Anda di halaman 1dari 1

Assignment CB Pancasila

2440010800 - Livia Vanessa Candra


2440093974 - Aditya Prasetio
2440095550 - Paulina Tarigas
2440094195 - Wildhane Adisthia
2440099914 - Sylvia Rizky Putri
2440076116 – Kezia Manan
2440097096 - Cherry Angelina Chai
2440095310 – Rosalita Fatima Ugdamina

Assignment 2 (Minggu ke-5) (Kelompok):

1. Bagaimana Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila menjadi landasan yang
kuat bagi implementasi prinsip kebebasan beragama/berkeyakinan untuk seluruh
warga negara Indonesia?

Jawaban :

Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang dilambangkan dengan
bintang lima mempunyai berbagai makna yang mendasar dan mendasari sila lainnya. Maksud
sila ini ialah persatuan dan kesatuan menjadi salah satu cerminan masyarakat Indonesia yang
memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tapi satu ada 6 agama di
Indonesia, yang dimana jika tidak sesuai semboyan akan dapat timbul konflik. Ketuhanan
dalam Pancasila berbicara tentang politis, artinya kita hidup bernegara dan tidak melakukan
diskriminasi, mengucilkan, dsb. Berbicara ketuhanan dalam Pancasila bukan seperti berbicara
ketuhanan dalam konteks agama. Berdasarkan pidato Bung Karno 1 juni, prinsip Indonesia
merdeka bahwa negara kita berketuhanan yang berkebudidayaan, budi luhur (menerima
perbedaan, toleran, dan menghormati satu sama lain. Bukan ketuhanan maksudnya ke gereja,
masjid, dll melainkan itu urusan agama masing-masing. Ketuhanan artinya cara pandang
politis, bukan keselamatan.

Keyakinan tentang Tuhan sebagai yang maha baik, maha benar diharapkan menjadi
orientasi agar negara Indonesia sebagai sarana dapat mewujudkan kebaikan bersama yang
disebut kebenaran, adil, dan baik. Untuk itu sila pertama ini harus menjadi prinsip kebebasan
beragama seluruh warga Indonesia dengan melihat negara kita negara dengan sangat
beragam. Boleh juga Sila ini merupakan suatu bentuk pengakuan atas kuasa Tuhan yang Esa
dimana manusia wajib beriman dan beribadah. Dengan demikian, moral dan perilaku
manusia dapat terarah apabila memegang teguh ajaran agama, dimana hal itu nanti yang
dibawa manusia ke lingkungannya dan dipraktikan di kehidupan sehari-hari. Melihat juga
Tidak ada paksaan terhadap warga negara Indonesia untuk memeluk agama tertentu. Dalam
hal beragama, negara menjamin perkembangan dan pertumbuhan ajaran agama masing-
masing. Negara juga menjadi fasilitator agama yang dianut masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai