Peningkatan Kemampuan Guru Untuk Meningk
Peningkatan Kemampuan Guru Untuk Meningk
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata
kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pembina:
Dr. Cepi Triatna, M.Pd.
Disusun oleh:
Hamidah Muniroh
1305084
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat rahmat
dan karuniaNya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini berisi konsep mutu layanan pendidikan di SLB, posisi guru
dalam layanan pendidikan di SLB, peran guru dalam layanan pendidikan di SLB,
berikut cara meningkatkan kemampuan guru SLB.
Terdapatnya kesalahan dalam tulisan ini ialah hal yang wajar sebagai
konsekuensi logis dari proses pembelajaran. Karena itu penulis sangat terbuka
untuk menerima kritik yang membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................4
A. Konsep Kemampuan Guru.......................................................................................4
B. Konsep Sekolah Luar Biasa.......................................................................................5
C. Konsep Mutu Layanan Pendidikan...........................................................................8
D. Posisi Guru dalam Layanan Pendidikan..................................................................10
E. Peran Guru dalam Layanan Pendidikan.................................................................11
F. Peningkatan Kemampuan Guru.............................................................................13
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................16
A. Kemampuan Guru SLB...........................................................................................16
B. Mutu Layanan Pendidikan di SLB...........................................................................18
C. Posisi Guru dalam Layanan Pendidikan di SLB.......................................................21
D. Peran Guru dalam Layanan Pendidikan di SLB.......................................................22
E. Cara-cara untuk Meningkatkan Kemampuan Guru SLB..........................................23
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................26
Kesimpulan...................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................27
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dijelaskan dalam UU. No 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa
pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut diperlukan adanya pendidikan yang memiliki mutu layanan yang
berkualitas.
Layanan dalam pendidikan mencakup berbagai hal yang terdapat dalam
pendidikan. Diantaranya pembelajaran, administrasi, keuangan, bimbingan
dan konseling, kesehatan, sistem informasi, dan sebagainya. Pelayanan yang
baik pada setiap jenis layanan tersebut sangat dibutuhkan untuk mewujudkan
mutu layanan yang berkualitas dalam pendidikan. Terlebih dalam hal
pembelajaran yang merupakan inti dari layanan yang diberikan oleh
penyelenggara pendidikan.
Menurut Asril (2012, hlm. 1) pendapat tradisional menyatakan bahwa
belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
Sementara itu ahli pendidikan modern merumuskan bahwa belajar adalah
suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalam dan
latihan. Dalam proses pembelajaran itu diperlukan adanya guru yang
memberikan pengajaran kepada murid. Bahkan menurut Mulyasa (2011, hlm.
37), guru memiliki peranan yang lebih dari sekedar pengajar, melainkan juga
sebagai pendidik, pembimbing, pelatih, penasehat, model dan teladan,
pendorong kreativitas dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa guru
memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu diperlukan adanya guru yang memiliki kompetensi keguruan, yakni
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam UU no.
14 tahun 2005 pasal 10 bahwa Kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 meliputi
1
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Meskipun begitu dalam kenyataannya masih banyak ditemukan guru
yang belum memenuhi kompetensi keguruan tersebut. Misalnya guru yang
memiliki kompetensi profesi di bidang eksakta tidak mengajar di sekolah
umum yang ia kuasai, melainkan di sekolah luar biasa yang ia tidak kuasai
sama sekali. Pada salah satu SLB di Tabek Panjang ditemukan 30% dari
tenaga pendidik bukan merupakan lulusan Pendidikan Luar Biasa (diakses di
www.repository.uin- suska.ac.id). Hal itu tentu saja sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah luar biasa
tersebut. Karena sebagaimana dijelaskan di atas guru memiliki peranan yang
yang sangat penting dalam pembelajaran. Apalagi di SLB, yang mana murid-
muridnya memerlukan bimbingan guru secara lebih intensif. Mereka
membutuhkan penangan khusus sesuai dengan jenis hambatannya,
pembinaan diri khusus yang ditujukan untuk kecakapan hidupnya dan
sebagainya. Yang mana hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh guru yang
memiliki kompetensi di bidang tersebut. Sebab guru yang memiliki
kompetensi di bidang tersebut akan dapat memberikan pelayanan yang sesuai
dan berkualitas, berbeda dengan guru yang tidak memiliki kompetensi di
bidang tersebut.
