Anda di halaman 1dari 47

PERTEMUAN 12

BAHAS TUNTAS :

KISI – KISI SKB PERAWAT TERAMPIL


LUKA

• Stage luka
• Luka berdasarkan tampilan klinisnya
• Fase penyembuhan luka
Klasifikasi operasi

Klasifikasi Definisi operasi Contoh

Bersih Di daerah tanpa radang, tanpa membuka saluran pernafasan, saluran Craniotomi, Strumectomi,
pencernaan, saluran kemih atau saluran billier, dan Operasi elektif Shunt, operasi tulang tanpa luka
dengan penutupan kulit primer terbuka, biopsi
Bersih terkontaminas Operasi dilakukan dengan membuka saluran pernafasan, saluran Tonsilektomi,trackeostomi,
pencernaan, saluran kemih,saluran billier atau saluran reproduksi, thorakotomi bersih, gastrectomi,
Operasi tanpa pencemaran nyata dan Operasi pada luka kecelakaan reseksi usus, appendiktomi, dll
yang bersih dan belum melampaui “Golden Period”
Terkontaminasi Operasi yang dilakukan dengan membuka saluran pernafasan,saluran Appendiktomi perforasi ,
pencernaan, salurankemih, saluran billier atau saluran reproduksi dengan hemorrhoidectomi,recto dan
pencemaran nyata atau vagina fistel
Kotor Operasi dengan adanya perforasi membuka saluran pernafasan, saluran Peritonitis, osteomielitis,
pencernaan, saluran kemih, atau saluran billier yang terinfeksi, Operasi debridement, luka kotor,
dengan melalui daerah purulent - inflamasi bacterial, Operasi pada luka necrotomi, insisi abses,
terbuka amputasi gangren
UMUM

• Kebutuhan cairan dewasa dan anak?


• Kebutuhan cairan pasein luka bakar?
LUKA BAKAR
Cairan kristaloid RL, 2 jalur,
hindari vena tungkai bawah
karena hipoperfusi perifer, hindari
daerah luka

3-4 ml/KgBB/%LLB
½ di 8 jam I
½ di 16 jam berikutnya
KEPERAWATAN ANAK
MATERNITAS

• Penatalaksanaan BBL setelah IMD


• Pendarahan post partum kala IV
• Manajemen aktif kala III
PENATALAKSANAAN BBL
1. Membersihkan jalan nafas
2. Memotong dan merawat tali pusat
3. Menilai APGAR SCORE
4. IMD
5. Suntik vitamin K
6. Pencegahan infeksi mata
7. Pemberian imunisasi
8. Pemeriksaan fisik BBL
9. Pemantauan tanda bahaya
PRE OP

• Tujuan pemeriksaan ureum / creatinin


• Pemeriksaan integumen yang harus dikaji
• Jenis anastesi dan indikasi?
UREUM/CREATININ
Adalah suatu keadaan yang sangat buruk bila kasus pasca-operasi akan
mengalami gangguan fungsi ginjal berupa gagal ginjal akut. Hal ini bisa
terjadi oleh karena sebelum operasi, pasien dalam keadaan
dehidrasi/pendarahan (syok), keracunan obat-obatan nefrotoksik, atau
penderita sudah mengalami gagal ginjal kronik. Untuk mencegah hal
tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal pada setiap kasus-kasus
sebelum operasi.

PEMERIKSAAN INTEGUMEN
Lesi atau benjolan didefinisikan sesuai dengan ukuran, bentuk, konsistensi
dan mobilitas. Kemerahan (rash) merupakan indikasi proses infeksi atau
vaskulitis. Skar dari operasi sebelumnya juga harus dicari. Selulitis dapat
timbul setelah trauma seperti laserasi, benda asing atau luka operasi. Abses
diindikasikan dengan eritema, indurasi dan fluktuasi. Pada kasus
penganiayaan, dapat ditemukan memar dan bekas luka bakar
Anestesi Regional Dengan Subarachnoid Block Anestesi Regional Dengan Epidural

