Anda di halaman 1dari 16

215-230

PELINDUNGAN RAHASIA DAGANG DALAM INDUSTRI JASA


TELEKOMUNIKASI
(Protection of Trade Secrets in Telecommunication Industry)
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran,Bandung
tasya safiranita@yahoo.com

Diterima: 20-02-2021; Direvisi: 23-06-2021; Disetujui Diterbitkan: 24-06-2021


DOI: http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2021.V15.215-230

ABSTRAK
Tak dapat disangkal, pesatnya perubahan dunia pada era globalisasi berpangkal dari teknologi
informasi yang kian berkembang. Berbaurnya teknologi dengan telekomunikasi menimbulkan revolusi
pada sistem informasi. Dahulu, untuk mengakses atau mengolah data dan informasi, manusia
membutuhkan proses yang panjang. Kini, dunia seolah diberikan kemudahan dalam mengakses dan
terhubung dengan beragam informasi dan data yang tersaji. Lain halnya dengan Rahasia Dagang
sebagai bagian dari kekayaan intelektual yang bernilai ekonomi tinggi dalam kegiatan usaha di
Indonesia. Nilai ekonomi dari Rahasia Dagang melekat karena adanya informasi yang sengaja
untuk tidak diketahui oleh umum. Hal tersebut menjadikan elemen ini termasuk salah satu bagian
yang cukup menarik atensi. Mengingat pada era ini, industri jasa telekomunikasi seolah menopang
tanggung jawab besar untuk melindungi setiap data yang masuk ke dalam dunia digital. Terdapatnya
resiko berupa kebocoran data yang bersifat rahasia menjadi problematika terhadap pelindungan
data dalam industri jasa telekomunikasi. Dengan ini, digunakan metode penelitian yuridis normatif
melalui pengumpulan data yang dilakukan secara daring. Penelitian ini menghasilkan sebuah
rujukan perihal pengaturan yang tepat sesuai kebutuhan Indonesia dalam merespon pelindungan
data sebagai rahasia dagang pada jasa telekomunikasi yang belum terakomodir dengan baik saat
ini. Melalui optimalisasi keberadaan umbrella regulation dan penyusunan kebijakan khusus dalam
sektor telekomunikasi berupa co-regulation atau self-regulation.
Kata Kunci: industri jasa telekomunikasi; rahasia dagang; teknologi informasi.

ABSTRACT
Undeniable, the world is changing rapidly in the era of globalization. The combination of technology
with telecommunications has led a revolution in information systems. Nowadays, the world seems
more comfortable to access various kinds of data and information, even in a matter of seconds. This is
in line with trade secrets as part of intellectual property with high economic value. The high economic
value of trade secrets is inherent because of the information that is not known to the public.This
condition is quite attractive. In this era, telecommunications service industry has a big responsibility
to protect any data that enters the digital world. There is a risk of leakage of confidential data, which
creates new problems related to data protection in the telecommunications service industry. The
normative juridical method used in this study was the data collection technique carried out online.
The results of this study is a reference regarding the appropriate regulation according to Indonesia’s
needs in responding to data protection as trade secrets in telecommunications services that have not
been accommodated properly at this time. Through optimizing the existence of umbrella regulations
and formulating special policies in the telecommunications sector in the form of co-regulation or self-
regulation.
Keywords: information technology; telecommunication services industry; trade secret.

215
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p- ISS N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- ISS N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

PENDAHULUAN Data dengan Jasa Telekomunikasi.3 Hal ini


Latar Belakang sejalan dengan bertumbuhnya inovasi yang
membawa akses ke pengetahuan serta
Pelindungan Data adalah suatu Hak
informasi secara luas. Kemudian menjadi
Asasi Manusia yang berlandaskan UUD NRI
potensi penerapan komersial dan telah
1945. Negara perlu menjamin pelindungan
menjadi komoditas dasar untuk banyak
tersebut dalam bentuk aturan yang mengikat.
bidang ekonomi. Di dalam kebanyakan sistem
Terlebih Indonesia adalah negara hukum,
hukum, hal tersebut berkaitan dengan data.
termasuk pada Pasal 1 ayat (3) UUD NRI
Ketika pemegang mengambil tindakan untuk
1945, maka hukum dijadikan sebagai sarana
menjaga kerahasiaan data, data tersebut
untuk memberikan jaminan pelindungan atas
dilindungi sebagai Rahasia Dagang.4
hak tersebut. Adapun data merupakan data
Indonesia telah mempunyai pengaturan
pribadi jika data tersebut bersifat rahasia atau
secara legal mengenai Rahasia Dagang,
memiliki hubungan dengan suatu individu
yang ditandai dengan berlakunya Undang-
yang dipakai untuk melakukan indentifikasi
Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
yang dibutuhkan oleh pemilik data.1
Rahasia Dagang (UURD), tepatnya pada
Pasal 28 G ayat (1) UUD NRI 1945,
2 Desember 2000. Urgensi dari UURD
juga telah mengamanatkan sekaligus
tersebut sebagai upaya dalam pemajuan
mengakui bahwa hak atas perlindungan
industri untuk mendorong kemampuan
diri pribadi (meliputi privasi) termasuk
dalam berkompetisi di bidang lokal maupun
kedalam HAM tiap individu. Pelindungan
global, maka diharuskan tercipta suasana
data privasi juga merupakan bagian yang
yang memicu kreativitas dan pembaruan
integral dari pelindungan privasi. Di mana,
yang inovatif.5 Oleh sebab itu, mengenai
pelindungan data memiliki jangkauan
Rahasia Dagang perlu diberi Pelindungan
yang luas berkenaan dengan pelindungan
hukum karena merupakan lingkup dalam
hukum atas suatu substansi pengaturan
sistem Kekayaan Intelektual (KI). Dengan
dengan memperhatikan beberapa unsur
adanya UURD juga merupakan perwujudan
yang menjadi suatu persamaan atas suatu
dukungan Indonesia terhadap ratifikasi
pengaturan hukum baik dalam data pribadi
Persetujuan Pembentukan Organisasi
juga termasuk dalam perbandingan hukum di
Perdagangan Dunia yang mencakup Trade-
berbagai negara berkembang.2
Related Aspects of Intellectual Property
Hak atas pelindungan data sejatinya Rights (TRIPs Agreement) dengan adanya
dikembangkan agar dapat menjaga suatu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994.
kehormatan atas kehidupan pribadi dimana
Selain itu, Indonesia memerlukan
beberapa konsep yang dapat dijadikan acuan
pengaturan yang terspesifikasi kepada
dalam berhubungan dengan suatu kehidupan
pelindungan hak Rahasia Dagang
masyarakat berdasarkan rekayasa sosial,
dimana saat ini banyak hal yang berhubungan
antara Penerapan Prinsip Pelindungan 3 B VerLoren van Themaat, W., & Reuder, European
Competition Law, Elgar Online, 2018, https://
www.elgaronline.com/view/9781786435460/44_
1 European Union Agency for Fundamental Rights chapter28.xhtml.
and Council of Europe, Handbook on European 4 Łukasz Lasek et. al, “Disputes over Breach of
Data Protection Law, ed. Council of Europe Trade Secrets in the Age of the Digital Economy,”
(2014). In Principle.
2 Kementerian Komunikasi dan Informatika dan 5 Ahmad M. Ramli et. al, “Pelindungan Kekayaan
Cyber Law Center Fakultas Hukum, Naskah Intelektual Dalam Pemanfaatan Teknologi
Akademik, Rancangan Undang-Undang Informasi Di Saat Covid – 19,” Jurnal Penelitian
Pelindungan Data Pribadi, 2015. Hukum De Jure 21, no. 1 (2021): 50.

