Anda di halaman 1dari 10

METABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK, DAN PROTEIN

KELOMPOK 5
Rinda Istiqumilaily 101811535031
Sherina Safitri S. A 101811535032
Reza Nabilla A. 101811535033
Arini Banowati A. A 101811535036
Sophia Krisabel 101811535038
Zolla Gracia A 101811535039

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BANYUWANGI

2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu kata metabole yang artinya
‘berubah’. Pengertian metabolisme secara umum adalah proses perubahan kimia yang
terjadi didalam tubuh makhluk hidup atau sel. Metabolisme disebut juga reaksi
enzimatis karena metabolisme selalu terjadi dengan menggunakan katalisator enzim.
Hasil metabolisme digunakan untuk proses kehidupan seperti penggantian jaringan
yang rusak, pertumbuhan, dan sumber energi. Energi yang dihasilkan dari proses
metabolisme digunakan untuk aktivitas otot, sekresi kelenjar, memelihara membrane
potensial sel saraf, sel otot, dan sintesis substansi sel.

Metabolisme berdasarnya arti ‘berubah’nya dapat dibedakan menjadi dua macam


reaksi yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses perubahan
senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Sedangkan, katabolisme
adalah proses perubahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Didalam tubuh terdapat tiga metabolisme utama yaitu metabolisme karbohidrat,
metabolisme protein, dan metabolisme lemak. Senyawa – senyawa kompleks seperti
karbohidrat, protein, dan lemak agar dapat diserap tubuh perlu diubah menjadi
senyawa – senyawa yang lebih sederhana seperti glukosa, asam amino, dan asam
lemak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat?

2. Bagaimana proses metabolisme protein?

3. Bagaimana proses metabolisme lemak?


1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui proses metabolisme karbohidrat

2. Untuk mengetahui proses metabolisme protein

3. Untuk mengetahui proses metabolisme lemak

1.4 Manfaat

Manfaat pembuatan makalah ini adalah sebagai pengetahuan dan informasi


mengenai proses metabolisme baik itu metabolisme karbohidrat, metabolisme protein
maupun metabolisme lemak kepada pembaca dalam rangka meningkatkan
pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme Karbohidrat


Karbohidrat merupakan sumber energi dan panas tubuh yang tersusun dari
molekul glukosa sebesar 80% sisanya berupa fruktosa dan galaktosa. Glukosa akan
dipecah melalui proses glikolisis. Dimana glukosa dalam darah masuk melalui vena
porta hepatica kemudian masuk ke sel hati lalu diubah menjadi glikogen
(glikogenesis). Namun, jika tubuh kekurangan glukosa, maka glikogen diubah
menjadi glukosa (glikogenolisis). Untuk merangsang proses glikogenolisis dan
glukogenesis dibutuhkan peran dari glucagon yang sintesisnya dilakukan oleh insulin.
Insulin ini berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat masuknya glukosa ke
dalam sel. Fungsi dari kadar glukosa yaitu untuk memacu pembebasan insulin oleh
pankreas dan mempengaruhi glukostat yang terdapat pada basal hipotalamus.
Molekul glukosa masuk ke dalam sitoplasma melalui mekanisme disfusi fasilitasi
yang dibantu oleh protein karier. Glukosa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
jumlah dan jenis makanan, kecepatan digesti makanan, ekskresi, olahraga, kondisi
psikologis dan reproduksi. Setelah glukosa masuk ke dalam sel, maka bergabung
dengan gugus fosfat radikal menjadi Glu-6-P (posforilasi). Proses tersebut bersifat
reversibel karena dapat langsung digunakan untuk sumber energi atau disimpan
menjadi glikogen. Pembentukan glikogen dapat terjadi di 5-8% dari seluruh sel
terutama hati dan otot. Glukosa ini dapat dipecah menjadi Ko-A yang diubah menjadi
lemak dan disimpan dalam hati dan jaringan adiposa. Glukosa akan melalui proses
respirasi dimana akan dipecah secara enzimatis menjadi asam piruvat yang
menghasilkan 2 mol ATP. Asam piruvat ini kemudian diubah menjadi asam laktat
yang menghasilkan 2 mol ATP, asetaldehida menjadi alcohol dan asetil Ko-A.
Glukosa dipecah secara oksidasi dengan menggunakan molekul oksigen menjadi
karbondioksida (CO2), air (H2O), energi (ATP) dan panas. Jika kadar oksigen
tercukupi, maka asam piruvat akan diubah menjadi asetil Ko-A sehingga masuk ke
siklus Kreb’s yang menghasilkan NADH, FAD, ATP, CO 2, dan H2O. Peristiwa ini
terjadi di dalam mitokondria atau disebut respirasi. Organ-organ yang terlibat dalam
metabolisme karbohidrat yaitu hati, pankreas, medulla adrenal, dan kelenjar tiroid.

Metabolisme Protein
Protein yang terdapat dalam makanan yang berada di dalam rongga mulut
masih belum mengalami proses pencernaan. Pada lambung terdapat enzim yang
mampu memecah protein yaitu enzim pepsin dan asam klorida (HCL). Asam klorida
sendiri memiliki fungsi untuk memecahkan rantai polipeptida diubah menjadi unit
polipeptida yang lebih pendek. Setelah mengalami proses pencernaan dilanjutkan
dengan enzim yang berasal dari pankreas, seperti tripsinogen, kimotripsinogen,
karboksipeptidase, dan endopeptidase. Enzim-enzim yang berada di pankreas
membantu dalam pemecahan protein menjadi bentuk yang lebih pendek seperti
tripeptida, dipeptide, dan sebagian berubah menjadi asam amino.

Di dalam usus halus protein dicerna secara keseluruhan menjadi asam-asam


amino yang kemudian diserap oleh epithelium yang terdapat pada dinding usus.
Penyerapan berlangsung melewati difusi pasif ataupun mekanisme transport aktif
yang tergantung oleh natrium. Terdapat pula beberapa protein utuh yang dapat ikut
dalam proses penyerapan sehingga dapat menimbulkan reaksi dalam tubuh berupa
alergi. Asam amino yang sudah diserap oleh epithelium kemudian masuk pada sistem
peredaran darah melalui vena porta dan dibawa menuju hati. Asam amino yang
masuk ke hati sebagian digunakan dan sebagian lainnya di sebarkan pada sel-sel
jaringan yang lain.

Pada proses pemecahan protein oleh mikroflora usus dapat menimbulkan


pembusukan yang biasanya menghasilkan gas H2S, idol, dan skatol yang dapat
menimbulkan bau busuk. Dekarboksilasi asam amino dapat menghasilkan berbagai
ikatan amino yang toksik. Dari beberapa kumpulan ikatan ini bernama ptomaine yang
terdiri dari putrescine dan cadaverine. Polipeptida yang memiliki kadar molekul
rendah dapat menembus lapisan epitel usus dan diserap
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai