Anda di halaman 1dari 3

Nama : Livia Vanessa Candra

NIM : 2440010800
Kelas : LB65

Mata kuliah : Empirical Legal Sciences


Dosen : Pak. Stijn Cornelis Van Huis, MA., Ph.D.
Tanggal : 28 September 2020

Topik : Introduction to Sociology


Metode : Video Conference Kelas Besar ZOOM

Deskripsi :
Sosiologi sebagai ilmu sosial
Ilmu ini pertama kali dikenal melalui buku “course de philosophy positive” karya Auguste
Comte. Dalam bukunya, Comte memperkenalkan hukum peradaban manusia. Ilmu-ilmu
sosial memiliki objek telaah pada tiga hal, yaitu individu, masyarakat, dan kebudayaan,
dengan penekanan masing-masing. Sosiologi adalah bagian dari ilmu sosial. Sosiologi
memberikan tekanan pada masyarakat dalam hubungan antara individu, masyarakat, dan
kebudayaan.
Objek kajian sosiologi mempunyai variabel yang sangat banyak,
1. Struktur sosial (segi statis)
- Norma-norma sosial
- Lembaga-lembaga sosial
- Kelompok-kelompok sosial
- Lapisan-lapisan sosial
2. Proses sosial (segi dinamis)
- Terjadi karena faktor imitasi, sugesti, simpati, dll.
- Terjadi selama ada kontak sosial dan komunikasi (kedua syarat ini menimbulkan
interaksi sosial)
 Interaksi sosial dapat berupa (+) asosiatif atau (-) disasosiatif.

Pandangan Durkheim dan Weber mengenai pokok kajian sosiologi


Menurut Durkheim, kajian pokok sosiologi adalah fakta sosial. Fakta sosial adalah kekuatan-
kekuatan eksternal yang mengendalikan perilaku seseorang.
Menurut Weber, kajian pokok sosiologi adalah tindakan sosial. Sesuatu bisa disebut tindakan
sosial jika tindakan itu dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku seseorang.
Fakta sosial menurut Emile Durkheim
- Fakta sosial berupa pengaruh eksternal itu pada hakikatnya terdiri dari nilai dan
norma (yang mengajarkan manusia untuk hidup teratur).
- Kehidupan sosial manusia dan keberadaan keteraturan sosial dalam masyarakat
disebut solidaritas sosial.
- Solidaritas sosial dibagi menjadi 2 jenis, yaitu mekanis dan organis.
Tindakan sosial menurut Max Weber
- Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial (social action), dimana :
 Setiap tindakan sosial memiliki makna subjektif bagi pelakunya (sangat
mungkin berbeda antara satu dengan yang lain).
 Kita memutuskan apa yang kita lakukan bergantung pada interpretasi kita
terhadap dunia di sekitar kita.
 Sosiolohgi memahami makna ini jika diliat melalui perspektif pelakunya
(penelitian kualitatif).
 Sosiologi berfungsi memahami mengapa masyarakat cenderung bertindak
sesuatu.
- Tindakan sosial terbagi menjadi 4 tipe, yaitu
 Tradisional
Dilakukan karena selalu melakukannya (adat istiadat, sopan santun).
 Afektif
Dilakukan karena mengikuti nafsu.
 Rasionalitas nilai
Dilakukan karena menurutnya penting untuk dilakukan
 Rasionalitas instrumental
Dilakukan karena paling efisien jika melakukan ini.
Dalam 4 tindakan sosial tersebut, terdapat makna subjektif pola motivasi yang berbeda.
Disini terdapat kerancuan dengan fakta sosial.

Teori sistem menurut Talcott Parsons


- Persoalan sentral dalam masyarakat bertolak pada 2 hal, yaitu alokasi dan
integrasi.
1. Alokasi adalah soal distribusi sumber daya kepada orang-orang yang ada
dalam masyarakat dan/atau distribusi orang untuk menduduki posisi tertentu
dalam masyarakat.
2. Integrasi adalah soal pengelolaan tegangan-tegangan yang muncul sebagai
akibat dari pengalokasian.
Pada tahun 1951, Parsons menyebutkan terdapat 3 sistem yang beredar dalam masyarakat.
1. Sistem sosial
2. Sistem kepribadian
3. Sistem budaya
Pada tahun 1956, Parsons mengembangkan sistem AGIL yang memiliki 4 subsistem
1. Subsistem ekonomi
2. Subsistem politik
3. Subsistem sosial
4. Subsistem budaya
Parsons berpendapat bahwa setiap masyarakat selayaknya memiliki keempat subsistem ini.
Parsons juga mengklaim teorinya ini dapat digunakan untuk menjawab secara komprehensif
setiap sistem kemasyarakatan yang ada di dunia.

Refleksi :
Setelah mempelajari materi ini, saya menjadi lebih paham mengenai fakta sosial dan tindakan
sosial dalam sosiologi seperti yang disampaikan oleh Durkheim dan Weber.

Diskusi :
1. Memberikan contoh konkrit tentang bagaimana fakta sosial di dalam sebuah
komunitas dapat mempengaruhi kepatuhan terhadap hukum di dalam komunitas
tersebut. Kaitkan jawaban Anda dengan konsep “tindakan sosial”.
2. Memberikan contoh konkrit bagaimana di sistem AGIL subsistem budaya, lembaga-
lembaga main peran untuk menurunkan norma dan nilai yang hidup dalam
masyarakat. Kaitkan jawaban Anda dengan konsep “latency”.
Jawaban diskusi :
1. Beberapa contoh konkritnya adalah sekolah, kampus, dan kantor dimana memiliki
aturan aturan yang harus ditaati agar dapat terjalin keteraturan dalam hidup seperti
aturan masuk, tata cara berpakaian, dll. Hal ini berkaitan dengan konsep tindakan
sosial dikarenakan masih menjadi salah satu tipe tindakan sosial, yaitu rasionalitas
nilai dimana mereka menaati aturan ini karena aturan ini penting untuk ditaati.
2. Dalam lingkungan seperti gereja dan sekolah bertujuan untuk membentuk karakter
masyarakat didalamnya untuk menjadi lebih baik. Mereka mengajarkan nilai-nilai
yang membangun yang mereka anggap baik bagi masyarakat tersebut dan nilai-nilai
serta aturan-aturan tersebut harus dipatuhi oleh masyarakat didalamnya.

Referensi :
- Video Conference Kelas Besar Pak. Stijn
- Powerpoint “Introduction to Sociology”

Anda mungkin juga menyukai