216
Pelindungan Rahasia Dagang Dalam Industri Jasa
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari

dikarenakan adanya pencapaian terhadap Mengenai definisi Rahasia Dagang, jika


tujuan dalam (i) pengembangan industri, (ii) melihat kepada ketentuan Pasal 1 Angka
mengembangkan invensi-invensi baru agar 1 UURD, menjelaskan mengenai Rahasia
menjadi suatu karya intelektual yang dapat Dagang yang merupakan keterangan
berperan dalam pemajuan industri, (iii) upaya berupa informasi yang tidak diketahui secara
yuridis yang melindungi invensi, dan (iv) umum, bidangnya terdapat dalam teknologi
mencegah adanya pelanggaran hak terhadap dan bisnis. Kemudian informasi tersebut
Rahasia Dagang dengan terjaminnya bernilai ekonomis dikarenakan fungsinya
kepastian hukum dalam invensi.6 Terlebih di menguntungkan kegiatan usaha dan informasi
era yang semakin terdigitalisasi menyebabkan tersebut sifatnya rahasia dan amat dijaga oleh
dunia bisnis juga bertransformasi menjadi pemiliknya. Lebih lanjut, jika melihat kepada
bisnis digital. Selanjutnya bisnis digital Pasal 2 UURD, dapat diketahui bahwa
modern semakin memperkuat proteksi cakupan dalam Rahasia Dagang yang perlu
terhadap informasi rahasia menggunakan diproteksi yaitu metode produksi, pengolahan
sistem Rahasia Dagang. Hal ini dikarenakan sampai kepada penjualan atau informasi
Rahasia Dagang dapat menjadi model yang lainnya dalam bidang teknologi dan bisnis.
mendorong inovasi, karena feksibilitasnya Sehingga definisi Rahasia Dagang mencakup
dan tidak memerlukan pendaftaran jangka empat konsep:9 i) itu adalah informasi teknis
panjang yang mahal. Maka dapat disimpulkan atau komersial yang berhubungan dengan
dengan adanya Rahasia Dagang nampaknya bisnis; ii) tidak boleh diketahui publik; iii)
lebih sesuai dengan kondisi dan kultur inovasi harus memiliki nilai untuk bisnis karena
yang sekarang ini bergerak cepat.7 dirahasiakan, dan iv) harus ada upaya yang
Adanya penjaminan pelindungan wajar untuk melindungi Rahasia Dagang dari
terhadap Rahasia Dagang berlaku juga pengungkapan.
terhadap tindakan persaingan tidak sehat Di dalam Rahasia Dagang, terdapat
serta pelindungan ketat kepada penguasaan, sebuah konsep pelindungan yang juga
penggunaan dan kepemilikan Rahasia merupakan permasalahan KI terutama dilihat
Dagang menjadi urgensi lain dari UURD. dari penegakan hukum/law enforcement. Titik
Seperti diketahui bahwa pemerintah membuat yang menjadi bagian pelindungannya adalah
rancangan peraturan pemerintah (RPP) hak milik seseorang, dalam arti seseorang
tentang Undisclosed information. Namun, yang lain tidak dapat mempergunakan hak
RPP tersebut memiliki beberapa celah tersebut. Oleh karena itu, disebabkan karena
atau kelemahan, yaitu peraturan tersebut informasi dalam Rahasia Dagang sangat
seharusnya dibuat dalam bentuk undang- terbatas dan tidak diketahui umum, diperlukan
undang agar lebih resistan dalam pengaturan proteksi kerahasiaannya karena:10
Rahasia Dagangnya. Dikarenakan Rahasia a. Dari sudut pandang moral, dapat
Dagang merupakan bentuk hak atas memberi penghargaan kepada inventor;
kepemilikan kekayaan intelektual yang dan
berbeda dari bentuk kekayaan intelektual (KI)
lainnya.8
Dharmawangsa 56 (2018).
9 Haakon Thue Lie, “Introduction to Current Trade
6 Adami Chazawi, Tindak Pidana Hak Atas Secret Management Research” (Norwegian
Kekayaan Intelektual (HAKI) (Malang: Bayu University of Science and Technology, 2020).
Media Publishing, 2007). 10 Atmajaya, “Rahasia Dagang: Informasi
7 Łukasz Lasek et. al, Op. Cit. Komersial Di Bidang Teknologi/Bisnis,” https://
8 Dody Syafnul, “Perlindungan Rahasia Dagang atmajaya.ac.id/web/KontenUnit.aspx?gid=artikel-
Dari Tindakan Persaingan Curang,” Warta hki&ou=hki&cid=artikel-hki-rahasia-dagang.

217
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p -I S S N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e -I S S N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

b. Dari sudut pandang materi, dapat Seperti telah disinggung sebelumnya,


mendistribusikan keuntungan berupa Pelindungan Rahasia Dagang diperlukan
insentif. karena suatu informasi yang bernilai ekonomi
Kerahasiaan informasi adalah salah atau bersifat komersial, kerahasiaannya dijaga
satu syarat Pelindungan dagang yang dapat oleh pemilik atau yang menguasainya. Dalam
diberikan, substansi dalam UURD adalah menjaga kerahasiaan, pemilik tersebut harus
segala informasi dengan sifatnya yang melaksanakan cara-cara yang dibenarkan,
rahasia. Apabila ada orang yang tanpa hak terkecuali terhadap lisensi Rahasia Dagang
mengungkapkan dan memperoleh isi Rahasia yang sudah diserahkan. Lisensi tersebut
Dagang bertentangan dengan Undang- harus didaftarkan kepada Ditjen KI.
undang maka sesuai Pasal 17, pelanggar Rahasia Dagang sebagai bagian dari
dapat dijerat Rp300.000.000,- sebagai kekayaan intelektual yang bernilai ekonomi
denda maksimal. Lalu, diatur pula ketentuan tinggi dalam perkembangan kegiatan usaha
perdata pada Pasal 11 mengenai ganti rugi, di Indonesia. Nilai ekonomi yang cukup tinggi
penghentian perbuatan dan pengajuan dari suatu Rahasia Dagang melekat karena
gugatan ke pengadilan negeri. adanya formula atau informasi yang sengaja
Menilik lebih lanjut dalam sistem hukum untuk tidak diketahui khalayak umum. Hal
perdata di Indonesia, benda terkategorisasi tersebut menjadikan elemen ini termasuk
manjadi benda materiil dan imateriil yang salah satu bagian yang cukup menarik
dapat menjadi bagian KI sesuai Pasal 499 atensi. Mengingat pada era ini, industri jasa
KUHPerdata. Hak kebendaan yaitu hak telekomunikasi seolah menopang tanggung
yang lahir dari karya intelektualitas yang jawab yang besar untuk melindungi setiap
mempunyai nalar, hasilnya dapat pula berupa data yang masuk ke dalam dunia digital.
benda immaterial. Walaupun berupa benda Terdapatnya resiko berupa kebocoran
immaterial, hasil kerja intelektualitas manusia data yang bersifat rahasia menyebabkan
sebagai bagian dari kekayaan intelektual tersulutnya permasalahan baru terkait dengan
sifatnya eksklusif dan bernilai ekonomi11, Pelindungan data dalam suatu industri jasa
sehingga pengakuan dan Pelindungan telekomunikasi. Sehingga muncul pertanyaan
hukum adalah hal yang perlu. terkait bagaimanakah pengaturan Rahasia
Walaupun sebenarnya pengaturan Dagang terkait informasi pada pelindungan
Rahasia Dagang telah ada pada ketentuan data di Indonesia?
lain dalam hukum perdata, yang didasarkan Selanjutnya, berbaurnya teknologi
pada perbuatan melawan hukum yang dengan telekomunikasi menimbulkan revolusi
secara keperdataan membuat pihak tersebut pada bidang sistem informasi. Dahulu, untuk
diharuskan memberi ganti kerugian. Dalam mengakses atau mengolah suatu data dan
Pasal 1365 BW, dijelaskan bahwa perbuatan informasi, manusia membutuhkan proses
melawan hukum adalah perbuatan yang yang panjang. Akan tetapi kini, dunia seolah
melanggar hukum dan mengakibatkan diberikan kemudahan dalam hitungan detik
kerugian bagi orang lain, yang mana pihak baik dalam mengakses dan terhubung dengan
yang melakukan kesalahan wajib memberi beragam informasi serta data yang tersaji.
ganti rugi kepada pihak yang dirugikan. Terlebih lagi, untuk pengaturan Rahasia
Dagang, tampaknya dibutuhkan upaya yang
ekstra untuk menjaga kerahasiaan segelintir
11 Agus Sujarwo et. al, Komersialisasi Aset pihak terkait yang mengetahui kerahasiaan
Intelektual, Aspek Hukum Bisnis (Jakarta: PT. data yang dimiliki.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2002).

