Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 PT Matahari Putra Prima Tbk

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT Matahari Putra Prima Tbk

PT Matahari Putra Prima Tbk merupakan perusahaan ritel Indonesia yang

didirikan dibawah perusahaan grup Lippo pada tanggal 11 Maret 1986.

Perusahaan dengan nama emiten MPPA ini berdiri berdasarkan Akta Notaris

Budiarti Karnadi, S.H., Notaris No.30 yang telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Kutipan dari Daftar Keputusan

Menteri Kehakiman tertanggal 26 Juli 1986 No. C2-5238.HT.01-01.Th.86. Awal

berdirinya PT Matahari Putra Prima Tbk, perusahaan mejalankan usaha utama

yaitu jaringan toko swalayan dengan menawarkan bermacam produk seperti

barang kebutuhan sehari-hari dan juga barang elektronik.

PT Matahari Putra Prima Tbk melakukan penawaran saham perdana pada

tahun 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Lalu pada tahun 1995 mulai

mengoperasikan supermarket dan berkembang pada tahun 2002 mulai

memperkenalkan dan meluncurkan Boston Health & Beauty. Selanjutnya MPPA

melakukan ekspansi dengan membuka gerai-gerai baru dan memperkenalkan dan

meluncurkan konsep Foodmart dan Hypermart G7 serta keanggotan hicard.

Pada akhir tahun 2012, MPPA melakukan divestasi aset non-inti dan mulai

berfokus pada ritel bisnis modern FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yaitu

menawarkan produk yang cepat habis seperti kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut

42
43

membuat MPPA berhasil mengoperasikan 219 gerai diberbagai daerah di

Indonesia dengan dukungan jaringan distribusi yang kuat, sehingga MPPA

menjadi tujuan masyarakat untuk berbelanja.

Pada tahun 2014, PT Matahari Putra Prima Tbk bertransformasi

memperkuat tim manajemen yang memfokuskan diri menjadi perusahaan ritel

multi-format yang modern. Transformasi tersebut sukses dengan adanya konsep

Hypermart yang diperbaruhi dan diterima oleh pelanggan dengan baik.

Selanjutnya pada tahun 2015, konsep FMCG multi-format digunakan oleh MPPA

dengan merenovasi beberapa Hypermart yang terletak di lokasi yang strategis.

Selain melakukan renovasi, peluncuran format baru seperti supermarket premium

yang bergerak dibawah merek Foodmart Primo, konsep convenience store baru

yang bergerak dibawah merek FMX, dan Boston Health & Beauty juga dijalankan

dengan lebih baik.

Perubahan format baru perusahaan juga diikuti dengan perubahan metode

akuntansi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan pada tahun 2016.

Tingginya tingkat persaingan membuat MPPA menggunakan strategi yang lebih

baik yang berfokus pada konsumen dengan produk berkualitas dan harga

bersaing. Pada tahun 2018, Perusahaan juga membuka kembali bentuk bisnis

online dengan menghadirkan Hypermart Mobile dan mengurangi beberapa gerai

yang tidak menghasilkan keuntungan. Tercatat pada akhir tahun 2018, PT

Matahari Putra Prima Tbk mengoperasikan 219 gerai, yaitu 107 gerai Hypermart,

24 gerai Foodmart, 74 gerai Boston HBC, 12 gerai FMX, dan 2 Smart Club yang

berada di 71 kota seluruh Indonesia.


44

4.1.1.2 Visi dan Misi PT Matahari Putra Prima Tbk

Visi dan misi yang dijalankan oleh PT Matahari Putra Prima Tbk adalah

sebagai berikut:

 Visi : Menjadi peritel multi-format terdepan di Indonesia yang berfokus

pada pelanggan

 Misi : Untuk menghadirkan ritel dengan standar kelas dunia melalui

penyediaan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang

kompetitif bagi pelanggan di Indonesia.

4.1.1.3 Format Bisnis dan Produk PT Matahari Putra Prima Tbk

Fokus utama PT Matahari Putra Prima Tbk adalah konsumen ritel. Hal

tersebut dijalankan melalui format Hypermart dan Foodmart serta mulai

mengurangi bisnis B2B karena tidak memberikan keuntungan. Strategi ini

dijalankan dengan harga kompetitif bebagai barang kebutuhan sehari-hari yang

beraneka ragam. Selain itu, MPPA juga berupaya mengurangi biaya dalam

melakukan pengeluaran keseluruhan, pengelolaan persediaan dan bentuk gerai

yang menjadi efisien. Beberapa format bisnis PT Matahari Putra Prima Tbk

adalah sebagai berkut:

1. Hypermart

Hypermart merupakan kunci utama bisnis ritel PT Matahari Putra Prima

Tbk. Hypermart diluncurkan dan diperkenalkan pada tahun 2004, hingga

berkembang menjadi perusahaan ritel modern yang dikenal oleh

masyarakat Indonesia dengan menawarkan berbagai produk seperti bahan-

bahan makanan, produk yang segar, bazaar, softlines dan produk


45

elektronik. Gerai Hypermart dengan konsep G7 yang pertama juga

diperkenakan pada tahun 2014, konsep tersebut hasil renovasi dengan

memperbaiki tata ruang gerai berdasarkan standar internasional

hipermarket modern.

2. Smart Club dan B2B

Smart Club merupakan format bisnis milik PT Matahari Putra Prima Tbk

yang ditujukan bagi para operator bisnis grosir di Indonesia. Diluncurkan

tahun 2015, Smart Club menjadi gerai grosir terstruktur yang

menghubungkan perdagangan tradisional yang luas di Indonesia. Smart

Club merupakan format bisnis yang berfokus pada B2B atau Business to

Business yang artinya produk- produk yang ditawarkan PT Matahari Putra

Prima Tbk dapat dijual kepada perusahaan lain.

3. Foodmart Primo-Foodmart Fresh

Foodmart merupakan format bisnis PT Matahari Putra Prima Tbk yang

menyediakan kualitas, kenyamanan dan ragam produk segar dengan

layanan yang lengkap. PT Matahari Putra Prima Tbk meluncurkan konsep

baru pada tahun 2015, yaitu Foodmart Primo yang dirancang dengan

ragam bentuk seperti bakery cafe, area makanan siap saji, produk impor

dan wine station. Selain itu, Foodmart Primo menawarkan bermacam

buah-buahan dan sayuran baik lokal maupun impor serta produk daging

sapi, unggas, seafood yang tersedia setiap hari. Pada tahun 2016, MPPA

juga meluncurkan konsep Foodmart Fresh yang berfokus pada penjualan


46

produk makanan seperti daging dan konter produk seafood dan in-house

bakery dengan kesegaran dan kualitas yang baik.

4. Boston Health & Beauty

PT Matahari Putra Prima Tbk mempunyai format khusus yang berfokus

pada bidang kesehatan dan kecantikan, yaitu Boston Health & Beauty.

Produk yang ditawarkan kepada konsumen merupakan produk perawatan

pribadi, obat-obatan yang dijual bebas dan produk kecantikan.

5. Foodmart Express (FMX)

Konsep Foodmart Express (FMX), beroperasi di dalam Smart Club dan di

lokasi yang berdiri sendiri. FMX menawarkan berbagai minuman dan

makanan siap saji serta bermacam jenis makanan lokal dan internasional.

