Anda di halaman 1dari 5

TTIINNJJAAUUAANN PPUUSSTTAAKKAA

STROKE: SEKILAS TENTANG DEFINISI, PENYEBAB, EFEK,


DAN FAKTOR RISIKO

Aldy S. Rambe

Departemen Neurologi FK-USU/RSUP H. Adam Malik, Medan

ABSTRACT
Stroke is one of the leading causes of disability and death worlwide. The
incidence of first-ever stroke is about 200 per 100.000 population per year,
while the prevalence of stroke is probably somewhere between 5-12 per 1000
population. Stroke is an injury to the brain due to sudden loss of function of a
particular part of the body because of a sudden interruption in the blood flow
to a part of the brain. Several risk factors have been established. Some among
the most important factors are hypertension, smoking, hyperlipidemia, diabetes
mellitus and heart diseases. Due to the massive impact of stroke to the
population, stroke prevention program, eg. by modifying risk factors, play an
important role.

Keywords: Brain, Stroke, Risk factors

PENDAHULUAN menyebabkan kematian tanpa adanya


penyebab lain yang jelas selain vaskuler
Stroke merupakan penyakit serebrovaskular (KSSNP, 1999).
yang semakin sering dijumpai. Di Amerika
Serikat, stroke merupakan penyebab kematian EPIDEMIOLOGI
terbesar ketiga, dan menyebabkan kematian
90.000 wanita dan 60.000 pria setiap tahun. Insidens serangan stroke pertama
Selain menyebabkan kematian, stoke juga sekitar 200 per 100.000 penduduk per tahun.
merupakan penyebab utama kecacatan dan Insiden stroke meningkat dengan
penyebab seseorang dirawat di rumah sakit bertambahnya usia. Konsekuensinya, dengan
dalam waktu lama. Di samping itu stroke semakin panjangnya angka harapan hidup,
merupakan penyebab tersering kedua termasuk di Indonesia, akan semakin banyak
kepikunan setelah penyakit Alzheimer. Pada pula kasus stroke dijumpai. Perbandingan
tahun 2000, penderita stroke di Amerika antara penderita pria dan wanita hampir sama
Serikat menghabiskan biaya sebesar 30 (Hankey, 2002).
milyar dolar Amerika untuk perawatan Prevalensi stroke berkisar 5-12 per
(Adam, et al., 2000). Mengingat besarnya 1000 penduduk (Hankey, 2002). MacDonald
dampak yang ditimbulkan oleh stroke, upaya et al. (2000) yang meneliti prevalensi dari
preventif dan terapi yang efektif akan sangat berbagai jenis penyakit susunan saraf
besar pengaruhnya terhadap kesehatan menemukan prevalensi stroke sebesar 800
masyarakat. per 100.000 penduduk.

DEFINISI KLASIFIKASI DAN PENYEBAB STROKE

Menurut definisi WHO, stroke adalah Ada beberapa macam klasifikasi


suatu tanda klinis yang berkembang cepat stroke. Salah satu yang sering digunakan
akibat gangguan otak fokal (atau global) adalah klasifikasi modifikasi Marshall, yang
dengan gejala-gejala yang berlangsung membagi stroke atas (Misbach, 1999):
selama 24 jam atau lebih dan dapat