Tindakan anestesi dengan menggunakan


obat anestesi lokal yang disuntikkan ke Epidural anestesia adalah salah satu bentuk
dalam kanal tulang belakang menggunakan tehnik regional Anestesi yang paling banyak
jarum yang sangat kecil yaitu ruang digunakan dari blokade saraf
subarachnoid.
Anestesi Regional Dengan Blok Saraf Tepi
Anestesi Regional Kombinasi Epidural Spinal (CSE)

Tindakan anestesi dengan menginjeksikan obat


pembedahan yang memerlukan waktu lokal anestesi dengan bantuan alat berupa nerve
dan indikasi lama dalam pelaksanaan stimulator atau USG atau tanpa alat (penanda
pembedahan anatomi) untuk memblok inervasi pada pleksus
Imunisasi • Dosis BCG?
• Imunisasi yang tidak boleh ditempatkan diruangan
dingin?
• BCG untuk mencegah penyakit?
SKP
• Insiden keselamatan di RS
Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan?
kondisi yang sangat berpotensi untuk
Kondisi Potensial
Cedera (KPC) menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden
(obat LASA disimpan berdekatan)

Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar


Kejadian Tidak Kejadian Nyaris
Diharapkan (KTD) ke pasien (obat dengan overdosis lethal akan
Cedera (KNC) diberikan kepada pasien, tetapi staf lain
megetahui dan membatalkannya sebelum
diberikan kepada pasien)
Kejadian Tidak
Cedera (KTC) Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak timbul cedera (pasien yang menerima suatu
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi
obat)

Insiden yang mengakibatkan cedera pada


pasien (pasien yang diberikan obat dengan
dosis lebih karena kesalahan saat membaca
dosis obat pada resep sehingga pasien
mengeluhkan efek samping dari obat tersebut)
Standar keselamatan pasien ?
1. Hak pasien (informasi tentang diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
prognosis, perkiraan biaya perobatan)
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga
3. Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
peningkatan Keselamatan Pasien;
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien
6. Pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai Keselamatan Pasien.
KOMUNIKASI
• Komunikasi pada anak 5 tahun yang akan diinfus?
ANAK USIA 1-3 DAN 5-6 TAHUN
a) Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak.
b) Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan.
c) Nada suara rendah dan bicara lambat. Jika anak tidak menjawab, harus diulang lebih jelas
dengan pengarahan yang sederhana
d) Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata, “jawab dong”.
e) Mengalihkan aktivitas saat komunikasi, misalnya dengan memberikan mainan saat komunikasi.
f) Menghindari konfrontasi langsung.
g) Jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak.
h) Bersalaman dengan anak saat memulai interaksi karena bersalaman dengan anak merupakan
cara untuk menghilangkan perasaan cemas.
i) Mengajak anak menggambar, menulis, atau bercerita untuk menggali perasaan dan fikiran
anak.
12 NERVUS • Nervus trigeminus?
Halusinasi dan HDR

• SP halusinasi ?
SP HDR?
• Tanda objektif halusinasi pengelihatan?
• SP 5 PK
SP 1 membantu pasien mengenal
halusinasi, menjelaskan cara
mengontrol halusinasi, mengajarkan
pasien mengontrol halusinasi
dengan menghardik
SP 2 melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
SP 3 melatih pasien mengontrol
halusinasi melaksanakan aktivitas
terjadwal.
SP 4 melatih pasien menggunakan obat
secara teratur

HALUSINASI
SP 1 Mengindentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan HDR