FMX menuju konsumen menengah, yang menawarkan produk yang

berkualitas dan memiliki lokasi yang dekat dengan konsumen tersebut.

6. Hyfresh

Hyfresh memiliki konsep gerai yang dapat bertahan dalam perubahan

pasar. Hyfresh juga berfokus pada konsumen kelas menengah dengan

menawarkan ragam produk segar, berkualitas dan jumlah yang banyak

dengan harga yang kompetitif.

4.1.2 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

4.1.2.1 Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk merupakan perusahaan ritel yang

menjalankan format minimarket yang ada di Indonesia. PT Sumber Alfaria

Trijaya didirikan oleh Djoko Susanto dan keluarga pada 22 Februari 1989 sebagai
47

perusahaan dagang aneka produk. Lalu pada tahun 1994 PT Sumber Alfaria

Trijaya atau dengan nama emiten AMRT mengalami perubahan kepemilikan yaitu

30 % milik Djoko Susanto dan 70 % milik PT HM Sampoerna. PT Sumber

Alfaria Trijaya Tbk mengoperasikan Alfa Minimart pertama pada tahun 1999 di

Jalan Beringin Raya Karawaci, Tangerang, Banten.

Seiring perkembangannya pada tahun 2002 PT Sumber Alfaria Trijaya

Tbk berganti nama menjadi Alfamart dengan mengakuisisi 141 gerai Alfa

Minimart. Kepemilikan saham perusahaan dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo

60 % dan PT Cakrawala Mulia Prima 40% setelah dijual oleh PT HM Sampoerna

pada tahu 2006. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk melakukan penawaran umum

saham perdananya pada tahun 2009 di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya pada

tahun 2010 kepemilikan berubah yaitu PT Sigmantara Alfindo 74,66 % dan publik

25,34 %.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk melakukan perluasan pasar di beberapa

daerah di Indonesia dan luar negeri seperti Makasar, Bali, Medan, Jambi, Pekan

Baru, Banjar Masin, Pontianak, Manado dan Filipina. Selain membuka gerai

AMRT juga melalukan pengembangan gudang untuk mempermudah distribusi

barang atau produk. AMRT juga membuka beberapa anak perusahaan seperti PT

Sumber Indah Lestari, Alfamart Asia Pte.Ltd, dan PT Sumber Trijaya Lestari serta

mengakuisisi saham PT Midi Utama Indonesia.

Selanjutnya pada tahun 2016, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk telah

mengoperasikan 12.000 lebih gerai yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia

dan luar negeri. Selain itu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk juga meluncurkan Alfa
48

Minda yaitu virtual store dengan teknologi augmented reality pertama di

Indonesia. Pada tahun 2017 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mendirikan PT

Sumber Wahana Sejahtera dibidang jasa titipan dan pengiriman paket dengan

kepemilikan 99,96 %. Lalu semakin berkembangnya perusahaan, PT Sumber

Alfaria Trijaya Tbk telah mengoperasikan 13.500 lebih gerai Alfamart. Pada tahun

2018 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mulai memasuki pasar Aceh dengan

mengoperasikan lebih dari 13.600 gerai di Indonesia dan 500 gerai di Filipina.

4.1.2.2 Visi dan Misi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Visi dan misi yang dijalankan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah

sebagai berikut:

 Visi : Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh

masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,

pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing

secara global.

 Misi :

1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada produk

dan pelayanan yang berkualitas unggul.

2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu

menegakkan tingkah laku atau etika bisnis yang tinggi.

3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan cara menumbuh-

kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.


49

4. Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus

bertumbuh dan bermanfaat bagi para pelanggan, pemasok, karyawan,

pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

4.1.2.3 Format Bisnis dan Produk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mengoperasikan Alfamart sebagai

waralaba terbesar di Indonesia. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mengedepankan

pemberian layanan yang berkualitas bagi keluarga Indonesia melalui layanan

kepada konsumen yang datang ke gerai Alfamart. Gerai Alfamart menyediakan

bermacam produk kebutuhan keluarga seperti bumbu memasak, makanan instan

juga perlengkapan kecantikan. Alfamart juga memberlakukan promo produk

melalui penggunaan member seperti paket hemat produk Alfamart, promo hemat

dan promo harga spesial.

Promo tersebut diberlakukan dengan dukungan produk HBPL (House

Brand Private Label) Alfamart yang merupakan hasil karya dari berbagai mitra

usaha khususnya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan produk yang

dihasilkan adalah produk yang berkualitas dan daya saing tinggi serta dapat

mempermudah pemasaran produk UMKM tersebut agar sampai ke tangan

konsumen. Tiga program promo yang diberlakukan Alfamart untuk menarik

konsumennya adalah sebagai berikut:

1. Paket Hemat Produk Alfamart

Paket hemat produk Alfamart merupakan promo penjualan produk

Alfamart untuk setiap produk HBPL Alfamart yang dibeli pelanggan

ditawarkan dengan harga khusus.


50

2. Promo Hemat

Promo hemat merupakan promo produk dengan memberikan potongan

harga untuk jenis produk tertentu pada saat diberlakukan program promo,

yang jenis produk tersebut akan diganti setiap periodenya.

3. Promo Harga Spesial

Promo harga spesial merupakan program promo dengan cara menawarkan

harga khusus pada produk Alfamart tertentu dengan harga produk yang

ditawarkan lebih rendah dibandingkan harga pada umumnya.

Produk HBPL Alfamart merupakan produk yang dirancang khusus untuk

keluarga indonesia. Produk ini merupakan bukti kelebihan yang dimiliki Alfamart

yaitu produk yang berkualitas. Selain itu produk HBPL juga tersedia berbagai

jenis, bentuk dan ukuran agar memudahkan konsumen dalam berbelanja. Kualitas

produk sendiri juga memiliki daya saing tinggi dibandingkan dengan produk

sejenisnya. Beberapa jenis produk yang disediakan Alfamart yaitu produk

sembako Alfamart, produk kecantikan dan snack Alfamart. Untuk produk

sembako Alfamart adalah produk seperti beras Alfamart, gula Alfamart, minyak

goreng Alfamart dan air mineral Alfamart. Lalu untuk produk kecantikan yaitu

salah satunya kapas wajah Alfamart dan snack yaitu selai roti Alfamart. Produk

yang dimiliki Alfamart mencantumkan spesifikasi produk dengan jelas dan

terbuka untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pembelian produk.


51

4.2 Analisis dan Interpretasi Data

4.2.1 Rasio Likuiditas

4.2.1.1 Analisis Current Ratio

Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang memperlihatkan

bagaimana aset lancar mendanai kewajiban lancarnya. Apabila semakin besar

perbandingan aset lancar terhadap utang lancar maka efektivitas perusahaan

semakin tinggi (Harahap, 2015:301). Hasil perhitungan current ratio PT Matahari

Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-2018 adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.1 Hasil Perhitungan Current Ratio


Kode Tahun
Rata-rata
Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 131% 132% 123% 64% 86% 107%
AMRT 91% 110% 90% 88% 115% 99%
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.1, dapat diketahui nilai current ratio atau rasio

lancar PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

mengalami fluktuasi. Nilai rata-rata rasio periode 2014-2018 adalah sebesar 107

persen dengan nilai tertinggi yaitu 132 persen pada tahun 2015 yang disebabkan

oleh kenaikan aset lancar yang cukup besar dibandingkan kenaikan utang lancar

perusahaan tahun tersebut. Nilai rasio terendah yaitu 64 persen pada tahun 2017

disebabkan oleh penurunan aset lancar sebesar 39 persen dibandingkan dari tahun

sebelumnya serta diikuti dengan peningkatan utang lancar.