195
Universitas Sumatera Utara
I.

Berdasarkan patologi anatomi dan penderitanya (Heart and Stroke Foundation,


penyebabnya 2003).
1. Stroke Iskemik Beberapa akibat stroke yang sering
a. Transient Ischemic Attack dijumpai adalah (Heart and Stroke
b. Trombosis serebri Foundation, 2003): 1. Kelumpuhan satu sisi
c. Emboli serebri tubuh. Ini merupakan salah satu akibat stroke
II.
2. Stroke Hemoragik yang paling sering terjadi. Kelumpuhan
a. Perdarahan intraserebral biasanya terjadi di sisi yang berlawanan dari
b. Redarahan subarakhnoid letak lesi di otak, karena adanya pengaturan
representasi silang oleh otak. Pemulihannya
Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu bervariasi untuk masing-masing individu; 2.
III.
1. Transient Ischemic Attack Gangguan penglihatan. Penderita stroke
2. Stroke in evolution sering mengalami gangguan penglihatan
3. Completed stroke berupa defisit lapangan pandang yang dapat
mengenai satu atau kedua mata. Hal ini
Berdasarkan sistem pembuluh darah menyebabkan penderita hanya dapat melihat
1. Sistem karotis sesuatu pada satu sisi saja, sehingga misalnya
2. Sistem vertebro-basiler ia hanya memakan makanan di sisi yang
dapat dilihatnya atau hanya mampu
Stroke iskemik dapat terjadi berdasarkan membaca tulisan pada satu sisi buku saja; 3.
3 mekanisme yaitu trombosis serebri, emboli Afasia. Afasia adalah kesulitan berbicara
serebri dan pengurangan perfusi sitemik ataupun memahami pembicaraan. Stroke
umum. Trombosis serebri adalah obstruksi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
aliran darah yang terjadi pada proses oklusi untuk berbicara/berbahasa, membaca dan
satu atau lebih pembuluh darah lokal. Emboli menulis atau untuk memahami pembicaraan
serebri adalah pembentukan material dari orang lain. Gangguan lain dapat berupa
tempat lain dalam sistem vaskuler dan disatria, yaitu gangguan artikulasi kata-kata
tersangkut dalam pembuluh darah tertentu saat berbicara; 4. Gangguan persepsi. Stroke
sehingga memblokade aliran darah. Pengurangan dapat mengganggu persepsi seseorang.
perfusi sistemik dapat mengakibatkan kondisi Penderita stroke dapat tidak mengenali
iskemik karena kegagalan pompa jantung atau obyek-obyek yang ada di sekitarnya atau
proses perdarahan atau hipovolemik (Caplan, tidak mampu menggunakan benda tersebut;
2000). Stroke hemoragik terjadi akibat 5. Lelah. Penderita stroke sering mengalami
pecahnya pembuluh darah baik di dalam kelelahan. Mereka membutuhkan tenaga
jaringan otak yang mengakibatkan ekstra untuk melakukan hal-hal yang biasa
perdarahan intraserebral, atau di ruang dikerjakan sebelumnya. Kelelahan juga dapat
subarakhnoid yang menyebabkan perdarahan terjadi akibat penderita kurang beraktivitas,
subarakhnoid (Heart and Stroke Foundation, kurang makan atau mengalami depresi; 6.
2003). Depresi. Depresi dapat terjadi pada penderita
stroke. Masih merupakan perdebatan apakah
EFEK STROKE depresi yang terjadi merupakan akibat
langsung dari kerusakan otak akibat stroke
Otak mengontrol banyak hal yang atau merupakan reaksi psikologis terhadap
berlangsung di tubuh kita. Kerusakan otak dampak stroke yang dialaminya. Dukungan
dapat mempengaruhi pergerakan, perasaan, keluarga akan sangat membantu penderita; 7.
perilaku, kemampuan berbicara/berbahasa Emosi yang labil. Stroke dapat
dan kemampuan berpikir seseorang. Stroke mengakibatkan penderitanya mengalami
dapat mengakibatkan gangguan beberapa ketidakstabilan emosi sehingga menunjukkan
bagian dari otak, sedangkan bagian otak respons emosi yang berlebihan atau tidak
lainnya bekerja dengan normal. Pengaruh sesuai. Keluarga/pengasuh harus memahami
stroke terhadap seseorang tergantung pada: 1. hal ini dan membantu meyakinkan penderita
Bagian otak yang terkena stroke; 2. bahwa hal ini adalah hal yang lazim terjadi
Seberapa serius stroke yang terjadi; dan 3. akibat stroke dan bukan berarti ia menjadi
Usia, kondisi kesehatan dan kepribadian gila; 8. Gangguan memori. Penderita stroke
dapat mengalami gangguan memori dan

196 Stroke: Sekilas tentang Definisi (195 – 198)


Aldy S. Rambe
Universitas Sumatera Utara
kesulitan mempelajari dan mengingat hal
baru; 9. Perubahan kepribadian. Kerusakan
otak dapat menimbulkan gangguan kontrol
emosi positif maupun negatif. Hal ini dapat mencegah terjadinya stroke pada kelompok
mempengaruhi perilaku penderita dan orang yang memiliki risiko untuk menderita
caranya berinteraksi dengan lingkungannya. stroke, misalnya pada penderita hipertensi,
Perubahan perilaku ini dapat menimbulkan perokok, penderita diabetes mellitus,
kemarahan keluarga/pengasuhnya. Untungnya penderita penyakit jantung koroner dll.
perubahan perilaku ini akan mengalami Termasuk ke dalam kelompok ini adalah
perbaikan seiring dengan pemulihan modifikasi faktor risiko, prevensi medik
misalnya dengan pemberian anti platelet atau
anti koagulan, prevensi bedah misalnya
carotid endarterectomy, dan sosialisasi/kampanye
strokenya. kesehatan masyarakat. Upaya prevensi
Memahami efek yang dapat terjadi sekunder ditujukan untuk mencegah
pada seseorang yang mengalami stroke akan terjadinya serangan stroke berulang pada
sangat membantu keluarga penderita kelompok orang yang sudah pernah
memahamai perubahan yang terjadi pada mengalami stroke. Ke dalam kelompok ini
penderita. Pengetahuan yang memadai termasuk pengontrolan faktor risiko,
tentang hal tersebut dan membantu penderita peningkatan faktor protektif, prevensi medik
melalui masa-masa sulit ini akan sangat maupun prevensi bedah (Wilterdink and
bermanfaat bagi upaya pemulihan penderita. Easton, 2001; Sarti, 2003).