218
Pelindungan Rahasia Dagang Dalam Industri Jasa
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari

Terlebih jika ditinjau di dalam Undang- informasi merupakan aset yang memiliki
Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang nilai penting untuk diberikan Pelindungan
Telekomunikasi (UU Telekomunikasi) Pasal yang berkaitan erat dengan keamanannya.
10,terdapaturgensididalampenyelenggaraan Perusahaan dianggap harus memberikan
telekomunikasi untuk melarang aktivitas yang atensi keamanan informasinya yang tak
bisa berakibat terhadap praktik monopoli lain merupakan salah satu “aset” dari
serta persaingan yang tidak sehat antara perusahaannya. Terjadinya kegagalan pada
penyelenggara telekomunikasi. Lebih lanjut sistem maupun informasi yang riskan untuk
dijelaskan bahwa pengaturan tersebut bocor jelas bisa menimbulkan kerugian,
ditujukan untuk menjadikan persaingan yang terlebih apabila informasi tersebut jatuh
sehat antar penyelenggara telekomunikasi. kepada pihak yang tidak memiliki hak
Sehingga muncul pertanyaan, bagaimanakah sedikitpun atas informasi tersebut. Hal ini akan
Pelindungan data pada industri telekomunikasi menimbulkan penyalahgunaan informasi
di Indonesia? yang dapat menghasilkan keuntungan bagi si
Mengingat Indonesia tengah memasuki pencuri informasi secara ilegal dan kerugian
Industri 4.0 menuju 5.0 yang mendisrupsi bagi perusahaan yang dicuri informasinya.
digital dalam banyak sektor, termasuk di Secara general, keamanan dapat diartikan
bidang layanan telekomunikasi dan akses sebagai “keadaan ataupun kondisi untuk
internet. Pemerintah sebagai regulator bebas dari bahaya”.
harus merespon dengan cepat fenomena Menurut McLeod, Raymond dan Schell13,
yang berkembang ini dengan membuat di dalam merancang sebuah sistem informasi
kebijakan dan regulasi yang tepat untuk yang aman terdapat prinsip yang perlu
melindungi, menyehatkan dan membuat diperhatikan, antara lain:
kondisi pertumbuhan yang baik atas industri 1. Confidentiality (kerahasiaan)
telekomunikasi nasional. Apalagi dalam Konsep ini menitikberatkan pada
penjelasan umum UU Telekomunikasi upaya untuk dapat menghindari sebuah
disebutkan bahwa harus ada harmonisasi di pengungkapan atau membocorkan informasi
dalam pelaksanaan sektor telekomunikasi yang memiliki sifat rahasia atau sensitif
pada skala nasional yang menjadi keperluan secara tidak sah. Perolehan informasi ini
riil, dilihat dari peningkatan kompetensi pada dapat terjadi secara tidak disengaja atau
sektor swasta pada terselenggarakannya disengaja. Secara sengaja dapat terjadi
telekomunikasi, kompeten dalam teknologi, ketika seseorang melakukan analisa terhadap
serta unggul terhadap daya saing (kompetitif) suatu informasi, dan tidak disengaja terjadi
dalam rangka pemenuhan kebutuhan ketika seseorang yang dengan cerobohnya
masyarakat. membeberkan rahasia atau informasi yang
Teori Keamanan Informasi sepatutnya tidak dibocorkan.
2. Integrity (Keutuhan)
Rahasia Dagang sebagai sumber
Konsep ini menjelaskan tanpa adanya
informasi penting perlu diatur dan dilindungi
proses otorisasi, suatu data tidak akan bisa
sedemikian komprehensifnya agar semakin
menunjukan bahwa informasi tersebut untuk dibuat, digantikan, dan dihapuskan.
Hal demikian selaras dengan nomenklatur
adalah suatu hal penting yang harus dijaga.
Integrity yang bertujuan untuk menjaga
Merujuk pada pendapat Mattord12, definisi

12 Herbert J. Mattord and Michael E. Whitman, 13 George P. Schell and Raymond McLeod, Sistem
Principles of Information Security, 4th Editio. Informasi Manajemen, 10th Editi. (Jakarta:
(Boston: Cengage Learning, 2011). Salemba Empat, 2008).

219
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p- ISS N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- ISS N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

informasi agar tetap akurat karena dijaga KUHPerdata. Pemilik Rahasia Dagang dalam
keutuhannya. hal ini misalnya perusahaan dapat memecat
3. Availabillity (Ketersediaan) pekerja atau orang lain yang mencuri dan/atau
Dalam hal ini, konsep Availabillity memanfaatkan informasi rahasia tanpa izin
menjaminkan kepada pengguna sistem hukum. Bahkan tidak hanya dipecat, pekerja
sebagai pihak yang memiliki hak untuk tersebut dapat dipidana dan dimintakan
mengakses sistem dan jaringan tanpa kompensasi.15
gangguan atau interupsi. Hal demikian juga Teori Etika dan Penghargaan
turut memastikan kepada pengguna sistem, Teori ini merupakan teori yang
bahwa terkait sumber daya dan informasi mempercayai bahwa hak atas hasil kerja,
akan selalu tersedia saat diperlukan. khususnya adalah KI yang tidak hanya
Teori tentang Hukum Rahasia Dagang terlimitasi pada hak untuk memiliki dan
mengontrol hasil kerja intelektual tersebut
Berpedoman kepada Undang-Undang
semata.16 Teori ini pun juga melandasi
Rahasia Dagang Nomor 30 Tahun 2000,
pemikiran bahwa Pelindungan atas hak cipta
terdapat beberapa teori yang berkenaan
eksklusif diperuntukkan bagi ekspresi atau
dengan hukum Rahasia Dagang, yaitu:14
materialisasi ide, bukan “idenya” sendiri.
1. Property Rights Theory
Sebab, ide dianggap sebagai sumber daya
Dalam teori ini dinyatakan bahwa suatu
yang masih berada dalam lingkup yang tidak
invensi akan dilindungi meskipun belum
ada pemiliknya.
terdaftar. Hak milik yang juga termaktub dalam
Pasal 570 KUHPerdata, yang menerangkan Hasil kerja kreatif jelas memiliki fungsi
bahwa pemilik dapat mendominasi dan yang dapat melampaui tujuan dari apa yang
menggunakan properti selama tidak di bangun pada awalnya. Sebab, penciptanya
melanggar aturan yang diterapkan. Pemilik akan mengerahkan segala kemampuan
Rahasia Dagang juga memiliki kewenangan dirinya untuk memenuhi bahkan melampaui
untuk mendominasi, memanfaatkan dan harapan dari masyarakat demi menciptakan
merahasiakan penemuannya. Hal ini berlaku kebermanfaatan. Hal tersebut yang
pula kepada formula rahasia yang ditemukan membedakan pencipta karya dengan para
yang harus dijaga sebagai sebuah rahasia. pekerja lainnya. Pada teori Penghargaan
dapat ditarik makna yaitu pengakuan
2. Contract Theory
terhadap karya intelektual yang telah
Teori ini menjelaskan bahwa kesepakatan
dihasilkan oleh pencipta sehingga ia harus
antara perusahaan dengan pekerjanya
diberikan penghargaan sebagai imbangan
atau pihak lain tentang rahasia perusahaan
atas upaya kreatifnya dalam menciptakan
terutama yang berkenaan dengan Rahasia
karya intelektualnya 17
Dagang adalah hal yang esensial.
3. Theory of Action Breaking the Law
Teori ini dapat digunakan sebagai dasar
15 Alid Idul Hanzah, “How Government Provide
Pelindungan Rahasia Dagang terutama
Legal Protection for Trade Secrets?,” Journal of
yang telah melalui suatu kesepakatan. Law and Legal Reform 1, no. 2 (2020): 215–224.
Teori ini dapat ditemukan dalam Pasal 365 16 Mikhailen du Bois, “Justificatory Theories
for Intellectual Property Viewed through The
Constitutional Prism,” Potchefstroom Electronic
14 Ridwan Arifin, “Indonesia Political Economic Law Journal 21, no. 1 (2018).
Policy and Economic Rights: Analysis of Human 17 Taufik H Simatupang, “Revitalisasi Kesadaran
Rights in the International Economic Law,” Journal Hukum Masyarakat Dalam Rangka Mendukung
of Private and Commercial Law 3, no. 1 (2019): Pelindungan Ki Di Indonesia,” Jurnal Ilmiah
38–49. Kebijakan Hukum 10, no. 1 (2016): 9.

