23 29 16 18 12 16 18 20 21 10 25 17 9 11 21
Faskes Lapor TB.03 75 73 68 46 38 28 27 26 24 19 18 17 17 14 14 14 14 13 13 12 11 10 10 9 7 7 7 7 5 5 4 3 2 2
% 58% 88% 83% 81% 67% 85% 49% 63% 71% 79% 50% 57% 55% 88% 58% 54% 48% 76% 65% 52% 38% 63% 56% 75% 44% 39% 35% 33% 50% 20% 24% 33% 18% 10%

Data Dasar Faskes Lapor TB.03 %

Jumlah dan Proporsi RS Swasta Lapor Kasus TB Diobati Tahun 2021


350
300
250
200
150
100
50
-
PAP
DKI LAM BEN GOR
JATE JABA JATI BAN SUM SUM SULS ACE SUM KEPR KALB KALT BAB PAP SUL MAL SULT JAM UA KALS SULB MAL KALT KALT SULT
JAKA DIY RIAU BALI NTT NTB PUN GKU ONT
NG R M TEN UT SEL EL H BAR I AR IM EL UA UT UKU ENG BI BAR EL AR UT ENG ARA RA
RTA G LU ALO
AT
Data Dasar 236 297 291 136 104 166 70 50 46 61 49 38 46 18 24 31 24 13 20 58 11 24 8 11 24 4 24 4 5 8 8 1 5 16
Faskes Lapor TB.03 159 158 132 73 51 49 29 26 24 19 18 17 17 11 9 9 8 7 6 6 5 5 3 3 3 2 2 1 1 1 1 - - -
% 67% 53% 45% 54% 49% 30% 41% 52% 52% 31% 37% 45% 37% 61% 38% 29% 33% 54% 30% 10% 45% 21% 38% 27% 13% 50% 8% 25% 20% 13% 13% 0% 0% 0%

Data Dasar Faskes Lapor TB.03 %


LATAR BELAKANG PPM POLA PENEMUAN
KASUS TBC DAN KONTRIBUSI FASKES
Patient Pathway Analysis, Inventory Study Penelitian Sektor Swasta
2017 oleh Balitbangkes, 2017 oleh BCG/USAID, 2018
74% masyarakat dengan 62% Kasus TB tidak 65% kasus TB
gejala TB dalam hal dilaporkan oleh Rumah mendapatkan diagnosis di
mencari pengobatan awal Sakit fasilitas pelayanan
lebih memilih fasyankes → kasus TB yang dilaporkan yang kesehatan primer
dilaporkan hanya 38% dari estimasi total
swasta kasus → 44% di puskesmas
Rasio pencarian 96% Kasus TB yang tidak 82% kasus TB
pengobatan di fasyankes dilaporkan dari menyelesaikan
swasta paling besar ada di DPM/Klinik/Lab pengobatan di rumah
farmasi/apotek (52%), → kasus TB yang dilaporkan yang sakit
DPM (19%) dan RS (3%). dilaporkan hanya 4% dari estimasi total → 79% rumah sakit swasta
kasus
LATAR BELAKANG
KONSEP PUBLIC PRIVATE MIX
• Sebagian besar pelaporan berasal DEFINISI TUJUAN
dari fasyankes pemerintah. • Pendekatan komprehensif untuk • Mengorganisasikan layanan
• Pertimbangan preferensi melibatkan secara sistematis semua TB untuk memastikan
masyarakat dalam pencarian fasyankes, baik pemerintah & swasta dalam layanan terpadu yang
pengobatan penanggulangan TB berpusat pada pasien
• Ketersediaan layanan swasta yang • DPPM → jejaring layanan tuberkulosis (patient‐centered care) pada
besar dan tersegmentasi dalam satu kab/kota yang melibatkan tingkat kabupaten/kota
• Kualitas pelayanan TB di layanan seluruh faskes pemerintah dan swasta yang dengan koordinasi yang
swasta dikoordinasikan oleh Dinkes Kab/Kota substansial
Tim DPPM TB
JEJARING EKSTERNAL
Tim DPPM telah terbentuk di
Jejaring layanan TB diantara
seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan
Diimplementasikan
oleh
KOPI TB
23 Provinsi
& 71 Kab/Kota
125 Kab/Kota
swasta di sebuah kabupaten/kota

DPPM Tujuan PPM

JEJARING INTERNAL
61 dari 80 Kab/Kota
Prioritas PPM
Jejaring layanan TB antara (76%) bentuk tim
seluruh unit di sebuah fasilitas DPPM
pelayanan kesehatan Detected Treated Reported
JEJARING INTERNAL LAYANAN TBC
Jejaring Internal dalam hal:
1) Penemuan terduga/skrining terduga TBC
2) Alur Diagnosis TBC
3) Alur Penanganan Pasien Mangkir
4) Pengelolaan Logistik
5) Pencatatan dan Pelaporan TBC

Jejaring internal layanan TBC dituangkan dalam SOP


di masing-masing faskes yang mencakup peran dari
unit/poli lain, serta mekanisme dan periode pengumpulan
data dari unit/poli terkait
Tujuan
• Meningkatkan kegiatan kolaborasi layanan antar unit layanan, misalnya antara unit pelayanan umum, gigi, MTBS, KIA,
HIV dan unit lainnya di dalam puskesmas;
• Mengurangi terjadinya keterlambatan diagnosis TBC (delayed-diagnostic) dan kasus TBC yang tidak terlaporkan (under-
reporting);
• Memastikan kasus TBC dilaporkan secara berkala melalui sistem informasi program tuberkulosis
JEJARING EKSTERNAL LAYANAN TBC
Jejaring Eksternal Layanan TB
dapat dituangkan dalam MoU
Jejaring contoh MoU antara Puskesmas dengan
Eksternal TBC DPM/Klinik diwilayahnya atau Dinas Kesehatan
dengan Rumah Sakit

Alur Rujukan • DPM/Klinik memiliki akses


Alur Diagnostik Pasien Pindah Pengelolaan terhadap logistic termasuk
TBC Pengobatan dan Logistik OAT jika sudah berjejaring
Pasien Mangkir (MoU) dengan Puskesmas

• Pasien Pindah → Koordinasi antara Fasyankes


• Fasyankes yang tidak memiliki fasilitas Pengirim, Fasyankes Tujuan dan Dinkes dengan formulir
pemeriksaan dapat merujuk pasien/spesimen TB.09 dan TB.10
ke fasyankes lain untuk diagnosis maupun • Pasien Mangkir → Koordinasi antara DPM/Klinik
follow up pasien TB dan TB Resistan Obat dengan Puskesmas dan Dinkes, Puskesmas sebagai
• Pengaturan rujukan pasien/spesimen ke Pembina wilayah akan melakukan pelacakan
fasyankes TCM dilakukan oleh Dinkes
OPSI PILIHAN LAYANAN BAGI FASYANKES SWASTA :
Penemuan Mulai Pencatatan &
Pilihan Diagnosis Pengobatan Jenis Faskes Swasta
Terduga pengobatan Pelaporan

1a DPM/ Klinik

1b DPM/ Klinik

2 DPM/ Klinik

3 DPM/ Klinik/ RS Swasta

4 DPM/ Klinik/ RS Swasta

Opsi 1:
di Faskes Swasta 1a. Surat pengantar dan Fc KTP
1b. Form TB 05 dan SITB/Wifi TB
di Puskesmas 2. Form TB 05, Form TB 06 dan SITB/Wifi TB
3. Form TB 05, Form TB 06, Form TB 01, TB 02, TB 03, TB 09 dan SITB/WifiTB.
4. Form TB 05, Form TB 06, Form TB 01, TB 02, TB 03 dan SITB.
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA
1. Mengidentifikasi dan mengembangkan
mekanisme koordinasi dengan stakeholder
2. Memfasilitasi, mendorong, membina,
memantau dan mengevaluasi
pembentukan struktur DPPM dan
implementasi intervensi DPPM
3. Mengidentifikasi, mengembangkan,
membina, memantau dan mengevaluasi
jejaring PPM / jejaring eksternal layanan TB
yang melibatkan seluruh fasyankes di
kabupaten/kota;
4. Memastikan terbentuknya jejaring
internal layanan TB yang melibatkan
seluruh unit/poli terkait pada tingkat
fasyankes;
5. Membangun dan memperkuat jejaring
termasuk kerjasama lintas batas wilayah;
6. Memastikan ketersediaan regulasi dan
anggaran untuk intervensi PPM.
LANGKAH PEMBENTUKAN TIM DPPM
Analisis situasi: Rancangan Tim DPPM
Status Pembentukan Tim DPPM
antara lain terdiri
atas:
Sudah Belum
1. Struktur organisasi
tim DPPM
Apakah Tim DPPM aktif? Identifikasi unsur-unsur untuk terlibat
dalam Tim DPPM, termasuk KOPI TB 2. Anggota tim DPPM
3. Tugas pokok dan
Ya Tidak fungsi tim DPPM
Bentuk rancangan Tim DPPM
4. Mekanisme kerja
Lanjutkan Revitalisasi tim DPPM
Pengesahan Tim DPPM oleh Kepala
5. Pembiayaan
Daerah/Kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota
INDIKATOR DAN TARGET PPM
BERDASARKAN STRANAS TB 2020-2024
Target
No Penjelasan Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
1 Proporsi Kab/Kota yang membentuk Tim DPPM TB 40% 60% 80% 90% 100%
2 Proporsi Puskesmas dan B/BKPM Lapor Kasus TB 100% 100% 100% 100% 100%
Keterlibatan 3 Proporsi Klinik dan RS Pemerintah Lapor Kasus TB 75% 82% 87% 92% 100%
Fasyankes Jumlah Rumah Sakit Swasta yang sudah bekerja sama dengan
dalam 4 925 1156 1329 1409 1542
Pelaporan
BPJS yang melaporkan kasus TBC
TB
Jumlah DPM/Klinik Swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS
5 250 400 694 1196 1200
yang melaporkan kasus TBC
Kontribusi
notifikasi Proporsi notifikasi kasus TBC dari Klinik dan Rumah Sakit
per jenis 6 17% 18% 20% 22% 23%
Pemerintah
fasyankes
diantara 7 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari RS Swasta 23% 28% 31% 33% 33%
total 8 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari DPM/Klinik 1% 1% 1% 1% 1.4%
notifikasi Persentase treatment success rate di fasilitas pelayanan
9 75% 80% 85% 85% 90%
kesehatan swasta
No Indikator Output No Indikator Proses
9 Proporsi RS Swasta yang engaged
Proporsi Kab/Kota yang membentuk Tim
1 10 Proporsi DPM/Klinik Swasta yang engaged
DPPM TB
11 Proporsi RS Swasta yang memiliki akses terhadap
2 Proporsi RS Pemerintah Lapor Kasus TB TCM (akses langsung maupun tidak langsung)