Rasio lancar PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk juga mengalami fluktuasi,

rata-rata rasio periode 2014-2018 adalah sebesar 99 persen. Nilai rasio tertinggi

terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 115 persen yang disebabkan penurunan
52

utang lancar tahun tersebut. Nilai rasio terendah terjadi pada tahun 2014

disebabkan oleh utang lancar yang lebih tinggi dibandingkan aset lancar yang

dimiliki perusahaan, sehingga nilai rasio tahun tersebut adalah 91 persen.

4.2.1.2 Analisis Quick Ratio

Quick ratio atau rasio cepat mengukur tingkat efektivitas perusahaan yang

ditunjukkan melalui pemenuhan kewajiban jangka pendeknya terhadap aset yang

lebih likuid (Sujarweni, 2017:60). Quick ratio dapat dihitung dengan

membandingkan aset lancar yang telah dikurangi oleh persediaan terhadap utang

lancar. Hasil perhitungan quick ratio atau rasio cepat PT Matahari Putra Prima

Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Quick Ratio


Kode Tahun
Rata-rata
Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 45% 43% 41% 23% 29% 36%
AMRT 35% 45% 37% 35% 50% 40%
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.2, nilai rasio cepat PT Matahari Putra Prima Tbk

untuk tahun 2014 terus menurun hingga tahun 2017 dan meningkat pada tahun

2018. Rata-rata rasio periode 2014-2018 sebesar 36 persen dengan nilai rasio

tertinggi pada tahun 2014 yaitu 45 persen dan yang terendah pada tahun 2017

yaitu 23 persen dipengaruhi oleh aset lancar dan persediaan yang menurun tetapi

utang lancar yang meningkat.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mempunyai nilai rasio cepat yang

mengalami fluktuasi pada periode 2014-2018. Rata-rata rasionya sebesar 40


53

persen dengan nilai rasio tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu 50 persen, nilai

rasio tersebut disebabkan oleh peningkatan aset dan persediaan dengan diikuti

utang lancar yang menurun. Nilai rasio terendah pada tahun 2014 dan 2017 yaitu

35 persen yang disebabkan oleh peningkatan utang lancar.

4.2.2 Rasio Profitabilitas

4.2.2.1 Analisis Net Profit Margin

Net profit margin adalah membandingkan laba setelah bunga dan pajak

dengan penjualan. Hasil perhitungan net profit margin PT Matahari Putra Prima

Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Net Profit Margin


Kode Tahun
Rata-rata
Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 4% 2% 0,28% -10% -8% -2%
AMRT 1,40% 0,96% 0,98% 0,41% 1% 0,96%
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.3, diketahui nilai rasio net profit margin PT Matahari

Putra Prima Tbk menurun pada tahun 2014-2016 dan untuk tahun 2017 dan 2018

perusahaan mengalami nilai rasio negatif karena kerugian yang cukup besar. Rata-

rata rasio net profit margin PT Matahari Putra Prima Tbk periode 2014-2018

adalah -2 persen yang dipengaruhi oleh kerugian yang terjadi pada tahun 2017 dan

2018. Nilai rasio tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu 4 persen dan yang

terendah -10 persen dipengaruhi kerugian yang cukup besar yaitu Rp.1.243.414

juta pada tahun tersebut.


54

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki nilai rasio net profit margin yang

flukuatif, dengan rata-rata rasio periode 2014-2018 adalah 0,96 persen. Nilai rasio

ini disebabkan oleh laba yang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 perusahaan

memiliki nilai rasio sebesar 1,40 persen yaitu tertinggi selama periode ini dan

yang terendah terjadi pada tahun 2017 yang disebabkan penurunan laba bersih

perusahaan pada tahun tersebut.

4.2.2.2 Analisis Gross Profit Margin

Gross profit margin dapat dihitung melalui laba kotor dibandingkan

dengan penjualan. Hasil perhitungan gross profit margin PT Matahari Putra Prima

Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel IV.4 Hasil Perhitungan Gross Profit Margin


Kode Tahun
Rata-rata
Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 17% 16% 17% 8% 14% 14%
AMRT 18,6% 19% 19,3% 20% 20% 19,4%
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.4 nilai rasio gross profit margin PT Matahari Putra

Prima Tbk mengalami fluktuasi. Nilai rata-rata rasio periode 2014-2018 adalah 14

persen dengan nilai rasio tertinggi pada tahun 2014 dan 2016 yaitu 17 persen,nilai

rasio tersebut disebabkan oleh peningkatan laba kotor perusahaan. Nilai rasio

terendah pada tahun 2017 yaitu 8 persen disebabkan penurunan laba kotor yang

cukup besar.

Nilai rasio gross profit margin PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mengalami

peningkatan pada periode 2014-2018, disebabkan meningkatnya laba kotor dan

penjualan perusahaan. Rata-rata rasio periode tersebut adalah 19,4 persen dengan
55

nilai terendah pada tahun 2014 yaitu 18,6 persen dan nilai tertinggi pada tahun

2017 dan 2018 yaitu 20 persen.

4.2.2.3 Analisis Return On Total Asset

Return on total asset menggambarkan laba bersih yang dicapai oleh

perusahaan melalui tingkat aset tertentu. Hasil perhitungan return on total asset

PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-

2018 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.5 Hasil Perhitungan Return on Total Asset


Kode Tahun
Rata-rata
Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 10% 4% 1% -23% -19% -5%
AMRT 4% 3% 2,8% 1% 3% 2,8%
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.5 nilai rasio return on total asset PT Matahari Putra

Prima Tbk sama seperti rasio net profit margin menunjukkan penurunan pada

tahun 2014-2016 dan nilai rasio negatif pada tahun 2017 dan 2018. Nilai rata-rata

rasio periode 2014-2018 adalah -5 persen yang dipengaruhi oleh nilai rasio negatif

tahun 2017 dan 2018. Nilai rasio tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu 4 persen

dan yang terendah pada tahun 2017 yaitu -23 persen.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki nilai rasio return on total asset

yang menurun pada tahun 2014-2017 dan mengalami kenaikan kembali pada

tahun 2018. Nilai rata-rata rasio periode 2014-2018 adalah 2,8 persen dengan nilai

rasio tertinggi pada tahun 2014 yang disebabkan laba perusahaan yang cukup

besar. Nilai rasio terendah terjadi pada tahun 2017 yaitu 1 persen yang disebabkan

laba bersih yang menurun pada tahun tersebut.