FAKTOR RISIKO KESIMPULAN

Faktor risiko stroke adalah faktor yang Stroke merupakan salah satu penyebab
memperbesar kemungkinan seseorang untuk utama kecacatan dan kematian di seluruh
menderita stroke. Ada 2 kelompok utama dunia. Dampak yang ditimbulkannya sangat
faktor risiko stroke. Kelompok pertama besar baik di negara maju maupun di negara
ditentukan secara genetik atau berhubungan yang sedang berkembang, termasuk
dengan fungsi tubuh yang normal sehingga dampaknya terhadap sosioekonomi. Upaya
tidak dapat dimodifikasi. Yang termasuk preventif terhadap stroke akan sangat
kelompok ini adalah usia, jenis kelamin, ras, mempengaruhi masyarakat secara luas.
riwayat stroke dalam keluarga dan serangan Pengendalian faktor risiko stroke telah
Transient Ischemic Attack atau stroke terbukti menurunkan risiko seseorang untuk
sebelumnya. Kelompok yang kedua menderita stroke. Pemahaman yang lebih
merupakan akibat dari gaya hidup seseorang baik tentang stroke diharapkan dapat
dan dapat dimodifikasi. Faktor risiko utama membantu upaya pencegahan dan pemulihan
yang termasuk kelompok kedua adalah penderita stroke.
hipertensi, diabetes mellitus, merokok,
hiperlipidemia dan intoksikasi alkohol KEPUSTAKAAN
(Bounameaux, et al., 1999).
Adanya faktor risiko stroke ini Adams HP Jr, del Zoppo GJ, von Kummer R.
membuktikan bahwa stroke adalah suatu 2000. Management of Stroke: A
penyakit yang dapat diramalkan sebelumnya Practical Guide for the Prevention,
dan bukan merupakan suatu hal yang terjadi Evaluation and Treatment of Acute
begitu saja, sehingga istilah cerebrovascular Stroke. 1st ed. Caddo US: Professional
accident telah ditinggalkan. Penelitian Communications Inc.
epidemiologis membuktikan bahwa Bounameaux H, Cornuz J, Darioli R, Le
pengendalian faktor risiko dapat menurunkan Floch-Rohr J, Lyrer Ph, Mattle H,
risiko seseorang untuk menderita stroke et.al. 1999. Introduction to the
(Hankey, 2002). Management of Stroke. In:
Bougousslavsky J. ed. Stroke
UPAYA PREVENTIF Prevention by the Practitioner.
Cerebrovasc Dis 1999; 9 (suppl 4): 1-
Upaya preventif terbagi 2, yaitu 68.
prevensi primer dan prevensi sekunder.
Upaya prevensi primer ditujukan untuk

Stroke: Sekilas tentang Definisi (195 – 198) 197


Aldy S. Rambe
Universitas Sumatera Utara
Caplan LR. 2000. Stroke a Clinical
Approach. 3rd ed. Boston: Butterworth-
Heinemann.
Hankey GJ. 2002. Stroke: Your Questions Misbach J. 1999. Stroke Aspek Diagnostik,
Answered. Edinburg: Churchill Patofisiologi, Manajemen. Jakarta: FK-
Livingstoke. UI.
Heart and Stroke Foundation. 2003. Let’s Sarti C. 2003. Lessons of Epidemiolgy for
Talk About Stroke: An Information primary stroke prevention. 2003.
Guide for Survivors and Their Proceedings of the 7th Congress of the
Families. Ottawa. European Federation of Neurological
Kelompok Studi Serebrovaskuler & Societes. Helsinki; August 30-
Neurogeriatri Perdossi (KSSNP). 1999. September 2, 2003.
Konsensus Nasional Pengelolaan Wilterdink JL, Easton JD. 2001. Stroke
Stroke di Indonesia. Jakarta. Prevention in 2001. In:
MacDonald BK, Cockerell OC, Sander Bougousslavsky J. ed. Drug Therapy
JWAS, Shorvon SD. 2000. The for Stroke Prevention. London: Taylor
incidence and lifetime prevalence of & Francis.
neurological disorders in a prospective
community-based study in the UK.
Brain; 123: 665-676.

198

Stroke: Sekilas tentang Definisi (195 – 198)


Aldy S. Rambe
Universitas Sumatera Utara
Thank you for evaluating AnyBizSoft PDF Converter.

You can only convert 5 pages with the trial version.

To get all the pages converted, you need to purchase the software from:

http://www.anypdftools.com/buy/buy-pdf-converter.html

Anda mungkin juga menyukai