Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

T
DENGAN ASAM URAT

Oleh:

Indah Izzatun Nafsi

NIM.C1017072

4B/S1 Ilmu Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

(STIKES BHAMADA SLAWI)

Jln.Cut Nyak Dhien No. 16,Desa Kalisapu, Kec.Slawi – Kab.Tegal 52416


LAPORAN PENDAHULUAN
INDIVIDU/KELUARGA

Pertemuan ke: 1 Tanggal: 9 November 2020

I. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan proses yang
terdiri dari empat tahap. Tahap tersebut meliputi : pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal yang
bertujuan mengumpulkan data tentang status kesehatan klien. Data yang
telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah
kesehatan yang ada pada keluarga. Tahap pengkajian merupakan hal yang
penting dan menjadi dasar untuk merumuskan intervensi, implementasi, dan
evaluasi.sasaran dalam asuhan keperawatan keluarga ini yakni keluarga Tn.T
dengan ibunya Ny.R yang memiliki Asam Urat, dimana dalam satu keluarga
tinggal di Jalan Projosumarto II Desa Dukuhmalang RT 02 RW 01.

1. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


a. Data umum
b. Lingkungan
c. Fungsi keluarga
d. Harapan keluarga
e. Pemahaman klien terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
f. Kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang
ada.

2. Masalah keperawatan
Nyeri akut pada Tn.T
Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga

II. Rencana Keperawatan


1. Diagnosa
Asam Urat

2. Tujuan Umum
Mendapatkan data , menyimpulkan dan memprioritaskan masalah
keperawatan

3. Tujuan Khusus
Terkumpulnya data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik,
dan harapan keluarga.
Teridentifikasinnya masalah kesehatan keluarga.
Klien mampu mengenal masalah keperawatan yang ada.

III. Rancangan kegiatan


1. Topik : Pengkajian
2. Metoda : Wawancara dan Observasi
3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik.
4. Waktu : Hari Senin, 9 November 2020 pukul 14.00-14.30 WIB
5. Kriteria Evaluasin :
a. Struktur :
1. LP (Laporan Pendahuluan) disiapkan

2. Alat bantu atau media disiapkan

b. Proses :

1. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

2. Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Hasil :

1. Didapatkan : data umum lingkungn, fungsi keluarga, harapan keluarga


pemahaman klien terhadap masalah kesehatan yang dihadapi, dan
kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang
ada.
2. Teridentifikasinnya masalah kesehatan.
3. Terciptanya rasa saling percaya dan membuat kontrak selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
INDIVIDU/KELUARGA

Pertemuan ke: 2 Tanggal: 12 November 2020

I. Latar Belakang
Berdasarkan hasil Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 14 November
2020 didapatkan data bahwa Tn.T telah mengalami penyakit Asam Urat. Tn.T
Selalu mengeluh nyeri terasa cekot-cekot pada kaki kiri di pergelangan kaki.
nyeri timbul pada malam hari dan pagi hari ketika bangun tidur. Pencahayaan
dalam rumah cukup maksimal, serta perabotan di dalam rumah terlihat rapi dan
ventilasi udara didalam rumah bagus.
Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan yang di dapat. Tindakan yang
dilakukan yakni melakukan penyuluhan dan memberikan sarana pendukung
terlaksananya rencana tindakan keperawatan. Sebelumnya perawat
menjelaskan masalah kesehatan kepada klien kemudian bersama-sama dengan
keluarga memprioritaskan masalah kesehatan yang ada sehingga keluarga
diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya.
1. Masalah keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga
Nyeri akut pada Tn.T

II. Rencana Keperawatan


a. Diagnosa
Asam Urat

b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat mengerti
hasil kadar asam urat agar tetap stabil dan mampu mempraktikkan secra
mandiri tentang relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.pola hidup
sehat dengan makanan yang di larang oleh penderita asam urat.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit keluarga dapat:
1. Mengerti dan memahami tentang asam urat dan dapat mempertahankan
nilai asam uratagar tetap stabil.
2. Mampu melakukan terapi kompres hangat secara mandiri.
III. Rancangan kegiatan
a. Topik : Asam urat, kompres hangat
b. Metoda : Diskusi dan ceramah
c. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik.
d. Waktu : Hari Kamis, 12 November 2020 pukul 14.00-14.30 WIB
e. Kriteria Evaluasin :
1. Struktur :
• LP (Laporan Pendahuluan) disiapkan
• Alat bantu atau media disiapkan
• kontrak dengan keluarga sudah di lakukan pada pertemuan selanjutnya
2. Proses :
• Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
• Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Hasil :
• Keluarga dapat mempertahankan nilai kadar asam urat agar tetap stabil
• Tn.T mampu melakukan kompres hangat
• Keluarga mampu memberikan makanan yang sehat
LAPORAN PENDAHULUAN
INDIVIDU/KELUARGA