3 Proporsi RS Swasta Lapor Kasus TB 12 Proporsi pasien TB dari layanan swasta yang
diperiksa TCM diantara total notifikasi pasien TB
4 Proporsi DPM/Klinik Swasta Lapor Kasus TB dari layanan swasta

13 Proporsi pasien TB terkonfirmasi bakteriologis


5 Jumlah notifikasi kasus TB dari RS Pemerintah
diantara total notifikasi pasien TB dari layanan
swasta
6 Jumlah notifikasi kasus TB dari RS Swasta
Jumlah notifikasi kasus TB dari DPM/Klinik 14 Proporsi pasien TB ternotifikasi dari layanan
7 swasta yang menerima OAT Program
Swasta
Persentase treatment success rate di fasilitas 15 Jumlah Terduga TB yang dikirim oleh DPM/Klinik
8
pelayanan kesehatan swasta Swasta ke Faskes
Harapan Dukungan Implementasi PPM
1. Dinkes Provinsi dan Kab/Kota memantau capaian isu wajib notifikasi TB dan isu terkini terkait TB
indikator PPM setiap triwulan dan per tahun guna lainnya kepada seluruh anggota OP, melalui online
memantau kontribusi fasyankes dalam course (webinar)/surat edaran/dsb.
implementasi wajib lapor (termasuk fasyankes yang
6. Dinkes Provinsi dan Kab/Kota berkoordinasi dengan
konsisten melapor setiap triwulannya) dan besaran
BPJS Kesehatan & stakeholder terkait lainnya dalam
kontribusi notifikasi kasus TBC yang dilaporkan
program TB: a) Identifikasi faskes BPJS yang belum
2. Dinkes Provinsi dan Kab/Kota memberikan feedback lapor kasus TB, b) Aktif dalam pemantauan TB di
rutin ke fasyankes terkait kontribusinya dalam tingkat fasyankes
notifikasi TBC dan hasil pengobatan
7. Puskesmas dan RS (pemerintah dan swasta)
3. Dinkes Provinsi dan Kab/Kota mengidentifikasi membangun jejaring internal layanan TB (dikuatkan
fasyankes khususnya RS Pemerintah, RS Swasta dan dengan adanya SOP) yang melibatkan seluruh poli
DPM/Klinik Swasta yang under-performance atau dalam fasyankes untuk melakukan penemuan dan
perlu diberikan pendampingan penjaringan terduga TB, serta mengurangi adanya
delayed-diagnosis dan delayed-reporting.
4. Dinkes Provinsi dan Kab/Kota memperluas pelibatan
fasyankes khususnya RS Pemerintah, RS swasta dan 8. Puskesmas membangun jejaring dan mekanisme
DPM/ Klinik yang belum melaporkan/ terlibat koordinasi dengan DPM/Klinik di wilayahnya,
program TBC mendorong DPM/Klinik terlibat dalam pelaporan
TB, memberikan pendampingan kepada DPM/Klinik.
5. Dinkes Provinsi dan Kab/Kota berkoordinasi dengan
KOPI TB, diantaranya untuk mendorong diseminasi
SOSIAL MEDIA
Instagram : @tbc.indonesia
Facebook : TBIndonesia
Twitter : @TBIndonesia
YouTube : TB Indonesia
Website Subdit TB : tbindonesia.or.id

TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Subdirektorat Tuberkulosis
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai