T
DENGAN ASAM URAT
Oleh:
NIM.C1017072
I. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan proses yang
terdiri dari empat tahap. Tahap tersebut meliputi : pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal yang
bertujuan mengumpulkan data tentang status kesehatan klien. Data yang
telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah
kesehatan yang ada pada keluarga. Tahap pengkajian merupakan hal yang
penting dan menjadi dasar untuk merumuskan intervensi, implementasi, dan
evaluasi.sasaran dalam asuhan keperawatan keluarga ini yakni keluarga Tn.T
dengan ibunya Ny.R yang memiliki Asam Urat, dimana dalam satu keluarga
tinggal di Jalan Projosumarto II Desa Dukuhmalang RT 02 RW 01.
2. Masalah keperawatan
Nyeri akut pada Tn.T
Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga
2. Tujuan Umum
Mendapatkan data , menyimpulkan dan memprioritaskan masalah
keperawatan
3. Tujuan Khusus
Terkumpulnya data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik,
dan harapan keluarga.
Teridentifikasinnya masalah kesehatan keluarga.
Klien mampu mengenal masalah keperawatan yang ada.
b. Proses :
c. Hasil :
I. Latar Belakang
Berdasarkan hasil Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 14 November
2020 didapatkan data bahwa Tn.T telah mengalami penyakit Asam Urat. Tn.T
Selalu mengeluh nyeri terasa cekot-cekot pada kaki kiri di pergelangan kaki.
nyeri timbul pada malam hari dan pagi hari ketika bangun tidur. Pencahayaan
dalam rumah cukup maksimal, serta perabotan di dalam rumah terlihat rapi dan
ventilasi udara didalam rumah bagus.
Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan yang di dapat. Tindakan yang
dilakukan yakni melakukan penyuluhan dan memberikan sarana pendukung
terlaksananya rencana tindakan keperawatan. Sebelumnya perawat
menjelaskan masalah kesehatan kepada klien kemudian bersama-sama dengan
keluarga memprioritaskan masalah kesehatan yang ada sehingga keluarga
diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya.
1. Masalah keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga
Nyeri akut pada Tn.T
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat mengerti
hasil kadar asam urat agar tetap stabil dan mampu mempraktikkan secra
mandiri tentang relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.pola hidup
sehat dengan makanan yang di larang oleh penderita asam urat.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit keluarga dapat:
1. Mengerti dan memahami tentang asam urat dan dapat mempertahankan
nilai asam uratagar tetap stabil.
2. Mampu melakukan terapi kompres hangat secara mandiri.
III. Rancangan kegiatan
a. Topik : Asam urat, kompres hangat
b. Metoda : Diskusi dan ceramah
c. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik.
d. Waktu : Hari Kamis, 12 November 2020 pukul 14.00-14.30 WIB
e. Kriteria Evaluasin :
1. Struktur :
• LP (Laporan Pendahuluan) disiapkan
• Alat bantu atau media disiapkan
• kontrak dengan keluarga sudah di lakukan pada pertemuan selanjutnya
2. Proses :
• Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
• Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Hasil :
• Keluarga dapat mempertahankan nilai kadar asam urat agar tetap stabil
• Tn.T mampu melakukan kompres hangat
• Keluarga mampu memberikan makanan yang sehat
LAPORAN PENDAHULUAN
INDIVIDU/KELUARGA
I. Latar Belakang
Evaluasi merupakan proses keperawatan paling akhir. Evaluasi bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan intervensi keperawatan yang sudah
diterapkan. Dari hasil evaluasi maka perawat dapat menentukan planning
selanjutnya. Intervensi keperawatan pada keluarga Tn.T yang telah dilaksanakan
pada tanggal 14 November 2020 yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan yang ditemukan pada saat pengkajian.
1. Masalah keperawatan
Nyeri akut pada Tn.T
Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga
2. Tujuan Umum
Mengevaluasi hasil pertemuan sebelumnya
3. Tujuan Khusus
• Mengevaluasi perubahan pengetahuan keluarga Tn.T terkait dengan
penyakit asam urat
• Mengevaluasi perubahan pengetahuan keluarga Tn.T terkait dengan
kebiasaan makanan
Keterangan:
: Laki-laki / Perempuan : Anak angkat
: Laki-laki meninggal/ perempuan meninggal
: Klien
: Abortus
: Menikah
: Pisah
: Cerai : Kembar
: Tinggal serumah
d. Type Keluarga
a) Jenis keluarga:
Keluarga Inti karena terdiri dari bapak, ibu, dan anak-anaknya
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut:
Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.T
e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa:
Semua isi keluarga Tn.T bersuku bangsa Jawa – Indonesia.