Setelah mengkaji beberapa hal mengenai mutu layanan pendidikan di
SLB sebagiamana tertulis di atas, penulis tertarik untuk mengkaji mengenai
korelasi antara peningkatan kemampuan guru dengan mutu layanan
pendidikan di SLB. Oleh karena itu makalah ini diberi judul peningkatan
kemampuan guru untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan di SLB.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ni
antara lain:
1. Bagaimana konsep mutu layanan pendidikan di SLB?
2. Bagaimana posisi guru dalam layanan pendidikan di SLB?
3. Bagimana peran guru dalam layanan pendidikan di SLB?
4. Bagaimanan cara untuk meningkatkan kemampuan guru di SLB?
C. Tujuan
Sebagaimana rumusan masalah yang dijukan di atas, maka tujuan penulisan
makalah ini antara lain:
1. Memahami konsep mutu layanan pendidikan di SLB
2. Memahami posisi guru dalam layanan pendidikan di SLB
3. Memahami peran guru dalam layanan pendidikan di SLB
4. Memahami cara-cara untuk meningkatkan Kemampuan Guru di SLB
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam
memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh murid
melalui berbagai cara. Cara yang utama yaitu dengan memahami murid
melalui perkembangan kognitif murid, merancang pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar sekaligus
pengembangan murid.
4
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang
harus dimiliki oleh guru profesional dengan cara mencerminkan
kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif,
bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk
menjadi sauri teladan yang baik.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh
guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas dan
mendalam.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan
murid dan seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang
tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Berbeda dari yang normal pada pengertian ini adalah anak-anak yang
menunjukkan perbedaan pada perkembangan fisik, mental, atau sosial dari
anak pada umumnya, sehingga membutuhkan bantuan khusus dalam
perkembangan jasmani maupun akademik (Amin dan Dwidjosumarto,
1979, hlm. 20).
Dalam tabel tersebut, tampak bahwa posisi guru dalam layanan pendidikan
adalah sebagai tenaga fungsional.
Deskripsi jabatan guru dalam layanan pendidikan diuraikan di tabel 2.2 (Tim
Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, 2005, hlm. 107)
Tabel 2.2
Deskripsi Tugas Jabatan Tenaga Kependidikan
Adapun keterampilan yang harus dikuasai oleh guru SLB dikutip dari
Amin dan Dwidjosumarto (1979, hlm. 88) adalah:
16
- Keterampilan mengadakan seleksi dalam menentukan materi, metode,
media, dan cara evaluasi, dengan bertolak pada potensi dan hambatan
siswa.
Guru memiliki posisi yang strategis, karena selain terjun langsung, guru
juga menjadi kunci keberhasilan pembelajaran peserta didik. Dalam
menjalankan fungsinya, guru dapat bekerja sama dengan sesama tenaga
fungsional untuk mengembangkan pembelajaran pada anak melalui dukungan
disiplin ilmu mereka yang serumpun. Contohnya adalah penanganan anak
tunalaras melalui kolaborasi antara orthopedagog dengan psikolog.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini guru adalah salah satu
komponen penunjang peningkatan mutu pendidikan. Peranan guru yang besar
diatur dalam UU RI No.14 Th 2007 Tentang Guru dan Dosen bahwa Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. “Kedudukan guru sebagai tenaga profesional dan agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”
(Makawimbang, 2011, hlm. 66).
3. Pelatihan Guru Pembimbing Khusus dari SLB dan Sekolah Model Inklusi,
kerjasama dengan Helen Keller International Indonesia.
Kesimpulan
1. Mutu layanan pendidikan pada ranah pendidikan khusus di SLB diukur
melalui ketercapaian kompetensi kehidupan siswa-siswa Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) terutama meliputi keterampilan kehidupan
sehari-hari.
2. Dalam layanan pendidikan di SLB, posisi guru selaku tenaga fungsional
adalah setara dengan pembimbing/penyuluh (guru BP), peneliti, psikolog,
terapis, dan pengembang kurikulum dan teknologi pendidikan, yang
kesemuanya berperan langsung dengan peserta didik (ABK).
3. Peran guru dalam layanan pendidikan di SLB adalah sebagai tenaga
profesional dengan tugas utama mendidik dan menjadi referansi utama
bagi orang tua terkait perkembangan maupun akademik peserta didik,
dalam hal ini ABK, untuk mendukung optimalisasi pembelajaran mereka
dalam berbagai situasi pendidikan, baik formal maupun informal.
4. Meningkatkan kemampuan guru di SLB lebih sering dilakukan dengan cara
in service, yakni berbentuk kepelatihan, misalnya workshop, seminar, diskusi
panel, rapat-rapat, simposium, konferensi, dan lain sebagainya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi, & Arifin, M. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
27