Files
Files
BAHAS TUNTAS :
• Stage luka
• Luka berdasarkan tampilan klinisnya
• Fase penyembuhan luka
Klasifikasi operasi
Bersih Di daerah tanpa radang, tanpa membuka saluran pernafasan, saluran Craniotomi, Strumectomi,
pencernaan, saluran kemih atau saluran billier, dan Operasi elektif Shunt, operasi tulang tanpa luka
dengan penutupan kulit primer terbuka, biopsi
Bersih terkontaminas Operasi dilakukan dengan membuka saluran pernafasan, saluran Tonsilektomi,trackeostomi,
pencernaan, saluran kemih,saluran billier atau saluran reproduksi, thorakotomi bersih, gastrectomi,
Operasi tanpa pencemaran nyata dan Operasi pada luka kecelakaan reseksi usus, appendiktomi, dll
yang bersih dan belum melampaui “Golden Period”
Terkontaminasi Operasi yang dilakukan dengan membuka saluran pernafasan,saluran Appendiktomi perforasi ,
pencernaan, salurankemih, saluran billier atau saluran reproduksi dengan hemorrhoidectomi,recto dan
pencemaran nyata atau vagina fistel
Kotor Operasi dengan adanya perforasi membuka saluran pernafasan, saluran Peritonitis, osteomielitis,
pencernaan, saluran kemih, atau saluran billier yang terinfeksi, Operasi debridement, luka kotor,
dengan melalui daerah purulent - inflamasi bacterial, Operasi pada luka necrotomi, insisi abses,
terbuka amputasi gangren
UMUM
3-4 ml/KgBB/%LLB
½ di 8 jam I
½ di 16 jam berikutnya
KEPERAWATAN ANAK
MATERNITAS
PEMERIKSAAN INTEGUMEN
Lesi atau benjolan didefinisikan sesuai dengan ukuran, bentuk, konsistensi
dan mobilitas. Kemerahan (rash) merupakan indikasi proses infeksi atau
vaskulitis. Skar dari operasi sebelumnya juga harus dicari. Selulitis dapat
timbul setelah trauma seperti laserasi, benda asing atau luka operasi. Abses
diindikasikan dengan eritema, indurasi dan fluktuasi. Pada kasus
penganiayaan, dapat ditemukan memar dan bekas luka bakar
Anestesi Regional Dengan Subarachnoid Block Anestesi Regional Dengan Epidural
• SP halusinasi ?
SP HDR?
• Tanda objektif halusinasi pengelihatan?
• SP 5 PK
SP 1 membantu pasien mengenal
halusinasi, menjelaskan cara
mengontrol halusinasi, mengajarkan
pasien mengontrol halusinasi
dengan menghardik
SP 2 melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
SP 3 melatih pasien mengontrol
halusinasi melaksanakan aktivitas
terjadwal.
SP 4 melatih pasien menggunakan obat
secara teratur
HALUSINASI
SP 1 Mengindentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan HDR
DERAJAT luka bakar tidak terbatas, bahkan bisa sampai ke tulang dan
III organ dalam. Luka bakar ini merupakan tingkat yang paling
berat. Biasanya ditandai dengan kulit menjadi kering, pucat
atau bahkan putih, namun bisa juga gosong dan hitam.
Berbeda dengan derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga
ini tidak menimbulkan nyeri.
penatalaksanaan
• Konservatif (istirahat, antibiotik, USG)
• Aktif (kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan
atau hanya sedikit maka lakukan amniotomi yang diikuti dengan drips
oksitosin pada partus pervaginam, bila gagal drips (sesuai dengan protap
terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan banyak lakukan seksio
caesarea)