Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SITTI NURFADILA

NIM : A1R119012

UAS : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II

BIODATA SUBJEK :

NAMA(inisial) : M T

UMUR : 51thn

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

A. HASIL OBSERVASI :

 Afektif : secara afektif, ketika subjek di ajak untuk kumpul bersama anaknya subjek terlihat
sangat sedih di sebabkan dia mengingat kenangan yang pernah terjadi saat berkumpul bersama
keluarga. Dan Subjek tidak bisa menahan tangisannya ketika melihat anak²nya.
 Kognitif : Secara kognitif, setelah saya mengamati subjek yg di observasi, iya selalu diam dan
termenung selalu menghayal seperti membayangkan sesuatu hal yang sungguh berat baginya.
Selain itu setiap orang lain mengajak nya untuk bercerita dia memberikan respon yg baik akan
tetapi dia juga bingung terlebih dahulu, dan ketika subjek bercerita kepada lawan bicaranya
terkadang subjek tersebut tidak memikirkan perasaan lawan bicaranya dia cenderung ceplas
ceplos saat berbicara jika ada yang iya tidak sukai kepada lawan bicaranya.
 Tingkah laku : Secara tingkah laku, subjek selalu Menyendiri dan tidak ada semangat hidup atau
kurang ceria. Ketika subjek di hibur oleh orang terdekat nya seperti keluarga nya subjek
berusaha untuk tersenyum setelah itu diam lagi dan pergi untuk menyendiri lagi.

B. PEMBAHASAN OBSERVASI

Sebelumnya subjek ini orang yang perhatian dan ramah kepada semua orang, Subjek ini sangat
menghargai orang-orang di sekitarnya. Akan tetapi subjek berubah setelah suaminya telah meninggal
dunia, berdasarkan hal ini dalam teori (Utz, Reidy, Carr, Nesse, & Wortman, 2004) Kondisi menjanda
adalah salah satu tantangan emosional yang mungkin dihadapi manusia, khususnya wanita. Kematian
suami memicu pasangan yang masih hidup untuk mengatasi tekanan kesedihan dan emosional serta
mendefinisikan kembali suatu realitas sosial yang mencerminkan status baru mereka sebagai janda.
Wanita dewasa madya yang telah ditinggal kematian pasangan hidup atau janda merupakan individu
yang mampu dan telah siap menerima dampak positif maupun negatif dari lingkungan terkait statusnya
sebagai janda dan memerankan peran menjadi orang tua tunggal bagi anak-anaknya. Berperan ganda
sebagai figur yang mencari nafkah bagi keluarga, dan individu yang mampu menyesuaikan diri serta
bertanggung jawab atas masalah-masalah yang dihadapi setelah kematian pasangan hidup.
Banyak wanita usia madya yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan cara yang memuaskan terhadap
statusnya sebagai janda. Tidak hanya disebabkan oleh perasaan duka cita saja, tetapi adanya pengaruh
dari lingkungan yang berhubungan dengan status kejandaannya, misalnya status ekonomi yang tidak
mencukupi, kesepian, kesempatan untuk tertarik dari kegiatan di luar rumah, maupun kegiatan di
lingkungan tempat tinggalnya (Hurlock,1999: 360).

DAFTAR PUSTAKA

Hendro, C. (2011). Gambaran Resiliensi Perempuan Dewasa Madya Single Parent Yang Suaminya
Meninggal (Doctoral dissertation, Universitas Tarumanagara).

Anda mungkin juga menyukai