“TIMBANG TERIMA”
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
A. Definisi delegasi.................................................................................... 3
B. Aspek penting dalam pendelegasian.......................................................4
C. Wewwnang yang didelegasikan..............................................................4
D. Pengertian timbang terima......................................................................5
E. Fungsi dan tujuan timbang terima.............................................................5
F. Prinsip timbang terima..............................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi efektif antar
perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi
yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat penggunaan shift (timbang
terima pasien).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan saat
perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jaawab) dinas
sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan. (Nursalam, 2008)
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam
proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer
(tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri,
tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan
pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali harus
diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering terkait
erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang
kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat
menangani masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian
dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika
seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang
tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Delegasi
Analisa vidio
Kelebihan vidio:
Kekurangan vidio:
Menurut kelompok kami, dalam vidio tersebut karu (kepala ruangan) kurang
mempunyai jiwa sebagai pemimpin ketika memimpin operan.
10
BAB III
PENUTUP
a. Simpulan
Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan kedaan klien
Tujuan :
1) Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien
2) Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya
3) Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Langkah-langkah :
1) Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
2) Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-
hal apa yang disampaikan
3) Perawat yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penanggung
jawab shift yang selanjutnya meliputi :
a) Kondisi atau keadaan klien secara umum
b) Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
d) Penyampaian operan di atas (point c) harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buru
e) Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-
sama secara langsung melihat keadaan kien.
b. Saran
Timbang terima yang benar harus bisa dilaksanakan di semua pelayanan
Rumah Sakit, tidak hanya di rawat inap, tetapi juga IRD dan Kamar Operasi
yang pelayanannya 24 jam dan ada alur timbang terima yang sudah baku.
11
DAFTAR PUSTAKA