56

4.2.3 Rasio Solvabilitas

4.2.3.1 Analisis Debt Ratio

Debt ratio dapat digambarkan dengan membandingkan total utang

terhadap total aset milik perusahaan. Hasil perhitungan debt ratio PT Matahari

Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-2018 adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Debt Ratio


Tahun
Kode Perusahaan Rata-rata
2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 54% 58% 64% 78% 76% 66%
AMRT 79% 68% 73% 76% 73% 74%
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.6 nilai debt ratio PT Matahari Putra Prima Tbk

mengalami peningkatan pada tahun 2014-2017 dan pada tahun 2018 mengalami .

penurunan. Nilai rata-rata rasio periode 2014-2018 adalah 66 persen, dengan nilai

rasio tertinggi yaitu 78 persen disebabkan oleh penurunan total aset dari tahun

sebelumnya. Nilai rasio yang terendah terjadi pada tahun 2014 disebabkan total

aset yang cukup tinggi dibandingkan utangnya.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki nilai debt ratio dengan fluktuasi

pada periode 2014-2018. Nilai rata-rata rasionya adalah 74 persen dengan nilai

rasio tertinggi terjadi pada 2014 yaitu 79 persen dan nilai terendah pada tahun

2015 yaitu 68 persen disebabkan penurunan utang dan peningkatan total aset

perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya.


57

4.2.3.2 Analisis Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio dapat dihitung dengan membandingkan total utang

dengan ekuitas. Hasil perhitungan debt to equity ratio PT Matahari Putra Prima

Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel IV.7 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio


Tahun
Kode Perusahaan Rata-rata
2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 119% 140% 176% 362% 318% 223%
AMRT 367% 213% 268% 317% 268% 287%
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.7 nilai debt to equity ratio PT Matahari Putra Prima

Tbk meningkat pada tahun 2014-2017 dan mengalami penurunan pada tahun

2018. Nilai rata-rata rasio periode 2014-2018 adalah 223 persen dipengaruhi oleh

nilai rasio pada tahun 2017 dan 2018. Nilai rasio tertinggi terjadi pada tahun 2017

yaitu 362 persen disebabkan menurunnya ekuitas atau modal perusahan tahun

tersebut. Perusahaan mengalami nilai rasio terendah pada tahun 2014 yaitu 119

persen.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki nilai debt to equity ratio dengan

fluktuasi pada periode 2014-2018. Nilai rata-rata rasio perusahaan tersebut adalah

287 persen dipengaruhi utang dan modal yang fluktuatif. Perusahaan memiliki

nilai rasio yang tertinggi adalah 367 persen pada tahun 2014, dan nilai rasio

terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu 213 persen yang disebabkan penurunan

utang dan peningkatan ekuitas perusahaan.


58

4.2.4 Rasio Aktivitas

4.2.4.1 Analisis Inventory Turnover

Perputaran persediaan atau inventory turnover merupakan perputaran dana

yang terkandung pada persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu. Hasil

perhitungan inventory turnover PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber

Alfaria Trijaya Tbk Periode 2014-2018 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.8 Hasil Perhitungan Inventory Turnover


Tahun
Kode Perusahaan Rata-rata
2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 4,86 kali 4,75 kali 4,28 kali 5,34 kali 5,74 kali 4,9 kali
AMRT 8,27 kali 8,34 kali 8,53 kali 7,61 kali 7,57 kali 8 kali
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.8 nilai rasio inventory turnover PT Matahari Putra

Prima Tbk mengalami fluktuasi untuk periode 2014-2018. Nilai rata-rata rasio

tersebut adalah 4,9 kali dengan nilai rasio tertinggi pada tahun 2018 yaitu 5,74

kali disebabkan oleh harga pokok penjualan dan rata-rata persediaan yang turun

cukup besar sehingga nilai rasio tersebut meningkat. Nilai rasio terendah terjadi

pada tahun 2016 yaitu 4,28 kali disebabkan oleh rata-rata persediaan yang

meningkat.

Nilai rasio inventory turnover PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk meningkat

untuk tahun 2014-2016 tetapi terjadi penurunan pada tahun 2017 dan 2018. Rata-

rata rasio periode 2014-2018 adalah 8 kali dengan nilai rasio tertinggi pada tahun

2016 yaitu 8,53 kali disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan

perusahaan. Nilai rasio terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu 7,57 persen

disebabkan oleh peningkatan rata-rata persediaan.


59

4.2.4.2 Analisis Total Asset Turnover

Total asset turnover menerangkan bagaimana kemampuan total aset milik

perusahaan untuk menciptakan penjualan. Hasil perhitungan total asset turnover

PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Periode 2014-

2018 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.9 Hasil Perhitungan Total Asset Turnover


Tahun
Kode Perusahaan Rata-rata
2014 2015 2016 2017 2018
MPPA 2,46 kali 2,29 kali 2,02 kali 2,31 kali 2,22 kali 2,26 kali
AMRT 2,97 kali 3,18 kali 2,88 kali 2,81 kali 3,01 kali 2,97 kali
Sumber : Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.9 nilai rasio total asset turnover PT Matahari Putra

Prima Tbk mengalami fluktuasi untuk periode 2014-2018. Nilai rasio rata-rata

periode ini adalah 2,26 kali dengan nilai rasio tertinggi adalah 2,46 kali pada

tahun 2014 dan nilai rasio terendah terjadi pada tahun 2016 yaitu 2,02 kali

disebabkan oleh penurunan penjualan dan peningkatan total aset perusahaan pada

tahun tesebut.

Nilai rasio total asset turnover PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mengalami

fluktuasi untuk tahun 2014-2018, dengan rata-rata rasionya adalah 2,97 kali. Nilai

rasio tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu 3,18 kali disebabkan penjualan yang

meningkat lebih besar dibandingkan total asetnya. Perusahaan mengalami nilai

rasio terendah pada tahun 2017 yaitu 2,81 kali disebabkan oleh peningkatan total

aset yang cukup besar.


60

4.3 Pembahasan Hasil

4.3.1 Kinerja Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk Menggunakan Rasio

Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Aktivitas

Kinerja keuangan merupakan gambaran keadaan keuangan perusahaan

melalui perhitungan rasio keuangan. Rasio likuiditas merupakan kemampuan atau

efektivitas perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio

likuiditas mengukur bagaimana keadaan aset lancar terhadap utang lancarnya.

Rasio likuiditas dihitung menggunakan current ratio dan quick ratio. Current

ratio atau rasio lancar merupakan bagaimana kemampuan perusahaan dalam

mendanai kewajiban lancarnya melalui aset lancar yang dimiliki perusahan

tersebut. Harahap (2015:301), menjelaskan perusahaan akan semakin efektif

dalam menyelesaikan kewajiban pendeknya apabila perbandingan aset lancar

terhadap utang lancarnya semakin besar.

Hasil analisis data sebelumnya pada tabel IV.1 dapat diketahui untuk

periode 2014-2018, PT Matahari Putra Prima Tbk mempunyai nilai current ratio

atau rasio lancar yang fluktuatif. Nilai current ratio PT Matahari Putra Prima Tbk

terendah adalah pada tahun 2017 adalah sebesar 64 persen, dan tertinggi pada

tahun 2015 yaitu 132 persen. Dilihat dari rata-rata rasio 107 persen, pada tahun

2017 dan 2018, nilai rasio masih rendah dibandingkan dengan rata-rata rasio

tersebut disebabkan aset lancar perusahaan lebih kecil daripada utang lancarnya.