Pertemuan ke 3 Tanggal, 15 November 2020

I. Latar Belakang
Evaluasi merupakan proses keperawatan paling akhir. Evaluasi bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan intervensi keperawatan yang sudah
diterapkan. Dari hasil evaluasi maka perawat dapat menentukan planning
selanjutnya. Intervensi keperawatan pada keluarga Tn.T yang telah dilaksanakan
pada tanggal 14 November 2020 yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan yang ditemukan pada saat pengkajian.
1. Masalah keperawatan
Nyeri akut pada Tn.T
Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga

II. Rencana Keperawatan


1. Diagnosa
Asam Urat

2. Tujuan Umum
Mengevaluasi hasil pertemuan sebelumnya

3. Tujuan Khusus
• Mengevaluasi perubahan pengetahuan keluarga Tn.T terkait dengan
penyakit asam urat
• Mengevaluasi perubahan pengetahuan keluarga Tn.T terkait dengan
kebiasaan makanan

III. Rancangan kegiatan


1. Topik : Evaluasi
2. Metoda : wawancara dan observasi
3. Media : Format evaluasi
4. Waktu : Sabtu, 15 November 2020 pukul 14.00-14.30 WIB
5. Kriteria Evaluasi :
a. Struktur :
 Laporan Pendahuluan (LP) disiapkan
 Alat bantu media berupa alat tulis (pulpen, pensil, dan kertas)
b. Proses :
 Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi
 Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Hasil :
 Keluarga Tn.T lebih mengerti asam urat dan mampu mempertahankan kadar
nilai asam urat agar tetap stabil
 Tn.T mampu memahami dan melakukan kompres hangat

 Keluarga Tn.T lebih memahami tentang hidup sehat


Format Pengkajian Keluarga
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn.T Pendidikan : SD
Umur : 46 Thn Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Ds.Dukuhmalang,Rt02/Rw01
Suku : Jawa Nomor Telepon: 085285297665
b. Komposisi anggota keluarga :

N Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Status


o. Kelamin keluarga Imunisasi
dengan KK
1. Tn.T L Kepala 46 SD Wiraswasta Lengkap
Keluarga
2. Ny.R P Istri 35 SMP Pedagang Lengkap
3. Nn. I P Anak 20 Mahasiswa - Lengkap
4. Nn.A P Anak 9 TK - Lengkap
c. Genogram:

Keterangan:
: Laki-laki / Perempuan : Anak angkat
: Laki-laki meninggal/ perempuan meninggal
: Klien
: Abortus
: Menikah

: Pisah

: Cerai : Kembar

: Tinggal serumah

d. Type Keluarga
a) Jenis keluarga:
Keluarga Inti karena terdiri dari bapak, ibu, dan anak-anaknya
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut:
Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.T
e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa:
Semua isi keluarga Tn.T bersuku bangsa Jawa – Indonesia.
b) Budaya berhubungan dengan type tersebut:
Tn.T mengakatan bahwa Jika dirinya sakit atau keluarganya ada yang sakit
meraka tidak hanya berobat dengan pergi ke dokter tetapi meraka juga
mengobatinya dnegan jamu tradisional.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Semua isi keluarga menganut agama Islam. tidak ada keyakinan yang
berdampak buruk pada status kesehatan keluarga Tn.T. dan jika sakit Tn.T lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berdoa dan mengaji.
g. Status sosial dan ekonomi keluarga
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah:
Kepala keluarga atau Tn.T sendiri dan di bantu oleh Ny.R.
b) Penghasilan keluarga:
> 3.800.000.00 -, Jadi Status sosial ekonomi Tn.T berkecukupan.
c.) Upaya Lain:
Jika keluarga mengalami kesulitan ekonomi upaya lain keluarga anak
meminjam di ibunya.
d.) Harta benda yang dimiliki (perabotan, transportasi,dll)
Televisi,lamari pendingin,mesin cuci, kipas angin, motor, sepeda motor,
mobil.
e.) Kebutuhan yang di keluarkan tiap bulan:
Dari penghasilan Tn.T dan Ny.R digunakan untuk kebutuhan makan sehari-
hari bayar taggihan listrik,tagihan kesehatan BPJS dan pajak motor
kebutuhan yang di keluarkan Tn.T setiap bulannya sekitar 3.000.000
h. Aktifitas rekreasi keluarga
Tn.T mengatakan jarang jalan-jalan rekreasi, berekreasi saat tidak bekerja atau
hari weekend dan ia hanya menonton Tv dan duduk di depan rumah.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan dengan anak remaja
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dnegan tanggung jawab
2) Mempertahankan hubungan yang intim dnegan keluarga.
3) mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4) perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tn.T mengatakan tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah
memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab kendalanya
terlalu khawatirnya orang tua terhadap anaknya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
a.) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn.T mengatakan belakangan ini penyakit Asam uratnya sering kumat, ia
mengatakan nyeri pada anggota kaki sebelah kiri bagian tungkai, jika
serangan nyeri datang hanya minum obat anti nyeri ada persediaan obat
dirumah, Tn.T mengatakan tidak pernah mengecek kadar asam urat dalam
darahnya.jika keluarga ada yang sakit hanya mempriksakannya di dokter
terdekat.
b.) Riwayat penyakit keturunan:
Tn.T mengakatan tidak memiliki penyakit keturunan dalam keluarga.
c.) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah
. kesehatan (BCG/Polio/ kesehatan
DPT/HB/Campak)
1. Tn.T 46 79 Tn.T Lengap Tn.T sudah
mengatakan pernah
asam uratnya periksa ke
sering kumat. dokter.

