BRONKPNEUMONIA
Disusun oleh
Uliyatun Awaliyah
C1017099
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Bronchopneumoni adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran berbecak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam bronchi
dan meluas di parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. Bronchopneumoni
disebut juga pneumonia lobularis, yaitu radang paru-paru yang di sebabkan oleh
bakteri, virus, jamur dan lain- lain.
Bronchopneumonia/ pneumonia lobaris merupakan radang paru yang
menyebabkan bronkhioli terminal. Bronkhioli terminal tersumbat oleh eksudat yang
berbentuk bercak- bercak., kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau
membentuk gabungan dan meluas ke parenkim paru.
Penyakit ini sering bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran pernafasan
atas, demam, infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh.
2. Etiologi
Secara umum bronchopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme
pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan sehat
mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernapasan yang terdiri
atas : refleks glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan sillia yang
menggerakkan kuman keluar dari organ, dari sekresi humoral setempat.
Broncopneumonia dapat disebabkan oleh:
a. Bakteri : streptococcus, straphylococcus, influenza
b. Virus : legionella pneumonia, virus influenza
c. Jamur : aspergilus, candida albicons
d. Aspirasi makanan, sekresi oropharing/isi lambung ke dalam paru
e. Kongesti paru kronik
f. Flora normal, hidrokarbon.
3. Tanda dan Gejala
Pnemonia khususnya bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran
pernafasn bagian atas selama beberapa hari.
a. Suhu dapat naik secara mendadak sampai 39-40 derajat celcius
b. Mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi.
c. Gelisah,dispneu, pernafasan cepat dan dangakal disertai pernafasan cuping
hidung dan sianosis disekitar hidung dan mulut.
d. Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal penyakit, akan mendapat batuk
kering kemudian hari,dimana pada awalnya berupa batuk kering kemudian
menjadi produktif.
4. Patofisiologi
Sebagian besar penyebab bronkopneumonia adalah mikroorganisme (jamur,
bakter, virus) dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (minyak
tanah, bensin dan sejenisnya). Serta aspirasi ( masuknya isi lambung ke dalam saluran
napas). Awalnmya mikroorganisme akan masuk melalui percikan ludah ( droplet)
infasi ini akan masuk ke saluran pernapasan atas dan menimbulkan reaksi imunologis
dari tubuh. Reaksi ini menyebabkan peradangan, dimana saat terjadi peradangan ini
tubuh akan menyesuaikan diri sehingga timbulah gejala demam pada penderita.
Reaksi peradangan ini akan menimbulkan secret. Semakin lama secret semakin
menumpuk di bronkus sehingga aliran bronkus menjadi semakin sempit dan pasien
akan merasa sesak. Selain terkumpul di bronkus, lama kelamaan secret akan sampai
ke alveolus paru dan mengganggu system pertukaran gas di paru.
Selain menginfeksi saluran napas, bakteri ini juga dapat menginfeksi saluran
cerna saat ia terbawa oleh darah. Bakteri ini akan membuat flora normal dalam usus
menjadi agen pathogen sehingga timbul masalah GI tract.
5. Pentalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan menurut Mansjoer (2000) :
1. Oksigen 1-2 liter per menit
2. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal bertahap melaui
selang nasogastrik dengan feeding drip
3. Jika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan
beta agonis untuk transport muskusilier
4. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa elektrolit
Sedangkan penatalaksanaan umum keperawatan pada klien bronkopneumonia
adalah sebagai berikut menurut Hidayat (2008):
9. TINDAKAN IMPLEMENTASI
No. Tgl/jam Implementasi TTD/ EVALUASI TTD/
Nama Nama
1 05-02-2021 - Memonitor status Uli 05-02-2021 uli
Jam 12.30 pernafasan 16.00
- mengauskultasika S: Pasien
n suara nafas mengatakan sesak
- Memposisikan nafas berkurang
pasien untuk O: Pasien sudah
meringankan tidak kesulitan
sesak nafas untuk bernafas,
- Memberikan suara vesikuler,
terapy nebulliezer RR: 28x/menit
SPO2 : 95 %
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
Intervensi
2 05-02-2021 - Memonitor kulit Uli 04-02-2021 Uli
Jam 15.00 dan suhu 15.00
- Memantau suhu S: Pasien
dan TTV mengatakan suhu
- Memberikan kulit menurun
kompres hangat O: akral teraba
pada sela-sela dingin, S: 37,3oC
- Memberikan obat N: 90x/menit
atau cairan IV RR: 28x/menit
- Memberikan TD: 140/80
informasi tentang mmHg
demam A: Masalah
sebagian teratasi
P: Lanjutkan
Intervensi