Berdasarkan nilai current ratio atau rasio lancar ini, berarti perusahaan

menunjukkan kemampuan yang baik dalam mendanai kewajiban jangka

pendeknya, walaupun dengan rasio yang fluktuatif dan memiliki nilai rasio
61

terendah pada tahun 2017 tetapi pada tahun 2018, sudah menunjukkan

peningkatan dari tahun sebelumnya. Semakin tinggi nilai rasio berarti semakin

baik kinerja keuangan perusahaan, apabila perusahaan tidak dapat melunasi utang

dengan baik akan berdampak bagi perusahaan, karena kreditor akan kehilangan

kepercayaan untuk memberikan perusahaan dana.

Quick ratio atau rasio cepat merupakan bagaimana kemampuan

perusahaan dapat menutupi kewajiban lancar terhadap aset yang lebih likuid. Dari

tabel IV.2 dapat diketahui nilai rasio cepat milik PT Matahari Putra Prima Tbk

juga mengalami fluktuasi dengan nilai rasio yang terendah adalah 23 persen pada

tahun 2017 dan yang tertinggi adalah pada tahun 2014 yaitu 45 persen dengan

rata-rata rasio 36 persen. Dilihat dari rata-rata rasionya tersebut, sama seperti nilai

rasio lancar bahwa nilai rasio cepat tahun 2017 dan 2018 lebih rendah.

Berdasarkan nilai rasio cepat, perusahaan menunjukan kemampuan yang kurang

baik dalam menutupi utang lancarnya menggunakan aset lancar yang lebih likuid,

karena aset lancar setelah dikurangi persediaan lebih kecil daripada utang lancar

tersebut. Selain itu, artinya perusahaan harus menjual persediaan apabila ingin

melunasi utang lancarnya.

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola kewajiban perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Rasio net

profit margin adalah gambaran perbandingan laba setelah bunga dan pajak atau

laba bersih terhadap penjualan. Berdasarkan tabel IV.3 sebelumnya, diketahui

nilai net profit margin PT Matahari Putra Prima Tbk mengalami penurunan pada

periode 2014-2018, dengan nilai rasio terendah adalah pada tahun 2017 adalah -10
62

persen dan tertinggi adalah pada tahun 2014 yaitu 4 persen dengan rata-rata rasio

tersebut adalah -2 persen. Perusahaan memiliki rata-rata rasio negatif dipengaruhi

oleh nilai rasio tahun 2017 dan 2018 yang disebabkan kerugian perusahaan.

Berdasarkan nilai rasio dan rata-rata rasio tersebut, perusahaan menunjukkan

kemampuan yang kurang baik dalam menghasilkan laba. Laba perusahaan rendah

disebabkan beban-beban yang meningkat. Selain itu perusahaan memiliki

penjualan yang semakin turun yang disebabkan oleh penerapan strategi harga dan

aktivitas pemasaran yang lambat dari pemasok.

Rasio gross profit margin atau margin laba kotor menggambarkan tingkat

keuntungan perusahaan melalui perbandingan laba kotor terhadap penjualan.

Dapat diketahui dari tabel IV.4 PT Matahari Putra Prima Tbk memiliki rasio gross

profit margin yang fluktuatif, dengan nilai rasio terendah pada tahun 2017 yaitu 8

persen dan yang tertinggi pada tahun 2014 dan 2016 yaitu 17 persen dengan rata-

rata rasio adalah 14 persen. Berdasarkan nilai rasio tersebut, dibandingkan

beberapa tahun yang lain, perusahaan memiliki rasio dibawah rata-rata pada tahun

2017, hal tersebut disebabkan penurunan laba kotor yang cukup besar. Laba kotor

yang dihasilkan perusahan dipengaruhi oleh penjualan dan harga pokok penjualan.

Semakin besar nilai rasio maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan dalam

menghasilkan laba kotor tersebut. Sehingga, dapat diketahui perusahaan

menunjukkan kemampuan yang baik dalam menghasilkan laba kotornya,

walaupun mengalami fluktuasi periode tahun 2014-2018. Perusahaan dapat

mengolah dengan baik harga pokok penjualan dan mengatur strategi penjualan
63

agar menghasilkan penjualan yang lebih baik dan menciptakan laba yang lebih

tinggi.

Return on total asset menunjukkan tingkat keuntungan yang dihasilkan

dari aset yang telah digunakan perusahaan. Apabila nilai rasio semakin tinggi

maka akan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dapat

diketahui dari tabel IV.5 nilai return on total asset PT Matahari Putra Prima Tbk

menurun. Nilai rasio yang terendah adalah pada tahun 2017 disebabkan kerugian

yang dialami perusahaan tersebut yaitu -23 persen dan yang tertinggi pada tahun

2014 yaitu 10 persen dengan rata-rata rasio adalah -5 persen. Sama seperti rasio

net profit margin sebelumnya, nilai rasio return on total asset yang menurun dan

cukup rendah disebabkan oleh penurunan laba bersih perusahaan, dan pada tahun

2017-2018 perusahan mengalami kerugian. Nilai rasio negatif yang dihasilkan

karena perusahaan mengalami kerugian pada tahun 2017 dan 2018. Berdasarkan

rasio tersebut, perusahaan menunjukkan kemampuan yang kurang baik dalam

menghasilkan laba. Total aset perusahaan dapat digunakan secara optimal untuk

meningkatkan penjualan dan mengurangi beban agar perusahaan dapat

menghasilkan laba yang lebih baik.

Rasio solvabilitas menggambarkan bagaimana tingkat aset perusahaan

dibiayai oleh utang. Debt ratio merupakan tingkat aset perusahaan dibiayai oleh

utang. Dapat diketahui dari tabel IV.6 nilai debt ratio PT Matahari Putra Prima

Tbk mengalami fluktuasi, yang terendah adalah pada tahun 2014 yaitu 54 persen

dan yang tertinggi pada 2017 adalah 78 persen dengan rata-rata rasio adalah 66

persen. Nilai rasio pada tahun 2017 dan 2018 lebih tinggi daripada nilai rasio rata-
64

rata. Apabila nilai debt ratio ini semakin tinggi artinya tidak baik untuk

perusahaan karena perusahaan akan sulit dalam melunasi utangnya atau apabila

semakin kecil artinya perusahaan dibiayai oleh utang yang rendah. Berdasarkan

nilai debt ratio yang dimiliki PT Matahari Putra Prima Tbk tersebut berarti

perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengolah aset yang

dibiayai oleh utang. Perusahaan memiliki total aset yang cukup baik tanpa

dibiayai utang yang tinggi, sehingga perusahaan tidak mengalami kesuitan dalam

melunasi utangnya.

Debt to equity ratio adalah menggambarkan perbandingan tingkat utang

terhadap modal atau ekuitas. Apabila semakin besar rasionya maka penggunaan

utang oleh perusahaan semakin tinggi. Dapat diketahui dari tabel IV.7 PT

Matahari Putra Prima Tbk mempunyai nilai debt to equity ratio yang meningkat

pada tahun 2014-2017 dan turun pada tahun 2018, nilai rasio terendah adalah pada

tahun 2014 yaitu 119 persen dan yang tertinggi pada tahun 2017 yaitu 362 persen

dengan rata-rata rasio adalah 223 persen. Meningkatnya nilai rasio ini dipengaruhi

oleh penurunan ekuitas atau modal perusahaan. Apabila semakin kecil nilai rasio

ini maka akan semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang berarti perusahaan

mampu mengolah modal usaha tanpa harus dibiayai oleh utang. Dari nilai rasio

tersebut, perusahaan menunjukkan kemampuan yang kurang baik dalam

membiayai modal perusahaan melalui utang yang dilakukan.