220
Pelindungan Rahasia Dagang Dalam Industri Jasa
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari

Oleh karena itu, seorang pencipta karya didasarkan pada data sekunder yang terdiri
harus mendapatkan hak eksklusif yang atas bahan hukum primer berupa Undang-
berbeda dari pekerja lainnya. Sehingga, Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Pelindungan hak eksklusif, terutama dalam Rahasia Dagang (UURD), Kitab Undang-
konteks Hak Cipta dan Hak Paten dalam Undang Hukum Perdata (KUHPer), Undang-
kaitannya dengan Rahasia Dagang menjadi Undang Nomor 19 tahun 2016 perubahan
benar dan adil nyatanya untuk diberikan. atas Undang- Undang Nomor 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Rumusan Masalah
(UU ITE), Undang-Undang Nomor 36 tahun
1. Bagaimana peran dari hukum rahasia 1999 tentang Telekomunikasi, Peraturan
dagang dalam mengakomodir pemberian
Pemerintah Nomor 82 tahun 2012 tentang
pelindungannya di Indonesia?
Penyelenggaran Sistem dan Transaksi
2. Bagaimana pengaturan pelindungan
Elektronik. Adapun kemudian bahan
data sebagai rahasia dagang pada jasa
telekomunikasi di Indonesia? hukum sekunder berupa kajian pustaka
yang berhubungan dengan penelitian dan
Tujuan
bahan hukum tersier berupa Kamus Besar
1. Untuk mengetahui peran dari pengaturan Bahasa Indonesia (KBBI), kamus dan jurnal
rahasia dagang di Indonesia dalam hukum serta artikel lainnya terkait dengan
memberikan pelindungannya
pembahasan.
2. Untuk mengetahui pengaturan data
sebagai suatu rahasia dagang pada jasa
PEMBAHASAN
telekomunikasi di Indonesia
Peranan Hukum Rahasia Dagang dalam
Metode Penelitian Mengakomodir Pelindungannya di Indo-
Metode penelitian menjadi faktor yang nesia
sangat penting dan menunjang dalam proses Dewasa ini aspek informasi yang
penelitian terkait permasalahan, aturan, dianggap sebagai suatu hal yang tak
prinsip dan berbagai aspek lainnya yang akan diketahui khalayak umum atau memiliki sifat
diteliti. Pemilihan metode penelitian yang yang rahasia menjadi sangat lah penting
akurat berfungsi untuk menghasilkan artikel dalam kegiatan perdagangan. Kerap kali
ilmiah yang mudah dipahami dan membawa banyak informasi yang dianggap memiliki
kebermanfaatan bagi para pembacanya. nilai komersial apabila berhasil didapatkan
1. Pendekatan oleh segelintir orang yang memiliki tujuan
Dalam Penelitian ini digunakan lain berkenaan dengan informasi yang
pendekatan kualitatif. bersifat rahasia tersebut. Rahasia Dagang
2. Metode Pengumpulan Data diesensikan bersifat ‘rahasia’ sebab berisikan
informasi yang tidak diketahui oleh publik dan
Adapun metode yang digunakan
terkait dengan kegiatan usaha menyebabkan
adalah metode penelitian yuridis normatif
hanya pemiliknya yang berwenang untuk
dengan menganalisis peraturan perundang-
dapat menggunakannya bagi perusahaannya
undangan serta teori dan asas hukum yang
sendiri ataupun memberikan lisensi kepada
berlaku.
pihak ketiga atas dasar persetujuannya.
3. Teknik Analisa Data
Adapun kemudian, perusahaan juga memiliki
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, kewenangan dalam memberikan larangan
teknik pengumpulan data dilakukan kepada pihak lain terkait penggunaan
berdasarkan pada teknik penelusuran kajian Rahasia Dagangnya terlebih membocorkan
literatur dalam jejaring (daring). Data tersebut

221
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p- ISS N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- ISS N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

dan mengungkapkan Rahasia Dagang lain, dengan demikian dapat dikategorikan


tersebut dengan tujuan menarik kepentingan sebagai perbuatan tercela karena berakibat
yang bersifat komersial. merugikan orang lain. Apabila terjadi
Informasi yang dimiliki oleh perusahaan pelanggaran maka secara jelas pelanggar
cenderung bersifat rahasia karena harus dapat mempertanggungjawabkan
melekatnya nilai ekonomi yang menghadirkan perbuatannya. Demi melindungi kerahasiaan
sebuah keuntungan. Informasi adalah atas informasi tersebut, diciptakanlah suatu
uang, nilai ekonomi terindependesi sebagai aturan hukum yang diancamkan kepada para
elemen dari Rahasia Dagang. Makna pelanggar yang telah merugikan pemiliknya.
independen dapat menjadi nilai intrinsik yang Aturan hukum yang mengatur upaya proteksi
memainkan profitabilitas karena memang terhadap kerahasiaan informasi disebut
Rahasia Dagang seperti barang modal sebagai hukum kerahasiaan informasi,
berharga. Rahasia Dagang mengarah untuk atau dalam bahasa Inggris disebut Law
menghasilkan produk atau layanan dimana of Confidence.19 Kerahasiaan informasi
pelanggan membayar uang terhadap suatu sejatinya dilakukan guna melindungi hak dari
produk, selain itu juga dapat mengurangi pemilik suatu rahasia informasi tersebut agar
biaya produksi. Kemudian setelah nilai tidak terbongkar dan diketahui oleh pihak
independen, Rahasia Dagang memberikan lain. Upaya tersebut dapat berbentuk upaya
keunggulan kompetitif bagi pemegangnya. pengawasan yang ketat atau hukum dengan
Dalam arti Rahasia Dagang menempatkan sanksi yang tegas.20
pemegangnya apda posisi yang kuat dari para Pelindungan terhadap Rahasia Dagang
pesaingnya yang tidak memiliki kesadaran dalam konteks hukum positif saat ini
akan informasi tersebut. merupakan bagian terintegrasi yang berada
Adapun selain keuntungan ekonomi, dalam satu lingkup tak terpisahkan dengan
keuntungan lain terhadap pemilik Rahasia peraturan perundang-undangan HKI dan
Dagang adalah produk yang dihasilkan akan juga tentang persaingan yang tidak sehat.
memiliki keunikan dan keunggulan di mata Apabila pelindungan ini dapat benar-benar
pelanggan. Pemegang Rahasia Dagang tercapai sebagaimana mestinya, maka
akan mampu menyediakan barang dan jasa dengan sendirinya akan mendorong potensi
yang lebih sesuai dari barang dan jasa milik iklim bisnis nasional yang sehat sekaligus
pesaing dengan harga yang miring. Dengan menambah jumlah masuknya investasi ke
begitu berbagai keuntungan dapat dengan Indonesia. pelindungan Rahasia Dagang yang
mudah didapatkan.18 diberikan oleh Negara, hakikatnya bersumber
Oleh karena itu, suatu kerahasiaan pada hubungan keperdataan antara pemilik
pun tetap saja memerlukan pelindungan Rahasia Dagang dan pemegang Rahasia
hukum untuk meminimalisir tindakan- Dagang atau penerima lebih lanjut hak
tindakan mengambil keuntungan yang Rahasia Dagang. Baik itu dalam bentuk
lisensi Rahasia Dagang dengan pihak ketiga
bukan tepat pada haknya. Tindakan yang
berupaya memperoleh informasi bersifat yang tidak berhak untuk melakukan tindakan
rahasia secara ilegal sama saja dengan hukum yang memanfaatkan Rahasia Dagang
perbuatan yang telah meyalahi hak orang
19 Ahmad M Ramli, HAKI: Teori Dasar Pelindungan
Rahasia Dagang (Bandung: Mandar Maju, 2000).
18 Hossein Ghanbary Hosein Aliahmadi 20 Millytia Fabiola Gabriela Salmon, “Perlindungan
Jeshfaghania, “Rights of Electronic Trade Secrets Hukum Terhadap Rahasia Perusahaan Dalam
Holders,” in International Conference Research in Menghadapi Persaingan Bisnis Di Indonesia,” Lex
Management Economics & Accounting, 2018, 7. Privatum 7, no. 4 (2019).