b) Budaya berhubungan dengan type tersebut:
Tn.T mengakatan bahwa Jika dirinya sakit atau keluarganya ada yang sakit
meraka tidak hanya berobat dengan pergi ke dokter tetapi meraka juga
mengobatinya dnegan jamu tradisional.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Semua isi keluarga menganut agama Islam. tidak ada keyakinan yang
berdampak buruk pada status kesehatan keluarga Tn.T. dan jika sakit Tn.T lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berdoa dan mengaji.
g. Status sosial dan ekonomi keluarga
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah:
Kepala keluarga atau Tn.T sendiri dan di bantu oleh Ny.R.
b) Penghasilan keluarga:
> 3.800.000.00 -, Jadi Status sosial ekonomi Tn.T berkecukupan.
c.) Upaya Lain:
Jika keluarga mengalami kesulitan ekonomi upaya lain keluarga anak
meminjam di ibunya.
d.) Harta benda yang dimiliki (perabotan, transportasi,dll)
Televisi,lamari pendingin,mesin cuci, kipas angin, motor, sepeda motor,
mobil.
e.) Kebutuhan yang di keluarkan tiap bulan:
Dari penghasilan Tn.T dan Ny.R digunakan untuk kebutuhan makan sehari-
hari bayar taggihan listrik,tagihan kesehatan BPJS dan pajak motor
kebutuhan yang di keluarkan Tn.T setiap bulannya sekitar 3.000.000
h. Aktifitas rekreasi keluarga
Tn.T mengatakan jarang jalan-jalan rekreasi, berekreasi saat tidak bekerja atau
hari weekend dan ia hanya menonton Tv dan duduk di depan rumah.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan dengan anak remaja
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dnegan tanggung jawab
2) Mempertahankan hubungan yang intim dnegan keluarga.
3) mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4) perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tn.T mengatakan tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah
memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab kendalanya
terlalu khawatirnya orang tua terhadap anaknya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
a.) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn.T mengatakan belakangan ini penyakit Asam uratnya sering kumat, ia
mengatakan nyeri pada anggota kaki sebelah kiri bagian tungkai, jika
serangan nyeri datang hanya minum obat anti nyeri ada persediaan obat
dirumah, Tn.T mengatakan tidak pernah mengecek kadar asam urat dalam
darahnya.jika keluarga ada yang sakit hanya mempriksakannya di dokter
terdekat.
b.) Riwayat penyakit keturunan:
Tn.T mengakatan tidak memiliki penyakit keturunan dalam keluarga.
c.) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah
. kesehatan (BCG/Polio/ kesehatan
DPT/HB/Campak)
1. Tn.T 46 79 Tn.T Lengap Tn.T sudah
mengatakan pernah
asam uratnya periksa ke
sering kumat. dokter.
K.1 T.S
R.T R.G
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a.) Kebiasaan : Warga sekitar ibu-ibu memiliki kebiasaan mengadakan
pengajian rutin setiap hari Jum’at dan Minggu. pengajian di gelar di rumah
warga dengan bergiliran setiap pertemuan. dan ada juga dengan bapak –
bapaknya juga sering mengadakan pengajian setiap hari senin dan jum’at
yang tempatnya di masjid di sekitar desa. pertemuannya setiap 1 bulan sekali.
b.) Aturan dan kesepakatan : Warga sekitar memiliki aturan jika ada tamu asing
atau tamu dari luar denagn 1 x 24 jam wajib melaporkan rt/rw dan lurah.
c.) Kebersihan lingkungan : Warga sekitar juga setiap 1 bulan sekali
mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar desa.
d.) Budaya : Warga sekitar memiliki budaya saling gotong royong bersama.
c. Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga Tn.T sudah menempati rumag tersebut sejak tahun 2004 sampai
sekarang 2020. Keluarga Tn.T sudah 16tahun menempati rumah tersebut dan
tinggal di tagal.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan Masyarakat :
Biasanya Ny.R mengikuti arisan PKK setiap seminggu sekali, sedangkan
Tn.T selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT maupun RW. Bila ada
kegiatan seperti pemilu atau hari peringatan Tn.T ikut berperan membantu
persiapan.
e. System pendukung keluarga :
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. antara anggota keluarga saling
menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.T memiliki fasilitas :
Tv,MCK,tempat tidur, yang nyaman,sumber air bersih,motor dan mobil sebagai
sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.T memiliki akses
untuk membantu biaya pengobatan.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi keluarga : Keluarga Tn.T dalam kesehariannya baik
berkomunikasi langsung/tidak langsung menggunakan bhasa jawa dalam
beremosi Tn.T menggukan kalimat yang positif.
b. Struktur kekuatan keluarga : Orang yang dekat dnegan keluarga Tn.T adalah
Ny.D (kakak dari Ny.R ) yang tinggal di depan rumah. dalam kesulitan Ny.D
selalu berusaha untuk membantu.
c. Struktur peran (peran masing/masing anggota keluarga) :
- Tn.T
Peran formal : Sebagai Ketua Majelis di lingkungan desa.
