Anda di halaman 1dari 1

NAMA : ANTONIUS WILLIAM

KELAS : X MIPA 1
MAPEL : PRAKARYA
"KISAH PENGUSAHA
SUKSES CAT AVIAN"
Hermanto lahir di bulan September 1962 di Malang sebagai anak bungsu dari 5
bersaudara. Waktu itu, keluarganya sedang mengalami kesulitan karena terkena PP
10 tahun 1960 yang menyebabkan mereka tinggal secara berpindah-pindah.

HERMANTO TANOKO
Dilansir dari GNFI, Hermanto mereka harus tinggal di emper, Gunung Kawi, vihara,
hingga akhirnya bisa menyewa rumah yang merupakan bekas kandang ayam
dengan ukuran 1,5m x 9m yang sekaligus jadi tempatnya dilahirkan. Ayahnya kala
itu bekerja sebagai pengumpul hasil bumi petani Singosari dan menjualnya kembali
di kota Malang. Sedangkan ibunya menjual pakaian bekas di depan rumah.
Menurutnya, kedua orang tuanya merupakan sosok pekerja keras.

Tahun 1962, ayahnya mulai membuka toko cat dan ibunya membuka warung
kelontong di tahun 1964. Di tahun 1967, ketika usianya 5 tahun, ia mendapatkan
angpau dan ayahnya menawarkan untuk berinvestasi di toko milik mereka.
Awalnya orang tuanya menawarkan untuk membeli tepung terigu yang harganya
akan naik, lalu mereka menawarkan biskuit, minyak goreng, dan lain sebagainya.
Dari sana, Hermanto mulai mempelajari nilai uang dan bagaimana keuntungan
didapatkan walaupun usianya masih sangat muda. Tak hanya itu, ia juga belajar
berbisnis melalui kelereng. Ia tak memilikinya karena harganya mahal namun
tetap belajar dengan batu berbentuk bulat. Saat di sekolah banyak yang membawa
kelereng, dia mulai bermain ketika temannya terlihat mulai akan kalah. Akhirnya
Hermanto berhasil menang berkali lipat dan justru menjualnya kembali di warung
ibunya.

Ketika itu, Hermanto diminta untuk menjaga cat toko ayahnya dan diminta untuk
melayani para pembeli yang datang. Dari sanalah ia belajar apa kelebihan dari
suatu produk dan berapa harganya, hingga mampu menawarkan produk yang
mana ayahnya merupakan agen tunggal. Saat usianya 14 tahun, ayahnya membeli
sebuah apotek namun belum ada orang yang bisa menjaganya. Akhirnya, ia
menawarkan diri untuk menjadi penjaga apotek tersebut ketika pulang sekolah.
Melalui bisnis ini, ia belajar mengatur waktu belajar dan berbisnis serta mencari
tahu bagaimana supaya bisnis tersebut jadi yang paling sukses di kotanya.

Dengan fondasi kuat dan ilmu yang sudah ia dapatkan sedari kecil akhirnya
Hermanto mampu ikut membangun dan membesarkan merek cat ayahnya. Ketika
itu, Soetikno Tanoko yang merupakan ayahnya sekaligus pendiri PT Avia Avian
"Janganlah takut gagal mengalami kesulitan dan meminta Hermanto untuk membantunya. Akhirnya
dalam mencapai tujuan, mereka mampu membuat strategi dan perusahaan tersebut jadi semkin besar setiap
takutkah ketika kita tahunnya. Bahkan mereka mampu melewati masa krisis 1998 dengan mengikuti
tidak punya tujuan prinsip ayahnya yaitu menghindari utang dengan mata uang asing yang jika
untuk dicapai!." terjadi devaluasi maka akan membuat nilai utangnya berkali lipat. Kini, ia
Motivation by : memiliki Tan Corp Group yang sudah memiliki 77 perusahaan dengan 1.500
HERMANTO TANOKO
karyawan.

Anda mungkin juga menyukai