222
Pelindungan Rahasia Dagang Dalam Industri Jasa
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari

tersebut untuk mengambil nilai komersil, d. Memberikan jaminan kepada invensi


termasuk yang melakukan pemberian agar tidak terjadi pelanggaran atas
informasi Rahasia Dagang secara tidak Rahasia Dagangnya.
benar, dan berlawanan dengan hukum.21 UURD sebenarnya tidak mengatur
secara tegas terkait siapa yang dikatakan
Dalam pengaturannya di Indonesia,
sebagai subjek hukum Rahasia Dagang.
ketika terjadinya pelanggaran Rahasia
Sehingga sempat menimbulkan
Dagang maka dapat merujuk kepada UURD,
ketidakpastian mengenai apakah pemilik
yang tak lain di dalamnya menjelaskan terkait merupakan perorangan atau dapat juga
ketentuan Rahasia Dagang dan perbuatan berupa badan hukum. Dalam ketentuannya,
yang dianggap sebagai suatu pelanggaran hanya disebut sebagai “Pemilik Rahasia
atas Rahasia Dagang. Dalam hal ini, Dagang” tanpa dijabarkan definisi secara
perbuatan tersebut termasuk: sengaja tegas mengenai siapa yang sebenarnya
mengungkapkan substansi informasi, dianggap sebagai pemilik Rahasia Dagang
mengingkari konsensus atau kewajibannya tersebut. Pasal 4 UURD, sedikitnya
(baik secara tertulis atau tidak tertulis), serta menjelaskan tentang Pemilik Rahasia
Dagang dari hak yang dimilikinya. Pemilik
melakukan perbuatan lainnya yang
Rahasia Dagang yang dianggap oleh
meyimpangi hukum positif di dalam
ketentuan perundang-undangan adalah
memperoleh Rahasia Dagang tersebut. Perlu
mereka yang memiliki 2 hak, yaitu hak untuk
dipahami, kepemilikan Rahasia Dagang memakai sendiri Rahasia Dagang miliknya
sangatlah penting bagi pelaku usaha dalam dan hak untuk memberi atau tidak
mempertahankan keberadaan dirinya di memberikan lisensi kepada pihak lain.
dalam sengitnya dunia persaingan usaha. Termasuk ke dalam kategori tidak
Oleh sebab itu, sebenarnya UURD telah memberikan lisensi termasuk juga melarang
mengatur pula cara penyelesaian apabila pihak lainnya untuk memakai dan
terjadi pelanggaran atau sengketa terkait mengungkapkan Rahasia Dagang yang
Rahasia Dagang seperti berupa pengajuan bukan miliknya untuk kepentingan komersil
dengan memberikannya untuk pihak ketiga.
gugatan ganti rugi atau melalui arbitrase dan
Sehingga, pemilik dari Rahasia Dagang
alternatif penyelesaian sengketa lainnya,
dapat dikatakan adalah ia memiliki
serta diatur pula penerapan sanksi yang bisa
wewenang atau hak monopoli dalam
dijeratkan kepadaUURD
Dibentuknya paradi pelaku pelanggar
Indonesia, secara mempergunakan Rahasia Dagang yang ia
ketentuan Rahasia Dagang.
jelas memiliki suatu tujuan yang hendak miliki pada suatu aktivitas usaha untuk
dicapai atas penerapannya, tujuan tersebut menarik sejumlah profit.
antara lain:22 Terdapat faktor-faktor yang dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam
a. Bertujuan untuk mengembangkan menyebutkan bahwa suatu informasi
kegiatan usaha atau industri di Indonesia; tergolong ke dalam Rahasia Dagang, yaitu:
b. Mengembangkan beragam invensi baru dijeratkan kepada para pelaku pelanggar
sehingga dapat memajukan industrinya; ketentuan Rahasia Dagang.23
c. Memberikan upaya proteksi kepentingan a. Informasinya akan dijauhkan dari usaha
hukum, terhadap invensi utamanya atau bisnis;
invensi yang baru ditemukan; b. Informasi tersebut dijauhkan dari pihak
lain termasuk karyawan yang ikut serta
21 Anastasia E Gerugan, “Perlindungan Hukum dalam usaha atau bisnis;
Terhadap Rahasia Dagang Ditinjau Dari Aspek
Hukum Perdata Dan Pidana Di Indonesia,” Jurnal 23 Irawaty, “Perkembangan Dan Perspektif Yuridis
Hukum Unsrat 22, no. 5 (2016). Rahasia Dagang Sebagai Benda Jaminan Kredit”
22 Adami Chazawi, Op.Cit. (Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008).

223
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p- ISS N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- ISS N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

c. Memiliki berbagai upaya dan cara yang Pasal 1365 BW yang bertujuan memberikan
dilakukan demi menjaga kerahasiaan nilai atau materi perdata terhadap semua
informasi; bentuk pelanggaran yang dapat memberikan
d. Informasi tersebut bernilai tinggi atau kerugian terhadap pihak lainnya.24 Adapun
komersial bagi kompetitor di dalam suatu dikenal perjanjian merahasiakan (secrecy
dunia usaha atau bisnis; agreement) ditujukan untuk memberikan
e. Informasi tersebut memiliki sejumlah
pelindungan yang tidak hanya pada informasi
dana yang dikeluarkan untuk
ataupun data dan Rahasia Dagang, tetapi juga
mengembangkannya, sehingga
mencakup pengalaman teknik dalam proses
informasi tersebut sulit untuk ditiru pihak
lain. pengolahan, operasional, pengendalian mutu,
Tercerminnya sejumlah kegiatan keamanan serta termasuk pula informasi
yang secara ekstra dilakukan para pelaku rahasia yang bernilai tinggi.
usaha demi menjaga suatu informasi, jelas Rezim HKI menjadi siasat akurat untuk
merefleksikan bahwa informasi rahasia memberikan proteksi terhadap inovasi. Lain
dalam suatu kegiatan usaha merupakan hal halnya dengan paten, penerapan pelindungan
yang esensial. Hal tersebut pun melabuhkan Rahasia Dagang memiliki perbedaan yaitu
pada suatu pemikiran terkait alasan mengapa hasil intelektualnya tidak secara penuh
sebenarnya Rahasia Dagang memang perlu memiliki persyaratan yang ada di dalam
dilindungi secara hukum. Setidaknya, ada paten, masa pelindungannya pun tidak
satu alasan yang menyebabkan Rahasia memiliki batas, serta proses pelindungan
Dagang secara patut diberikan pelindungan yang tidak semahal atau serumit paten, lalu
oleh hukum yaitu apabila ditinjau dari alasan cakupan pelindungan geografis lebih luas.
secara moral, memberikan pelindungan Adapun kemudian, kepemilikan Rahasia
hukum sama nilainya seperti memberikan Dagang pun tidak harus dibuktikan. Sebab,
penghargaan kepada pihak yang kreator Rahasia Dagang merupakan sebagai
menemukan informasi tersebut terdahulu pemilik tanpa harus mendaftar. Sebaliknya,
untuk tetap mempertahankan eksistensi atau Rahasia Dagang yang sudah terpublikasi
keberadaannya di dalam dunia usaha. dapat disebut sebagai public domain.
Pada dasarnya, sistematika kerja Dalam UURD, informasi Rahasia Dagang
ketentuan mengenai Rahasia Dagang bersifat rahasia karena memiliki nilai ekonomi
termasuk ke dalam ruang lingkup hukum yang bermenafaat dalam aktivitas usaha
perdata, sebagaimana diketahui mengatur serta diberikan proteksi terkait kerahasiaanya
hubungan atau korelasi antar individu. Tekait oleh pemilik yang menjadikan hak atas
Rahasia Dagang, berhubungan dengan Rahasia Dagang timbul berdasarkan regulasi
informasi diatur hubungan antara pemilik ini. Rahasia Dagang dapat diberikan proteksi
dengan pihak ketiga. Rahasia Dagang juga apabila terdapat rahasia pada informasi
dilindungi oleh prinsip hukum perdata yang dan bernilai komersial serta dilakukan
didasarkan pada perbuatan melawan hukum penjagaan atas kerahasiaanya melalui upaya
tepatnya pada Pasal 1365 BW. sebagaimana mestinya. Upaya tersebut bisa
dikatakan sebagai menjaga kerahasiaanya
Apabila ditinjau keterkaitannya dengan
yang artinya selama hal tersebut tidak
Rahasia Dagang maka memanfaatkan suatu
informasi yang bersifat rahasia kepemilikan
seseorang serta mengambil nilai komersial 24 Ahmad M Ramli, Perlindungan Rahasia Dagang
dari informasi tersebut dianggap sebagai Dalam UU No. 30/2000 Dan Perbandingan
Dengan Beberapa Negara (Bandung: Mandar
perbuatan melawan hukum yang diatur Maju, 2001).

224
Pelindungan Rahasia Dagang Dalam Industri Jasa
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari

terpublikasi dan tetap terjaga maka harus organisasi mereka. Jaringan pribadi ini dapat
tetap bertanggung jawab untuk menjaga menghubungkan bisnis pada kantor manapun
kerahasiaannya. dengan daerah terpencil.
Pengaturan Pelindungan Data sebagai Seiring dengan meningkatnya jumlah
Rahasia Dagang pada Jasa Telekomuni- pengguna jasa internet di tengah pandemi
kasi di Indonesia Covid-19 ini, sektor informasi dan komunikasi
Dalam keseharian hidup manusia di menjadi satu-satunya lapangan usaha yang
era digital saat ini, suatu informasi yang tercatat mengalami pertumbuhan positif
diperoleh dari telekomunikasi sebenarnya selama kuartal II/2020. Berdasarkan data
baru dapat di akses dengan bantuan media Badan Pusat Statistik, ditunjukkan bahwa
dan suatu sistem komunikasi sebagai sebuah pertumbukan sektor ini mencapai 10,88
rangkaian dalam penyampaian informasi persen dibadingkan kuartal II tahun lalu.27
itu sendiri. Sebelum membahas mengenai Berbading lurus dengan maraknya
pengaturan pelindungan data pada jasa penggunaan industri jasa telekomunikasi,
telekomunikasi, perlu diketahui sebelumnya ketidakamanan informasi terkait data pribadi
bahwa telekomunikasi adalah berpangkal dan data non-pribadi pun dikhawatirkan
dari penggalan kata “Tele” yaitu jarak jauh terus meningkat. Padahal, melalui Pasal
dan “komunikasi” yaitu hubungan pertukaran 39 UU telekomunikasi, penyelenggara
atau penyampaian informasi.25 telekomunikasi termasuk pelaku industri
Sektor informasi dan telekomunikasi jasa ini memiliki tanggung jawab untuk
terdiri atas hasil penerbitan; jasa penyiaran melakukan pengamanan dan pelindungan
dan pemrograman, film, dan hasil perekaman terhadap segala hal yang digunakan untuk
suara; jasa konsultasi komputer dan teknologi penyelenggaraan telekomunikasi.
informasi; dan sektor jasa telekomunikasi.26 Dalam kaitannya dengan rahasia dagang,
Industri telekomunikasi telah melakukan pada dasarnya rahasia dagang merupakan
transformasi dari yang berawal memproduksi informasi berupa benda tak berwujud yang
jaringan kemudian menjadi solusi sistem dilindungi dalam kekayaan intelektual.
sebuah jaringan telekomunikasi, namun Rahasia dagang melindungi informasi
setelahnya hal itu lebih difokuskan lagi pada berharga di suatu perusahaan sehingga
bidang sistem komunikasi informasi dan pemiliknya bertanggung jawab untuk menjaga
teknologi terpadu. kerahasiaan yang meliputi informasi teknis
Berkembangnya kemampuan industri dan informasi bisnis. informasi bisnis yang
telekomunikasi dalam melayani provider dimaksud adalah seperti daftar pelanggan,
semakin membuka jejaring yang mendunia rencana pemasaran dan data harga.28 Jenis
dan meluas. Ditambah dengan hadirnya rahasia dagang yang termasuk informasi
Virtual Private Nework (VPN) yang merupakan bisnis inilah yang terkait erat dengan data
jaringan komputer dengan menggunakan pada Industri Jasa Telekomunikasi.
sebuah infrastrukur telekomunikasi umum Kewajiban merahasiakan data oleh para
seperti internet untuk memberikan pengguna penyelenggara jasa telekomunikasi justru
sebuah akses pribadi yang aman ke jaringan harus disikapi sebaliknya di ‘era data as a

25 Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika 27 Iim Fathimah Timorria, “BPS: Sektor Informasi
(Depok: Raja Grafindo Persada, 2004). Dan Komunikasi Tetap Perkasa, Ini Alasannya,”
26 Tim Peneliti Puslitbang SDPPI, “Analisis Industri Teknologi Bisnis, Bisnis.Com.
Telekomunikasi Indonesia Untuk Mendukung 28 Deepa Varadarajan, “The Trade Secret-Contract
Efisiensi” (Jakarta, 2018). Interface,” Iowa Law Review 103, no. 4 (2018).

225
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p- ISS N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- ISS N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

new oil’. Data ini termasuk Rahasia Dagang penyelenggaraan pemerintahan, sarana
yang merupakan asset yang sangat berharga pendidikan, sarana perhubungan, maupun
bagi pelaku industri jasa telekomunikasi itu sebagai komoditas ekonomi yang dapat Iebih
sendiri. Dengan menganggapnya sebagai meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Rahasia Dagang, prinsip-prinsip pelindungan lahir batin. Selanjutnya adalah asas adil dan
Rahasia Dagang perlu dijalani oleh para merata: Penyelenggaraan telekomunikasi
pelaku industri jasa telekomunikasi. memberikan kesempatan dan perlakuan
Umumnya, pelindungan data pribadi yang sama kepada semua pihak yang
telah diaplikasikan pada beberapa peraturan memenuhi syarat dan hasil-hasilnya dinikmati
perundang-undangan, yang membahas oleh masyarakat secara adil dan merata.
mengenai kewajiban bagi masing-masing Berikutnya adalah asas kepastian hukum:
pihak yang mendapatkan serta menyimpan Pembangunan telekomunikasi khususnya
data pribadi seseorang maka memiliki penyelenggaraan telekomunikasi harus
kewajiban dalam menjaga kerahasiaan data didasarkan kepada peraturan perundang-
tersebut. Meski pun demikian, nampaknya undangan yang menjamin kepastian hukum,
belum terdapat suatu mekanisme yang secara dan memberikan pelindungan hukum
signifikan mengatur terkait pencegahan baik bagi para investor, penyelenggara
dalam konteks terjadinya pelanggaran atas telekomunikasi, maupun kepada pengguna
kewajiban yang dimaksud tersebut. telekomunikasi. Selain itu terdapat asas
kepercayaan pada diri sendiri: Dilaksanakan
Dengan demikian, kemunculan beragam
dengan memanfaatkan secara maksimal
aktivitas pemanfaatan suatu data yang
potensi sumber daya nasional secara efisien
digunakan untuk kepentingan lain sangat
serta penguasaan teknologi telekomunikasi,
memungkinkan untuk terjadi. Kemajuan era
sehingga dapat meningkatkan kemandirian
digital ini seolah memberikan peluang yang
dan mengurangi ketergantungan sebagai
besar bagi pelaku usaha dan masyarakat
suatu bangsa dalam menghadapi persaingan
untuk bisa melakukan pengaksesan data
global. Selain itu perlu juga menerapkan
pribadi dengan semakin mudah, baik yang
asas kemitraan yaitu harus harus dapat
diperoleh berupa data rekaman transaksi,
mengembangkan iklim yang harmonis, timbal
percakapan, hingga data pelanggan
balik, dan sinergi dalam penyelenggaraan
sekalipun. Sehingga, data dianggap sebagai
telekomunikasi.Asas keamanan dimaksudkan
suatu hal penting yang juga memiliki nilai
agar penyelenggaraan telekomunikasi
komersial apabila digunakan oleh pihak yang
selalu memperhatikan faktor keamanan
memiliki maksud dan tujuan.
dalam perencanaan, pembangunan,
Di Indonesia, pengaturan terkait
dan pengoperasiannya. Terakhir adalah
telekomunikasi diatur dalam UU
asas etika, bahwa penyelenggaraan
telekomunikasi yang dapat dijadikan acuan
telekomunikasi senantiasa dilandasi oleh
perihalpengaturandanpengambilankebijakan
semangat profesionalisme, kejujuran,
dalam kaitannya dengan telekomunikasi.
kesusilaan, dan keterbukaan.
Dimana, dalam Penjelasan Pasal 2 UU
Pada Pasal 3 UU Telekomunikasi,
Telekomunikasi telah disebutkan 6 asas
dijelaskan mengenai penyelenggaraan
yang perlu dilaksanakan dalam menjamin
telekomunikasi memiliki tujuan untuk
penyelenggara industri jasa telekomunikasi
mendukung kesatuan dan persatuan
yang sehat. Pertama adalah asas manfaat:
bangsa, menciptakan tingkat kemakmuran
Penyelenggaraan telekomunikasi bermanfaat
untuk instruktur pembangunan, sarana dan kesejahteraan rakyat dengan adil dan