2. Ny.R 35 74 Bila terlalu Lengkap Ny.R sering


kecapaian cek up ke
Ny.R merasa dokter
kepalanya
sakit.
3. Nn.I 20 58 Bila terlalu Lengkap Nn. I sering
kecapaian cek up ke
Nn.I sering dokter
merasa
kepalanya
sakit.
4. Nn.A 9 34 Bila terlalu Lengkap Nn. Sering
cape Nn.A cek up ke
seing demam bidan
tinggi

a. Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan:


Keluarga Tn.T memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di desa bidan
Poli des, / dengan memanfaatkan RS dan dokter terdekat dari rumah.
b. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
Tn.T mengatakan pernah mengalami kencing batu tidak memlalui oprasi
hanya dengan pengobatan mengkonsumsi obat obatan tradisional, Ny.R tidak
mempunyai riwayat sakit yang berat hanya demam batuk pilek, dan anaknya
Nn.I dan Nn.A jga tidak mempunyai riwayat kesehatan sebelumnya.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
a.) Luas Rumah : Tempat tinggal Tn.T memiliki luas rumah 8x12 m.
b.) Type rumah : Tempat tinggal Tn.T dengan type 45
c.) Kepemilikan : Milik Tn.T sendiri
d.) Jumlah dan ratio kamar/ruang : 1 ruang taumu, 2 kamar tidur, 1 ruang kamar
gudang, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga, 1 ruang garasi.
e.) Ventilasi /Jendela : Penerangan di rumah Tn.T cukup,di setiap ruangan
terdapat ventilasi jendela,
f.) Pernafasan ruangan : dengan menggunakan ventilasi jendela dan pintu.
g.) Septic tank: ada/tidak : Tn.T memiliki 2 septic tank terletak di bagian depan
halaman rumah.
h.) Sumber air minum : Tn.T menggunakan air minum Ledeng
i.) Kamar mandi/WC : Tn.T memiliki 1 kamar mandi dan WC dalam 1 tempat
bersama.
j.) Sampah: Tn.T memiliki tempat sampah di bagian depan ruamh dan di bagian
K.Mbelakang rumah.
dapur
k.) Kebersihan lingkungan : Lingkungan rumah Tn.T bersih
l.) Denah Rumah :
K.2 R.TV