Membantu pasien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih


Melatih kemampuan sesuai yang dipiluh pasien
SP 2 Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan pertama yang telah dilatih
Membantu pasien memilih kemampuan kedua yang akan dilatih
Melatih pasien melakukan kemampuan kedua yang dipilih
SP 3 Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan kedua yang telah dilatih
Membantu pasien memilih kemampuan ketiga yang akan dilatih
Melatih pasien melakukan kemampuan ketiga yang dipilih
SP Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan ketiga yang
telah dilatih.
Membantu pasien memilih kemampuan keempat yang akan
dilatih
Melatih pasien melakukan kemampuan keempat yang dipilih
SP 1 • Identifikasi penyebab tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan
• Latih secara fisik 1 : tarik nafas dalam PK
• Masukkan dalam jadwal harian pasie
SP 2 • Evaluasi SP1
• Latih cara fisik 2 : pukul kasur / bantal
• Masukkan dalam jadwal harian pasien
SP 3 • Evaluasi SP1 dan SP2
• Latih secara social
• Verbal
• Menolak dengan baik
• Meminta dengan baik
• Mengungkapkan dengan baik
• Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 4 • Evaluasi SP 1, 2 dan 3
• Latih secara spiritual berdo’a
• Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 5 • Evaluasi SP 1, 2, 3 dan 4
• Latih patuh obat
• Minum obat secara teratur
• Susun jadwal minum obat dengan teratur
• Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
EWS

• Cara menghitung jumlah EWS?


• Parameternya apa saja?
• Pengelompokan berdasarkan warna?
• Tindakan perawat setelah diketahui nilai
EWSnya?/observasinya ?
• Menghitung urine normal pasien dewasa?
Sistem NEWS :
EWS terdiri dari 7 parameter yang terdiri dari pernafasan, saturasi oksigen, tekanan
darah sistolik, nadi, tingkat kesadaran, suhu dan tambahan skor 2 jika pasien
mengunakan alat bantu nafas untuk mempertahankan saturasi oksigen pasien
LUKA BAKAR
DERAJAT Luka bakar ini hanya meliputi lapisan kulit paling atas saja
I (lapisan epidermis). Luka bakar ini biasanya ditandai dengan
kemerahan, rasa nyeri, dan terkadang membengkak.

DERAJAT Kerusakan lapisan paling luar kulit dan mengganggu lapisan


II di bawahnya dengan ditandai munculnya gelembung-
gelembung yang berisi cairan di bawah kulit, bengkak di
sekitar luka, kulit berwarna kemerahan atau bahkan menjadi
putih, kulit lembap, dan rusak. Pada tingkatan ini, ciri yang
paling khas adalah rasa nyeri yang hebat.

DERAJAT luka bakar tidak terbatas, bahkan bisa sampai ke tulang dan
III organ dalam. Luka bakar ini merupakan tingkat yang paling
berat. Biasanya ditandai dengan kulit menjadi kering, pucat
atau bahkan putih, namun bisa juga gosong dan hitam.
Berbeda dengan derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga
ini tidak menimbulkan nyeri.

JENIS LUKA BAKAR


Api
Air panas
Kimia
Listrik
Radiasi
PPI DAN APD • Tahap cuci tangan setelah mengunci?
• Cara membersihkan bengkok yang digunakan pada
pasien Hepatitis?
• APD level 2 digunakan untuk?
• Cara membersihkan bengkok bekas pasien HepB
• Jenis sterilisasi
ANTISEPTIK 20-30 DETIK
SABUN 40-60 DETIK
Jenis sterilisasi
Sterilisator Uap Tekanan Tinggi (autoklaf) metode pillihan untuk mensterilisasi instrumen dan alat-alat lain yang digunakan
pada berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Bila aliran listrik bermasalah, maka
instrumen-instrumen tersebut dapat disterilisasi dengan sebuah sterilisator uap
non-elektrik dengan menggunakan minyak tanah atau bahan bakar lainnya sebagai
sumber panas.Atur agar suhu harus berada pada 121°C; tekanan harus berada
pada 106 kPa; selama 20 menit untuk alat tidak terbungkus dan 30 menit untuk alat
terbungkus
Sterilisator Panas Kering (Oven): hanya dapat digunakan untuk benda-benda dari gelas atau logam–karena akan
melelehkan bahan lainnya. Letakkan instrumen di oven, panaskan hingga 170°C,
selama 1 (satu) jam dan kemudian didinginkan selama 2-2,5 jam atau 160°C selama
2 (dua) jam
Standar penggunaan APD