226
Pelindungan Rahasia Dagang Dalam Industri Jasa
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari

juga merata, serta menjunjung kehidupan 1. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016


ekonomi serta kegiatan pemerintahan atau perubahan atas Undang- Undang Nomor
hubungan antar bangsa yang baik. Dalam 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
hal kaitannya dengan Rahasia Dagang yang Transaksi Elektronik,
tak lain memiliki korelasi yang erat dengan 2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999
nilai ekonomi dalam kegiatan perdagangan, tentang Telekomunikasi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun
UU Telekomunikasi seolah memberikan
2012 tentang Penyelenggaran Sistem
pengawasan berupa pengaturan yang
dan Transaksi Elektronik
termaktub dalam Pasal 10 UU Telekomunikasi
Saat ini di Indonesia, lebih jauh daripada
yang menjelaskan pelarangan atas
itu, pengaturan mengenai keamanan dan
penyelenggaraan telekomunikasi yang
pelindungan data secara khusus belum dapat
memungkinkan berakibat timbulnya praktik
ditemukan. Pengaturan terkait keamanan
monopoli serta persaingan usaha tidak sehat.
terhadap data hanya lah bersifat bahasan
Seperti diamanatkan dalam Pasal secara umum dan juga terpencar pada
42 UU Telekomunikasi, penyelenggara beberapa peraturan yang berlaku saat ini.
jasa telekomunikasi wajib merahasiakan Padahal, hal tersebut sudah cukup dijadikan
informasi yang dikirim atau diterima oleh landasan atau acuan dalam membentuk
pelanggan jasa telekomunikasi dan atau jasa sebuah pengaturan khusus yang jauh lebih
telekomunikasi yang diselenggarakannya. komprehensif. Hal ini pun yang sebenarnya
Apabila diperlukan untuk proses pengadilan, sangat disayangkan, ketika peningkatan
jasa telekomunikasi dapat merekam peran telekomunikasi dalam kehidupan
informasi yang dikirim dan/atau diterima masyarakat nyatanya belum selaras dengan
oleh penyelenggara jasa telekomunikasi perangkat hukum yang kuat untuk melindungi
serta dapat menginformasikan hal tersebut masyarakat yang tidak lain merupakan
atas permintaan tertulis Jaksa Agung dan/ pelanggan dari industri jasa telekomunikasi
atau Kepala Kepolisian R.I. untuk penyidikan itu sendiri.
tindak pidana tertentu. Hal ini tentunya
Akan tetapi, perihal kesalahan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
atau kelalaian yang dilakukan oleh jasa
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
telekomunikasi, pengaturan mengenai
Selain dalam UU Telekomunikasi, kewajiban
pelindungan bagi masyarakat yang
menjaga kerahasiaan data juga diamanatkan
terdampak dan mengalami kerugian atas
dalam Pasal 17 ayat (3) Permenkominfo
tindakan tersebut dapat merujuk ke dalam
No.12 Tahun 2016. Secara jelas dinyatakan
Pasal 15 UU Telekomunikasi yang membahas
bahwa Penyelenggara Jasa Telekomunikasi
mengenai pemberian ganti rugi dari industri
wajib merahasiakan data dan/atau identitas
jasa telekomunikasi apabila melakukan suatu
pelanggan.
kesalahan dan/atau kelalaian.
Adanya praktik membocorkan ataupun
Indonesia sebenarnya pernah
mengungkap suatu Rahasia Dagang dalam
membentuk BRTI (Badan Regulasi
penggunaan telekomunikasi, termasuk
Telekomunikasi Indonesia) sebagai instansi
ke dalam bentuk kejahatan berbentuk
pelaksana Undang-Undang Telekomunikasi.
persaingan yang tidak sehat dalam kegiatan
BRTI sendiri memiliki kewenangan untuk
usaha. Sehingga, melanggar ketentuan yang
memantau, mengatur dan mengendalikan
ada pada UU Telekomunikasi tersebut. Terkait
operasi sektor telekomunikasi. Adapun suatu
dengan pengaturan keamanan data yang
sistem yang dinamakan Sistem Kliring Trafik
menyangkut industri jasa telekomunikasi di
Telekomunikasi (SKTT) sebagai sistem
Indonesia, dapat merujuk:

227
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p -I S S N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e -I S S N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

yang membantu BRTI dalam menunjang manipulasi data seperti pemetakan data,
fungsinya. Dengan hadirnya sistem tersebut penambahan atau pengambilan data, serta
melandaskan sebuah harapan untuk melakukan konsolidasi pengolahan data
mendapatkan data yang antar operatornya global, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
saling terkoneksi demi memastikan didasari analisis yang telah dilakukan terkait
perwujudan pengenaan biaya interkoneksi penafsiran pengaturan dan implementasinya
yang transparan. SKTT ini juga memiliki fungsi saat ini, senantiasa dapat dijadikan rujukan.
sebagai alat yang digunakan pemerintah Dimana, kehadiran regulasi pelindungan
dengan tujuan memelihara mekanisme check data disertai kebijakan strategis memang
and balance. Data tersebut yang dimanfaatkan harus menjadi pertimbangan sebagai payung
sebagai sumber analisis oleh pemerintah hukum yang paling penting dan dibutuhkan
dalam mengatur industri telekomunikasi.29 oleh Indonesia.
Akan tetapi, lembaga dengan peran yang
cukup esensial tersebut dibubarkan pada PENUTUP
tahun 2020 dengan alasan pertimbangan Kesimpulan
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan urusan
Menilik pada pengaturan rahasia dagang
pemerintahan. di Indonesia, terperolehnya pelindungan
Dengan demikian, menilik terhadap Rahasia Dagang memiliki standar
secara harfiah, untuk menjelaskan yang setidaknya harus dipenuhi terlebih
terkait “pelindungan hukum” jelas akan dahulu. Sehingga, data atau informasi yang
memunculkan banyak sudut pandang ada dapat dikategorikan termasuk ke dalam
pemikiran. pelindungan hukum senantiasa bagian dari Rahasia Dagang. Dalam hal ini
menggiring pertanyaan yang mengarah pada informasi adalah informasi rahasia yang
suatu keraguan atas eksistensi hukum. Maka aksesnya terbatas hanya pada pemiliknya
dari itu, eksistensi hukum seharusnya dapat atau hanya pihak yang diberi izin oleh
memberikan proteksi hak bagi setiap pihak, pemiliknya sehingga dianggap bersifat
terlebih adanya posisi yang setara dihadapan rahasia. Informasi tersebut juga harus
hukum. Hadirnya aparat penegak hukum memiliki nilai yang komersial, lalu harus
pun memiliki kewajiban dalam menegakkan terdapat pula pemaksimalan upaya dari
hukum dan bertanggung jawab atas pemiliknya untuk menjaga kerahasiaan.
berfungsinya suatu aturan hukum. Dengan Akan tetapi sayangnya, rezim hukum
tercapainya hal tersebut, hukum pun akan rahasia dagang saat ini belum senantiasa
senantiasa memberikan suatu pelindungan mengakomodir secara menyeluruh terkait
kepada setiap interaksi yang terjadi di dengan perlindungan rahasia dagang yang
dalam hukum khususnya pada kehidupan semakin kompleks. Hal tersebut dikarenakan
masyarakat. kemajuan era digital yang membentuk
Pada era modern saat ini, pengaturan problematika baru, dimana terdapat peluang
pelindungan data merupakan suatu hal pokok yang semakin besar dalam hal pengaksesan
dari segala problematika ekonomi dan bisnis data dengan mudah sehingga berujung pada
terkait dengan informasi. Praktik kegiatan terbongkarnya informasi yang meskipun pada
usaha secara modern acapkali melakukan awalnya tidak memiliki nilai komersil (sebab
bersifat pribadi), akan tetapi menjadi komersil
karena dimanfaatkan oleh pihak yang tidak
29 Iswanda Aliefian Wahyuda, “Perlindungan Hukum
Bagi Investor Pada Industri Telekomunikasi Di bertanggung jawab.
Indonesia” (Fakultas Hukum Universitas Jember,
2016).