K.1 T.S

R.T R.G
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a.) Kebiasaan : Warga sekitar ibu-ibu memiliki kebiasaan mengadakan
pengajian rutin setiap hari Jum’at dan Minggu. pengajian di gelar di rumah
warga dengan bergiliran setiap pertemuan. dan ada juga dengan bapak –
bapaknya juga sering mengadakan pengajian setiap hari senin dan jum’at
yang tempatnya di masjid di sekitar desa. pertemuannya setiap 1 bulan sekali.
b.) Aturan dan kesepakatan : Warga sekitar memiliki aturan jika ada tamu asing
atau tamu dari luar denagn 1 x 24 jam wajib melaporkan rt/rw dan lurah.
c.) Kebersihan lingkungan : Warga sekitar juga setiap 1 bulan sekali
mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar desa.
d.) Budaya : Warga sekitar memiliki budaya saling gotong royong bersama.
c. Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga Tn.T sudah menempati rumag tersebut sejak tahun 2004 sampai
sekarang 2020. Keluarga Tn.T sudah 16tahun menempati rumah tersebut dan
tinggal di tagal.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan Masyarakat :
Biasanya Ny.R mengikuti arisan PKK setiap seminggu sekali, sedangkan
Tn.T selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT maupun RW. Bila ada
kegiatan seperti pemilu atau hari peringatan Tn.T ikut berperan membantu
persiapan.
e. System pendukung keluarga :
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. antara anggota keluarga saling
menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.T memiliki fasilitas :
Tv,MCK,tempat tidur, yang nyaman,sumber air bersih,motor dan mobil sebagai
sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.T memiliki akses
untuk membantu biaya pengobatan.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi keluarga : Keluarga Tn.T dalam kesehariannya baik
berkomunikasi langsung/tidak langsung menggunakan bhasa jawa dalam
beremosi Tn.T menggukan kalimat yang positif.
b. Struktur kekuatan keluarga : Orang yang dekat dnegan keluarga Tn.T adalah
Ny.D (kakak dari Ny.R ) yang tinggal di depan rumah. dalam kesulitan Ny.D
selalu berusaha untuk membantu.
c. Struktur peran (peran masing/masing anggota keluarga) :
- Tn.T
Peran formal : Sebagai Ketua Majelis di lingkungan desa.
Peran Informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah
- Ny.R
Peran formal : menjadi sebagai bendahara di majelis
Peran Informal : menjadi ibu rumah tangga, istri, ibu
- Nn.I
Peran formal : Sebagai menjadi anggota masyarakat, mahasiswa
Peran Informal : Menjadi anak
- Nn.A
Peran formal : Sebagi menjadi anggota masyarakat,pelajar
Peran Informal : Menjadi anak.
d. Nilai dan norma keluarga : Tn.T menganut agama islam dan norma yang
berlaku di masyarakat an adat istiadat orang jawa.Keluarga Tn.T dan Ny.R
sangat mematuhi peraturan yang ada di rumah, seperti anak perempuannya
tidak boleh keluar setelah magrib, Tn.T dan Ny.R mengajarkan pentingnya
bersikap sopan santun kepada orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berika agar keluarga dapat lebih kuat, keluarga selalu
berusaha dan bertawakal saat mengahadapi musibah apapun.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsing afektif : Keluarga santun.T dan Ny.R selalu menyayangi dan perhatian
kepada anak-anaknya, Ny.R dan Tn.T juga selalu mendukung dan mengarahkan
segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran
dan tidak melanggar norma dan etika sopan santun.
b. Fungsi sosialisasi :
a.) Kerukunan hidup dalam keluarga :
Masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan
sopan santun dalam berperilaku,saling menjaga dan menyayangi satu sama
lain.
b.) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
Interaksi Tn.T dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik.
c.) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Tn.T meliliki peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.T
selalu adil dalam keluarganya.
d.) Kegiatan keluarga waktu senggang : keluarga Tn.T biasanya bekumpul
bareng ketika waktu senggang.
e.) Partisipasi dalam kegiatan sosial :
Keluarga mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik, keluarga
cukup aktif di dalam masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1.) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga mengatakan selalau bertanya kepada petugas kesehatan tentang
penyakit yang di deritaya.
2.) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
Tn.T mengatakan pergi ke pukesmas atau dokter keluarga bila merasa asam
uratnya kambuh .
3.) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.T mengatakan belakangan ini sering merasa nyeri di bagian pergelangan
kaki , penyakit Asam uratnya sering kumat pada saat Tn.T merasa lelah, ia
mengatakan nyeri cekot-cekot pada kaki sebelah kiri bagian pergelangan
kaki, jika serangan nyeri datang hanya bristirahat, Tn.T mengatakan jarang
mengecek kadar asam urat dalam darah.jika keluarga ada yang sakit hanya
mempriksakannya di klinik dokter terdekat. Tn.T mengatakan ingin segera
sembuh dari sakitnya.
4.) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.T menyadari bahwa kebersihan lingkungannya sangat penting
agar tetap tergaja kesehatanya, setiap hari di bersihkan dengan menyapu dan
mengepelnya
5.) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat
Keluarga Tn.T mengatakan sudah mengetahui pelayanan kesehatan, selama
ini keluarga mendapat pelayanan yang cukup baik oleh pukesmas/dokter.
d. Fungsi Reprodiksi
a.) Perencanaan jumlah anak : Saat ini Tn.T memiliki anak 2 semuanya perempuan
dan Tn.T tidak ingin mempunyai anak lagi.
b.) Akseptor :Ya,menggunakan suntik 3 bulan sekali
c.) Belum: -
d.) Keterangan lain : -
e. Fungsi Ekonomi
a.) Upaya pemenuhan sandang pangan :
Tn.T mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari
dari pendapatan yang di terima dan dengan usaha sampingannya.
b.) Pemanfaatan sumber dimasyarakat :
Tn.T mengatakan bahwa di masa pandemi saat ini ia mendapatkan bantuan
sandang pangan dari pemerintah desa.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek :
Tn.T memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah anak-anaknya.
b. Stressor jangka panjang :
Tn.T bingung bila asam uratnya kambuh dan menghambat pekerjaannya.
c. Respon keluarga terhadap stressor :
Untuk stres jangka panjang Tn.T berusaha untuk mencukupi kebutuhan
sekolah anaknya dengan bekerja keras.
Untuk stres jangka pendek, Tn.T mengkonsumsi obat ramuan jamu kadang
pergi ke klinik untuk berobat.
d. strategi koping :
Strategi koping keluarga Tn.T dan Ny.R baik, Bila ada permasalahan, Tn.T
dan Ny.R berusaha untuk selalu menyelesaikannya denganmusyawarah dan
tetap tenang dalam berfikir.
e. Strategi adaptasi disfungsi :
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak
ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan
masalah.
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan Gizi :
Ny.R merasa kebutuhan gizi keluarganya suudah cukup baik, hampir setiap
hari Ny.R masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti menu yang sehat
setiap harinya, seperti tempe,tahu, ikan,daging,ayam,telur,dll.

