Anda di halaman 1dari 3

Masa kecil di pedesaan

Di pedesaan tinggallah anak yang bernama ardin dan dia memiliki 3 sahabat karibnya yang
bernama aryo, dika, dan salim mereka kemana mana selalu ber empat dan melakukan hal
yang konyol seperti anak anak yang tingal di desa. Ardin senang sekali mandi di sungai
bersama anak anak lain yang ada di desa.
  Saat mereka mandi di sungai, aryo suka sekali membuat usil teman temannya. Bagi aryo
jika tidak menggangu temannya saat berenang itu tidak lah menyenangkan. Saat mereka
sedang asik berenang si aryo mempunyai ide untuk mengerjakan mereka dengan
mengambil tanah lumpur yang ada di dasar sungai ia buang ke atas kepala temannya. Hal ini
menjadi keseruan bagi aryo karena tidak ada hal yang lebih menyenangkan di bandingkan
melakukan hal ini. Dan bagi dia ada sensasi tersendiri ketika ia melihat ada yang ikut tertawa
akan hal ini.
Saat pulang sekolah mereka selalu bersama hingga mereka di juluki dengan panggilan
"empat serangkai" hal ini wajar karena mereka kemana pun kapan pun selalu bersama sama
kecuali dalam urusan wanita dan juga dalam urusan ke wc mereka tidak bersama sama. Saat
sedang asikasik berjalan pulang sekolah mereka terlihat kebinggungan karena ada seoramg
wanita yang baru pertama kalinya mereka lihat di desa. Dan mereka pada bingung karena
wanita ini sangat ramah dan mau menegur siapa pun yang dijumpainya.
Saat mereka melihatnya dika pun bertanya kepada aryo:
"Yo, kamu kenal gak sama cewek itu?"tanya dika
"Ya gaktaulah, sedangkan aku aja baru liat pertama kali" jawab aryo.
"Kalian tidak tau siapa dia?"kata salim.
"Gak ah aku aja baru lihat dia siapa, kamu tau emangnya lim?" kata ardin.
“ya taulah itukan pacar aku hehehe” jawab salim sambil ketawa.
“hmmm terserah kamu ajalah lim” jawab ardin.
Setelah berbincang ringan mereka pun berpas pasan bersam cewek yang belum mereka
ketahui dari mana dan tinggal dimana dia, cewek tersebut pun menyapa mereka dengan
senyuman yang menawanya dan di juga berkenalan kepada empat serangkai ini.
“Hai nama aku putri aku anaknya pak parto” kata putri.
“pak parto kepala desa itu?” tanya ardi sambi keheranan.
“iya” jawab putri sambil lemparkan senyum.
“lohhh anak pak parto ada juga ya yang perempuan aku kira Cuma laki laki saja” jawab aryo
“hmmm gak kok, aku putrinya yang diasuh oleh adeknya ayahku” jawab putri.
“hooo gitu ya, kenalin nama aku ardin dan ni teman teman ku aryo, dika dan salim” kata
ardin sambil senyum kepada puti.
“ohhh begitu ya senang bertemu kalian ya, aku mau berjalan lagi sambil mengingat lokasi
lokasi yang ada di sini” jawab putri
“perlu aku antar kan gak put?” tanya salim
“hooo terima kasih tapi lain kali aja ya, maaf” kata putri
“biklah jika itu keinginanmu” kata salim.

