Anda di halaman 1dari 1

Surat kepada pejuang

Sudah lelah....

Sekiranya napa snya terhela panjang, juga tangannya tak semampai meraih, kakinya terkoyak sebab
luka yang sobek sepanjang landas bebatuan, banyak darahnya

Wajahnya sudah sembab oleh air mata, mata yang meratap, ratapan yang letih

Dia tahu dia lelah, semakin juga rasa tidak berdayanya

Ditengoknya ke sebelah, sepermainannya dulu gembira bukan main hatinya

Ditengoknya ke sebelahnya yang lain, musuhnya sudah beranak satu, berumah mewah dan beristri
yang aduhai paras dan merona pipinya seperti gadis Rusia

Lagipula di depannya, orang sudah berjas rapi semua, bersepatu mewah, dan berumah gagah megah
sekali

Bilakah dia lelah? Layakkah rasa-rasanya sejuta tawa terkirim padanya? Atau setujuhkah ia patut
diremeh temehkan?

Bukankah dulu ia disapa seorang pejuang?

lalu kenapa dia lelah? Pantaskah seorang pejuang murung meratap ?

“kau seorang pejuang, bukan takaranmu meratap

Seorang pejuang mestinya memangkas lelah, membakar patah semangat, mengubur sakit hati

Pejuang berlagaklah seperti semestinya

Selagi kaki sobek itu tiada takut membuat langkah, maka hapuslah air mata buanglah tatapan
sedihmu, lalu berdamailah selagi raga dan jiwa tidak mati.

Kamu seorang pejuang, kamu perlu berjuang”

Nama: yohanes dodian dinar IG: dodinar14_ Phone: 081236591365

Anda mungkin juga menyukai