Upaya lain :
Sesekali Ny.R membeli lauk pauk di luar saat dirinya sibuk tidak bisa
memasaknya sendiri.
VIII. HARAPAN KELUUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya :
Tn.T berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan
b. Stressor jangka panjang :
keluarga juga berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang
baik, tepat, dan cepat kepada setiap siapa saja yang membutuhakan. tidak
membeda-bedakan seseorang dalam memberikan pelayanan kesehatan miskin
maupun kaya.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Pemerikaan Tn.T Ny.R Nn.I An.A

Kepala Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


rambut rambut rambut rambut
berwarna berwarna berwarna berwarna
hitam sedikit hitam, hitam,panjang hitam,
putih,cepak panjang pendek
berikal

Leher Leher tidak Leher tidak Leher tidak Leher tidak


nampak nampak nampak nampak
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar
tiroid
Telinga Simetris Simetris Simetris Simetris
,keadaan ,keadaan ,keadaan ,keadaan
bersih, fungsi bersih, fungsi bersih, fungsi bersih,
pendengaran pendengaran pendengaran fungsi
baik baik baik pendengaran
baik

Mata Konjungtuva Konjungtuva Konjungtuva Konjungtuv


tidak tidak tidak a tidak
anemis,tidak anemis,tidak anemis,tidak anemis,tidak
ada ada ada ada
katarak,pengli katarak,pengli katarak,pengli katarak,peng
hatan jelas hatan jelas hatan jelas lihatan jelas

Mulut dan Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa


Hidung lembab,keada lembab,keada lembab,keada bibir
an an an lembab,kead
bersih,tidak bersih,tidak bersih,tidak aan
ada kelainan. ada kelainan. ada kelainan. bersih,tidak
Simetris, Simetris, Simetris, ada
keadaan keadaan keadaan kelainan.
bersih bersih bersih Simetris,
keadaan
bersih

Dada dan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan


paru-paru dada terlihat dada terlihat dada terlihat dada terlihat
simetris simetris simetris simetris

Abdomen Tidak Tidak Tidak Tidak


terdapat terdapat terdapat terdapat
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
hepar hepar hepar hepar

Reproduksi

Eliminasi BAB 1x BAB 1x BAB 1x BAB 1x


sehari, BAK sehari, BAK sehari, BAK sehari, BAK
4-6 x sehari 4-5 x sehari 4-5 x sehari 4-5 x sehari

Sistem Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit


Integumen normal ,tidak normal ,tidak normal ,tidak normal
ada lesi, ada lesi, ada lesi, ,tidak ada
tekstur kulit tekstur kulit tekstur kulit lesi, tekstur
lembut lembut lembut kulit lembut

Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Muskuloskel keluhan keluhan keluhan keluhan
etal

BB dan TB BB:79kg BB:74kg BB : 58kg BB:34kg


TB: 164cm TB:155cm TB : 155cm TB:140cm

Tanda-tanda TD : 130/80 TD : 120/80 TD : 110/70 TD : 110/80


vital Suhu : 36,1 Suhu : 36,0 Suhu : 36,1 Suhu : 36,1
RR: RR: RR: RR:
18x 18x 16x 16x
menit menit menit meni
Nadi : Nadi : Nadi : t
84x 75x 80x Nadi
menit menit menit : 72x
meni
t

ANALISA DATA

No. Tgl Data Problem Etiologi Tt


1. 9 DS : Nyeri Akut Ketidakmampuan Indah
November Tn.T mengatakan keluarga
2020 nyeri cekot-cekot merawat anggota
pada sendi kaki keluarga yang
sebelah kiri bagian sakit.
pergelangan kaki dan
nyeri muncul pada
saat malam hari dan
pagi ketika bangun
tidur.
DO :
Nampak adanya
pembengkakan yang
terkena asam urat.
P: Nyeri yang
disebabkan ketika
banyak beraktivitas.
Q : Nyeri terasa
cekot-cekot
R : Di sendi
pergelangan kaki
sebelah kiri.
S:7
T : Nyeri timbul pada
malam hari dan pagi
hari setelah bangun
tidur.
2. 9 DS : Ketidakefektifan Ketidakmampuan Indah
November Ny.R mengatakan manajemen mengenal
2020 tidak mengetahui kesehatan masalah anggota
tentang pengertian, keluarga keluarga dengan
penyebab, tanda dan asam urat.
gejala, dan
penanganan asam
urat.
DO :
Tn.T tampak banyak
bertanya tentang
penyakit yang di
deritanya kepada
anaknya.
SKORING DAN
PRIORITAS MASALAH

Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah 1 3/3x1=1 Tn.T mengeluh
o Tidak/kurang sehat 3 nyeri cekot-cekot
o Ancaman 2 pada kaki sebelah
o Krisis 1 kiri di bagian
tungkai, sedangkan
nyerti pada bagian
tersebut, tanda dn
gejala seperti asam
urat. Namun Tn.T
belum pernah
memeriksakannya
lagi, bila tidak
segera di tangani
akan menjadi
komplikasi.
2 Kemungkinan masalah dap 2 2/2 x2=2 Keluarga Tn.T ingin
diubah : at mengetahui tentang
o Mudah 2 penyakitnya Tn.T
o Sebagian 1 tetapi masih terlihat
o Tidak dapat 0 ragu dengan
masalah yang ada
,sehingga belum
mengeceknya
kembali.
3 Potensial masalah unt 1 2/3x1=2/3 Maslah masih dapat
dicegah uk dicegah agar tidak
o Tinggi 3 berlanjut ke
o Cukup 2 komplikasi lain,
o Rendah 1 keluarga masih ragu
bagaimana merawat
Tn.T sedangkan
Tn.T belum tau
hasil kadar asam
uratnya, dan beleum
mendapat informasi
mengenai penyakit
asam urat.
4 Menonjol masalah 1 2/2x1=1 Menurut keluarga,
2 penyakit asam urat
o Masalah berat, harus yang dialami Tn.T
1
segera ditangani harus segera diatasi,
o Ada masalah, tapi tak karena rasa nyeri
perlu segera ditangani yang luar biasa dan
0
o Masalah tidak aktivitas juga
dirasakan menjadi terganggu.
TOTAL 4 2/3

SKORING DAN PRIORITAS


MASALAH

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga


No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3/3x1=1 Pengertahuan keluarga
o Tidak/kurang sehat 3 yang kurang dapat
o Ancaman 2 mengancam kondisi
o Krisis 1 kesehatan pasien.
2 Kemungkinan masalah dapat 2 1/2x2=1 Keluarga sangat aktif dan
diubah : kooperatif dengan petugas
o Mudah 2 kesehatan
o Sebagian 1
o Tidak dapat 0
3 Potensial masalah Untuk 1 3/3x1=1 Masalah yang sudah
dicegah terjadi sudah dapat di
o Tinggi 3 cegah kembali sangat
o Cukup 2 cukup karena keluarga
o Rendah 1 sangat aktif dan banyak
bertanya.
4 Menonjol masalah 1 2/2x1=1 Ny.R mengatakan
o Masalah berat, harus 2 penyakitnya cukup berat,
segera ditangani karena selama ini keluarga
o Ada masalah, tapi tak 1 tidak tahu penyebab,
perlu segera ditangani tanda
o Masalah tidak gejala,penatalaksanaan
dirasakan 0 minum obat sesuai advis
dokter
TOTAL 4

PRIORITAS DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Integrasi Dokumentasi Asuhan

Keperawatan Keluarga dengan NANDA, NIC, NOC


Data Diagnosa Keperawatan NO NI
C C
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
DS : 00132 Nyeri Akut Keluarga Keluarga mampu
mampu mengenal masalah:
Tn.T mengatakan merawat psikososial dan gaya
anggota hidup
nyeri cekot-cekot keluarga
pada sendi kaki untuk 5602 Pendidikan kesehatan:
meningkatkan pengajaran proses
sebelah kiri atau penyakit yang dialami
bagian memperbaiki
status 5614 Pengajaran: diet yang
pergelangan kaki kesehatan dianjurkan
dan nyeri muncul
1602 Pengetahuan: 5616 Pengajaran :
pada saat malam manajemen pengobatan yang
hari dan pagi asam urat ditentukan
ketika bangun Pengetahuan:
1802 anjuran
tidur.
pengaturan
diet
DO :
Pengetahuan:
Nampak adanya 1813 pengobatan
pembengkakan
Kontrol nyeri
yang terkena asam
urat.
2205 Kemampuan Peningktan
7140
P: Nyeri yang keluarga keterlibatan keluarga
memberikan
disebabkan ketika perawatan
banyak langsung

beraktivitas.

Q : Nyeri terasa
cekot-cekot

R : Di sendi
pergelangan kaki
sebelah kiri.

S:7

T : Nyeri timbul
pada malam hari
dan pagi hari
setelah bangun
tidur.

DS : 1831 Keluarga mampu 5510 Keluarga mampu


00080 Ketidakefektifan mengenal mengenal masalah
manajemen masalah tentang perubahan gaya
Ny.R mengatakan kesehatan hidup pendidikan
1802 pengetahuan
tidak mengetahui keluarga kesehatan:
kesehatan dan
tentang perilaku sehat pengajaran proses
pengertian, 5602 penyakit yang
Pengetahuan:
dialami
penyebab, tanda manajemen
1813
dan gejala, dan atrhitis
Pengajaran: proses
penanganan asam Pengetahuan: penyakit
anjuran
urat.
pengetahuan diet
DO : Pengetahuan:
regimen
Tn.T tampak pengobatan
banyak bertanya
tentang penyakit
yang di deritanya
kepada anaknya.
IMPLEMENTAS
No Dx Kep Hari/Tgl/Wa Tindakan Kep Respon Tt & Nama Terang
ktu
1. Nyeri Akut Sabtu Memberikan S :Keluarga
14 November pendidikan kesehatan: memahami
2020 pengajaran proses dan
penyakit yang dialami mengerti
tentang
materi yang
dijelaskan
O:Keluarga
dapat
mnjelaskan
kembali
tentang
materi yang
dijelaskan

