Anda di halaman 1dari 4

Joint Venture Agreement

Usaha patungan dari dua pemegang saham apabila para pemegang saham tersebut tidak memiliki
hubungan afiliasi, maka mereka akan mengatur dalam suatu perjanjian JV mengenai hak-hak dan
kewajiban-kewajiban mereka terkait PT tersebut dengan tujuan menghindari perselisihan di
antara keduanya. Dalam JVA terdapat beberapa bagian yaitu:
1. Identitas para pihak
Bagian ini menjelaskan identitas pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian dan peran
masing-masing pihak dalam perjanjian. Dalam JVA ini para pihak yang terkait adalah
SIAM INTER FISHERY COMPANY LIMITED sebagai pemegang saham asing dan
PT. ARAFURA PERMATA NUSANTARA sebagai pemegang saham indonesia.
2. Preamble atau pembukaan
Bagian ini menjelaskan pendahuluan kesepakatan yang akan diperjanjikan oleh para
pihak, para pihak sepakat untuk mendirikan Joint Venture company di Indonesia.
Sehingga, di Dalam JVA ini pada bagian pendahuluan juga berisi penjelasan singkat
mengenai keahlian pemegang saham indonesia & asing, serta kesepakatan keduanya
untuk terikat dalam perjanjian ini secara hukum dengan tunduk kepada hukum indonesia.
3. Definisi
Bagian ini menjelaskan pembatasan pengertian serta istilah-istilah yang akan digunakan
dalam perjanjian.
Dalam JVA ini, terdapat beberapa pengertian istilah-istilah antara lain affiliate,
BAPEPAM, BKPM, dan lainnya.
4. Hal-hal yang diperjanjikan
Bagian ini berisikan mengenai hak dan kewajiban para pihak terkait JVA. Dalam JVA ini
hal-hal yang diperjanjikan antara lain
a. Pendirian Perusahaan
Bagian ini menjelaskan ketentuan yang harus dipenuhi dalam pendirian
perusahaan terkait dengan legalitas nya sebagai badan hukum yang berkedudukan
di Indonesia. Di bagian ini juga menjelaskan mengenai: Cara pengaplikasian
BKPM, penyerahan anggaran dasar ke departemen hukum dan ham, nama
perusahaan, izin operasional dan lainnya.
b. Ketentuan mengenai total investasi, modal saham, modal kerja, dan pembagian
deviden
c. Ketentuan mengenai ruang lingkup, tujuan, dan operasional perusahaan
d. Ketentuan mengenai transfer saham
e. Ketentuan mengenai manajemen dan organisasi perusahaan
f. Ketentuan mengenai informasi dan data
g. Ketentuan mengenai pengumuman publik
h. Ketentuan mengenai pernyataan dan jaminan
Dan lainnya
5. Penghentian dan perbaikan
Bagian ini menjelaskan kondisi yang menyebabkan penghentian atau perubahan JVA
6. Penyelesaian sengketa
Bagian ini menjelaskan cara penyelesaian bila terjadi sengketa antara para pihak
7. Kerjasama dan non-kompetisi
Bagian ini menjelaskan persetujuan para pihak untuk mengupayakan yang terbaik untuk
membuat perusahaan sukses
8. Ketentuan lain-lain
Bagian ini menjelaskan mengenai ketentuan lainnya yang belum diatur dalam klausul
sebelumnya. Dalam JVA ini, berisikan mengenai hal-hal penugasan, perubahan, hukum
yang berlaku, ganti rugi, force majeure
9. Tanda tangan
Bagian ini berisikan tanda tangan, tanggal penandatanganan, dan nama para pihak.

Shareholder Agreement
Shareholder Agreement adalah perjanjian antar para pemegang saham untuk menentukan hak
dan kewajibannya pada perseroan. SHA tidak terbatas pada struktur komposisi permodalan,
susunan Direksi dan Komisaris, hubungan internal perseroan, tata kelola perseroan, dan
perlindungan terhadap pemegang saham minoritas, dan lain sebagainya. SHA juga bisa mengatur
secara rinci hubungan antar para pemegang saham yang mungkin saja tidak diakomodir oleh
anggaran dasar perseroan. Dalam SHA terdapat beberapa bagian, antara lain:
1. Identitas Para Pihak
Bagian ini menjelaskan identitas pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian dan peran
masing-masing pihak dalam perjanjian. Dalam SHA ini para pihak yang terkait adalah
SIAM INTER FISHERY COMPANY LIMITED sebagai pemegang saham asing dan
PT. ARAFURA PERMATA NUSANTARA sebagai pemegang saham indonesia.
2. Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan pendahuluan kesepakatan yang akan diperjanjikan oleh para
pihak. Dalam SHA ini pada bagian pendahuluan berisi penjelasan singkat mengenai
usaha masing-masing pihak, kemudian mengenai bagian saham yang dimiliki para pihak
dan latar belakang perjanjian.
3. Definisi
Bagian ini menjelaskan pembatasan pengertian serta istilah-istilah yang akan digunakan
oleh para pihak dalam perjanjian.
4. Hal-hal yang diperjanjikan
Bagian ini menjelaskan kesepakatan para pihak mengenai isi perjanjian SHA yang berisi:
a. Tujuan bisnis dari perusahaan: menjelaskan usaha pokok yang dilakukan oleh
perseroan dan usaha terkait lainnya.
b. Struktur modal perusahaan
a. Tugas setiap pihak
b. Pengalihan saham
c. Manajemen perseroan
d. Tindakan pemegang saham
e. Akun dan Catatan
f. Tujuan,Laba, dan Distribusi
g. Kerahasiaan
h. Larangan Pengungkapan Informasi Rahasia
i. Jangka waktu perjanjian dan penghentian perjanjian
j. Default
k. Pernyataan dan jaminan

l. Pemberitahuan
m. Penyelesain sengketa
n. Ketentuan lain
5. Tanda tangan
Bagian ini berisikan tanda tangan, tanggal penandatanganan, dan nama para pihak.

KESIMPULAN
Perbedaan:
1. SHA adalah Perjanjian yang berisi hak-hak dan kewajiban dari para pemegang saham di
suatu perusahaan yang mengatur hubungan antara para pemegang saham, sedangkan JVA
Perjanjian yang dimana terdapat pendirian perusahaan gabungan (usaha bersama) yakni
menggabungkan 2 entitas, atau Hendak menginvestasikan modal dalam suatu perusahaan
yang sudah berdiri (existing company).
Persamaan:
1. SHA dapat dipersamakan dengan Joint Venture Agreement (JVA), yang mana secara
garis besar mengatur hal-hal yang disepakati oleh pemilik modal asing dan pemilik modal
Indonesia, didalam perjanjian ini juga menjelaskan penyelesaian sengketa di antara
mereka.

Hal ini berarti bahwa antara SHA dan JVA itu ada hubungannya dan saling melengkapi
dan tidak saling bertentangan hal-hal yang akan diaturnya dalam AD, sebab SHA pada dasarnya
adalah induk dari JVA. Artinya, JVA itu tindak lanjut dari hal-hal yang telah disepakati bersama
di antara para pemegang saham untuk menjalankan operasional usaha demi dan kemajuan bisnis
atau usaha yang telah disepakatinya.

Anda mungkin juga menyukai