228
Pelindungan Rahasia Dagang Dalam Industri Jasa
Ahmad M Ramli, Sinta Dewi, Laina Rafianti, Tasya Safiranita Ramli
Sherly Ayuna Putri, Maudy Andreana Lestari

Dalam kaitannya dengan rahasia mengatur tentang instrumen pelindungan


dagang pada Industri Jasa Telekomunikasi data sebagai rahasia dagang pada sektor
di Indonesia, telah terdapat pengaturan telekomunikasi.
terkait pelindungan yang menyangkut data
pada UU ITE, UU Telekomunikasi dan PP UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Ucapan terima kasih senantiasa penulis
Elektronik. Ketentuan ini membahas mengenai berikan kepada dekan Fakultas Hukum
proteksi atas suatu data, pembongkaran data Unpad, Dr. Idris, S.H., M.A serta kepada
dan hal yang diperbolehkan dalam melakukan para rekan yang telah memberi dorongan
pembongkaran data pengguna jasa kepada penulis untuk dapat mengkaji dan
telekomunikasi. Namun sangat disayangkan, meneliti terkait pelindungan Rahasia Dagang
pengaturan mengenai keamanan dan pada industri jasa telekomunikasi ini dengan
pelindungan data saat ini belum secara sebaik-baiknya walau sedang dalam kondisi
khusus ditemukan eksistensinya di Indonesia. pandemi. Oleh karena itu, besar harapan
Pemerintah saat ini sedang dalam persiapan penulis untuk bisa memberikan ilmu yang
merancang Undang-Undang Pelindungan bermanfaat dapat tersalurkan dengan baik.
Data Pribadi yang merupakan solusi atas
pelindungan data pribadi di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
Meskipun ketentuan terkait pelindungan Agus Sujarwo et. al. Komersialisasi Aset
Intelektual, Aspek Hukum Bisnis.
data telah tersebar dalam beberapa regulasi
Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana
dalam hukum positif, namun peningkatan
Indonesia, 2002.
peran telekomunikasi dalam kehidupan
masyarakat nampaknya membutuhkan Ahmad M. Ramli et. al. “Perlindungan
Kekayaan Intelektual Dalam
keselarasan dengan perangkat hukum yang
Pemanfaatan Teknologi Informasi Di
kuat demi melindungi masyarakat yang tidak
Saat Covid – 19.” Jurnal Penelitian
lain merupakan pelanggan dari industri jasa Hukum De Jure 21, no. 1 (2021): 50.
telekomunikasi itu sendiri.30
Ahmad M Ramli. HAKI: Teori Dasar
Saran Pelindungan Rahasia Dagang. Bandung:
Diharapkan bagi pemerintah untuk Mandar Maju, 2000.
dapat merancang dengan baik Undang- ———. Perlindungan Rahasia Dagang Dalam
Undang tentang pelindungan Data Pribadi UU No. 30/2000 Dan Perbandingan
yang merupakan umbrella regulation atas Dengan Beberapa Negara. Bandung:
Mandar Maju, 2001.
pelindungan data pribadi di Indonesia di
semua sektor. Sebab, tersebarnya pengaturan Alid Idul Hanzah. “How Government Provide
Legal Protection for Trade Secrets?”
mengenai pelindungan data pribadi ke dalam
Journal of Law and Legal Reform 1, no.
beberapa pengaturan saat ini dikhawatirkan
2 (2020): 215–224.
akan menimbulkan ketidakpastian hukum
Anastasia E Gerugan. “Perlindungan Hukum
mengenai pelindungannya. Adapun
Terhadap Rahasia Dagang Ditinjau Dari
kemudian, perlu disusun suatu kebijakan
Aspek Hukum Perdata Dan Pidana Di
khusus dalam sektor industri telekomunikasi
Indonesia.” Jurnal Hukum Unsrat 22, no.
berupa co-regulation atau self-regulation yang 5 (2016).
Atmajaya. “Rahasia Dagang: Informasi
30 Sinta Dewi, “Konsep Perlindungan Hukum Atas Komersial Di Bidang Teknologi/
Privasi Dan Data Pribadi Dikaitkan Dengan
Penggunaan Cloud Computing Di Indonesia,” Bisnis.” https://atmajaya.ac.id/
Jurnal Yustitia 5, no. 1 (2016): 25. web/ Kont enUnit. aspx?g id=art ik el -

229
JIKH Vol. 15, No. 2, Juli 2021: 215-230
p- ISS N: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- ISS N: 2 5 7 9 -7 4 2 5

hki&ou=hki&cid=artikel-hki-rahasia- Iswanda Aliefian Wahyuda. “Perlindungan


dagang. Hukum Bagi Investor Pada Industri
Adami Chazawi. Tindak Pidana Hak Atas Telekomunikasi Di Indonesia.” Fakultas
Kekayaan Intelektual (HAKI). Malang: Hukum Universitas Jember, 2016.
Bayu Media Publishing, 2007. Łukasz Lasek, et. al. “Disputes over Breach
Deepa Varadarajan. “The Trade Secret- of Trade Secrets in the Age of the Digital
Contract Interface.” Iowa Law Review Economy.” In Principle.
103, no. 4 (2018). Mikhailen du Bois. “Justificatory Theories for
Dody Syafnul. “Perlindungan Rahasia Dagang Constitutional Prism.”
Intellectual Property Potchefstroom
Viewed through The
Dari Tindakan Persaingan Curang.” Electronic Law Journal 21, no. 1 (2018).
Warta Dharmawangsa 56 (2018). Ridwan Arifin. “Indonesia Political Economic
Edmon Makarim. Kompilasi Hukum Policy and Economic Rights: Analysis
Telematika. Depok: Raja Grafindo of Human Rights in the International
Persada, 2004. Economic Law.” Journal of Private and
Commercial Law 3, no. 1 (2019): 38–49.
Europe, European Union Agency for
Fundamental Rights and Council of. Salmon, Millytia Fabiola Gabriela.
Handbook on European Data Protection “Perlindungan Hukum Terhadap Rahasia
Law. Edited by Council of Europe. 2014. Perusahaan Dalam Menghadapi
George P. Schell and Raymond McLeod. Persaingan Bisnis Di Indonesia.” Lex
Privatum 7, no. 4 (2019).
Sistem Informasi Manajemen. 10th Editi.
Jakarta: Salemba Empat, 2008. Sinta Dewi. “Konsep Perlindungan Hukum
Haakon Thue Lie. “Introduction to Current Atas Privasi Dan Data Pribadi Dikaitkan
Dengan Penggunaan Cloud Computing
Trade Secret Management Research.”
Norwegian University of Science and Di Indonesia.” Jurnal Yustitia 5, no. 1
Technology, 2020. (2016): 25.
Taufik H Simatupang. “Revitalisasi
Herbert J. Mattord and Michael E. Whitman.
Principles of Information Security. 4th Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam
Editio. Boston: Cengage Learning, 2011. Rangka Mendukung Pelindungan Ki
Di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Kebijakan
Hosein Aliahmadi Jeshfaghania, Hossein
Hukum 10, no. 1 (2016): 9.
Ghanbary. “Rights of Electronic Trade
Secrets Holders.” In International Tim Peneliti Puslitbang SDPPI. “Analisis
Industri Telekomunikasi Indonesia Untuk
Conference Research in Management
Mendukung Efisiensi.” Jakarta, 2018.
Economics & Accounting, 7, 2018.
Hukum, Kementerian Komunikasi dan VerLoren van Themaat, W., & Reuder, B.
European Competition Law. Elgar Online,
Informatika dan Cyber Law Center
2018. https://www.elgaronline.com/
Fakultas. Naskah Akademik, Rancangan
view/9781786435460/44_chapter28.
Undang-Undang Pelindungan Data
xhtml.
Pribadi, 2015.
Iim Fathimah Timorria. “BPS: Sektor Informasi
Dan Komunikasi Tetap Perkasa, Ini
Alasannya.” Teknologi Bisnis, Bisnis.
Com.
Irawaty. “Perkembangan Dan Perspektif
Yuridis Rahasia Dagang Sebagai Benda
Jaminan Kredit.” Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 2008.

230

Anda mungkin juga menyukai