Mengkontrol nyeri:
S:Keluarga
kemampuan keluarga
mampu
memberikan
memberikan
perawatan langsung
perawatan
kompres
kepada Tn.T
O: Ny.R
memahami
dan mengerti
perawatan
kompres
hangat
kepada Tn.T

EVALUASI

No Hari/Tgl Dx. Keperawatan Evaluasi Sumatif TT & Nama


Terang
1. Sabtu,14 November Nyeri Akut S : Keluarga Indah
2020 memahami dan
mengerti tentang asam
urat.
Keluarga mengerti cara
memberikan perawatan
pada asam urat.
O :Keluarga dapat
menjelaskan kembali
tentang materi asam
urat.
Keluarga mengerti cara
memberikan perawatan
pada asam urat.
A :Masalah belum
teratasi
P :Lanjutkan intervensi.
Satuan Acara penyuluhan (SAP)

Kompres Hangat Pada Pasien Rematik

Topik Penyuluhan : Kompres


Pokok Bahasan : Kompres Air Hangat untuk mengurangi nyeri
Waktu : 1 X 30 menit (Pukul 14.00-14.30 WIB)
Hari/Tanggal : Kamis,14 November 2020
Tempat : Rumah Tn.T
Penyuluh : Indah Izzatun Nafsi
                      
A. Latar Belakang
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air
hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak
terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi
saat pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis,
pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic
dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para pasien mampu mengetahui
dan memahami cara mengompres dengan air hangat.
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
D.    Strategi Pelaksanaan.
1.      Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2.      Media
a. Leflet
b. Baskom kecil
c. Waslap
d. Air hangat suhu 37 C
e. Handuk pengering
3.      Materi
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
E.     Kegiatan Penyuluhan
No WAKTU KEGIATAN PENYLUHAN KEGIATAN PESERTA
1 3 mnt Pembukaan :  Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan mengucap  Mendengarkan
salam  Memperhatikan
 Memperkenalkan diri  memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
 Menyebutkan materi  yang akan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan :  memperhatikan
 menjelaskan tentang materi kompres  bertanya
hangat  memperhatikan
 pengertian kompres hangat
 menjelaskan tentang manfaat
kompres hangat
 Menjelaskan alat dan bahan kompres
hangat
 menjelaskan tentang tehnik
melakukan kompre hangat
3 10 menit Evaluasi:  Menjawab
pertanyaan
 Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawa pertanyaan.
 Kesimpulan
4 2 menit Terminasi:  mendengarkan
 mengucapkan terima kasih atas pran  menjawab salam
serta peserta
 mengucapkan salam penutup
F.    evaluasi
Keluarga mampu menjawab dan mengulang kembali
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat

Lampiran Materi :
A. Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air
hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak
terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh
terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau
selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol
karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang
telah di celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu.Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam
tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah
memandikannya dengan air hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan di literatur
asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas
dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk
hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air
hangat. Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
B. Tujuan
meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.
C. Manfaat
1. dapat memberikan rasa nyaman  
2. menurunkan suhu tubuh yang demam
3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri,
dan memperlancar pasokan aliran darah.
D. Alat dan bahan
1. Baskom mandi
2. Waslap
3. Air hangat suhu 37 C
4. Thermometer
5. Handuk pengering
E. Teknik
a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan
b. Cuci tangan
c. Ukur suhu tubuh
d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres
e. Periksa suhu air
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan paha
g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong
selama 3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap
keringat
F. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu
tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka
terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal
yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh
darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak,
dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas
melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu
tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
Pendidikan kesehatan tentang ASAM URAT DAN
PRINSIP DIET YANG HARUS DIPATUHI OLEH
PENDERITA ASAM URAT

Disusun oleh :
1. INDAH IZZATUN NAFSI (C1017072)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


Stikes BHAKTI MANDALA HUSADA
Slawi 2020
APA SIH YANG DI MAKSUD
ASAM URAT DAN NILAI
NORMAL PADA ASAM URAT ?
 Pengertian Asam Urat
Penyakitasamuratatau gout adalahsejenispenyaki
tsendi yang terjadiakibatkadarasamurat yang
terlalutinggidalamdarah. Padakondisi normal,
asamuratlarutdalamdarahdankeluarmelalui
urine. Tetapidalamkondisitertentu,
tubuhdapatmenghasilkanasamuratdalamjumlahb
erlebihataumengalamigangguandalammembuang
kelebihanasamurat,
sehinggaasamuratmenumpukdalamtubuh.