Rasio Aktivitas merupakan gambaran efektivitas perusahaan melalui

penggunaan aset yang dibiayai oleh utang perusahaan. Rasio inventory turnover

atau perputaran persediaan adalah perputaran dana yang terkandung pada


65

persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu. Diketahui dari tabel IV.8

nilai inventory turnover PT Matahari Putra Prima Tbk mengalami fluktuasi, nilai

rasio terendah adalah pada tahun 2016 yaitu 4,28 kali dan tertinggi pada tahun

2018 yaitu 5,74 kali dengan rata-rata rasio adalah 4,9 kali. Dari nilai rasio rata-

rata dapat diketahui pada tahun 2017 dan 2018 nilai rasio meningkat disebabkan

penurunan rata-rata persediaan. Semakin tinggi rasio maka semakin baik

pengelolaan persediaan tersebut. Berdasarkan nilai rasio ini, perusahaan

menunjukkan kemampuan yang baik dalam menjual barang, tanpa harus

menumpuk persediaan dalam waktu yang cukup lama.

Total asset turnover menunjukkan gambaran kemampuan total aset milik

perusahaan dalam menciptakan penjualan. Dapat diketahui PT Matahari Putra

Prima Tbk mempunyai nilai total asset turnover yang fluktuatif dari tabel IV.9.

Nilai rasio terendah adalah pada tahun 2016 yaitu 2,02 kali dan yang tertinggi

pada tahun 2014 yaitu 2,46 kali dengan rata-rata rasio adalah 2,26 kali. Nilai rasio

pada tahun 2016 dan 2018 berada dibawah rata-rata rasio yang disebabkan total

aset meningkat dan penjualan yang menurun. Apabila nilai rasio meningkat

berarti perusahaan mampu mengoptimalkan penggunaan aset untuk menghasilkan

penjualan. Penjualan yang tinggi dapat mempengaruhi laba bersih yang baik bagi

perusahaan. Dari nilai rasio ini, perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik

dalam menciptakan penjualan. Perusahaan memiliki penjualan yang cukup baik

walaupun untuk tahun 2016-2018 mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh

strategi harga yang dilakukan perusahaan.


66

4.3.2 Kinerja Keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Menggunakan

Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Aktivitas

Kinerja keuangan PT Sumber alfaria Trijaya Tbk ditinjau menggunakan

rasio likuiditas melalui perhitungan current ratio atau rasio lancar dapat dilihat

pada tabel IV.1 bahwa pada tahun 2014 sampai 2018, PT Sumber Alfaria Trijaya

Tbk mempunyai nilai current ratio yang juga fluktuatif. Nilai rasio cepat PT

Sumber Alfaria Trijaya Tbk terendah adalah pada tahun 2017 yaitu 88 persen dan

yang tertinggi pada tahun 2018 yaitu 115 persen dengan rata-rata rasio adalah 99

persen. Dari nilai rasio ini, perusahaan memiliki nilai yang cukup tinggi dari rata-

rata rasionya pada tahun 2015 dan 2018, yang dipengaruhi oleh penurunan utang

lancar perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin baik perusahaan

menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Dari nilai rasio lancar ini,

perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik dalam mendanai kewajiban

jangka pendeknya walaupun perusahaan mengalami kenaikan utang lancarnya

pada tahun 2016 dan 2017, tetapi pada tahun 2018 perusahaan juga mengalami

peningkatan aset sehingga nilai rasio ini kembali meningkat. Hal tersebut juga

sejalan pada penelitian Sugianto dan Nugraha (2017), nilai current ratio PT

Sumber Allfaria Trijaya Tbk untuk tahun 2015 dan 2016, bahwa perusahaan

menunjukkan angka yang positif yakni setiap 1 rupiah dijamin dengan current

ratio sebesar 110 persen untuk tahun 2015 dan sebesar 89,60 persen untuk tahun

2016, berarti perusahaan tersebut terlihat stabil dalam menjalankan usahanya

karena mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya.


67

Nilai quick ratio dilihat dari tabel IV.2 dapat diketahui PT Sumber Alfaria

Trijaya Tbk juga memiliki nilai rasio yang fluktuatif, nilai rasio terendah adalah

35 persen pada tahun 2014 dan 2017, lalu yang tertinggi adalah pada tahun 2018

yaitu 50 persen dengan rata-rata rasio adalah 40 persen. Berdasarkan nilai rasio

cepat ini, pada tahun 2014, 2016 dan 2017 lebih rendah daripada rata-rata rasio

tersebut. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin baik kinerja perusahaan

karena mampu melunasi utang lancar tanpa harus menjual persediaannya. Nilai

rasio cepat PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, menunjukkan kemampuan yang

kurang baik, disebabkan memiliki aset lancar yang apabila dikurangi persediaan

lebih kecil dibandingkan dengan utang lancarnya. Artinya perusahaan harus

menjual persediaan terlebih dahulu untuk menutupi kewajiban lancar atau utang

tersebut.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk ditinjau menggunakan rasio profitabilitas

yaitu perhitungan net profit margin dapat dilihat pada tabel IV.3 bahwa nilai net

profit margin PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk fluktuatif, nilai rasio tersebut

terendah pada tahun 2017 disebabkan menurunnya laba perusahaan sehingga nilai

rasionya adalah 0,41 persen. Lalu yang tertinggi adalah pada tahun 2014 yaitu

1,40 persen dengan rata-rata rasio adalah 0,96 persen. Dilihat dari rata-rata rasio

tersebut, pada tahun 2014 dan 2018 memiliki nilai rasio yang lebih baik dari

beberapa tahun lainnya. Perusahaan memiliki penjualan yang meningkat selama

periode 2014-2018, tetapi laba yang dihasilkan mengalami fluktuasi disebabkan

beban perusahaan yang berubah setiap tahunnya. Dari nilai rasio ini, perusahaan

menunjukkan kemampuan yang baik dalam menghasilkan laba. Walaupun laba


68

tersebut cenderung kecil daripada penjualan yang dihasilkan tetapi laba yang

dihasilkan dapat ditingkatkan dengan pengelolaan beban yang lebih baik.

Rasio gross profit margin PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk meningkat

peningkatan pada periode 2014-2018, nilai rasio tersebut terendah pada tahun

2014 yaitu 18,6 persen dan yang tertinggi pada tahun 2017 dan 2018 yaitu 20

persen dengan rata-rata rasio adalah 19,4 persen. Dilihat dari rata-rata rasionya,

tahun 2017 dan 2018 lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Semakin

besar nilai rasio maka semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba.

Berdasarkan nilai rasio ini, perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik

dalam menghasilkan laba, karena perusahaan memiliki laba kotor yang meningkat

setiap tahunnya, walaupun cukup kecil dibandingkan penjualannya. Laba kotor

tersebut disebabkan oleh harga pokok penjualan yang cukup tinggi ataupun harga

jual yang cukup rendah sehingga laba kotor yang dihasilkan cukup kecil.