Tingkat perlindungan 1 Tingkat perlindungan 2 Tingkat perlindungan 3


• Fasilitas Umum (kegiatan harus • Ruang poliklinik, pemeriksaan pasien • Ruang prosedur dan tindakan operasi
dilakukan di luar rumah) (relawan) dengan gejala infeksi pernapasan pada pasien ODP dan PDP atau
• Tempat Praktik Umum dan kegiatan • Ruang perawatan pasien COVID-19 konfirmasi COVID-19
yang tidak menimbulkan aerosol • Mengantar pasien ODP dan PDP • Kegiatan yang menimbulkan aerosol
(dokter) COVID-19 (dokter, perawat) (intubasi, ekstubasi, trakeotomi,
• Triase pra-pemeriksaan, bagian rawat • Ambulans, ketika membantu resusitasi jantung paru, bronkoskopi,
jalan umum (dokter) menaikan dan menurunkan pasien pemasangan NGT, endoskopi
• Masuk ke ruang perawatan, tanpa ODP dan PDP COVID-19 (ambulans) gastrointestinal) pada pasien ODP
memberikan bantuan langsung • Pengambilan sampel nonpernapasan dan PDP atau konfirmasi COVID-19
(admin) yang tidak menimbulkan aerosol • Pengambilan sample pernapasan
• Ambulans, tidak kontak langsung (dokter, perawat) (swab nasofaring dan orofaring)
dengan pasien, kabin tidak terpisah • Pemeriksaan pencitraan pada pasien (dokter, perawat, lab)
(ambulans) ODP dan PDP atau konfirmasi COVID-
19 (radiologi)
• Membersihkan ruangan pasien
COVID-19 (OB)
Standar APD
Kelemahan pemberian simple mask ?
OKSIGENASI
Jenis oksigen Kelebihan Kekurangan
Nasal canul Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafas Konsentrasi <44%, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas
an teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1-5
murah, disposibel, klien bebas makan, minum, bergerak, cm, tidak dapat diberikan pada pasien dengan obstruksi nasal
berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman dan
dapat digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut.
Simple mask fraksi oksigen (O2) (FiO2) yang lebih tinggi daripada nasal tidak dapat memberikan fraksi oksigen (O2) (FiO2) kurang dari
kanul ataupun nasal kateter dan sistem humidifikasi dapat 40%, dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida (CO2)
ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlubang besar jika aliran oksigen (O2) rendah dan oleh karena
penggunaannya menutupi mulut, pasien seringkali kesulitan
untuk makan dan minum serta suara pasien akan teredam.
RM Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada sungkup muka Kantung oksigen bisa terlipat
sederhana dan Tidak mengeringkan selaput lendir Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran terlalu rendah
NRM Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100% karena adanya Kantung oksigen bisa terlipat
katup satu arah antara kantong dan sungkup, sehingga kantung Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
mengandung konsentrasi oksigen yang tinggi dan tidak Tidak nyaman bagi klien
tercampur dengan udara ekspirasi.
Tidak mengeringkan selaput lendir
MANFAAT VITAMIN Manfaat vitamin D?
VITAMIN MANFAAT
VITAMIN A pemeliharaan kesehatan mata
VITAMIN D kesehatan tulang
VITAMIN E kesuburan dan awet muda
VITAMIN K pembekuan darah
VITAMIN C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
VITAMIN B mencegah penyakit beri - beri
VITAMIN B12 meningkatkan nafsu makan.
Plasenta previa
Ketika plasenta menutupi pembukaan pada leher rahim ib

penatalaksanaan
• Konservatif (istirahat, antibiotik, USG)
• Aktif (kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan
atau hanya sedikit maka lakukan amniotomi yang diikuti dengan drips
oksitosin pada partus pervaginam, bila gagal drips (sesuai dengan protap
terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan banyak lakukan seksio
caesarea)

Anda mungkin juga menyukai