Peran Informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah
- Ny.R
Peran formal : menjadi sebagai bendahara di majelis
Peran Informal : menjadi ibu rumah tangga, istri, ibu
- Nn.I
Peran formal : Sebagai menjadi anggota masyarakat, mahasiswa
Peran Informal : Menjadi anak
- Nn.A
Peran formal : Sebagi menjadi anggota masyarakat,pelajar
Peran Informal : Menjadi anak.
d. Nilai dan norma keluarga : Tn.T menganut agama islam dan norma yang
berlaku di masyarakat an adat istiadat orang jawa.Keluarga Tn.T dan Ny.R
sangat mematuhi peraturan yang ada di rumah, seperti anak perempuannya
tidak boleh keluar setelah magrib, Tn.T dan Ny.R mengajarkan pentingnya
bersikap sopan santun kepada orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berika agar keluarga dapat lebih kuat, keluarga selalu
berusaha dan bertawakal saat mengahadapi musibah apapun.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsing afektif : Keluarga santun.T dan Ny.R selalu menyayangi dan perhatian
kepada anak-anaknya, Ny.R dan Tn.T juga selalu mendukung dan mengarahkan
segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran
dan tidak melanggar norma dan etika sopan santun.
b. Fungsi sosialisasi :
a.) Kerukunan hidup dalam keluarga :
Masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan
sopan santun dalam berperilaku,saling menjaga dan menyayangi satu sama
lain.
b.) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
Interaksi Tn.T dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik.
c.) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Tn.T meliliki peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.T
selalu adil dalam keluarganya.
d.) Kegiatan keluarga waktu senggang : keluarga Tn.T biasanya bekumpul
bareng ketika waktu senggang.
e.) Partisipasi dalam kegiatan sosial :
Keluarga mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik, keluarga
cukup aktif di dalam masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1.) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga mengatakan selalau bertanya kepada petugas kesehatan tentang
penyakit yang di deritaya.
2.) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
Tn.T mengatakan pergi ke pukesmas atau dokter keluarga bila merasa asam
uratnya kambuh .
3.) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.T mengatakan belakangan ini sering merasa nyeri di bagian pergelangan
kaki , penyakit Asam uratnya sering kumat pada saat Tn.T merasa lelah, ia
mengatakan nyeri cekot-cekot pada kaki sebelah kiri bagian pergelangan
kaki, jika serangan nyeri datang hanya bristirahat, Tn.T mengatakan jarang
mengecek kadar asam urat dalam darah.jika keluarga ada yang sakit hanya
mempriksakannya di klinik dokter terdekat. Tn.T mengatakan ingin segera
sembuh dari sakitnya.
4.) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.T menyadari bahwa kebersihan lingkungannya sangat penting
agar tetap tergaja kesehatanya, setiap hari di bersihkan dengan menyapu dan
mengepelnya
5.) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat
Keluarga Tn.T mengatakan sudah mengetahui pelayanan kesehatan, selama
ini keluarga mendapat pelayanan yang cukup baik oleh pukesmas/dokter.
d. Fungsi Reprodiksi
a.) Perencanaan jumlah anak : Saat ini Tn.T memiliki anak 2 semuanya perempuan
dan Tn.T tidak ingin mempunyai anak lagi.
b.) Akseptor :Ya,menggunakan suntik 3 bulan sekali
c.) Belum: -
d.) Keterangan lain : -
e. Fungsi Ekonomi
a.) Upaya pemenuhan sandang pangan :
Tn.T mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari
dari pendapatan yang di terima dan dengan usaha sampingannya.
b.) Pemanfaatan sumber dimasyarakat :
Tn.T mengatakan bahwa di masa pandemi saat ini ia mendapatkan bantuan
sandang pangan dari pemerintah desa.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek :
Tn.T memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah anak-anaknya.
b. Stressor jangka panjang :
Tn.T bingung bila asam uratnya kambuh dan menghambat pekerjaannya.
c. Respon keluarga terhadap stressor :
Untuk stres jangka panjang Tn.T berusaha untuk mencukupi kebutuhan
sekolah anaknya dengan bekerja keras.
Untuk stres jangka pendek, Tn.T mengkonsumsi obat ramuan jamu kadang
pergi ke klinik untuk berobat.
d. strategi koping :
Strategi koping keluarga Tn.T dan Ny.R baik, Bila ada permasalahan, Tn.T
dan Ny.R berusaha untuk selalu menyelesaikannya denganmusyawarah dan
tetap tenang dalam berfikir.
e. Strategi adaptasi disfungsi :
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak
ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan
masalah.
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan Gizi :
Ny.R merasa kebutuhan gizi keluarganya suudah cukup baik, hampir setiap
hari Ny.R masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti menu yang sehat
setiap harinya, seperti tempe,tahu, ikan,daging,ayam,telur,dll.
Upaya lain :
Sesekali Ny.R membeli lauk pauk di luar saat dirinya sibuk tidak bisa
memasaknya sendiri.
VIII. HARAPAN KELUUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya :
Tn.T berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan
b. Stressor jangka panjang :
keluarga juga berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang
baik, tepat, dan cepat kepada setiap siapa saja yang membutuhakan. tidak
membeda-bedakan seseorang dalam memberikan pelayanan kesehatan miskin
maupun kaya.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Pemerikaan Tn.T Ny.R Nn.I An.A
Reproduksi
ANALISA DATA
PRIORITAS DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut
beraktivitas.
Q : Nyeri terasa
cekot-cekot
R : Di sendi
pergelangan kaki
sebelah kiri.
S:7
T : Nyeri timbul
pada malam hari
dan pagi hari
setelah bangun
tidur.
Mengkontrol nyeri:
S:Keluarga
kemampuan keluarga
mampu
memberikan
memberikan
perawatan langsung
perawatan
kompres
kepada Tn.T
O: Ny.R
memahami
dan mengerti
perawatan
kompres
hangat
kepada Tn.T
EVALUASI
Lampiran Materi :
A. Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air
hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak
terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh
terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau
selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol
karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang
telah di celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu.Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam
tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah
memandikannya dengan air hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan di literatur
asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas
dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk
hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air
hangat. Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
B. Tujuan
meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.
C. Manfaat
1. dapat memberikan rasa nyaman
2. menurunkan suhu tubuh yang demam
3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri,
dan memperlancar pasokan aliran darah.
D. Alat dan bahan
1. Baskom mandi
2. Waslap
3. Air hangat suhu 37 C
4. Thermometer
5. Handuk pengering
E. Teknik
a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan
b. Cuci tangan
c. Ukur suhu tubuh
d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres
e. Periksa suhu air
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan paha
g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong
selama 3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap
keringat
F. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu
tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka
terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal
yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh
darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak,
dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas
melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu
tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
Pendidikan kesehatan tentang ASAM URAT DAN
PRINSIP DIET YANG HARUS DIPATUHI OLEH
PENDERITA ASAM URAT
Disusun oleh :
1. INDAH IZZATUN NAFSI (C1017072)
Penyebab asam
urat
Penyebab Asam Urat
Dalamkondisi normal, asamurat yang
dihasilkanakandikeluarkanolehtubuhdalambentuk
urine danfeses (tinja/kotoran). Proses
pembuanganinidiaturolehginjal, yang
berfungsimengaturkestabilankadarasamuratdalamtu
buh. Namunjikakadarasamuratberlebihan,
ginjalakankewalahandantidaksanggupmengaturnyase
hinggakelebihankristalasamurattersebutakanmenum
pukpadasendidanjaringan.
Inisebabnyapersendiankitaterasanyeridanbengkak.
Proses terjadinyapenyakitasamurat:
Konsumsizat yang
mengandungpurinsecaraberlebihan
Zatpurindalamjumlahbanyakmasukdalamtubuh,
kemudianmelaluimetabolismeberubahmenjadias
amurat
Kadar
asamuratdalamtubuhmeningkat,
sehinggaginjaltidakmampumembuangkelebihan
asamurat
Kristal asamurat yang berlebihmenumpuk di
persendian
Akibatnyasendikitaterasanyeri, membengkak,
meradang, panasdankaku
2.
sederhana
jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis,
gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena
akan meningkatkan kadar asam urat dalam
darah.
sayuran