Rasio return on total asset milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dapat

diketahui dari tabel IV.5, nilai rasio return on total asset tersebut mengalami

penurunan pada tahun 2014-2017 dan kembali meningkat untuk tahun 2018. Nilai

rasio terendah adalah pada tahun 2017 disebabkan penurunan laba yang dialami

perusahaan sehingga nilai rasio tahun tersebut adalah 1 persen dan yang tertinggi

pada tahun 2014 yaitu 4 persen dengan rata-rata rasio adalah 2,8 persen.

Berdasarkan nilai rasio tersebut, tahun 2017 memiliki nilai rasio lebih rendah

dibandingkan rata-rata rasionya. Kinerja keuangan dapat diukur melalui laba yang

dihasilkan, semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin baik perusahaan

mengelola aset untuk menciptakan labanya. Nilai rasio return on total asset
69

berarti perusahan menunjukkan kemampuan yang baik dalam menghasilkan laba,

walaupun perusahaan memiliki laba yang cukup rendah dan menurun pada tahun

2014-2017 tetapi pada tahun 2018 sudah mengalami kenaikan laba kembali. Laba

yang dihasilkan dipengaruhi beban yang cukup besar sehingga perusahaan harus

mengeolah dengan baik beban yang ada agar dapat mencapai laba yang lebih baik.

Rasio solvabilitas melalui perhitungan debt ratio, dapat diketahui dari

tabel IV.6. Nilai debt ratio PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk periode 2014-2018

mengalami fluktuasi, nilai rasio yang terendah pada tahun 2015 yaitu 68 persen

dan yang tertinggi adalah 79 persen pada tahun 2014 dengan rata-rata rasio 74

persen. Nilai rasio pada tahun 2015, 2016 dan 2018 lebih rendah dibandingkan

rata-rata rasionya. Nilai rasio yang rendah berarti perusahaan mengelola dengan

baik aset perusahaan tanpa dibiayai oleh utang yang lebih besar. Dari rasio ini,

perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik dalam membiayai asetnya

melalui utang, karena perusahan memiliki utang yang lebih kecil.

Lalu dapat diketahui dari tabel IV.7, nilai debt to equity ratio PT Sumber

Alfaria Trijaya Tbk juga berfluktuasi, nilai rasio terendah pada tahun 2015 yaitu

213 persen dan yang tertinggi pada tahun 2014 yaitu 367 persen dengan rata-rata

rasio adalah 287 persen. Kinerja keuangan semakin baik apabila nilai rasio ini

semakin kecil, karena artinya perusahaan dapat melakukan kegiatan dengan modal

sendiri tanpa bantuan kreditor atau menggunakan utang. Berdasarkan nilai rasio

tersebut, perusahaan menunjukkan kemampuan yang kurang baik, karena

perusahaan memiliki utang yang cukup besar.


70

Rasio Aktivitas menggambarkan efektivitas perusahaan melalui

penggunaan aset yang dibiayai oleh utang perusahaan dengan menghitung rasio

inventory turnover atau perputaran piutang yang dapat diketahui dari tabel IV.8.

Nilai inventory turnover PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk meningkat pada tahun

2014-2016 dan menurun pada tahun 2017 dan 2018, nilai rasio tersebut terendah

adalah untuk tahun 2018 yaitu 7,57 kali dan tertinggi untuk tahun 2016 yaitu 8,53

kali dengan rata-rata 8 kali. Nilai rasio pada tahun 2016 dan 2018 rendah

dibandingkan rata-ratanya disebabkan rata-rata persediaan yang meningkat cukup

besar. Semakin tinggi rasio ini, maka berarti semakin baik persediaan yang

dimiliki perusahaan berputar dalam setiap periodenya. Dari nilai rasio ini,

perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik dalam menjual barang dengan

persediaan yang tidak menumpuk atau terjual dengan cepat.

Lalu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki rasio total asset turnover

yang diketahui dari tabel IV.9, dengan nilai rasio yang fluktuatif. Nilai rasio

terendah pada tahun 2017 yaitu 2,81 kali dan yang tertinggi untuk tahun 2015

yaitu 3,18 kali dengan rata-rata rasio adalah 2,97 kali. Nilai rasio pada tahun 2016

dan 2017 rendah dibandingkan rata-rata rasionya. Dari nilai rasio ini, perusahaan

menunjukkan kemampuan yang baik dalam menciptakan penjualan dari aset yang

dimilikinya. Perusahaan memiliki total aset yang yang meningkat dan diikuti juga

dengan penjualannya selama periode 2014-2018. Berarti perusahaan dapat

memanfaatkan dengan baik aset yang ada dalam menciptakan penjualan yang baik

bagi perusahaan.
71

4.3.3 Perbedaan kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT

Sumber Alfaria Trijaya Tbk Menggunakan Rasio Likuiditas, Rasio

Profitabilitas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Aktivitas

Perbedaan kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber

Alfaria Trijaya Tbk menggunakan rasio likuiditas yaitu perhitungan current ratio

dan quick ratio, dengan nilai rata-rata current ratio PT Matahari Putra Prima Tbk

adalah 107 persen, sedangkan untuk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 99

persen yang berarti terdapat perbedaan pada kinerja keuangan PT Matahari Putra

Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dihitung menggunakan current

ratio. Dari nilai rata-rata current ratio tersebut, kinerja keuangan PT Matahari

Putra Prima Tbk lebih baik dibandingkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Hal

tersebut disebabkan fluktuasi aset lancar dan utang lancar masing-masing

perusahaan, yang dipengaruhi juga dalam beberapa tahun, perusahaan memiliki

aset lancar yang lebih kecil dibandingkan dengan utang lancarnya. Aset lancar ini

dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan kegiatan penjualan perusahaan.

Untuk quick ratio, dengan rata-rata rasio milik PT Matahari Putra Prima

Tbk adalah 36 persen, sedangkan untuk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 40

persen, berarti terdapat perbedaan pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima

Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dihitung menggunakan quick ratio. Dari

rata-rata rasio tersebut diketahui bahwa kinerja keuangan PT Sumber Alfaria

Trijaya Tbk lebih baik dibandingkan PT Matahari Putra Prima Tbk. Hal tersebut

disebabkan oleh fluktuasi aset lancar dan utang lancar milik PT Matahari Putra

Prima Tbk dan kenaikan aset lancar juga persediaan milik PT Sumber Alfaria
72

Trijaya Tbk. Semakin tinggi nilai rasio maka akan semakin baik perusahaan dapat

menutupi kewajiban lancarnya menggunakan aset yang lebih likuid. Aset lancar

dipengaruhi oleh persediaan, sebab perusahaan harusnya bisa melunasi utang

tanpa harus menjual persediaan terlebih dahulu atau aset lancar setelah dikurangi

persediaan harusnya dapat menutupi utang perusahaan dengan baik.