 Nilai nomar pada Asam Urat


Perempuandewasa: 2,4–6,0 miligram per desiliter
(mg/dL)
Laki-laki: 3,4–7,0 mg/dL
Anak-anak: 2,0–5,5 mg/Dl
Gejalaasamurat
Gejalaasamurat.
Nyerisendimerupakanindikatorutamaasamurat, tapi
rasa ngilupadapersendianbanyaksebabnya,
belumtentudisebabkanolehasamurat.
Berikutadalahsejumlahgejala yang
patutAndawaspadai. JikaAndamerasakantanda-
tandaberikut,
besarkemungkinanAndaterkenapenyakitasamurat:
 Senditerasanyeri, ngilu, linu,
kesemutandanbahkanmembengkakdanberwarna
kemerahan (meradang)
 Biasanyapersendianterasanyerisaatpagihari
(barubanguntidur) ataumalamhari
 Rasa nyeripadasenditerjadiberulang-ulang
 Yang diserangbiasanyasendijari kaki, jaritangan,
dengkul, tumit, pergelangantangandansiku
 Padakasus yang parah,
persendianterasasangatsakitsaatbergerak

Penyebab asam
urat
Penyebab Asam Urat
Dalamkondisi normal, asamurat yang
dihasilkanakandikeluarkanolehtubuhdalambentuk
urine danfeses (tinja/kotoran). Proses
pembuanganinidiaturolehginjal, yang
berfungsimengaturkestabilankadarasamuratdalamtu
buh. Namunjikakadarasamuratberlebihan,
ginjalakankewalahandantidaksanggupmengaturnyase
hinggakelebihankristalasamurattersebutakanmenum
pukpadasendidanjaringan.
Inisebabnyapersendiankitaterasanyeridanbengkak.
Proses terjadinyapenyakitasamurat:
 Konsumsizat yang
mengandungpurinsecaraberlebihan
 Zatpurindalamjumlahbanyakmasukdalamtubuh,
kemudianmelaluimetabolismeberubahmenjadias
amurat
 Kadar

asamuratdalamtubuhmeningkat,
sehinggaginjaltidakmampumembuangkelebihan
asamurat
 Kristal asamurat yang berlebihmenumpuk di
persendian
 Akibatnyasendikitaterasanyeri, membengkak,
meradang, panasdankaku

prinsip diet yang


harusdipatuhiolehpenderitaasa
murat
1. Mengonsumsi karbonhidrat kompleks yang
dikonsumsi untuk penderita asam urat

2.

Karbonhidrat sederhana yang harus dihindari pada


penderita asam urat

Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat


Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk
dikonsumsi penderita asam urat adalah
karbohidrat kompleks seperti nasi jagung,
singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks
ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100
gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari
kebutuhan energi total.
Sedangkan karbohidrat

sederhana
jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis,
gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena
akan meningkatkan kadar asam urat dalam
darah.

3. Mengonsumsi banyak cairan


4. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

 Mengonsumsi banyak cairan.


Penderita rematik dan asam urat

disarankan untuk mengonsumsi cairan


minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari.
Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh,
kopi, cairan dari buah-buahan yang
mengandung banyak air seperti apel, pir,
jeruk, semangkan, melon, blewah, dan
belimbing.

 Tidak mengonsumsi minuman beralkohol. 


Alkohol akan meningkatkan asam laktat
plasma. Asam laktat ini bisa menghambat
pengeluaran
asam urat dari
tubuh. Karena
itu, orang yang
sering
mengonsumsi
minuman
beralkohol
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang tidak
mengonsumsinya.

5. Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi


lemak
6. Perbanyaklah mengonsumsi buah dan

sayuran

 Mengurangi konsumsi lemak


Lemak bisa menghambat eksresi asam urat melalui
urine. Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti
jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan
bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya
10-15% dari kebutuhan energi total.

 Perbanyaklah mengonsumsi buah dan sayuran


untuk menjaga ketahanan tubuh terhadap infeksi yang
lebih parah. Buah dan sayuran untuk mengobati
gangguan asam urat, buah dan sayuran yang baik
dikonsumsi yaitu antara lain buah naga, nanas,
belimbing
wuluh, jahe,
labu kuning,
sawi hijau,
sawi putih,
serai, dan
tomat.Dan
lebih banyak
mengonsumsi
buah yang

banyakmengandung vitamin C, sepertijeruk, pepayadan


strawberry dan hindari buah seperti :Buah-
buahantertentuseperti durian, nanas dan air kelapa
 Sayuran yang dihindari untuk penderita asam urat yaitu
: Sayuran: kembangkol, bayam, asparagus, buncis,
jamurkuping, daunsingkong, daunpepaya, kangkong
dan Kacang-kacangan: kacangkedelai
(termasukhasilolahansepertitempe, tauco, oncom,
susukedelai), kacangtanah, kacanghijau, tauge, melinjo,
emping

7. Hindari makanan yang mengandung banyak


purin
 Membatasi asupan purin atau rendah purin.
Pada diet normal, asupan purin biasanya
mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun,
penderita asam urat harus membatasinya
menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan
salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan
purin berarti juga mengurangi konsumsi
makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein
yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar
50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1
gram/kg berat badan/har
Makanan yang mengandung banyak purin
 Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati,
parudanotak
 Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis,
tiram, kepiting, ikanteri, ikansarden
 Ekstrakdagingsepertiabondandendeng
 Makanan yang sudahdikalengkan (contoh:
kornetsapi, sarden)
 Dagingkambing, dagingsapi, dagingkuda
 Bebek, angsadankalkun

Anda mungkin juga menyukai