Setelah mengatahui nama cewek yang baru mereka lihat Ardin dan kawannya pulang
kerumah karena hari mulai sore. Setelah keesokan harinya pun mereka sekolah dan saat di
kelas kata ibuk guru yang ada di kelas ada alumni dari sekolah mereka yang datang dan
telah sukses sebagai pengusaha di kota. Banyak pertanyaan yang ditanyakan oleh siswa
yang ada di sekolah mereka dan tak lupa ardin juga bertanya kepada alumni tersebut yang
pertanyaannya di anggap bagus oleh seniornya. Pertanyaannya yaitu:
“ saya ingin bertanya apakah anak desa yang berekonomi sulit bisa kuliah di kota secar
Cuma Cuma apa motivasi untuk anak desa yang memiliki mimpi yang tinggi?” tanya ardin
Dan alumni memberikan tepuk tanyan kepaa ardin karena dari pertanyaan yang
sebelumnya tidak ada yang sebagus pertanyaan ardin. Dan jawaban dari alumni yaitu:
“setiap orang bisa berkuliah walaupun keadan ekonominya kurang caranya dengan
mengejar beasiswa” jawab alumni.
Dengan panjang lebar ia menjelaskan bagaimana cara agar bisa kulah di kota dan ia juga
menjelaskan jalur mana yang bisa diambil serta kata motivasinya ialah:
“setiap orang yang memiliki mimpi besar ia pasti bisa mewujudkannya” jawab alumni
Singkat ceritanya ardin pun termotivasi karena arahan dari alumni sekolahnya. Tak terasa
waktu mereka sekolah hampir tamat dan ardin pun memiliki tekat untuk biasa kuliah di kota
agar kelak ia bisa membuat orang tuanya bangga dan juga ia ingin mencari ilmu juga.
Setelah tamat dari sekolahnya ia memutuskan kuliah dikota serta ia tak lupa berpamitan
kepada ketiga sahabatnya serta ia merasakan keberatan hati untuk meninggalkan
sahabatnya karena mereka sudah berteman lama dari sejak kecil hingga sekarang.

*****~ ****

HARI PERTAMA ARDIN DIKOTA


Saat pertama kali ardin ke kota ia tidak mengatahui apa itu pesawat dan ketika ada
pesawat yang baru terbang ia keheranan karena bunyinya sangat besar dan memekakan
telinga hingga ia sempat bertanya kepada abang ojek, sempaet ia berbincang karena ketidak
tauhan akan kemjuan yang terjadi.
“bang itu kok burungnya besar sekali juga berisik kok di badannya dan ada bacaan L-I-O-N
burungnya aja besar ukuran telornya sebesar apa ya?”dengan ekspersi polosnya ia
bertanya.
“itu namanya pesawat dek” jawab ang tukang ojek.
“pesawat?” tanya ardin
“iya itu yang terbang itu pesawat namanya” jawab abang ojek.
“emang pesawat itu apa bang?” tanya ardin.
“pesawat itu sakah satu alat transportasi” jawab abang ojek.
“hooo itu ya pesawat” jawab ardin.
“iya, emangnya kamu gak tau ya sebelumnya?” tanya abang ojek.
“iya bang aku belu pernah liatnya sebelumnya” jawab ardin.
“emang kamu dari mana asalnya kok gak tau sama sekali?”tanya abang ojek.
“aku tinggal dipedesaan bang” jawab ardin
Setelah berbincang ardin pun tiba di rumah kontraan yang sebelumnya sudah ia cari tau
dari informasi orang pernah kekota yang berasal ari kampungnya. Baru sehari ia ke kota arin
sudah kangen temannya dan juga kangen kepada orang tuanya serta ia juga merindukan
masa dimana ia main di sungai.
Dua hari sekali ardin mengirim surat menuju kekampungnya untuk mengatahui kabar dari
teman temanya. Setelah ia masuk kuliah ia termasuk salah satu mahasiswa yang cukup
menonjol dalam bidang akademik di fakultasnya, ada saingannya seorang wanita yang
membuat ia harus berjuang habis habisan dalam persaingan terhadap wanita ini.

Wanita yang menjadi saingannya ialah bernama kayla ia adalah anak orang kaya karena
orang tuanya bekerja di kantor yang besar dan jabatan orang tuanya diperhitungkan karena
menduduki tempat yang sangat strategis Ardin saat melihat wanita ini ia tampak sombong
karena ia terlihat hanya memilih kawan saja.
Di kampus ardin memiliki teman yang sangat baik kepadanya yang bernama gilang dari fisik
ia terlihat kurang sempurna karena kaki sebelahnya panjang dan sebelahnya pendek dan
juga penampilan gilang tidak serapih mahasiswa lainnya. Serta ardin memiliki kawan baik
yang bernama arya, arya ini hobbynya menanyakan materi yang ia kurang paham kepada
ardin. Karena diantara orang bertiga ini ardin lah yang pntar diantara orang orang ini.

Anda mungkin juga menyukai