Rasio profitabilitas melalui perhitungan rasio net profit margin, diketahui

nilai rata-rata rasio PT Matahari Putra Prima Tbk adalah -2 persen, sedangkan PT

Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 0,96 persen berarti kinerja keuangan kedua

perusahaan dalam keadaan yang berbeda. Walaupun PT Matahari Putra Prima Tbk

sedang mengalami kerugian sehingga memiliki nilai rasio negatif. Berdasarkan

rasio tersebut, terdapat perbedaan pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima

Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dihitung menggunakan net profit margin.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik

dibandingkan dengan PT Matahari Putra Prima Tbk. Hal tersebut disebabkan oleh

jumlah laba bersih yang dihasilkan kedua perusahaan menurun dan fluktuatif

dibandingkan dengan penjualannya. PT Matahari Putra Prima Tbk memiliki laba

yang menurun dan kerugian pada tahun 2017 dan 2018 sehingga menyebabkan

nilai rasio tersebut negatif. Kerugian tersebut diketahui disebabkan oleh strategi

harga dan aktivitas pemasaran yang lambat dari pemasok. Lalu kinerja keuangan

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dipengaruhi oleh beban yang cukup tinggi dan

berbeda disetiap tahunnya, sehingga menghasilkan laba yang cukup kecil.

Perusahaan dapat memperbaiki kinerja keuangan dengan memperbaiki strategi


73

dan mengolah dengan baik kegiatan penjualan, serta memperkecil beban agar

menghasilkan laba yang lebih tinggi.

Lalu untuk rasio gross profit margin dengan rata-rata rasio milik PT

Matahari Putra Prima Tbk adalah 14 persen, sedangkan untuk PT Sumber Alfaria

Trijaya Tbk adalah 19,4 persen, berarti terdapat perbedaan pada kinerja keuangan

PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dihitung

menggunakan gross profit margin. Dari nilai rata-rata rasio tersebut, kinerja

keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk lebih baik dibandingkan PT Matahari

Putra Prima Tbk. Hal tersebut disebabkan penjualan perusahaan yang dipengaruhi

oleh harga pokok penjualan yang cukup tinggi sehingga menghasilkan laba yang

rendah. Perusahaan mampu mengoptimalkan laba tersebut dengan mengolah

strategi harga agar menciptakan penjualan yang lebih tinggi.

Rasio return on total asset, PT Matahari Putra Prima Tbk mempunyai rata-

rata rasio adalah -5 persen, sedangkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 2,8

persen berarti terdapat perbedaan pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima

Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dihitung menggunakan return on total

asset. Kinerja keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk lebih baik dibandingkan

PT Matahari Putra Prima Tbk. Kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk

dipengaruhi oleh kerugian pada tahun 2017 dan 2018 sehingga nilai rata-rata rasio

juga menjadi negatif. Kerugian tersebut diketahui disebabkan oleh strategi harga

dan aktivitas pemasaran yang lambat dari pemasok, sehingga seharusnya

perusahaan dapat membuat perencanaan dan mengolah kembali aset perusahaan

agar dapat menghasilkan laba yang lebih baik. Untuk PT Sumber Alfaria Trijaya
74

Tbk, kinerja keuangan dipengaruhi oleh fluktuasi laba, selain itu total aset kedua

perusahaan juga mempengaruhi kinerja keuangannya dalam menghasilkan laba

tersebut.

Rasio solvabilitas melalui perhitungan debt ratio atau debt to total asset

ratio, rata-rata rasio PT Matahari Putra Prima Tbk sebesar 66 persen, sedangkan

untuk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 74 persen, berarti terdapat perbedaan

pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber Alfaria

Trijaya Tbk dihitung menggunakan debt ratio. Dari nilai rata-rata rasio tersebut,

kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk lebih baik dibandingkan PT

Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Karena rata-rata rasio milik PT Matahari Putra Prima

Tbk lebih kecil daripada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang artinya, semakin

kecil rasio maka semakin sedikit aset perusahaan dibiayai oleh utang. Nilai rasio

tersebut disebabkan oleh total utang yang lebih kecil dibandingkan total aset

masing-masing kedua perusahaan. Berarti perusahaan mengolah dengan baik aset

yang dimilikinya tanpa harus membiayai kegiatan perusahaannya menggunakan

utang dari kreditor.

Debt to equity ratio, dengan rata-rata rasio PT Matahari Putra Prima Tbk

adalah 223 persen, sedangkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 287 persen

berarti terdapat perbedaan pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk

dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dihitung menggunakan debt to equity ratio.

Dari nilai rata-rata rasio kedua perusahaan, diketahui kinerja keuangan PT

Matahari Putra Prima Tbk lebih baik dibandingkan PT Sumber Alfaria Trijaya

Tbk. Diketahui semakin kecil rasio berarti semakin sedikit modal perusahaan
75

dibiayai oleh utang, dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki nilai rata-

rata rasio yang lebih tinggi dibandingkan PT Matahari Putra Prima Tbk. Nilai

rasio kedua perusahaan dipengaruhi oleh total utang yang lebih besar

dibandingkan ekuitas atau modalnya, yang berarti perusahaan banyak dibiayai

oleh utang dalam kegiatannya. Utang yang besar dapat menyebabkan kesulitan

untuk perusahaan dalam melunasi utang tersebut, sehingga perusahaan harus

mengolah penggunaan utang tersebut dengan baik agar dapat menghasilkan

keuntungan dan dapat menyelesaikan kembali utang tersebut.

Rasio aktivitas dengan perhitungan perputaran persediaan atau inventory

turnover dengan rata-rata rasio PT Matahari Putra Prima Tbk adalah 4 ,9 kali,
.

sedangkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 8 kali, berarti terdapat

perbedaan pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Sumber

Alfaria Trijaya Tbk dihitung menggunakan inventory turnover. Dari nilai rasio

rata-rata tersebut, kinerja keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk lebih baik

dibandingkan PT Matahari Putra Prima Tbk. Hal tersebut disebabkan tingginya

harga pokok penjualan milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk daripada harga

pokok penjualan milik PT Matahari Putra Prima Tbk apabila dibandingkan

dengan rata-rata persediaannya masing-masing. Nilai rasio yang tinggi, berarti

perusahaan tidak mengeluarkan biaya besar dalam membeli persediaan barang

dan juga dapat mengolah dengan baik kegiatan penjualannya.

Rasio total asset turnover, dengan rata-rata rasio PT Matahari Putra Prima

Tbk yaitu 2,26 kali, sedangkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah 2,97 kali,

berarti terdapat perbedaan pada kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk
76

dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dihitung menggunakan total asset turnover.

Dari nilai rata-rata rasio tersebut, kinerja keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya

Tbk lebih baik dibandingkan PT Matahari Putra Prima Tbk. Kinerja keuangan

kedua perusahaan dipengaruhi oleh total aset dan penjualan yang dihasilkan

masing-masing perusahaan. Dari nilai rasio dapat diketahui bahwa kedua

perusahaan mampu memanfaatkan aset untuk meningkatkan penjualannya.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa kinerja keuangan

PT Matahari Putra Prima Tbk dihitung menggunakan rasio likuiditas yaitu current

ratio, rasio solvabilitas yaitu debt ratio dan debt to equity ratio lebih baik

dibandingkan dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Sedangkan dihitung

menggunakan rasio likuiditas yaitu quick ratio, rasio profitabilitas yaitu net profit

margin, gross profit margin dan return on total asset, dan rasio aktivitas yaitu

inventory turnover dan total asset turnover kinerja keuangan PT Sumber Alfaria

Trijaya Tbk lebih baik dibandingkan PT Matahari Putra Prima Tbk.

Anda mungkin juga menyukai